Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FISIKA

METERI: KONSEP MEDAN MAGNETKOMPAS


 

KELAS: XI TKJ 2
NAMA:
1. YOHANA ARIESTY
2. NADIA YUSRAN
3. HENDRIKUS KUNG
4. MARIA MARDIANA JUWITA ODANG
5. MARIA FEBRIANTI MAING
6. AGNES ARLINDA TAMAR NAUF

SMKN 3 MAUMERE
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan karena berkat rahmat dan karunia-
Nya yang begitu besar, kami dapat menyelesaikan makalah fisika ini yang berjudul
Kompas dengan harapan dapat bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan
kita terhadap kehidupan manusia.

Dalam membuat makalah ini, dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis
miliki, kami berusaha mencari sumber data dari berbagai sumber informasi,
terutama dari media internet dan beberapa sumber lainnya.Dalam penyelesaian
makalah kompas Untuk itu, pada kesempatan ini juga kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang membantu kami. kami menyadari
sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh darisempurna,
karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Olehkarena
itu, kami berharap akan adanya saran dan kritik yang membangun
bagikesempurnaan makalah ini.akhir kata kami mengucapkan terimakasih. Semoga
Tuhan membimbing kita semua dalam naungan kasih dan saying

Maumere 08 April 2018


V

Kata pengantar…………………………………………………………………………….. v

Daftar isi ………………………………………………………………………………………i

Bab I. Pendahuluan ………………………………………………………………………………1

1.1. Latar Belakang …………………………………………………………………………….1

1.2. Tujuan ………………………………………………………………………………………1

Bab II. Pembahasan ……………………………………………………………………………2

1.1. Alat Ukur Kompas …………………………………………………………………………..2

1.2 komponen kompas ……………………………………………………………………...3

1.3. bagian-bagian kompas ………………………………………………………………………5

1.4 kesimpulan dari kompas ………………………………………………………………..6

Bab III. Daftar Pustaka………………………………………………………………………7


i

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alat ukur elektronika dapat didefinisikan sebagai suatu alat yang dapat mengetahuibesarnya nilai
yang digunakan dalam sebuah alat ukur elektronika berdasarkan tingkatketelitian tertentu.
Mengukur pada hakekatnya membandingkan suatu besaran yang belum diketahui besarannya
dengan besaran lain yang diketahui besarnya. Untuk keperluan tersebutdiperlukan alat ukur.
Pekerjaan pengukuran, memerlukan alat ukur yang baik. Alat ukur yangbaik setidak-tidaknya
mengandung informasi besaran-besaran yang diukur yang sesuaidengan kondisi senyatanya.

Kompas adalah alat navigasi untuk mencari arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang
bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan
rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang
ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan jam
dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu
perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien
dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah.

Alat apa pun yang memiliki batang atau jarum magnetis yang bebas bergerak menunjuk arah
utara magnetis dari magnetosfer sebuah planet sudah bisa dianggap sebagai kompas. Kompas
jam adalah kompas yang dilengkapi dengan jam matahari. Kompas variasi adalah alat khusus
berstruktur rapuh yang digunakan dengan cara mengamati variasi pergerakan jarum. Girokompas
digunakan untuk menentukan utara sejati. Lokasi magnet di Kutub Utara selalu bergeser dari
masa ke masa. Penelitian terakhir yang dilakukan oleh The Geological Survey of Canada
melaporkan bahwa posisi magnet ini bergerak kira-kira 40 km per tahun ke arah barat laut.
1.2. Tujuan

1. Mengetahui apa itu alat ukur kompas


2. Mengetahui komponen alat ukur kompas
3. Mengetahui cara kerjanya alat ukur kompas

BAB II

PEMBAHASAN

1.1. Alat Ukur Kompas

Kompas adalah alat penunjuk arah, dan karena sifat magnetnya, jarumnya akan selalu menunjuk
arah utara-selatan (meskipun utara yang dimaksud disini bukan utara yang sebenarnya, tapi utara
magnetis). Secara fisik, kompas terdiri dari :

 Badan, tempat komponen lainnya berada


 Jarum, selalu menunjuk arah utara selatan, dengan catatan tidak dekat dengan megnet
lain/tidak dipengaruhi medan magnet, dan pergerakan jarum tidak terganggu/peta dalam
posisi horizontal.
 Skala penunjuk, merupakan pembagian derajat sistem mata angin.
Jenis kompas yang biasa digunakan dalam navigasi darat ada dua macam yakni kompas
bidik (misal kompas prisma) dan kompas orienteering (misal kompas silva, suunto dll).
Untuk membidik suatu titik, kompas bidik jika digunakan secara benar lebih akurat dari
kompas silva. Namun untuk pergerakan dan kemudahan ploting peta, kompas
orienteering lebih handal dan efisien.

Dalam memilih kompas, harus berdasarkan penggunaannya. Namun secara umum, kompas yang
baik adalah kompas yang jarumnya dapat menunjukkan arah utara secara konsisten dan tidak
bergoyang-goyang dalam waktu lama. Bahan dari badan kompas pun perlu diperhatikan harus
dari bahan yang kuat/tahan banting mengingat kompas merupakan salah satu unsur vital dalam
navigasi darat.

Kompas merupakan alat pedoman untuk menunjukan arah. Kompas mempunyai pembagian ata
angin sebanyak 32 buah dengan garis pembagian 0° sampai 359°. Pada prinsipnya, kompas
bekerja berdasarkan medan magnet. Maka kompas dapat menunjukkan kedudukan dari kutub-
kutub magnet bumi.

1.2 KOMPONEN KOMPAS


Jenis-Jenis Kompas

Kompas dibedakan menjadi dua jenis yaitu kompas analog dan kompas digital.

1. Kompas Analog
Kompas analog adalah kompas yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
oleh para anggota pramuka. Penggunaan kompas analog secara manual, yaitu dengan
menyelaraskan jarus kompas yang terdapat di dalamnya. Kompas analog terdiri atas beberapa
jenis, seperti:
1. Kompas Lensa
Kompas lensa merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa biconcave yang
berfungsi untuk mempermudah dalam pembacaannya. Umumnya kompas lensa
berbentuk sederhana, ringan, dan harganya lebih murah. Namun validitas pengukuran
besarnya sudut kompas kurang akurat.
2. Kompas Bidik (Kompas Prisma)
Kompas bidik atau disebut juga sebagai kompas prisma adalah kompas yang berfungsi
sebagai pembidik besar derajat pada sebuah medan (bentang alam sebenarnya) untuk
diproyeksikan dalam peta. Jenis kompas ini yang sering digunakan dalam kegiatan-
kegiatan alam termasuk dalam kepramukaan.
3. Kompas Orientering (Kompas Silva)
Kompas orientaring atau kompas silva adalah kompas yang digunakan dalam orientasi
(penghitungan dan pembacaan peta secara langsung), Kompas ini umumnya memiliki
badan (wadah) transparan memudahkan pembacaan terhadap peta yang ditaruh di
bawahnya.

2. Kompas Digital
Kompas digital adalah kompas yang bekerja secara digital. Jenis ini biasanya disertakan sebagai
sistem navigasi dalam dunia robotika atau dalam gadget-gadget elektronik.

Kompas Bidik
Kompas Bidik

Kompas Lensa

1.3 Bagian-bagian Kompas


Bagian-bagian kompas yang akan kita pelajari kali ini adalah bagian-bagian pada kompas bidik atau
kompas prisma karena kompas jenis inilah yang paling sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan
kepramukaan.

bagian-bagian kompas bidik

Kompas bidik memiliki bagian-bagian sebagai berikut:


1. Dial (permukaan tempat angka dan huruf). Pada dial terdapat satuan derajat mulai dari 0°  360°
dan huruf: N (north ), E (east) W, (west), S (south).
2. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45° (dapat di putar)
3. Visir (lubang dengan kawat halus pembidik sasaran)
4. Kaca pembesar (untuk melihat derajat kompas)
5. Jarum penunjuk (selalu menunjuk utara magnet)
6. Alat penggantung (tempat ibu jari untuk menopang kompas saat membidik).

Cara Menggunakan Kompas Bidik

Cara menggunakan kompas bidik secara lebih detail akan dibahas dalam artikel tersendiri. Secara singkat
dan sederhana, cara mengguakan kompas bidik adalah sebagai berikut:

1. Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka
jarum tersebut menunjuk arah utara magnet.
2. Bidik sasaran dengan menggunakan visir, melalui celah pada kaca pembesar, setelah itu
miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50° dengan kaca dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang
terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui
kaca pembesar.

4. Apabila sasaran bidik 30° maka bidiklah ke arah 30°. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih
dahulu titik sasaran sepanjang jalur 30°. Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara
benda lain disekitarnya, sebab route ke 30° tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang
berbencah-bencah. Ditempat itu kita melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan
jalur menuju 30°.
5. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back
Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam
perialanan. Menentukan sasaran balik dengan rumus:
1. Apabila sasaran kurang dari 180° = ditambah 180°. Contoh: 30° sasaran baliknya adalah
30° + 180° = 210°.
2. Apabila sasaran lebih dari 1800 = dikurang 180°. Contoh: 240° sasaran baliknya adalah
240° - 180° = 60°
1.4 Kesimpulan / Rangkuman dari penggunaan kompas

Pemakaian alat ukur kompas

Selama ini alat ukur sudut horisontal yang sering dipergunakan oleh surveyor gua untuk grade 5
adalah kompas magnetik yang memiliki ketelitian hingga 1�. Kompas-kompas ini bersandar
pada medan magnetik bumi. Pembacaan besarnya sudut antar stasiun didasarkan pada
penglihatan. Kompas konvensional menggunakan sebuah garis vizir di dalamnya sebagai
pengarah untuk “ditembakkan” ke target. Hal ini bisa menjadi sumber kesalahan, jika cara
memegang, mengarahkan, dan menempatkan mata tidak berada pada satu garis yang lurus.

Surveyor gua melengkapi kompas dengan laser sebagai garis bidik ke arah target. Dengan cara
ini kompas benar-benar mengarah ke target sehingga mengurangi/ menghilangkan kesalahan
pembacaan. Namun, laser pointer yang dipasang pada kompas memiliki medan magnetik yang
dapat mempengaruhi kompas. Untuk itu dibutuhkan sebuah kalibrasi terhadap laser pointer ini.

Sekarang telah banyak tersedia kompas digital untuk pendukung kegiatan alam bebas. Salah
satunya adalah kompas digital Silva Nomad. Kompas ini dapat dipakai dalam kegelapan karena
memiliki background lighting. Di samping itu, kompas ini dapat menyimpan arah tujuan dan
arah kebalikannya. Hal ini mungkin dapat berguna jika surveyor sedang menyurvai gua dengan
mulut gua lebih dari satu. Mungkin kita juga mengenal alat theodolite sebagai alat ukur lain.
Namun tentunya theodolite ini punya fungsi yang lain.

BAB III

DAFTAR PUSTAKA

Subangio,Triyanto.1997.Fisika jidil II .Bandung.Ganesia Excal Bandung

Sears, Zemansky.1991.Fisika untuk univercyty.Jakarta:Binacipta


(http//Alat Kompas-com//)

Thomas,Budianto.1998.Alat – alat fisika. Jakarta:Erlangga

Anda mungkin juga menyukai