Anda di halaman 1dari 9

Teknik Dasar Gerakan, Pegangan dan Pijakan Dalam Panjat Tebing

Teknik Gerakan
Tehnik - tehnik gerakan dalam panjat tebing antara lain :
Outside Edge, Yaitu gerakan dengan posisi pijakan menggunakan sisi kaki bagian luar, posisi ini
paling sering digunakan saat memanjat.

Flag, Teknik ini pada umumnya menggunakan sisi kaki bagian dalam sebagai pijakan dan kaki yang
bebas untuk mencari keseimbangannya kaki tersebut bisa kita letakkan dibagian dalam kaki yang
menumpu atau menjauh dari kaki yang menumpu.

Twislock, Teknik ini mempunyai pengertian memutar kaki sedemikian rupa sehingga dapat
memperpanjang jangkauan secara otomatis baik digunakan dalam teknik diagonal movement.

Drop Knee,Teknik ini hampir sama dengan twisting ada putaran antara salah satu kaki ataupun tubuh
perbedaannya ada pada lebar tumpuan kaki sehingga pada teknik ini benar-benar menggunakan
salah satu putaran kaki sebagai tumpuannya.

Face Climbing, Yaitu pemanjatan pada permukaan tebing yang memanfaatkan tonjolan batu(point)
atau rongga yang memadai yang digunakan sebagai pijakan kaki, pegangan tangan maupun penjaga
keseimbangan tubuh.
Friction / Slab Climbing, Teknik ini semata-mata hanya mengandalkan gaya gesekan sebagai gaya
penumpu. Ini dilakukan pada permukaan tebing yang tidak terlalu vertical, kekasaran permukaan
cukup untuk menghasilkan gaya gesekan. Gaya gesekan terbesar diperoleh dengan membebani
bidang gesek dengan bidang normal sebesar mungkin. Sol sepatu yang baik dan pembebanan
maksimal di atas kaki akan memberikan gaya gesek yang baik, sehingga pemanjatan dapat dilakukan
dengan lebih mudah.
Fissure Climbing, Teknik pemanjatan dengan fissure climbing ini lebih memanfaatkan celah yang
dipergunakan oleh anggota badan untuk melakukan panjatan.
Dengan cara demikian, maka beberapa pengembangan dari Fissure Climbing, dikenal teknik-teknik
dengan tehnik sebagai berikut ;
Jamming, teknik memanjat dengan memanfaatkan celah yang tidak begitu besar. Jari-jari tangan,
kaki, ataupun bagian-bagian tangan hingga bahu pemanjat dapat dimanfaatkan sebagai tehnik untuk
memanjat dengan cara memanfaatkan crack/retakan pada tebing untuk melakukan pemanjatan.
Peralatan yang digunakan secara mayoritas adalah pengaman sisip.
Chimneying, teknik memanjat celah vertical yang cukup lebar pada tebing(chimney). Badan masuk
di antara celah, dengan punggung menempel dan mendorong di salah satu sisi tebing. Sebelah kaki
menempel pada sisi tebing depan, dan sebelah lagi menempel ke tebing yang berrada dibelakang
pemanjat. Kedua tangan diletakkan menempel pada tebing. Kedua tangan membantu mendorong ke
atas bersamaan dengan kedua kaki yang mendorong dan menahan berat badan.
Bridging, teknik memanjat pada celah vertical yang cukup besar (gullies).Tehnik ini menggunakan
kedua tangan dan kaki sebagai pegangan pada kedua permukaan tebing. Posisi badan
mengangkang, kaki sebagai tumpuan dibantu oleh tangan yang juga berfungsi sebagai penjaga
keseimbangan.
Lay back, teknik memanjat pada celah vertical dengan menggunakan kekuatantangan dan kaki.
Pada teknik ini jari tangan mengait tepi celah tersebut dengan posisi badan membeban ke belakang

dan menempel kesisi tebing, untuk memperkuat pegangan pemanjatnya. kedua kaki berpijak dan
mendorong pada tepi celah yang berlawanan untuk menghasilkan daya angkat.
Hand traverse, Teknik memanjat pada tebing dengan gerak menyamping (horizontal). Hal ini
dilakukan bila pegangan yang ideal sangat minim dan untuk memanjat vertical sudah tidak
memungkinkan lagi. Teknik ini sangat rawan, dan banyak memakan tenaga karena seluruh berat
badan tertumpu pada tangan, sedapat mungkin pegangan tangan dibantu dengan pijakan kaki (ujung
kaki) agar berat badan dapat terbagi lebih rata.
Mantelself, Teknik memanjat tonjolan-tonjolan (teras-teras kecil) yang letaknya agak tinggi, namun
cukup besar untuk diandalkan sebagai tempat berdiri selanjutnya. Kedua tangan digunakan untuk
menarik berat badan, dibantu dengan pergerakan kaki. Bila tonjolan-tonjolan tersebut setinggi paha
atau dada maka posisi tangan berubah dari menarik menjadi menekan untuk mengangkat berat
badan yang dibantu dengan dorongan kaki.
Strategi sangat diperlukan dalam setiap pemanjatan tebing, selalu sensitif membaca keadaan, baik
terhadap kemampuan diri maupun keadaan medan yang ada, sensitif dengan keketerbatasanketerbatasan yang mungkin timbul dan selalu dapat mengambil keputusan untuk memnfaatkan
kemampuan diri maupun alat semaksimal mungkin, me-manage semua sumber daya sebaik mungkin
untuk dapat meraih tujuan pemanjatan.
Teknik Pegangan
Beberapa teknik pegangan dasar dalam panjat tebing sebagai berikut :
Jug, (Jug / bucket) Ada yang menyebutnya Thank-God hold (Pegangan yang diberkahi Tuhan) yaitu
bagian batuan yang menonjol bisa buat telapak tangan bergantung bebas. Pegangan bentuk ini
adalah idaman para pemanjat khususnya para pemula.

Crimp, Teknik ini adalah cara memegang yang paling banyak ditemui saat memanjat, dengan 4 jari
dan dibantu ibu jari diatasnya yang berfungsi sebagai pengunci, teknik ini dipakai pada saat arah
pegangan normal yaitu menghadap keatas. Pegangan ini terbagi menjadi 3 macam yaitu Close
Crimp, Half Crimp dan Open Crimp yang membedakan adalah fungsi ibu jarinya saja.

Sloper, Satu jenis pegangan yang ditakuti dan sangat menantang yaitu permukaan pegangan tangan
yang menonjol halus seperti kurva atau bukit tanpa ada fitur lainnya. Fitur yaitu lekukan atau benjolan
kecil yang ada dimuka tebing.

Palm, Teknik ini adalah cara memegang dengan menggunakan telapak tangan bagian dalam ( dekat
dengan ibu jari ) bukan pada jari sebagai tumpuannya, teknik ini dapat dilakukan dengan posisi
lengan lurus dalam usaha menambah ketinggian.

Sidepull, Pegangan yang satu ini adalah dengan cara memegang dengan arah yang berlawanan,
apabila arah pegangan ke kiri maka tarikan atau bebannya ke kanan begitu pula sebaliknya.

Undercut, Pegangan yang mirip dengan Jug perbedaannya adalah bila Jug arah tangan ke atas
maka pada pegangan Undercut ini pegangan dari arah bawah.

Teknik Pijakan
Edging, Teknik ini adalah teknik dasar dalam pemanjatan untuk pijakan, pengertiannya teknik ini
menggunakan sisi-sisi ujung sepatu / ujung kaki dari mulai sisi luar, tangah, dan dalam teknik ini
mutlak berfungsi apabila pemanjat memakai sepatu.

Smearing/Friction, Pijakan jenis ini menggunakan telapak sepatu/kaki bagian atas dibawah jari-jari
kaki, teknik ini dapat berfungsi dengan baik apabila kita menemukan tebing smearing kurang dari 90
derajat akan tetapi dapat juga digunakan apabila kita menemukan pijakan yang berjenis slap.

Heelhooking, Tehnik yang digunakan untuk mengatasi pijakan-pijakan yang menggantung ataupun
sulit dijangkau oleh tangan, Dengan kata lain kaki dapat di gunakan sebagai pengganti tangan.

Teknik - Teknik Lainnya


Rest, Teknik ini adalah cara mencari tempat istirahat sementara pada saat melakukan pemanjatan
dengan metode cari yang lumanyan nyaman, saat diposisi ini jangan lupa beban tubuh ada pada
pijakan kita. Berhenti beberapa saat sambil melemaskan lengan dengan cara gerakan sedemikian
rupa secara bergantian setelah dirasa cukup baru memulai pergerakan lagi. Sebagai catatan gunakan
Rest Position tersebut sebaik mungkin sambil menentukan langkah berikutnya.
Clipping, adalah cara memasukkan tali pada pengaman pada runner yang telah tersedia, salah satu
tangan usahakan dalam posisi lurus (Strike Arm) lalu masukkan tali utama secepat mungkin setelah
runner berada pada jangkauan. Adapun caranya terdapat 3 metode :
1. Jari tengah menahan runner (sedikit ditarik ke bawah) dan ibu jari serta telunjuk memegang tali, jari
manis untuk menahan karabiner lalu tekan sampai tali benar benar masuk pada karabiner.
2. Letakkan tali diantara ibu jari dan jari telunjuk lalu keempat jari sebagai penahan runner lalu remas
karabiner tersebut sampai tali masuk.
3. Jari telunjuk dan ibu jari memegang tali dan ketiga jari yang lainnya berfungsi sebagai memegang
runner lalu tekan tali pada pintu karabiner sampai masuk.
Dipping, Yaitu mengambil bubuk magnesium pada saat melakukan pemanjatan yaitu dengan cara
memasukkan salah satu tangan pada cahlkbag. Usahakan mengambil magnesium pada posisi yang
menguntungkan salah satu tangan usahakan lurus (Strike Arm).
Strike Arm, Teknik yang dipakai pada saat Rest Posision, Clipping, dan Dipping maka sebaiknya
salah satu lengan yang jadi tumpuan diluruskan agar bisa lebih berhemat tenaga.
Simpul - Simpul Yang Sering Di Pakai Dalam Panjat Tebing
Figure Eight

Semua pemanjat tebing harus tau simpul ini, simpul yang digunakan untuk menyambung tali ke
harnes pemanjat. dan mungkin hampir 90% pemanjat tebing didunia menggunakan simpul ini saat
memanjat. Kalau ada pemanjat yang tidak tau simpul ini, perlu dipertanyakan kemampuan
memanjatnya (jangan manjat sama dia!)
Kelebihan simpul ini adalah :
- Simpul ini mudah untuk dipelajari dan mudah untuk dicek
- Simpul ini memiliki kekuatan 75-80 %. Jadi simpul Figure Eight ini lebih kuat dibandingkan simpul
Bowline.
Kelemahannya:
kalau sering terjatuh dan menggantung pada simpul ini, setelah selesai manjat simpul ini akan sangat
erat dan susah dilepas. Ini bisa menjadi satu kelebihan kalo kamu memang masih terus memanjat
dan ingin tetap terikat kuat dengan talinya. Satu cara melepas ikatan ini yaitu dengan memegang dua
sisi angka delapan-nya masing - masing dengan tangan kanan dan kiri kemudian goyang-goyangkan
kedua tangan tersebut keatas dan kebawah berulang-ulang seperti saat kita mau
mematahkan/membengkokkan sebatang tongkat. Dengan cara ini biasanya simpul figure eight akan
menjadi lentur dan lebih mudah dilepas.
Clove Hitch

Sebuah simpul yang cepat dibuat untuk menghubungan tali ke anchor. Baik karena ini tidak
mengambil banyak bagian tali dan secara mudah disesuaikan.
Figure 8 on a Bight

Simpul loop terbaik untuk mengikat tali anda ke titik pengaman karena ini kuat dan mudah dilepaskan
juga berguna untuk mencantolkan seseorang pada pertengahan tali.
Double Figure 8 Fisherman's Knot

Simpul terkuat dan terbaik untuk menyambungkan dua tali untuk rappelling atau top-roping.
Prusik Knot

Merupakan salah satu simpul friksi atau simpul yang dibalut/diklem pada tali utama. Simpul
pengaman diri yang mudah dibuat untuk meniti tali utama saat situasi darurat.

Anda mungkin juga menyukai