Anda di halaman 1dari 2

Analisis Vidio Yang Berjudul Tahap Perkembangan Emosi Pada Anak Usia Dini

A. 5 Konsep Yang Ada di Dalam Bahan Ajar


1. Efektif ini berkaitan dengan perasaan cinta ataupun takut yang mana dapat
mempengaruhi kondisi perasaan serta emosi yang mana memiliki gaya ataupun makna
yang dapat menunjukkan perasaan. Awal dari tahap perkembangan emosi anak dimulai
sa’at ia baru lahir. Pada usia ini, biasanya anda dapat merangsang anak untuk
mendapatkan pengalaman yang menyenangkan mereka akan tumbuh menjadi individu
yang penuh percaya diri. Tahap perkembangan emosi pada anak menurut erik erikson,
yang merupakan ahli psikoanalisis mengindetifikasinya jika perkembangan emosional
anak dibagi kedalam beberapa tahapan, Antara lain : tahapan basic trust vs mistrust,
tahapan autonomi vs shame & doubt, tahapan intiative vs guilt, tahapan industry vs
inferioty.
2. Tahapan basic trust vs mistrust, tahapan ini terjadi pada usia 0-2 tahun. Diamana
didalam tahapan ini ketika anak merespond rangsangan maka anak akan mendapatkan
pengalaman menyenangkan yang bisa membuatnya tumbuh percaya diri.
3. Tahapan autonomi vs shame & doubt, tahapan ini terjadi pada usia 2-3 tahun. Dalam
tahapan ini, anak sudah menguasai kegiatan yang berkaitan dengan meregangkan dan
melemaskan otot-otot tubuhnya.
4. Tahapan intiative vs guilt, tahapan ini terjadi pada rentang usia 4-5 tahun. Dalam
tahapan ini biasanya anak akan menunjukkan sikapnya yang mulai lepas dari orang tua.
5. Tahapan industry vs inferioty, tahapan ini berlangsung pada usia 6 tahun hingga masa
puber. Anak sudah mampu melaksanakan tugas-tugas perkembangan yang mana
digunakan untk menyiapkan diri untuk memasuki masa dewasa yang akan datang.

B. Berdasarkan analisis data yang dilakukan perkembangan emosi adalah luapan perasaan
ketika anak berinteraksi dengan orang lain sedangkan perkembangan adalah tingkat jalinan
interaksi anak dengan orang lain, mulai dari orang tua, guru bahkan teman sebaya mereka.
Dengan demikian perkembangan emosi adalah kepekaan anak untuk memahami perasaan
orang lain ketika berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Banyak hal yang dapat
mengembangkan perkembangan emosi pada anak, misalnya, figur seorang ibu dan ayah,
lingkungan sekitar dan teman sebayanya. Perkembangan emosi anak yang poditif dapat
memudahkan anak dalam aktifitas lainnya dilingkungan sosial. Oleh karena itu, sangat
penting memahami dan membantu anak-anak memahami perasaannya sendiri ataupun
perasaan orang-orang yang ada disekitarnya. Terkait dengan perkembangan emosi pada
anak, Rasulullah SAW juga telah memberikan contoh praktik pendidikan emosi, dalam hal
ini Rasulullah SAW mengajari bagaimana bersikap tenang, memperlakukan orang dengan
kasih sayang, melatih keberanian, melatih kesabaran. Dari pembahasan diatas juga
perkembangan emosi anak usia dini terdapat beberapa masalah yang harus dihadapi, oleh
karena itu peran orang tua, lingkungan sekitar dan keluarga sangat penting untuk meransang
kecerdasan emosi dan sosial anak.
C. Kelebihan:  penting adanya pengembangan aspek sosial-emosional yaitu
membantu anak untuk mengekspresikan diri. Anak-anak cenderung mengikuti tingkah laku
dan cara berbicara orang di sekitarnya. Namun, anak tidak tahu bahwa itu baik atau
tidaknya. Jadi, kamu bisa membantu si kecil untuk mengungkapkan emosinya sendiri.

Kekurangan : faktor yang mempengaruhi kematangan emosi adalah usia, perubahan fisik


dan kelenjar, cara orangtua memperlakukan anak-anaknya, lingkungan, dan jenis kelamin.
Hadits tersebut di atas menjelaskan bahwa seseorang yang kuat adalah orang yang mampu
menguasai amarahnya.

D. moderasi beragama merupakan cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan
bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat
kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum, berlandaskan prinsip adil, berimbang
dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa. oderasi beragama pada anak usia dini
tidak bisa hanya diajarkan semata, melainkan dibiasakan dengan alat permainan edukatif
(APE) yang sederhana. ndikator sikap dan perilaku keberagamaan moderat siswa madrasah
di Indonesia, harus mempunyai visi rahmatan lil alamin, komitmen kebangsaan, adil
terhadap sesama, persaudaraan, akomodasi budaya lokal, santun dan bijak, inovatif, kreatif,
dan mandiri.

Anda mungkin juga menyukai