(ROCK CLMBING)
(5) Runner
(6) Hamer
(8) Cowtail
(10) Friend
(12) Harnest
2) Traves
Peralatan yang dibawa pada saat pemanjatan dengan cara teknik traves
sama dengan peralatann yang dibawa pada saat teknik Artyficial Climbing.
3) Spot
Peralatan yang dibawa pada saat pemanjatan dengan cara teknik spot
adalah sebagai berikut :
(1) Halm
(3) Runner
(5) Harnes
(6) Caustil
4) Hangging Belay
Peralatan yang dibawa pada saat pemanjatan dengan cara teknik spot
adalah sebagai berikut :
(1) Runner
(2) Cowstil
(9) Halm
1) Alpine
Pemanjatan tanpa lagi berhubungan dengan base camp, semua peralatan
dan perlengkapan di bawa terus.
2) Himalayan
Dalam pemanjatan harus dipersiapkan sebuah tim dengan pembagian tugas yang
jelas, yaitu:
a. Leader : Pemanjatpertama
b. Notulen : Menulis peralatan apa yang dibawa oleh pemanjat
c. Timer : Menuliswaktu
d. Sketser : Menggambartebing
e. Cleaner : Mengambilperalatan (up to bottom atau bottom to up)
2) Dynamic adalah tali yang mempunyai daya lentur hingga 25%, digunakan sebagai tali
utama yang menghubungkan pemanjat dengan pengaman pada titik tertinggi.
2. Carabiner
Carabiner adalah alat penghubung seperti pengait, yang berfungsi sebagai
penghubung berbagai jenis peralatan, seperti untuk menghubungkan tali dengan titik
pengaman (runner), carabiner umumnya dibuat dari bahan Alluminium Alloy. Carabiner
memiliki banyak bentuk dan variasi, umumnya carabiner dibagi menjadi dua jenis, yaitu
carabiner screw gate dan carabiner non screw gate. Carabiner dibuat sangat kuat
namunringan, karena sebuah nyawa disandarkan pada carabiner ketika dilakukan suatu
pemanjatan dari bahaya jatuhnya pemanjat dari ketinggian.Umumnya karabiner yang
sering digunakan adalah bentuk d shape untuk dikaitkan pada runner/hanger.
1) Carabiner screw gate
3. Quickdraw/runner
Quickdraw/runnermerupakan gabungan antara hair loop dan dua buah carabiner. Biasanya
digunakan untuk menjadi bagian penyambung antara chocks, friends, tricams, ataupun pitons
terhadap tali carnmantel.
4. Descender
Descender merupakan alat yang digunakan untuk turun dari suatu ketinggianatau
untuk meniti tali kebawah serta mengamankan leader, dengan memanfaatkan gaya gesek atau
gaya geser tali terhadap alat tersebut (friction). biasanya yg sering digunakan adalah figure of
eight, namun bila jarak turun sangat tinggi atau vertikal umumnya dipakai descender
autostop yang mempunyai sistem pengereman sendiri (self braking).menggunakan alat ini
menyebabkan puntiran pada tali, dan ini salah satu kelemahan alat ini ketika digunakan.
5. Ascender
Ascender merupakan peralatan yang digunakan untuk membantu pemanjat dalam
menaiki tebing dan bertumpu pada bantuan tali, secara otomatis ascender akan mencatut tali
jika diberi beban dan akan mudah digeser jika tidak memiiki beban. . Jenis yang digunakan
biasanya jumar dan croll.
6. Belay
Belay alat pengaman seorang pemanjat yang dikontrol oleh belayer, dengan
memanfaatkan gaya gesek (friction) tali pada alat tersebut. Ada yang mempunyai self
braking, yaitu dapat mengunci pergesaran tali jika terbebani seperti grigri.Alat inipun ada
yang bisa berfungsi sebagai descender.
Grigri, alat ini digunakan untuk membelay, alat ini mempunyai tingkat keamanan yg paling
tinggi karena dapat membelay dengan sendirinya.
7. Sarung tangan
Sarung tangan merupakan alat yang akan melindungi tangan bagi belayer ketika
mengamankan pemanjat maupun rapler dari bahaya gesekan telapak tangan dengan tali
pengaman.
8. Webbing,
Webbing adalah sebuah peralatan panjat yg berbentuk pipih, tidak terlalu kaku dan
lentur, biasa digunakan sebagai harnest dan sling.
9. Prusik
Prusik merupakan jenis tali carmentel yg berdiameter 5-6 mm, biasanya digunkan
sebagai pengganti sling runner dan juga dapat digunakan untuk meniti tali keatas dengan
menggunakan simpul prusik, seperti pada SRT.
10. Sling
Sling, sangat bermanfaat pada panjat tebing maupun panjat dinding, sling dapat
digunakan sebagai runners, back up maupun menjadi bagian pengaman lainnya. Sling dibagi
menjadi dua macam, sling prusik dan sling webbing, untuk panjang dan diameter sling
memiliki banyak variasi.
11. Helm
Helm pada pemanjatan tebing berfungsi kurang lebih sama dengan helm pada
umumnya yaitu untuk melindungi kepala dari benturan. Penggunaan helm sangatlah
dianjurkan dalam pemanjatan, helm melindungi kepala dari serpihan atau batuan yang jatuh,
juga bahaya lainnya.Helm yang baik adalah yang ringan namun juga kuat, umumnya dibuat
dari bahan polycarbonate.
12. Harness
Harness, merupakan peralatan yang dikenakan oleh pemanjat untuk di kenakan pada
pinggang. Harness yang umum digunakan adalah Sit Harness (harness untuk pinggang).
Harness berguna sebagai pengaman tubuh pemanjat danbelayer, alat ini juga berfungsi
sebagai tempat alat-alat panjat dikaitkan seperti piton, sling, carabiner, chock , maupun
peralatan lain yang dibutuhkan.
15. Cowstail
Cowstail adalah dua potong tali atau lebih yang masing-masing ujungnya disimpul
delapan,fungsi cowstail sangat banyak diantranya membantu dalam melakukan rigging,
rescue dan pengaman tambahan. Panjang cowstail idealnya sesuai dengan jarak jangkauan
tangan kita,agar mempermudah dalam pemakaiannya.
\\
16. Padding
Padding, berfungsi untuk memberi perlindungan pada tali dari gesekan benda
tajam,seperti gesekan tali dengan sudut tebing, dinding,dll. Padding terbuat dari bahan terpal,
Canvas, matras, karet tebal yang tahan terhadap gesekan
17. Hammer
Hammer/palu, berfungsi untuk pemasangan pengaman buatan berupa piton pada
panjat tebing dan melepaskannya kembali. Ada pula yang sudah dilengkapi dengan pemutar
baut yang berfungsi mengencangkan mur pada saat memasang hanger. cara membawa
hammer akan lebih mudah bagi pemanjat jika tali pada hammer disilangkan pada bahu
pemanjat.
18. Pitton
Pada umumnya pitton dapat digolongkan dalam empat jenis, yaitu bong, bugabbos,
Knife-Blade dan Angle. Pitton merupakan pasak yang ditancapkan pada rekahan atau celah
tebing. Karena disesuaikan dengan bentuk rekahan dan celah tebing, maka bentuk pitonpun
bermacam-macam.
22. Hook
Hook berfungsi seperti pengait, namun bukan alat pengaman. Umumnya dipakai oleh
seorang pemanjat sebagai pengaman sementara, yang dikaitkan pada cacat batuan (flakes).
Dipakai pada pemanjatan dengan tehnik aid climbing.Hook terbagi menjadi dua yaitu sky
hook dan pipih hook.
23. Handdrill
Handdrill, merupakan media untuk mengebor tebing secara manual, yg berfungsi
untuk menempatkan pengaman berupa bolt serta hanger.
24. Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah yang bekerja berdasarkan gaya medan magnet.
Pada kompas selalu terdapat sebuah magnet sebagai komponen utamanya. Magnet tersebut
biasanya berbentuk sebuah jarum penunjuk. Saat magnet penunjuk tersebut berada dalam
keadaan bebas, maka akan mengarah ke utara-selatan magnet bumi. Inilah yang dijadikan
dasar dalam pembuatan kompas dan alat navigasi berbasis medan magnet yang lain.
25. Binokuler
Binokular (dari bahasa Latin, bi-, "dua-", dan oculus, "mata") adalah alat yang
dipegang dengan tangan dan dipakai untuk membesarkan benda jauh dengan melewati
tampilan dua rentetan lensa dan prisma yang berdampingan.Prisma dipergunakan untuk
mengembalikan tampilan dan memantulkan cahaya lewat refleksi internal total.Binokular
menghasilkan bayangan yang benar dan tidak terbalik seperti teleskop.
26. Clinometer
Clinometer sebenarnya adalah alat untuk mengukur kelerengan, tetapi sering juga
dipakai untuk mengukur ketinggian.
27. Rol meter
Rol meter atau biasa disebut juga meteran adalah alat yang digunakan untuk
mengukur jarak atau panjang. Meteran juga berguna untuk mengukur sudut, membuat sudut
siku-siku, dan juga dapat digunakan untuk membuat lingkaran.
F. Etika Panjat Tebing
Etika berarti nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat. Pelanggaran terhadap suatu nilai biasanya tak akan mendapatkan sanksi
yang legal. Dan antara suatu masyarakat dengan masyarakat lain sering kali
mempunyai etika yang berbeda terhadap suatu hal yang sama.
1) Menghormati Adat Istiadat Masyarakat Setempat.
2) Tidak Mencemari Sumber Air Penduduk Setempat.
3) Tidak Melakukan Tindakan Yang Menyebabkan Erosi
4) Tidak Mengganggu Tanaman Dan Satwa Penduduk
5) Membatasi Sedikit Mungkin Penggunaan Kapur Magnesium
6) Membatasi Pemakaian Pengaman Bor, Dan Harus Dipertanggung jawabkan
7) Tidak Diperbolehkan Menambah Pengaman Pada Jalur Yang Sudah Ada,
Dengan Tujuan Untuk Mengurangi Tingkat Kesulitan
8) Diperbolehkan Mengabaikan Pengaman Yang Ada Pada Jalur Pemanjatan
Dengan Tujuan Untuk Meningkatkan Tingkat Kesulitan
9) Tidak Melepas Pengaman Yang Terpasang Pada Jalur Panjatan
10) Jika Jalur Baru Belum Selesai Dibuat, Harus Diberi Tanda Yang Jelas
11) Jika Jalur Baru Akan Diselesaikan Oleh Orang Lain Harus Seijin Pembuat
Jalur Pertama
12) Apabila Ada Pemanjatan Pada Satu Jalur maka Sebaiknya Tidak Ada
Pemanjat Lain Pada Jalur Tersebut
Secara umum ada dua aliran teknik pembuatan jalur yang dewasa ini banyak
dianut, yaitu aliran tradisional dan aliran modern. Pembuatan jalur secara tradisional
pada prinsipnya adalah membuat jalur sambil memanjat. Teknik ini cenderung
bernilai petualangan karena lintasan yang akan dilewati sama sekali baru, tanpa
pengaman, tanpa dicoba terlebih dahulu. Teknik tradisional ini berkembang di Eropa
sampai tahun 70-an, namun kini masih dianut oleh pemanjat tradisional Amerika.
Sementara itu pembuatan jalur secara modern terdiri dari dua cara yang banyak
digunakan. Cara pertama adalah dengan teknik tali tetap (fix rope technique). Pada
teknik ini, pembuatan jalur dapat dilakukan dengan cara rappeling bolting atau
ascending bolting pada fix rope yang telah terpasang terlebih dahulu. Cara kedua
mirip dengan cara pertama, tetapi tidak dengan tali tetap melainkan menggunakan top
rope. Kelebihan cara ini, pembuat jalur dapat membuat perencanaan arah jalur dan
penempatan pengaman lebih presisi karena gerakan pemanjatan dapat diketahui
terlebih dahulu.
2. Masalah penamaan jalur
Siapa yang berhak memberi nama pada suatu jalur, si pembuat jalur atau
pemanjat pertama yang menuntaskan jalur, juga tidak ada aturannya. Biasanya si
pembuat jalur bersikeras untuk menjadi orang pertama yang menuntaskan jalur
tersebut. Kadang-kadang mencapai waktu berbulan-bulan untuk membuat sekaligus
menuntaskan suatu jalur baru. Tapi ada kalanya jalur yang dibuat terlalu sulit dan jauh
di luar kemampuan si pembuat jalur itu. Di Indonesia biasanya nama jalur merupakan
suatu kesepakatan saja dari seorang atau sekelompok pembuat jalur.
3. Masalah keaslian jalur
Untuk masalah yang satu ini, hampir semua pemanjat sepakat bahwa hal itu
haram untuk dilakukan, baik itu menambah kesulitan maupun membuat jalur tersebut
menjadi lebih mudah. Walaupun begitu sebagian kecil dari seluruh kawasan
pemanjatan yang ada (hanya sebagian kecil) yang menerima hal ini, namun hanya
pada permukaan yang tanpa cacat sama sekali (blank/no holds) agar kesinambungan
jalur sebelum dan sesudahnya dapat terjaga.
G. Topo Map
Pengertian peta secara umum adalah gambaran dari permukaan bumi yang
digambar pada bidang datar, yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi
simbol sebagai penjelas
Topo adalah gambar atau sket jalur yang berhasil di panjat. Sket ini dilengkapi
dengan data-data sebagai berikut :
1) Nama tebing
2) Batuan
3) Arah muka tebing
4) Ketinggian & lebar tebing
5) Perjalanan menuju tebing
6) Lokasi tebing
7) Foto tebing
8) Flora & fauna di sekitar tebing
9) Berapa jalur
10) Tanah
11) Sumber mata air
12) Jarak antara anchor satu ke anchor yang lain
13) Batar tebing
1) Alat tulis
2) Compass
3) Binokuler
4) Rol meter
1. Lead
Lead adalah jenis perlombaan yang dititik beratkan pada tingkat kesulitan.jalur
setiap pemanjatan berbeda-beda, mulai kualifikasi sampai final. Jalur sudah
disediakan oleh pembuat jalur. Waktu yang diberikan setiap pemanjat 6 menit untuk
sekali pemanjatan.
2. Speed
Speed adalah jenis perlombaan yang dititik beratkan pada tingkat kecepatan.
Speed dibedakan menjadi dua yaitu, speed klasik dan speed record. Speed klasik
yaitu perlombaan yang menggunakan poin bebas dalam menyelesaikannya,
sedangkan speed record perlombaan yang hanya menggunakan poin yang berbentuk
bintang saja.
3. Boulder
Boulder tidak jauh berbeda dengan laed yaitu sama-sama menitik beratkan
pada tinggkat kesulitan, hanya saja tinggi papan boulder tidak setinggi papan dalam
perlombaan lead. Pada umumnya dalam boulder jalur yang diberikan lima jalur.