Anda di halaman 1dari 17

Pengertian Kompas

Kompas berasal dari bahasa Latin yaitu Compassus yang berarti


jangka. Kompas sendiri sudah dikenal sejak 900 tahun yang lalu
terbukti dengan diketemukannya kompas kuno yang dipakai
pejuang China sekitar tahun 1100 M. Kompas merupakan alat
penentu arah mata angin. Kompas tediri atas magnet jarum, yang
dapat berputar bebas. Kutub-kutub magnet ini selalu menunjuk
arah Utara Selatan walaupun tidak tepat benar (karena adanya
sudut deklinasi). Arah yang ditunjuk oleh jarum kompas adalah
kutub utara magnetis bumi yang letaknya tidak bertepatan
dengan kutub utara bumi, kira-kira disebelah utara Kanada, di
jazirah Boothia sekitar 1400 mil atau sekitar 2250 km. Tapi unyuk
keperluan praktis, utara peta, utara sebenarnya dan
utara kompas/magnetis dianggap sama.
Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat
membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang
ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila
digunakan
bersama-sama
dengan jam dan sekstan,
maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini
membantu
perkembangan
perdagangan
maritim
dengan
membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan
saat manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk
menentukan arah.

Jenis-Jenis Kompas
Menurut kegunaan dan fungsinya kompas dikelompokkan
menjadi :

Kompas Orientasi
Kompas orientasi yaitu jenis kompas yang digunakan untuk
orientasi
dalam
suatu
perjalanan
(orientering).
Contohnya kompas silva.Kompas silva sudah dilengkapi busur
derajat dan penggaris. Dalam penggunaannya akan sangat

mudah karena kompas ini tidak dilengkapi alat bidik. Kecermatan


bidik kompas ini agak kurang.

Gambar 2.1 Kompas Silva

Kompas Bidik
Kompas bidik yaitu kompas yang digunakan untuk membidik
objek serta arah yang akan kita lalui. Kompas bidik biasa
digunakan oleh militer, pramuka, dan pengembara. Kompas ini
mudah mendapatkannya, harganyapun relatif murah, juga
penggunaannya
cukup
sederhana
serta
lengkap. Contohnya Kompas Prisma. Untuk
menggunakan kompas bidik ini mesti dilengkapi juga dengan
penggaris, busur derajat, dan lain-lain.

Gambar 2.2 Kompas Bidik

Kompas Geologi
Kompas geologi yaitu kompas yang digunakan untuk menentukan
arah serta kemiringan dalam pekerjaan geologi.
Contoh .KompasGeologi.

Gambar 2.3 Kompas Brunton

Geografical Position Satelite (GPS)


Saat ini banyak pula pendaki gunung yang memanfaatkan alat
navigasi sistem GPS, yang merupakan singkatan dariGeografical
Position Satelite. Sistem ini dikembangkan dengan bantuan satelit
militer Amerika Serikat yang digunakan untuk kebutuhan
komersial. Sebenarnya alat ini digunakan untuk navigasi udara,
tetapi dalam perkembangannya atau kenyataannya saat ini, juga
bisa digunakan untuk navigasi darat dan laut. Secara garis
besarnya bentuk alat ini kurang lebih sebesar kalkulator.
Pengoperasian alat ini dibantu oleh minimal 3 buah satelit
pengamat.

Gambar 2.4 Geografical Position Satelite (GPS)

Bagian-Bagian Kompas Brunton

Gambar 2.5 Bagian-Bagian Kompas Brunton


1.

Bagian utama Kompas Brunton


Jarum kompas/magnet, kedua ujung dari jarum kompas selalu
menunjuk ke arah kutub utara dan kutup selatan magnet bumi.
Jarum magnet pada kompas adalah sebuah batangan besi yang
disatukan dengan batangan magnet bagian tengahnya terletak
diatas jarum tegak, apabila dalam keadaan setimbang, jarum
akan bergerak dengan bebas diaatas jarum tegak (Pivot Needle),
ujung jarum akan diam searah dengan kutub utara magnet bumi,
ujung jarum utara ditandai dengan noktah kuning, dilengkapi pula
dengan cincin penyeimbang berat yang dapat digeser-geser
untuk mengimbangi penyimpangan arah inklinasi, agar supaya
jarum kompaas dapat bergerak bebas tanpa menyentuh kaca
penutup kompas.
2.
Lingkaran pembagian derajat, pembagian derajat yang
dikenal ada dua yaitu kompas azimuth dan kompas kwardan.
Pembagian
skala
derajat
pada kompas,
adalah
bagian kompas berupa
lempengan
lingkaran diluar
ujung
jarum kompas, terdiri dari :

Pembagian skala 0o 360o


Kedudukan N (utara) pada kompas adalah kedudukan 0o berimpit
dengan 360o, Kedudukan S (selatan) pelurus N, adalah kedudukan
180o, dan kedudukan E (timur) adalah kedudukan 90 o, kedudukan
W (barat) adalah kedudukan 270o. Posisi pembacaan arah N - E - S
- W - N pada kompas, ditulis kebalikan arah perputaran jarum jam.

Pembagian skala 0o 90o


Skala Pembagian 0o 90o, mempunyai sistem pembacaan dengan
kwadran. Kwadran 0o 90o; adalah skala pembacaan kwadran N
E dan S E , N W dan S W, berarti angka 0 o, terletak pada
pembacaan E (timur) dan W (barat). Tulisan arah N E S W
N, terbaca terbalik arah perputaran jarum jam.
3.
Klinometer, merupakan rangkaian alat yang gunanya untuk
mengukur besarnya kemiringan bidang. Sebuah kompasgeologi,
harus selalu dilengkapi dengan seperangkat alat klinometer, yang

mengukur besarnya sudut kemiringan (sudut vertical), untuk


mengukur kedudukan sudut vertical suatu garis atau bidang, yang
dilengkapi dengan gelembung penyeimbang (nivo tabung)
diletakkan sedemikian rupa sehingga kedudukan garis horizontal
clinometer sejajar dengan arah garis memanjang compass, titik
pembacaan tegak lurus garis tersebut, sekala pembacaan
kemiringan dengan satuan derajat (... o) dan (%), alat penyetel
manual klinometer terletak pada bagian belakang kompas.
Beberapa jenis kompas, memiliki alat klinometer yang dapat
berputar sendiri yang dikontrol oleh gaya berat.
4.
Pengukur horizontal, ada dua berupa sebuah nivo bulat dan
tabung yang bergandengan dengan klinometer berisi air dengan
satu gelembung.
5.
Pengatur Arah, pengarah pada kompas, terdiri dari pengarah
depan dan pengarah belakang. Pengarah depan berupa lengan
yang dapat ditekuk muka-belakang secara bebas yang dilengkapi
pada ujungnya dengan Peep Sight. Pengarah belakang, berupa
lempengan cermin yang juga berfungsi sebagai penutup kompas,
yang dilengkapi dengan Sighting windows, axial line dan folding
sight.

Bagian penyusun inti


1. Adjusting screw, berupa skrup sebagai penggerak lingkaran
pembagian derajat.
2. Axial line, merupakan garis sumbu penyearah objek.
3.
Bulls eye level (mata sapi), nivo bulat pengukur
horizontal kompas. Fungsinya digunakan dalam menentukan
kedatarankompas geologi saat melakukan pengukuran strike dan
trend.
4.
Klinometer level, sama seperti mata sapi namun bentuknya
berupa tabung. Fungsinya digunakan dalam menentukan
kedataran kompas geologi saat melakukan pengukuran dip dan
plunge.

5.
Kompas needle, merupakan jarum kompas penunjuk arah
utara selatan kutub magnet bumi
6.
Skala klinometer, skala yang digunakan saat melakukan
pengukuran dip dan plunge.
7.
Index pin, penunjuk 0 derajat pada kompas geologi. Bagian
ini dapat diputar-putar sesuai kebutuhan, tetapi biasanya di
arahkan ke arah Utara.
8.
Small sight dan large sight, fungsinya digunakan untuk
melakukan penembakan menggunakan kompas geologi supaya
yang kita bidik tepat lurus dengan kita.

Cara Menggunakan Kompas Brunton


Menentukan Arah
Pada dasarnya penentuan arah dengan memakai kompas,
dapat dilakukan dengan memakai semua jeniskompas, dalam hal
ini akan dibahas pemakaian kompas yang mempunyai pembagian
derajat 0o 360o. Tata cara pemakaian dengan baik, agar supaya
diperoleh suatu nilai pengukuran yang bermutu tinggi, dianjurkan
agar supaya mengikuti tata tertib pemakaian kompas sebagai
berikut :
1. Keluarkan kompas dari sarungnya, dan periksalah dengan baik
kelincahan gerak jarum kompas dengan posisi gelembung udara
nivo (bulls eye level) berada tepat ditengah lingkaran merah.
Apakah tidak ada hambatan gerak jarum kompas oleh karena
bersentuhan dengan gelas penutup.
2. Apabila kompas dalam keadaan sulit untuk bergerak bebas,
jangan
langsung
dibuka
sendiri
gelas
penutup kompas(berkonsultasikan dengan asisten / teknisi).
3. Apabila sudah seimbang sempurna, peganglah kompas pada
posisi kompas diletakkan diatas telapak tangan dan dilengketkan
pada perut atau sejajar dengan pinggang agar supaya tidak

mudah goyah sambil meluruskan pengarah ke objek dengan tetap


mempertahankan posisi gelembung ditengah-tengah nivo.
4. Sighting arm (lengan pengarah) dibuka horizontal dan peep
sight ditegakkan
dan
diarahkan
ke
objek,
dalam
keadaankompas tetap seimbang.
5. Setel cermin pengarah sehingga titik objek terlihat pada cermin
masuk ke lubang pengarah dan terletak pada garis poros cermin
sambil tetap mempertahankan kompas (perhatikan gelembung
udara pada nivo, harus tetap berada ditengah lingkaran).

Gambar 2.6 A. Posisi katup cermin kompas dan garis arah stile
pada pinggang
6.
7.

B. Pada posisi sejajar mata


Pembacaan dilakukan apabila jarum sudah diam.
Catat nilai / angka yang ditunjukan pada kompas

Menentukan Sudut Kemiringan Permukaan Tanah, Singkapan


Batuan Dan Lereng Dengan Klinometer
1.

Harap diperhatikan, posisi pengukur dan objek harus dalam


keadaan tetap, tidak bergeser, letakkan kompas sejajar mata
pada posisi kompas dimiringkan dengan nivo tabung pada posisi
atas dan peep sight didepan mata.
2. Tekuk cermin kompas kira-kira 45o
3. Arahkan kompas ke
objek
melalui
lubang
intip peep
sight dan sighting windows.
Gambar 2.7 Pengukuran Permukaan Lereng, dengan cara
mengarahkan kompas ke Objek
4. Setel klinometer dengan cara memutar alat penyetel klinometer
dibelakang kompas, sehingga bayangan nivo tabung klinometer
seimbang yang nampak pada cermin.

5.

Tetapkan pembacaan lepaskan tangan pada alat penyetel


klinometer, pembacaan nilai kemiringan lereng dapat dibaca
dengan terlebih dahulu menurunkan kompas dari sejajar dengan
mata ke posisi terletak depan perut agar supaya pembacaan
dapat seakurat mungkin.
6. Catat hasil pembacaan angka / nilai
Cara menggunakan Kompas Geologi

Kompas Geologi yaitu kompas yang digunakan untuk menentukan


arah, azimut serta kemiringan dalam pekerjaan geologi
Contoh: Kompas Geologi
BAGIAN-BAGIAN KOMPAS GEOLOGI

CARA
MENGGUNAKAN
KOMPAS
1.
Menentukan
2. Mengukur Kedudukan Struktur

GEOLOGI
Arah

Mengukur
Kedudukan
Struktur
Kedudukan struktur dapat dinyatakan dalam besaran arah (jurus
ataustrike) dan kemiringan (dip), atau hanya besaran arah saja.
Prinsippenggunaan kompas sama dengan menentukan arah dan
sudut lereng. Kedudukan struktur yang diukur adalah kedudukan
struktur dari bidang perlapisan


Bumi
lapisan
batuan

Strike
Dip (kemiringan)

(kue

lapis)
(jurus)

1. Tempelkan sisi timur (E)Pada bidang yang akan diukur, kompas


dihorizontalkan, dan dibaca kedudukan ujung utara jarum
kompas.Jarum perlapisan diperoleh. Ditulis dengan sistem azimut
N o E. Sebelum kompas diangkat, tempat kompas yang
ditempelkan tadidigaris. Strike
2. Tempelkan sisi barat (W) Kompas (kedudukan kompas tegak)
padaposisi tegak lurus terhadap jurus (garis yang dibuat tadi).
Klinometer dihorizontalkan dan dibaca besar pada busur setengah
lingkarankemiringan perlapisan diperoleh dengan penulisan N o E
Dip
3. Arah kemiringan diukur dengan menempelkan sisi selatan
kompas pada arah jurus (Garis yang di buat tadi) Kompas di
Horizontalkan, baca arahnya. Arah kemiringan tidak dicantumkan
dalam penulisan kedudukan perlapisan

Pengukuran kedudukan struktur bidang, a. Pengukuran jurus, b.


Pengukuran kemiringan, c. Pengukuran arah kemiringan
Kompas geologi digunakan untuk mengukur arah (azimuth) pada
suatu titik ataupun kelurusan struktur, mengukur kemiringan
lereng,maupun mengukur jurus ataupun kedudukan perlapisan

dan
kemiringan
lapisan
batuan.
Sebelum kita mengetahui tentang penggunaannya, terlebih
dahulu kita harus mengetahui bagian-bagian dari kompas.
Setiap kompas geologi harus memiliki sebuah jarum magnit,
lingkaran pembagi dalam derajat, nivo leveling (nivo mata lembu)
dan sebuah clinometer dengan nivo tabung mengukur
kemiringan.

Cara menggunakan kompas geologi :


1. Periksa Inklinasi dan Deklinasinya apakah sudah disesuaikan
dengan
daerah
kerja.
Inklinasi : adalah keadaan dimana jarum magnit tidak berada
dalam keadaan horizontal. Dan kalau diletakkan horizontal, maka
ujung jarum akan menyentuh kaca penutupnya, akibatnya
pembaca akan terganggu dan dapat menimbulkan kesalahan
yang
fatal.
Cara mengatasinya adalah dengan menggeser bobot pada

tangan-tangan jarum keujung atau ketengah. Untuk daerah di


Lintang selatan Indonesia pada tangan utara jarumnya.
Deklinasi : adalah besarnya sudut penyimpangan yang terbentuk
antara arah utara magnetis dengan arah utara sebenarnya (True
North).
Besarnya sudut deklinasi untuk tiap-tiap daerah (local declination)
selalu berbeda. Untuk mengetahui dapat dilihat pada salah satu
tepi dari peta. Kompas yang digunakan harus disesuaikan dengan
deklinasi setempat dengan cara memutar lingkaran berderajat
dari kompas itu ke kiri atau ke kanan sesuai dengan arah
Magnetic North terhadap True North. Titik nol disesuaikan
terhadap indeks pin pada kompas berdasarkan besarnya
deklinasi.
Contoh : Diketahui deklinasi 5 sebelah barat dari True North.
Sehingga lingkaran berderajat harus diputar sampai indeks
menunjukkan angka 5 sebelah barat titik nol.
2. Setelah koreksi dilakukan, maka selanjutnya kita lakukan
pengukuran-pengukuran untuk :
Menentukan
arah
Mengukur
sudut
lereng
Menentukan
beda
Mengukur
jurus
dan
kemiringan
(strike
Mengukur
kedudukan
Menentukan
ketinggian
suatu
titik
Mengukur struktur garis

(Azimuth)
(slope)
tinggi
dan
Dip)
bidang
(Elevasi)

Menentukan
arah
(Azimuth)
Yang dimaksud dengan arah adalah arah lokasi titik yang akan
dituju
dari
titik
lokasi
dimana
kita
berdiri.
Caranya
adalah
sebagai
berikut
:
Pegang kompas dengan tangan kiri setinggi pinggang atau dada
Cermin (tutup kompas) dibuka 135 dan menghadap kedepan.
Bila menggunakan kompas merek Brunton, maka sighting arm
dibuka
horizontal
dan
peep
sight
ditegakkan.
Putar kompas sedemikian rupa sampai ke titik yang dimaksud
tampak dalam cermin dan berimpit dengan ujung jari Sighting
arm
dan
garis
hitam
cermin.

Bila nivo leveling (nivo mata lembu) sudah berada ditengah, baca
jarum utara kompas dan catat angka yang ditunjuknya.
Mengukur
sudut
lereng
(slope)
Besarnya sudut lereng dapat diukur menggunakan kompas
dengan cara membaca klinometer. Ketelitian pembacaan sudut
lereng dengan kompas Brunton adalah seperempat derajat (15
detik).
Caranya
adalah
sebagai
berikut
:
Buka tutup kompas hingga membentuk sudut 45 . Tangantangan penunjuknya dibuka dan ujungnya ditekuk 90 .
Pegang kompas dengan tangan yang ditekuk 90 dan pada
posisi
vertikal.
Bidik titik yang dituju melalui lubang peep sight dan sighting
window dimana titik tersebut tingginya harus sama dengan mata
dan
atur
dengan
menaik
turunkan
kompas.
Gerakkan klinometer dengan memutar pengatur datar yang
terdapat dibagian belakang kompas, sehingga gelembung dalam
nivo lonjong berada ditengah dapat dilihat melalui cermin.
Baca dan catat angka yang ditunjukkan oleh klinometer.
Mentukan
beda
tinggi
Baca
dan
catat
besarnya
sudut
lereng
Ukur jarak dari titik kita berdiri ketitik yang kita bidik dengan
langkah
atau
roll
meter
(50
meter).
Beda
tinggi
didapat
dengan
rumus
:
Beda
tinggi
=
jarak
x
Sin
sudut
lereng
()
H = L sin .
Mengukur
jurus
dan
kemiringan
Mengukur jurus dan kemiringan pada bidang perlapisan, bidang
kekar, bidang sesar dan sebagainya dapat dilakukan dengan cara
seperti petunjuk dibawah sedangkan mengarahkan jurus/strike
dari tempat kita berdiri kesuatu titik yang jauh dapat dilakukan
dengan
cara
:
Mengukur
jurus/strike
a. Letakkan sisi yang bertuliskan E pada bidang yang diukur
b. Atur nivo mata lembu sampai gelembungnya berada di tengah
c. Baca jarum utaranya

Mengukur
kemiringan/dip
a. Letakkan sisi yang bertulis W tegak lurus jurus yang sudah kita
ukur
(tanda
garis
yang
sudah
kita
buat).
b. Atur gelembungnya sampai gelembung pada nivo lonjong
berada
di
tengah
c. Baca angka yang ditunjukkan pada skala clino.
Cara
menulisan
hasil
pembacaan
a. Untuk kompas dengan sistem kuadran misalnya hasil
pembacaan jurus 45 kemiringan 25, maka tata cara
penulisannya adalah : S 45 W / 25 NW, dimana NW
menunjukkan
arah
kemiringan.
b. Untuk kompas dengan sistem azimuth misalnya hasil
pembacaan jurus 50 dan kemiringan 42, maka tata cara
penulisannya : N 50 N / 42.
Menentukan kemiringa lapisan yang mempunyai sudut 5
Untuk lapisan yang mempunyai sudut kemiringan 5 sukar diukur
dengan
teliti.
Untuk mengatasi hal ini dilakukan prosedur berikut :
Putar
klinometer
sehingga
menunjukkan
angka
nol.
Kompas dalam keadaan terbuka penuh, tempelkan W pada
bidang perlapisan hingga gelembung pada nivo lonjong berada
ditengah.
Tandai garis potong antara bidang lapisan dan kompas, ukur
jurusnya
melalui
garis
ini.
Letakkan kompas tegak lurus garis tersebut, baca kemiringan.
Mengukur
kedudukan
bidang
Mengukur kedudukan bidang dapat dilakukan dengan cara
menentukan
arah
dan
besarnya
kemiringan.
Caranya
adalah
sebagai
berukut
:
Letakkan kompas dalam posisi horizontal pada bidang yang
diukur yaitu dengan menempelkan sisi yang bertanda S dan
baca angka yang ditunjukkan jarum utara, maka kita dapatkan
arah
daripada
kemiringan
bidang
perlapisan
tersebut.

Ukur
besar
sudut
kemiringan
bidang
tersebut.
Catat angka pembacaan yang kita amati, misalnya 30 N 42 E
Artinya sudut kemiringan sebesar 30 miring kearah N 45 E

Jurus daripada bidang dapat diketahui dengan jalan menarik garis


tegak lurus pada arah kemiringan.
Mengukur ketebalan lapisan dan menentukan kedalaman
pemboran
Untuk mengukur ketebalan dengan kompas geologi dibutuhksn
alat bantu yang disebut Jacob staff. Dan dengan teknik ini kita
sekaligus dapat merencanakan total kedalaman pemboran yang
kita
inginkan.Caranya
adalah
:

Ukur
besarnya
sudut
kemiringan
(dip)
lapisan
Pegang kompas dan ketengahkan gelembung clino dengan
sudut
klinometer
=
dip
dari
perlapisan.
Atur posisi berdiri kita tepat pada batas bawah (floor) lapisan
yang akan diukur. Dan arahkan kompas mengikuti sudut
kemiringan lapisan pada batas atas (roof) lapisan tersebut. Bila
lapisan tersebut tebalnya melebihi tinggi kita, maka pengukuran
dilakukan
beberapa
kali.
Untuk mengetahui ketebalan yang kita ukur adalah =tinggi
mata kita dari tanah x cos (dip). Untuk lapisan yang sangat tebal
maka tebalnya harus dikalikan dengan berapa banyak kita
melakukan
pengukuran.
Sedang untuk mengetahui kedalaman pemboran pada titik
yang kita tentukan adalah kedalaman pada titik yang kita arahkan
= kelipatan dari tinggi mata kita sampai ketitik yang dimaksud.
Mengukur Struktur Garis yang mempunyai trend
Adapun yang termasuk struktur garis ini adalah : gores garis pada
bidang
sesar,
Arah arus pembentukan struktur sediment dan garis sumbu
lipatan.
1.Mengukur
arah
Trend
Tempelkan alat bantu (buku lapangan atau clipboard) pada
posisi tegak dan sejajar dengan arah struktur garis yang akan
diukur.
Tempelkan sisi W atau E kompas pada posisi kanan atau
kiri alat bantu dengan visir kompas mengarah ke penunjaman
struktur
garis
tersebut.
Levelkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan horizontal),
maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga
arah penunjuknya (trend).

Mengukur Struktur Garis yang tidak memiliki trend


Adapun yang termaksud struktur garis ini adalah umumnya
berupa arah-arah kelurusan, seperti : arah arah liniasi fragmen
breksiasi, arah kelurusan sungai, arah kelurusan gawir sesar dan
lain sebagainya. Dalam hal ini yang diukur hanya arah kelurusan
(bearing)
saja.
1.mengukur
Bearing
Arahkan visir kompas sejajar dengan unsur-unsur kelurusan
struktur garis yang akan diukur, misalnya sumbu memanjang
fragmen
breksiasi.
Levelkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan horizontal),
maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga
arah bearingnya.

Anda mungkin juga menyukai