SAKA WIRAKARTIKA
KORAMIL 14 GUNUNGWUNGKAL
KRIDA MOUNTAINEERING
2. SCRAMBLING
kegiatan mendaki gunung ke wilayah-wilayah dataran tinggi pegunungan (yang lebih tinggi dari
bukit) yang kemiringannya lebih ekstrim (kira-kira di atas 45 derajat). Kalau dalam hiking kaki
sebagai ‘alat’ utama maka untuk scrambling selain kaki, tangan sangat dibutuhkan sebagai
penyeimbang atau membantu gerakan mendaki. Karena derajat kemiringan dataran yang
lumayan ekstrim, keseimbangan pendaki perlu dijaga dengan gerakan tangan yang mencari
pegangan. Dalam scrambling, tali sebagai alat bantu mulai dibutuhkan untuk menjamin
pergerakan naik dan keseimbangan tubuh.
RUANG LINGKUP KEGIATAN
MOUNTAINEERING
3. WALL CLIMBING
olah raga panjat yang dilakukan di tempat yang curam atau tebing. Tebing atau jurang adalah
formasi bebatuan yang menjulang secara vertikal. Tebing terbentuk akibat dari erosi. Tebing
umumnya ditemukan di daerah pantai, pegunungan dan sepanjang sungai. Tebing umumnya
dibentuk oleh bebatuan yang yang tahan terhadap proses erosi dan cuaca.
RUANG LINGKUP KEGIATAN
MOUNTAINEERING
4. ROCK CLIMBING
olah raga panjat yang dilakukan di tempat yang curam atau tebing dengan medan berbatu. Ini
adalah kegiatan yang sangat berbahaya dan dibutuhkan pengetahuan dan latihan. Olah raga ini
juga menggunakan alat-alat panjat yang sangat krusial dan rawan, tetapi dengan teknik dan
pengetahuan yang benar, olah raga ini sangat aman untuk dilakukan.
ALAT-ALAT CLIMBING
1. TALI PENDAKIAN
2. CARABINER
Adalah sebuah cincin yang berbentuk oval atau huruf D, dan mempunyai gate yang berfungsi
seperni peniti. Ada 2 jenis carabiner :
Carabiner Screw Gate (menggunakan kunci pengaman).
Carabiner Non Screw Gate (tanpa kunci pengaman)
ALAT-ALAT CLIMBING
3. SLING
Sling biasanya dibuat dari tabular webbing, terdiri dari beberapa tipe. Fungsi sling antara lain :
- sebagai penghubung
- membuat natural point, dengan memanfaatkan pohon atau lubang di tebing.
- Mengurangi gaya gesek / memperpanjang point
- Mengurangi gerakan (yang menambah beban) pada chock atau piton yang terpasang.
ALAT-ALAT CLIMBING
4. DESCENDER
Sebuah alat berbentuk angka delapan. Fungsinya sebagai pembantu menahan gesekan,
sehingga dapat membantu pengereman. Biasa digunakan untuk membelay atau rappelling.
ALAT-ALAT CLIMBING
5. ASCENDER
Berbentuk semacam catut yang dapat menggigit apabila diberi beban dan membuka bila
dinaikkan. Fungsi utamanya sebagai alat Bantu untuk naik pada tali.
ALAT-ALAT CLIMBING
6. HARNES
Alat pengaman yang dapat menahan atau mengikat badan. Ada dua jenis hernas :
Seat Harnes, menahan berat badan di pinggang dan paha.
Body Harnes, menahan berat badan di dada, pinggang, punggung, dan paha.
ALAT-ALAT CLIMBING
7. ANCHOR /JANGKAR
Alat yang dapat dipakai sebagai penahan beban. Tali pendakian dimasukkan pada achor,
sehingga pendaki dapat tertahan oleh anchor bila jatuh. Ada dua macam anchor, yaitu :
Natural Anchor, bias merupakan pohon besar, lubang-lubang di tebing, tonjolan-tonjolan
batuan, dan sebagainya.
Artificial Anchor, anchor buatan yang ditempatkan dan diusahakan ada pada tebing oleh si
pendaki. Contoh : chock, piton, bolt, dan lain-lain.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS
KRIDA MOUNTAINEERING
1) Pramuka Penggalang.
a) Mengerti dan dapat menjelaskan kegunaan panjat bebas, panjat dengan alat bantu, kompetisi
panjat .
b) Mengerti dan dan dapat menjelaskan tentang cara panjat bebas, panjat dengan alat bantu,
kompetisi panjat.
c) Mengerti dan dapat panjat bebas, panjat dengan alat bantu, kompetisi panjat.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS
KRIDA MOUNTAINEERING
2) Pramuka Penegak.
a) Memahami kegunaan panjat bebas, panjat dengan alat bantu, kompetisi panjat.
b) Memahami dan mampu menjelaskan tentang tata cara panjat bebas, panjat dengan alat bantu,
kompetisi panjat
c) Memahami dan mampu panjat bebas, panjat dengan alat bantu, kompetisi panjat .
d) Memahami dan mengetahui alat dan prasarana panjat bebas, panjat dengan alat bantu, kompetisi
panjat .
e) Telah melatih sekurang-kurangnya seorang Pramuka Penggalang sehingga memperoleh TKK Panjat
Tebing.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS
KRIDA MOUNTAINEERING
3. Pramuka Pandega.
a) Menguasai kegunaan panjat bebas, panjat dengan alat bantu, panjat tanpa alat bantu.
b) Menguasai dan mahir menjelaskan panjat bebas, panjat dengan alat bantu, panjat tanpa alat bantu.
c) Menguasai dan mahir dalam panjat bebas, panjat dengan alat bantu, panjat tanpa alat bantu.
d) Menguasai dan mahir menggunakan alat peralatan yang digunakan panjat bebas, panjat dengan
alat bantu, panjat tanpa alat bantu.
e) Menguasai dan mahir cara memasang panjat bebas, panjat dengan alat bantu, panjat tanpa alat
bantu.
f) Telah melatih sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Pramuka Penggalang dan 2 (dua) orang Pramuka
Pandega sehingga memperoleh TKK Panjat Tebing.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS
KRIDA MOUNTAINEERING
1. Pramuka Penggalang.
2. Pramuka Penegak.
3. Pramuka Pandega.
Pramuka Penggalang.
Pramuka Penegak.
Pramuka Pandega.
Pramuka Penggalang
Pramuka Penegak.
a) Memahami dan mampu merencanakan, mempersiapkan, (kesiapan regu dan keselamatan) dan
melintasi rawa.
b) Memahami dan mampu merencanakan, mempersiapkan, (kesiapan regu dan keselamatan) dan
menyeberangi sungai.
c) Memahami dan mampu menggunakan alat, sarana dan prasarana untuk kegiatan pelintasan
basah.
d) Telah melatih sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Pramuka Penggalang sehingga memperoleh
TKK Pelintasan Basah.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS
KRIDA MOUNTAINEERING
Pramuka Pandega.
a) Menguasai dan mahir merencanakan dan mempersiapkan serta melaksanakan teknik melintasi
Rawa.
b) Menguasai dan mahir merencanakan dan mempersiapkan teknik melintasi sungai.
c) Menguasai dan mahir menggunakan alat, sarana dan prasarana untuk kegiatan pelintasan
basah.
d) Telah melatih sekurang-kurangnya 2 (dua) orang Pramuka Penggalang sehingga memperoleh
TKK Pelintasan Basah.