Anda di halaman 1dari 8

⦁ Setiap anak memiliki watak/temperamennya masing-masing, maka:

a) Jelaskan pengertian tipe watak/temperamen.


b) Sebutkan tiga tipe watak.
c) Dua faktor yang memengaruhi temperamen seorang anak.
Jawab :
a). Temperamen adalah kombinasi sifat-sifat yang diwarisi dari orang tua
kepada anak. Tidak ada seorangpun yang tahu di mana letak
temperamen, tetapi tampaknya ia ada di suatu tempat dalam pikiran atau
pusat emosi (sering dirujuk sebagai hati). Dari sana, bersama-sama
dengan ciri-ciri manusia lainnya, dihasilkan penampakan dasar.
Sebagaian besar dari kita lebih menyadari ekspresinya dari pada
fungsinnya.
Sedangkan temperamental sendiri menurut kamus besar bahasa
Indonesia adalah suatu kebiasaan atau sikap seseorang yang memiliki
kecenderungan keras, mudah marah, mudah emosi, dan tidak melihat
situasi yang ada, seringnya orang tersebut sensitif. Temperamental juga
biasa disebut seseorang atau sesuatu yang rentan terhadap perubahan
seketika, dan dapat bereaksi secara liar.
b). Setiap anak memang memiliki karakteristik yang unik dan berbeda-
beda. Maka dari itu, cara memahami dan menghadapi sikap anak juga
memiliki cara-cara tersendiri. Hal ini dapat disesuaikan dengan jenis-
jenis temperamen anak, terdapat tiga jenis temperamen anak diantaranya
adalah :
⦁ Easy child, anak dengan jenis temperamen ini cenderung memiliki
suasana hati yang positif dan easy going. Sang anak juga lebih
mudah beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya

1
⦁ Difficult child cenderung memiliki emosi yang sulit diatur, seperti
mudah marah dan menangis hanya karena hal-hal kecil. Sulit
beradaptasi pada lingkungan baru juga menjadi salah satu sifat
dari difficult child, hal ini dapat dilihat sejak bayi apabila anak
mudah merengek dan menangis ketika digendong orang lain.
⦁ Slow-to-warm up child yaitu anak dengan temperamen ini adalah
anak yang pemalu. Ketika masih bayi, dapat terlihat jika anak
mudah menangis saat berada di kerumunan, namun bukan tangisan
kerasa seperti merengek.
c). Faktor-faktor yang mempengaruhi watak :
⦁ Faktor Biologis : yaitu Karakter fisiologis yang beragam dianggap
memiliki keterkaitan dengan temperamen tertentu. Lebih
khususnya, temperamen yang terhambat diasosiasikan dengan
pola fisiologis yang unik yaitu denyut jantung yang tinggi dan
stabil, tingginya hormon kortisol, dan aktivitas yang tinggi pada
otak depan bagian kanan.
⦁ Faktor Gender dan Budaya : Gender mungkin juga merupakan
faktor penting dalam pembentukan konteks yang mempengaruhi
temperamen. Dalam sebuah penelitian seorang ibu akan lebih
responsif terhadap tangisan bayi perempuan yang merasa
terganggu, ketimbang tangisan bayi laki-laki.
⦁ Jelaskanlah :
a) salah satu pengertian moral.
b) contoh salah satu perkembangan moral.
c) memberikan contoh pada anak usia TK

2
Jawaban :
a). Moral memiliki makna akhlak atau tingkah laku yang susila,
sedangkan moralitas dimaknai dengan kesusilaan. Etika diartikan dengan
tata susila atau suatu cabang filsafat yang membahas atau menyelidiki
nilai-nilai dalam tindakan atau perilaku (akhlak) manusia. Ketiga istilah
tersebut memberikan gambaran bahwa yang menjadi pembahasan adalah
masalah aturan berperilaku manusia dalam kehidupannya. Masing-
masing istilah saling menguatkan dan melengkapi serta dapat
dipergunakan sesuai konteks dan kebutuhan.
b). Perkembangan Moral Anak Menurut Piaget :
Ketika menganalisis gejala perkembangan moral anak, Piaget
memfokuskan diri pada aspek cara berpikir anak tentang isu-isu moral.
Cara yang dilakukannya adalah mengamati dan mewawancarai kelompok
anak usia 4-12 tahun yang terlibat dalam suatu permainan. Ia
mempelajari bagaimana anak-anak itu menggunakan dan memandang
aturan yang ada dalam permainan tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan kepada mereka berkisar tentang isu-isu moral, seperti
pencurian, berbohong, hukuman, dan keadilan. Dari studi tersebut,
Piaget menyimpulkan bahwa anak berpikir tentang moralitas dalam dua
tahap. Hal ini tergantung pada tingkat perkembangannya.
Cara/tahap yang pertama adalah tahap moralitas heteronomus
(heteronomous morality) yang terjadi pada anak berusia 4 sampai 7
tahun. Pada tahap perkembangan moral ini, anak menganggap keadilan
dan aturan sebagai sifat-sifat dunia (lingkungan) yang tidak berubah dan
lepas dari kendali manusia.
Piaget berpendapat bahwa saat anak-anak berkembang, mereka

3
mengalami kemajuan dalam pemahaman tentang masalah-masalah sosial.
Dia meyakini bahwa pemahaman sosial ini muncul melalui interaksi atau
saling menerima dan memberi dalam hubungan teman sebaya. Dalam
kelompok teman sebaya, anak-anak memiliki kekuatan dan status yang
sama. Mereka secara leluasa dapat saling memberi masukan dan
bernegosiasi dalam memecahkan berbagai persoalan yang muncul.
Pengalaman tentu merupakan kondisi yang kondusif bagi pengembangan
moral anak.
c). Contoh pada anak TK yaitu ketika orang pergi ke rumah ibadah
dianggap sebagai tindakan yang bermoral. Namun, kehadiran seseorang
di rumah ibadah belum tentu menunjukkan karakter moral dari
seseorang. Atau ketika anak ikut memelihara kerapian dan kelengkapan
peralatan di kelas, bisa jadi dikarenakan rasa kepedulian anak terhadap
kelas agar tetap tertata rapi dan juga agar anak merasa nyaman, tentram
dan betah berada di dalam kelas.
⦁ Jelaskan perkembangan sosial emosional anak usia 2 sampai 4 tahunan
menurut Erikson, dan tuliskan 10 kemampuan /indikator perkembangan
perlu diobservasi dalam asesmen pada anak usia 2 hingga 4 tahun.
Jawab :
Tingkat ke dua dari teori perkembangan psikososial Erikson ini
terjadi selama masa awal kanak-kanak dan berfokus pada perkembangan
besar dari pengendalian diri. Dalam tahap ini, anak akan belajar dirinya
memiliki kontrol atas tubuhnya. Orang tua seharusnya menuntun
anaknya, mengajarkannya untuk mengontrol keinginan atau impuls-
impulsnya, namun tidak dengan perlakuan yang kasar. Mereka melatih
kehendak mereka, tepatnya otonomi. Harapan idealnya, anak bisa belajar

4
menyesuaikan diri dengan aturan-aturan sosial tanpa banyak kehilangan
pemahaman awal mereka mengenai otonomi, inilah resolosi yang
diharapkan.
Kejadian-kejadian penting lain meliputi pemerolehan pengendalian
lebih yakni atas pemilihan makanan, mainan yang disukai, dan juga
pemilihan pakaian. Anak yang berhasil melewati tingkat ini akan merasa
aman dan percaya diri, sementara yang tidak berhasil akan merasa tidak
cukup dan ragu-ragu terhadap diri sendiri. kemampuan /indikator
perkembangan perlu diobservasi dalam asesmen pada anak usia 2 hingga
4 tahun :
⦁ Observasi (sejak anak tiba disekolah).
⦁ Catatan Anekdot (catatan kejadian istimewa).
⦁ Percakapan (mencari informasi pada anak didik).
⦁ Penugasan (hasil kerja tidak bisa dinikmati seketika itu tapi tidak
melalui proses).
⦁ Unjuk kerja atau Perfomance (melakukan kegiatan yang berkaitan
dengan gerak).
⦁ Hasil karya (melakukan kegiatan yang memiliki hasil).
⦁ Pengembangan Perangkat Penilaian Sendiri.
⦁ Penggunaan Instrumen Standar.
⦁ Jelaskan Lima informasi yang diperlukan terkait dengan pelaporan untuk
anak usia ini.
Jawab :
⦁ Asesmen harus menguntungkan bagi anak Sulit untuk mengumpulkan

5
informasi yang akurat dari anak dan berpotensi untuk tertekan. Maka
untuk menjamin pelaksanaan asesmen, harus ada manfaat yang jelas
bagi anak usia dini atau untuk meningkatkan mutu program
pendidikan.
⦁ Kebijakan asesmen harus didesain sesuai dengan validitas dan
realiabilitasnya sesuai dengan peningkatan usia anak. Standar
pencapaian perkembangan yang menjadi pedoman penilaian
dirancang sesuai dengan tahapan usia anak.
⦁ Durasi asesmen seharusnya disesuaikan dengan isi dan metode
pengumpulan data, sehingga pelaksanaannya efektif.
⦁ Asesmen seharusnya dapat dibahasakan dengan tepat, untuk
mengetahui lebih luas semua aspek yang diukur. Perkembangan awal
bahasa anak harus diperhitungkan ketika menentukan metode
asesmen sehingga dapat menginterpretasikan maksud dan tujuan
asesmen.
⦁ Orang tua seharusnya menjadi sumber informasi yang valid, untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Karena pengukuran pada anak usia
dini kemungkinan bisa salah. Olehnya itu asesmen sebaiknya
mencakup berbagai sumber dari bukti terutama laporan dari orangtua
dan guru.
⦁ Berikan contoh laporan narasi singkat terkait dengan pengendalian diri
anak usia TK dengan komponen (identitas anak, kelebihan dan
kelemahan anak dalam hal pengendalian diri dan solusi yang diberikan
guru.
Jawaban :

6
Akhir-akhir ini terdapat berbagai fenomena perilaku negatif terlihat
dalam kehidupan sehari-hari pada anak-anak. Melalui surat kabar atau
televisi dapat dijumpai kasuskasus anak usia dini seperti kekerasan baik
itu kekerasan fisik, verbal, mental bahkan pelecehan atau kekerasan
seksual juga sudah menimpah anak-anak. Bentuk kekerasan seperti ini
biasanya dilakukan oleh orang yang telah dikenal anak, seperti keluarga.
Dewasa ini, nilai-nilai agama dan budaya mulai luntur ditengah-tengah
masyarakat. Hal ini berdampak pada anak-anak usia PAUD.
Acara televisi yang tidak terkontrol di mana ditonton oleh anak-anak,
dapat menjadi pemicu munculnya perilaku perilaku baru yang tidak
layak bagi anak anak. Tontonan seperti percintaan, adegan adengan yang
tidak pantas ditonton dipublikasikan dengan sangat vulgar sehingga
dapat merusak pemikiran dan perilaku. Namun demikian, kenyataan
menunjukkan bahwa permasalahan yang dialami oleh anak usia dini
yang sering dijumpai adalah permasalahan pada Perilaku emosional, dan
apabila permasalahan tersebut tidak segera diatasi akan sangat
berdampak buruk bagi perkembangannya kelak.
Permasalahan perilaku emosional anak usia PAUD yang
dikomunikasikan dalam kaitannya dengan pengendalian perilaku
emosional anak antara guru dengan orang tua tentunya banyak terkait
dengan kenyataan sehari-hari, perilaku yang dikomunikasikan biasanya
agresivitan, kecemasan, Menarik diri (Withdraw) dan Takut berlebihan.
Perkembangan perilaku emosional negatif pada anak usia PAUD
memang memerlukan upaya pengendalian yang sungguh-sungguh.
Perilaku emosional yang negatif, dapat melekat pada diri anak jika tidak
diupayakan pengendaliannya dengan benar. Perkembangan otak dan

7
sikap anak, banyak berkembang pada saat mereka berada pada usia
PAUD.

Anda mungkin juga menyukai