Anda di halaman 1dari 21

PANJAT TEBING

(ROCK
CLIMBING)
Panjat tebing adalah salah satu cabang mounteneering yang
memerlukan kecakapan mendaki tebing batu yang terjal,
kemampuan analisa yang tinggi, mental baja, serta ketahanan fisik
yang besar.

Rock climbing dibagi menjadi 4 bagian utama :


1. Kecakapan mendaki
2. Orientasi jalur/route finding
3. Protection
4. mentalitas
.SEJARAH PANJAT TEBING DI INDONESIA.
Pada tahun 1960 perkembangan panjat tebing di Indonesia dimulai di tebing 48
Citatah, Bandung. Mulai dipakai latihan oleh pasukan TNI AD.

Tahun 1967 panjat tebing modern dimulai di Indonesia, ketika Harry Suliztiarto mulai
berlatih memanjat di Citatah, bandung kemudia ia mendirikan SKYGERS “Amateur
Rock Climbing Group” bersama tiga rekannya Heri Hermannu, Dedy Hikmat, dan
Agus R.
Tahun 1979, Harry Suliztiarto memanjat atap Planetarium Taman Ismail Marzuki,
jakarta untuk mempublikasikan olahraga panjat tebing di Indonesia. Skygers
mengadakan sekolah panjat tebing yang pertama pada tahun 1981.
.KLASIFIKASI PANJAT TEBING.
Free Teknik memanjat tebing yang menggunakan alat hanya untuk
climbing pengaman saja. Teknik ini sebaiknya dilakukan oleh 2 orang.
Pemanajat naik secara bergiliran, leader (pembuat jalur) dan belayer
(pengaman)

Free Merupakan bagian dari free climbing, tetapi pendaki menghadapi


soloing segala resiko sendiri.

Pemanjatan tebing dengan bantuan alat tambahan,


Artificial karena sering menghadapi medan yang kurang
climbing
memberikan tumpuan misalkan ada medan yang blank.
Berdasarkan sistem belay / fall protection, panjat
tebing dibagi menjadi beberapa kategori :
Gym climbing : pada tipe ini, belayer berada di bawah dengan tali dibelokkan
01 oleh sistem anchor (pulay atau carabiner) diatas climber

Top ropping : tipe ini belayer ada diatas (top) yang melakukan belay
02 terhadap tali yang menuju climber ke bawah.
Lead climbing : tali tidak menjulur ke jangkar pengaman di puncak
03 tebing melainkan dari belayer langsung ke climber
Lead climbing terbagi menjadi 2:
1. Sport cilmbing : suatu pemanjatan yang lebih
menekankan pada faktor olahraganya

2. Traditional / Trad / Adventure Climbing : suatu


pemanjatan yang lebih menekankan pada faktor
petualangan.
Berdasarkan tingkat kesulitan, panjat tebing dibagi menjadi 2 kategori
:
1. Crag climbing : panjat tebing bebas, dalam pelaksanaannya
dilakukan dengan 2 cara :
 Single pitch climbing : dalam pemanjatan ini tidak perlu
berhenti di tengah untuk mengamankan orang kedua.
 Multi Pitch Climbing adalah system pemanjatan yang
dilakukan pada tebing – tebing besar dan sangat tinggi
dengan membuat lebih dari satu Station Belay, setiap
bagian dari tebing yang dijadikan tempat Station Belay
disebut Pitch
2. Big wall climbing : jenis pemanjatan yang dilakukan pada tebing
yang lebih tinggi dari crag climbing dan membutuhkan waktu
berhari-hari, peralatan yang cukup dan memerlukan pengaturan
tentang jadwal pemanjatan, makanan, perlengkapan tidur dll.
Dalam pemanjatan ini ada 2 sistem yang dipakai :
∆ Alpine system / Alpine push / siege tactic : pemanjat selalu ada di
tebing dan tidur di tebing.
∆ Himalayan system / Himalayan tactic : pemanjatan big wall yang
dilakukan sampai sore hari kemudian pemanjatan turun ke base
camp untuk istirahat dan pemanjatan dilakukan keesokan
harinya. Sebagian alat masih menempel di tebing untuk
memudahkan pemanjatan selanjutnya.
Perbedaan alpine system dan himalayan
system
Alpine system Himalayan system
1. Alat yang digunakan lebih sedikit 1. Alat yang dibutuhkan lebih banyak dan waktu
pemanjatan lebih lama
2. Waktu istirahat sedikit 2. Waktu istirahat banyak
3. Perlu load carry 3. Tidak memerlukan load carry
4. Pendakian berhasil ketika seluruh tim berhasil 4. Pendakian dikatakan sudah berhasil ketika
salah satu anggota tim berhasil
Istilah panjat tebing.
• Aid climbing : pemanjatan dengan bantuan peralatan seperti piton, chock, bolt, dll pemanjatan
bergantung dengan alat sepenuhnya.
• Belay, membelay : mengamankan dengan tali.
• Belayer : orang yang mengamankan leader dengan tali
• Big wall climbing : pemanjatan tebing yang dilakukan berhari-hari dengan teknik tali-temali khusus dan
kadang tidur bergantung di tebing
• Bolt : baut pengaman. Untuk memasangnya harus di bor..
• Clean climbing : pemanjatan tanpa menggunakan piton dan bolt, biasa juga disebut dengan free climbing
• Crux : tahapan tersulit dalam gerakan pemanjatan
• Edging : menggunakan sisi sepatu pada bold yang tipis atau tajam
• Exposure : faktor psikologis yang timbul akibat ketinggian, jauh dari pengaman dan kecuraman tebing
• Fixed rope : tali tetap
• Grade : sistem yang digunakan untuk menyatakan kesulitan tebing
• Hand traves : teknik merayap tebimg kearah samping dengan mempergunakan han hold.
• Hold : bentuk pada permukaan tebing yang memungkinkan tangan atau kaki berpegangan atau
berpijak
• Hyprtemia : kondisi kesehatan yang bisa berakibat fatal jika tubuh kehilangan panas
• Leader : pemimpin pemanjatan atau orang yang membuka jalur
• Main rope : tali utama yang dipergunakan dalam pemanjatan
• Objective danger : faktor resiko bahaya diluar kontrol manuisa. Seperti cuaca, runtuhan batuan,
dll
• Natural protection : pengaman alam. Seperti pohon, lubang tembus, tanduk, dll
• Pitch : tahapan pemanjatan, tidak tergantung tinggi rendahnya tebing yang dipanjat
• Rockfall / fall : peringatan jika ada benda jatuh dari atas (batu,palu,chock,dll)
• Running belay : pengaman yang dipasang oleh leader berupa piton, chock atau bolt untuk
mengamankan gerakan pemanjatan.
• Serious ascent : pemanjatan pada tempat yang berbahaya atau tidak ada pengaman
• Traverse : gerakan kesamping.
• Three point contact : tiga titik kontak pada pemanjatan setiap kali bergerak
kode kode pemanjatan :
1. Climb Pemanjat mengintruksi kepada pembelay bahwa pemanjat siap memanjat
2. Climbing Pembelay memberitahukan kepada pemanjat bahwa dia siap mengamankan pemanjat
3. On belay Pemanjaat mengiktruksi kepada pembelay bahwa pemanjat mulai memanjat
4. Belay on Pembelay memberitahukan kepada pemanjat bahwa dia sudah mengamankan pemanjat
5. Full Pemanjat mengintruksi kepada pembelay agar tali dikencangkan
6. Slack Pemanjat mengintruksi kepada pembelay agar tapi dikendorkan
7. Rock Pemanjat Memberitahukan kepada orang yang berada dibawah bahwa ada batuan tebing yang
jatuh
8. Top Pemanjat Memberitahukan bahwa dia telah sampai pada puncak
9. Belay off Pemanjat Menginstrusi kepada pembilay bahwa dia tidak membutuhkan lagi pengamanan
10. Off belay Pembilay Menginstrusi kepada pemanjat bahwa dia tidak mengamankan lagi
Pengenalan peralatan.

Tali untuk Carabiner Harness sebagai


pengaman / berfungsi sebagai alat penopang
pengaman dengan tubuh
belaying cara dikaitkan ke
tali, harness,
anchor ataupun
carabiner yang lain
Webbing. Kegunaan Sepatu panjat
webbing banyak sekali
diantaranya untuk Helm. Berfungsi sebagai
runner, tangga pelindung kepala dari
gantung, harness, dll benda yang jatuh dari atas,
dan benturan kepala dari
tebing
Piton. Pasak yang dipalu Hammer. Untuk
Chock friend. Alat yang
kedalam celah tebing memukul piton,
dimasukkan ke celah batu
batu. yang digunakan
agar dapat menahan
sebagai anchor
beban berat dari arah
kedalam batu.
tertentu
Chalk bag. Ditempatkan pada
Alat belay. bagian belakang, berisi
Ascender dan descender. magnesium yang berfungsi
Alat penjepit tali yang mengeringkan tangan yang
digunakan untuk naik
basah oleh keringat
turun
Simpul
dasar.
Simpul (knot) merupakan hubungan tali dengan tali. bisa satu tali
dengan tali yang lain maupun dengan tali itu sendiri.
Simpul 8 Simpul kupu-kupu Simpul prusik

Simpul double
bowline /
playboy

Simpul bowline Simpul pita


.PRUSIKING dan REPLING.
• Prusiking adalah naik turun secara bertahap terhadap bidang tumpu dengan
menggunakan tali prusik dan alat pendukung lainnya.

• Repling adalah turun dengan menggunakan figur.

• Prusik transfer adalah kegiatan mengganti posisi dari keadaan naik dan
garus turun dengan cara mengoper/mengganti tempatcarabiner yang
awalnya terpasang di prusik sekarang harus dilepaskan dan menggantinya
pada sebuah figur dan melepas semua prusik, kemudian repling
Alat alat yang digunakan untuk
prusiking dan repling
 Tali karmantel
 Tali prusik
 Carabiner screw
 Webbing
 Figur of eight

Anda mungkin juga menyukai