XXXIII
Disusun oleh :
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karna kasihnya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teknik Navigasi Darat”. Navigasi darat
merupakan salah satu pengetahuan yang wajib dipahami oleh seluruh penggiat alam bebas.
Oleh karena ini, kami membuat makalah ini dengan tujuan mampu memberikan pengetahuan
mengenai teknik navigasi darat kepada pembaca dan kami berharap supaya apa yang telah
kami paparkan di makalah ini dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca dan dapat
diaplikasikan di lapangan.
Makalah ini tentu masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap
kritik dan saran dari berbagai pihak agar ke depannya makalah ini dapat menjadi lebih baik
sehingga dapat berguna bagi semua orang. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknik Navigasi Darat merupakan salah satu kemampuan yang wajib
dipahami oleh setiap penggiat alam bebas. Navigasi darat sangat membantu kita
dalam berkegiatan di alam bebas seperti pendakian, pengarungan sungai, dll. Navigasi
darat juga membantu kita dalam menentukan posisi, tujuan, dan arah tujuan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari navigasi darat?
2. Apa alat-alat yang digunakan dalam navigasi darat?
3. Bagaimana cara melakukan navigasi darat?
4. Bagaimana cara betahan hidup alam bebas
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari navigasi darat.
2. Mengetahui alat-alat yang digunakan dalam navigasi darat.
3. Mengetahui dan memahami cara melakukan navigasi darat.
4. Mengetahui cara bertahan hidup alam bebas
BAB II
PEMBAHASAN
Kegiatan pendakian gunung hutan merupakan kegiatan atau olah raga alam bebas
yang cukup berbahaya, di butuh kan kercerdasaan kekuatan, serta keterlampilan.
Dalam melakukan mendakian kita perlu memahami beberapa teknik seperti
manajemen perjalanan, navdar, dan teknik survival lain nya.
• Terminologi
• gunung: suatu puncak ketinggian dari atas permukaan laut dan dataran
• pengunungan: barisan atau sekumpulan gunung yang saling berdekatan
• Bukit : Gunung Yang ketinggianya tidak lebih dari 600 mdpl
• Perbukitan : Barisan/sekumpulan bukit yang salingberdekatan.
• Teknik pendakian
Ada beberapa pendakian kita kenal ada tiga buah sistem/teknik pendakian yaitu:
- Alpin Taktik : sistem pendakian ini biasa dilakukan pada medan yang
jaraknya tidak terlalu jauh, dan tidak kembali lagi ke base camp serta seluruh tim
pendaki harus dapat mencapi puncak.
- Himalayan taktik : Sistem pendakian ini biasa dilakukan pada medan yang
jaraknya cukup jauh sehingga untuk menuju puncak ada beberapa base camp
yang didirikan guna melakukan sistem drop barang, pada taktik ini tidak semua
anggota tim harus mencapai puncak.
- Siege taktik : Gabungan antara Alpin Taktik dan Himalayan taktik.
B. Alat alat pendakian gunung
• Alat pribadi
• Tas carier
• Sepatu gunung
• Jaket
• Pakaian
• Sleeping bag
• Alat tim
• Tenda
• Perlengkapan memasak: kompor portable,
nesting,piring, sendok, gelas
• Perlengkapan medis
• Flysheet
• Peta
• Kompas
Jenis-jenis kompas:
-Kompas Analog
C. Manajemen perjalanan
1. Pemebentukan kepanitiaan
• Ketua pelaksana:
Tugas ketua pelaksana adalah mengambil keputusan berdasarkan
musyawarah,bertanggung jawab atas tim , menandatangani surat surat yang
berhubungan dengan kesekretariatan
• Korlap ( kordinator lapangan):
Tugas korlap mengatur keadaan lapangan, membuat randown acara
• Sekertaris:
Tugas sekertaris merancang dan membuat serta mengambil kebijaksanaan
yang berhubungan dengan kesertariatan atas izin ketua
• Bendahara:
Merancang, membuat mengatur hal-hal yang berhubungan dengan keuangan
atas izin ketua tim bertanggung jawab langsung kepada ketua tim
• Seksi perlengkapan:
Tugas nya melakukan pengadaan perlengkapan dan peralatan tim,
bertanggung jawab langsung kepada ketua tim
• Seksi logistik:
Mendata dan mencari seluruh logistik yang dibutuhkan dengan yang
dibutuhkan dengan mengkoordinasi bersama bendahara
• Seksi transportasi:
Mendata, mencari serta mengurus transportasi tim
• Seksi dokumentasi:
Menyimpan seluruh foto foto kegiatan untuk dokumentasi
• Seksi kesehatan:
pengadaan obat - obatan yang di perlukan , mengurus tim yang sakit dan
bertanggung jawab langsung kepada ketua tim
• Seksi humas
Mengadakan hubungan komunikasi baik internal maupun eksternal
seperti mengurus perizinan kegiatan yang akan di jalani
2. Manajemen logistik manajemen logistik sebuah upaya bagi kita sebagai pendaki
untuk mencari atau mempersiapkan logistik yang akan di bawa dalam pendakian
dengan pertimbangan dari segi nutrisi, kalori dan efisiensi
Idealnya, Jumlah kalori yang dibutuhkan untuk setiap perjalanan seorang pendaki
gunung tergantung pada :
Ukuran dan berat badan seseorang.
- Metabolisme individu.
- Lamanya perjalanan.
- Cuaca/suhu.
- Jenis aktifitas yang telah direncanakan sebelumnya.
3. Manajemen waktu
Manajemen waktu salah satu yang harus di perhatikan karena jika kita melewati
estimasi yang telah di tentukan kita perjalanan kita akan kerepotan dalam
perjalanan . Contoh kejadian seperti kita membuat randown namun ketika
dilapangan randown yang direncanakan tidak sesuai yang mengakibatkan
perjalanan kita terhambat
4. Manajemen keuangan
5. Manajemen emosi
6. Manajemen tenaga
Manjemen tenaga juga sangat penting misalkan seperti latihan fisik sebelum
kegiataan, lalu kita juga perlu mengngatur tenaga kita semisalkan kita jangan
terlalu menggunakan tenaga kita berlebihan seperti bernyanyi ketika pendakian
7. Manajemen air
Karena di gunung sumber air terbatas kita perlu penghemat air, jangan terlalu
memboros kan air jangan menghambur hamburkan air dan minum dengan
secukup nya
8. Manajemen packing
Ketika mengatur isi dalam tas kita perlu memilih dan melilah seperti membawa
barang yang benar benar di butuh kan tidak membawa baju yang terlalu banyak
dan membawa barang yang secukupnya efisien untuk di bawa
D. Peta
• Jenis- jenis peta
• Peta topografi yaitu peta yang menampilkan relief atau tinggi rendahnya
permukaan bumi yang digambar menggunakan garis kontur. Semakin rapat
jarak garis kontur yang satu dengan yang lainnya menunjukan daerah tersebut
semakin curam.
• Peta korografi, yaitu peta yang menampilkan sebagian atau seluruh permukaan
bumi secara umum. Peta jenis ini menggambarkan semua kenampakan di
suatu wilayah misalnya gunung, danau, jalan raya, dan garis pantai.
• Peta tematik : peta yang berisikan informasi tentang suatu aspek atau gejala
khusus di permukaan bumi. Jenis peta ini hanya menampilkan hal-hal tertentu
sesuai kebutuhan, contohnya peta persebaran tambang, peta penggunaan
lahan, dan peta persebaran penduduk.
E. Navigasi
Navigasi adalah penentuan posisi dan arah perjalanan, baik di peta maupun medan
sebenarnya. Sebagai orang yang dekat dengan alam, pengetahuan peta dan kompas
serta cara penggunaannya mutlak harus dimiliki. Perjalanan ke tempat-tempat jauh
dan tidak dikenal akan menjadi lebih mudah dan aman. Pengetahuan navigasi darat
juga berguna ketika diperlukan usaha pencarian dan penyelamatan korban kecelakaan
atau tersesat di gunung dan hutan, serta bencana alam. Secara umum, peta dinyatakan
sebagai penggambaran dua dimensi pada bidang datar, dari sebagian atau seluruh
permukaan bumi yang dilihat dari atas, dan diperkecil atau diperbesar dengan
perbadingan tertentu. Peta sendiri kemudian berkembang sesuai dengan kebutuhan
dan penggunaannya. Untuk keperluan navigasi darat, umumnya menggunakan peta
Topografi.
• Jenis jenis navigasi
o Navigasi darat digital
Adalah navigasi yang mengunakan bantuan teknologi canggih saat ini.
Teknologi yang biasa di gunakan dalam navigasi darat adalah global
navigation satellite system (GNSS). GPS adalah sebuah teknologi yang di
ciptakan oleh amerika serikat. Teknologi tersebut tidak hanya di miliki oleh
rusia juga memiliki teknologi penentu posisi yang disebut Glonnas, sednag
kan eropa memiliki juga yang di sebut Galileo, dan Indonesia menggunakan
GPS
o Navigasi darat konvensional
Yaitu navigasi yang dilakukan mengunakan alat alat sederhana seperti
kompas, busur, penggaris, protactor dan peta. Navigasi darat konvensional
memerlukan pemahaman tentang terlampilan menggunakan alat alat tersebut
bukan hanya tentang penggunaan alat, kita juga harus memahmi kapan dan
dalam kondisi seperti apa alat alat penggaris untuk mengukur azimuth di atas
peta kita menggunakan busur, untuk membaca koordinat peta kita
membutuhkan protractor.
o Navigasi darat alamiah
Navigasi ini dilakukan tanpa teknologi canggih dan alat konvesional. Pada
dasarnya tidak boleh tergantung terhadap teknologi Missal nya orientasi arah
menggunakan posisi matahari, mengukur azimuth menggunakan bayangan
matahari, mengukur jarak menggunakan perkiraan jejak langkah.
Dalam navigasi darat, terdapat 3 jenis utara yaitu utara grid (utara peta), utara
magnetic, dan utara sebenarnya. Pada pembahasan ini, kita akan memfokuskan
kepada utara sebenarnya dan utara magnetic.
Pada saat kita mengarahkan kompas kita ke utara, kompas tidak menunjukkan ke
utara sebenarnya (kutub utara) melainkan ke arah kutub magnetic bumi. karna itu,
terjadi perbedaan antara utara sebenarnya dengan utara magnetic.
Berikut penghitungannya.
Deklinasi sebesar 54’ diukur pada tahun 2000. Setiap tahunnya terjadi
pengurangan deklinasi sebesar 1’ per tahun.
Berdasarkan persamaan di atas, pada saat kita mengambil bearing dengan kompas
maka kita harus mengurangi hasil bearing yang kita dapatkan dengan deklinasi
tersebut. Contoh:
Bearing = 45°, maka
45° - 34’ = 44°26’ Jadi, bearing yang kita gunakan adalah sebesar 44°26’ atau jika
dibulatkan sebesar 44°.
2. Kontur
3. Penampang lintasan
5. Resection
Resection berfungsi untuk mencari keberadaan kita pada peta langkah-langkah
melakukan resection:
a. Sejajarkan utara peta dengan utara kompas
b. Carilah titik extreme yang dapat dibidik dengan kompas di sekitar (contoh:
puncak gunung)
c. Setelah mendapatkan bearing (missal: bearing 288°), posisikan bagian
tengah protractor pada titik extreme yang telah dibidik tadi. Kemudian,
Tarik benang yang telah dipasang pada protractor ke arah back azimuth
bearing 288° dan buat garis menggunakan penggaris.
d. Cari titik extreme selain yang telah dibidik tadi. Artinya, untuk melakukan
resection diperlukan minimal 2 titik extreme. Lakukan prosedur yang sama
seperti di atas tanpa berpindah tempat. Missal kita dapatkan bearing 179°,
kemudian taris garis. Posisi kita berada pada perpotongan garis tersebut.
6. Intersection
Intersection berfungsi untuk menentukan posisi suatu titik di peta dengan
menggunakan dua atau lebih titik extreme yang dikenali di lapangan. Intersection
digunakan untuk mengetahui / memastikan posisi suatu benda yang terlihat
dilapangan tetapi sukar untuk dicapat atau tidak diketahui posisinya di peta.
Langkah- langkah melakukan intersection:
a. Lakukan resection terlebih dahulu
b. Setelah mendapatkan posisi kita, bidik objek yang kita amati
c. Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta
d. Bergerak ke posisi lain dan melakukan resection lagi. Kemudian lakukan
langkah a-c
e. Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut tersebut merupakan posisi
objek yang kita amati
7. Menghitung Koordinat
Dalam menentukan koordinat, kita bisa menggunakan protractor. Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan:
a. Arah baca peta harus dari kiri ke kanan dan atas ke bawah (karena mengikuti
perubahan koordinat grid secara sistematis).
b. Skala yang digunakan pada protractor harus mengikuti skala yang digunakan
pada peta. 9
47’00” 3
9 6 3
47’30”
48’00”
Langkah-langkah:
• Kita lihat bahwa lingkaran tersebut berada pada karvak 24’30” – 25’00” LS
dan 47’30” – 48’00” BT.
• Kita menggunakan peta dengan skala 1:25.000, maka kita akan gunakan skala
yang sama pada protractor. Jika dilihat pada protractor, maka akan ada garis
dengan angka 0 – 10 dengan garis pendek bernilai kelipatan 0,2.
• Posisikan skala protractor serupa dengan garis biru dengan pangkal skala
protractor berada di lingkaran.
• Lihat jumlah jarak dari lingkaran ke garis grid sumbu x dan y
Sebagai contoh, kita telah mendapatkan nilai x = 2,8 dan y= 1,6. Sekarang kita
memasukan nilai x dan y ke dalam rumus ini:
1° = 1 jam
60’ = 60 menit
30” = 30 detik
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑜𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
= 𝑘𝑜𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡 𝑎𝑐𝑢𝑎𝑛 + ( 𝑥 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙)
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑟𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
Keterangan
Koordinat acuan : dapat dilihat pada peta (contoh 7°25’30”)
Nilai ukuran protractor : hasil pengukuran skala protractor (contoh 2,8 dan 1,6)
Nilai total protractor : jumlah skala yang tertera pada protractor (pada protractor
skala 1:25.000, jumlah total 10)
Interval : interval garis lintang atau bujur (lintang = 48’00” – 47’30” = 30” ; bujur
= 25’00” – 24’30” = 30”)
Perhitungan:
1,6
𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 = 7°47′30" + ( 𝑥 30)
10
= 7°47’30” + 4,8” = 7°47’34,8” LS
2,8
𝑏𝑢𝑗𝑢𝑟 = 112°24′30" + ( 𝑥 30)
10
= 112°24’30” + 8,4” = 112°24’38,4” BT
Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu untuk penghitungan LS
menggunakan hasil pengukuran sumbu y dan BT menggunakan hasil pengukuran
sumbu x.
G. Search And Rescue
o Definisi
Search And Rescue yang mempunyai arti usaha untuk melakukan percarian,
pertolongan dan penyelamatan terhadap keadaan darurat yang dialami baik manusia
maupun harta benda yang berharga lainnya.
Hakekat Search Ans Rescue merupakan kegiatan kemanusiaan yang dilakukan secara
suka rela dan tanpa pamrih dan merupakan kewajiban moril bagi setiap individu yang
terlatih untuk melakukan pertolongan terhadap korban musibah secara cepat, tepat dan
efisien dengan memanfaatkan sumber daya/potensi yang ada, baik sarana dan
prasarana maupun manusia yang ada.
H. PPGD
Jika kebetulan salah satu rombongan mengalami beberapa gejala berbahaya berikut
ini lebih baik lakukan tips simpel berikut ini untuk mengatasinya.
Sebenarnya luka dibagi menjadi beberapa jenis yaitu luka iris, gores, luka gigitan,
gores, bakar, dan tusuk. Kemungkinan beberapa luka itu bisa saja terjadi pada
penggiat alam atau pendaki karena gunung terkenal sangat terjal dan berpotensi luka
parah jika terjatuh
apabila terjadi luka lakukan hal berikut ini:
Saat tersesat di gunung biasanya terdapat binatang liar, seperti ular atau binatang
bertaring. Apabila salah satu korban terkena gigitan binatang tersebut, cobalah
lakukan pencegahan berikut ini:
o Jika luka terjadi akibat hewan biasa (bukan ular atau binatang berbisa)
bersihkan luka dengan yodium atau air yang mengalir,
o Jika luka terjadi akibat hewan berbisa, jangan sering dipegang, jangan dihisap,
dan korban tidak boleh banyak bergerak karena dapat mempercepat nadi
sehingga racun bisa cepat menyebar.
Mengatasi Hipotermia
Hipotermia adalah suatu kondisi medis darurat yang bisa terjadi pada seseorang,
kondisi ini menyebabkan tubuh kita kehilangan panas lebih cepat daripada kondisi
normal. Hingga akhirnya dapat menyebabkan suhu tubuh sangat rendah.
Pada keadaan normal, suhu tubuh umumnya adalah sekitar 37°C. Namun, saat
terserang hipotermia suhu tubuh akan menurun menjadi di bawah 35°C. Ketika suhu
tubuh menurun, jantung, sistem saraf, dan organ lainnya tidak dapat bekerja secara
normal.
Gejala Hipotermia
o Gemetaran
o Napas lambat dan dangkal
o Denyut nadi lemah
o Kecanggungan atau kurangnya koordinasi
o Mengantuk atau energi yang sangat rendah
o Kebingungan atau kehilangan memori
o Hilang kesadaran
o Lepaskan pakaian basah yang melekat pada tubuh seseorang yang terkena hipotermia.
o Lindungi orang tersebut dari angin, dan kehilangan panas lebih lanjut dengan pakaian
hangat dan kering.
o Pindahkan orang tersebut ke tempat yang hangat dan kering sesegera mungkin.
o Gunakan selimut hangat.
o Ukur suhu tubuh seseorang jika termometer tersedia.
o Tawarkan minuman hangat, tetapi hindari kafein, yang mempercepat kehilangan
panas.
o Jika orang tersebut dalam kondisi tidak sadar, jangan paksakan untuk memasukkan
cairan ke dalam tubuh.
o Lakukan kontak kulit ke kulit (skin to skin). Caranya, lakukan sentuhan langsung
kepada seseorang yang terserang hipotermia. Tujuan dilakukan cara ini adalah untuk
mentransfer panas tubuh.
o Jika tidak ada tanda-tanda pernapasan atau denyut nadi dapat dilakukan RJP, sampai
paramedis tiba atau orang tersebut dibawa ke rumah sakit.
o Jangan berikan panas ekstrem secara tiba tiba pada seseorang yang dalam kondisi ini.
Karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan kulit.
I. Survival
- Air
Dalam survival kita sangat membutuhkan air. Dalam survival pun ada beberapa
teknik mendapat kan air, jika dengan curah hujan tinggi kita bisa memanfaat kan
air hujan dengan cara membuat tandon air agar air dapat tertampung namun jika
curah hujan tidak tinggi, bisa kalian manfaatkan adalah proses transpirasi
tumbuhan. Caranya, bungkus dedaunan dengan kantung plastik lalu ikat pada
ujungnya. Setelah beberapa waktu, proses transpirasi atau pernafasan tumbuhan
akan menyebabkan pengembunan di dalam plastik. Jangan lupa pilih dedaunan
yang tampak sehat, lebat dan tidak beracun. Sedikit air pasti bisa tertampung di
plastik tersebut setelah beberapa jam, dan kalian bisa memanfaatkan airnya.
- Makanan
Ketika tersesat dan bahan logistik kita habis kita bisa memanfaatkan tetumbuhan
yang berada di hutan. tumbuhan yang bisa kita manfaatkan dihutan, terutama tidak
beracun, berduri dan memiliki bau yang menyengat.
Seperti:
o Kentang hutan
o Pakis hutan
o Pandan hutan
- Bivak
Saat tersesat kita memperlukan perlindungan. Kita bisa membangun bivak kita
perlu mengatahui bivak dapat di bangun dengan ponco atau ranting dan dedaunan.
Keberadaan Api adalah point penting untuk survival. Selain tentunya untuk
menghangatkan tubuh, api bermanfaat untuk memasak, menghalau binatang buas,
hingga memberi sinyal untuk tim SAR.
Teknik membuat api: paravin dan bahan bahan kering seperti daun daunan kering,
ranting pohon,
BAB III
PENUTUP
B. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk berkegiatan di
alam bebas, seseorang harus mampu menguasai ilmu tentang navigasi darat
dan menguasai ilmu survival agar pendakian atau penjelajahan di alam bebas
aman.
C. Saran
Dalam melakukan navigasi darat, pengetahuan memang sangat
penting. Dalam hal ini, disarankan agar sering berlatih dan mencari ilmu dari
sumber-sumber lain agar semakin mahir.