3. Kelainan motivasional
Kegagalan yg berulang-ulang, penolakan oleh guru
dan teman-teman sebaya, tidak adanya pengukuhan
(reinforcement), semua ini, atau pun scr sendiri-sendiri,
cenderung akan merendahkan mutu tindakan,
mengurangi minat untuk belajar, dan umummya
merendahkan motivasi, atau memindahkan motivasi
ke kegiatan lainnya.
4. Kecemasan yg samar-samar, mirip kece-
masan yg mengambang.
Kegagalan yg berulang dlm bidang akademik, dpt
menular ke bidang-bidang pengalaman lain. Jadi, adanya
antisipasi terhdp kegagalan yg segera datang, entah dlm
hal apa, menimbulkan kegelisahan, ketidaknyamanan,
dan ada semacam keinginan mengundurkan diri, misalnya
dlm bentuk melamun atau tidak memperhatikan.
2. Kondisi kesehatan
Indeks vital (rasio tinggi dgn berat badan), gizi, kondisi fisik
dan penampilan scr umum.
3. Hasil pendidikan
Hal-hal yg dipelajari dlm pendidikan formal, nonformal, dan
informal (pendidikan yg diperoleh dari keluarga & lingkungan).
Apa saja yg mendukung atau menghambat proses belajarnya.
E.g. krn kelambanan membaca, menyebabkan anak kesulitan
mempelajari buku-buku paket, dsb.
4. Kondisi mental
Kecerdasan umum, dan kemampuan-kemampuan khusus
yg diukur dgn berbagai alat ukur. Sebaiknya disertakan
pula informasi mengenai minat khusus.
5. Riwayat kesehatan
Informasi terinci, tidak hanya ttg penyakit yg parah,
mungkin pernah kecelakaan, dsb., hingga riwayat perkem-
bangan sejak dlm kandungan.
6. Riwayat pendidikan & kebiasaan belajar
a. Pernahkah tidak naik kelas, sebab-sebabnya? Pernahkah
prestasinya menonjol, apa pendukungnya?
b. Nama “sekolah tempat anak pernah belajar”, kualitasnya?
c. Sikap terhdp bidang studi (yg disukai, tidak disukai), prestasi
menonjol maupun yg rendah.
d. Kebiasaan belajar (wwcr & observasi kelas)
7. Kondisi keluarga & Riwayat keluarga
Informasi terinci tidak hanya “komposisi keluarga” tapi jg:
a. Kondisi sosek keluarga (macam rumahnya, tingkat sosek
daerah hunian, latar blkg sosial keluarga), riwayat status sosek
keluarga (kondisi masa lalu & masa skrg), bila perlu hingga ke
garis keturunan.
b. Dinamika hubungan dlm keluarga (orgtua dgn anak, anak dgn
anak) yg terkait dgn kondisi & riwayat kesehatan baik fisik
maupun mental anak tsb.
c. Sumber daya, dan sumber budaya yg ada dlm keluarga
(pendidikan & profesi orgtua, buku, musik, dsb).
d. Sikap orgtua terhdp berbagai aspek kehidupan masyarakat,
sikap terhdp guru, sikap terhdp pendidikan. Reaksi emosi
terhdp anak, pengertian terhdp anak yg menghadapi masalah.
Cita-cita & nilai-nilai yg diharapkan dicapai anak. Metode
kontrol & disiplin terhdp anak.
8. Kondisi & Riwayat sosialisasi
Informasi ini dapat memperkaya pemahaman ttg latar blkg
masalah, maupun sumber daya yg dapat dimanfaatkan.
Demming (dlm Traxler & North, 1966) menyarankan, yg
perlu diungkap adalah:
a. Perkembangan sosial pada waktu masih kecil
b. Hubungan sosial dgn teman sebaya, atau status sosial anak
tsb di mata teman sebayanya.
c. Penerimaan terhdp aturan sosial & moral
d. Penggunaan wewenang & tggjawab
e. Proses belajar peran jenis kelamin
f. Tata krama & keterampilan sosial
g. Kualitas kepemimpinan
h. Hubungan sosial dgn org dewasa
i. Perilaku dlm bekerja sama
Makin banyak informasi
yg dapat dipakai untk
memahami suatu kasus,
makin akurat jg diagnosis-
nya.
Sosial
Kognitif Motivasi
IDENTITAS
Persepsi Afeksi
Motorik
Penjelasan:
1. Termasuk dlm aspek motorik adalah berbagai
keterampilan yg dikembangkan anak, dan
penggunaan panca indra yg berkaitan dgn
keterampilan motorik. Aspek ini lebih perlu
dipertimbangkan pada permulaan masa anak-
anak drpd masa menjelang dewasa.
Ego (pribadi, diri, aku) mrp inti dari kesatuan manusia. Ego adalah aspek
psikologis dari kepribadian yg timbul krn kebutuhan manusia untuk berelasi scr
baik dgn dunia kenyataan.
Lingkungan Psikologik
Manusia
Individu Situasi
PERILAKU
Interaksionisme sudah muncul sekitar 1930-an, lewat buku Kurt
Lewin “Principle of Topological Psychology”, diterbitkan tahun 1936.
Menurut Lewin, behavior (B) adalah hasil atau fungsi dari faktor-
faktor internal Person (P), & faktor-faktor eksternal environment (E),
shg hubungan tsb dinotasikan dgn persamaan B = f (P, E).
Marsela & Snyder mendasarkan rancangan Psikodinamika itu
pada teori Kurt Lewin (Corsini & Marsela, 1983).