A. JUDUL PENELITIAN
dikenal dengan iddah dan ihdad (atau hidad). Praktisnya, kaum perempuan
yang baru saja ditinggal mati oleh suaminya bahkan juga oleh anggota
keluarganya yang lain, harus mengisolasi diri di dalam ruang terpisah selama
rambut, dan berganti pakaian. Dia akan diberi seekor binatang seperti keledai,
penetapan dan pengurangan masa “iddah dan ihdad yang telah dijalankan
pada perbedaan kondisi sosial masyarakat antara masa tashri’, masa doktrin
konsepsi fiqh yang aplikatif, adaptif, dan humanis untuk masa sekarang.
dari interaksi sosial serta dari aktifitas yang dapat menarik perhatian laki-laki,
Hal ini sangat berbenturan dengan fakta kekinian tentang wanita kariryang
seorang isteri harus menahan diri atau berkabung selama empat bulan sepuluh
hari. Selama masa itu, isteri hendaknya menyatakan dukanya dengan tidak
berhias, dengan tidak memakai parfum, tidak bercelak mata dan tidak boleh
Apabila masa iddah telah habis, maka tidak ada larangan untuk
1
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah VIII, Terj. Moh. Talib,(Bandung: al-Ma‟arif, 1990, h 144
3
perhiasan, intan dan celak. Hal-hal yang harus dijauhi olehwanita yang ber-
Ihdad adalah saling berdekatan yaitu wanita yang sedang dalam masa Ihdad
perkara yang dapat menarik perhatian kaum lelaki kepadanya. Hal ini
hal itu menunjukkan bahwa ihdad juga merupakan suatu ibadah. Ihdad
kaum lelaki. Hal ini dilakukan dalam rangka menutup jalan kerusakan (sadd
al-dzari’ah).3
2
Al-Baqarah (2): 234
3
Abdul Rahman Ghazaly, 2003, Fiqih Munakahat, Jakarta, Kencana, Hal. 305.
4
zaman modern ini, perempuan pun pada kenyataannya harus hidup dengan
kerja ataupun paling tidak minimal perempuan di era modern banyak yang
maka tentu saja bagi perempuan tersebut akan mendapatkan tugas ganda
dalam keluarganya.4
perempuan dalam persoalan ihdad, maka kaum perempuan yang saat ini tidak
lagi menjadi figur yang aktif pada wilayah domestik saja. Oleh karena itu,
perempuan telah terisolasi dengan ketetapan hukum tersebut. Dan kami rasa
kembali hak serta kewajibannya terutama dalam wilayah hukum ihdad, yang
4
Huzaemah Tahido Yanggo, 2000, Membincang Feminisme Diskursus Gender Perspektif Islam,
Surabaya, Risalah Gusti, Hal. 151.
5
perempuan yang ditinggal mati atau ditinggal cerai oleh suaminya diharuskan
untuk melaksanakan ihdad dalam masa iddah. Yaitu, 4 bulan 10 hari. Akan
tetapi, ada beberapa yang dengan alasan tertentu wanita karir memilih untuk
kebutuhan baginya dan keluarganya. Dengan hal itu wanita karir tersebut
berkabung dengan aktifitas selain hari yang harus dijalaninya terutama bagi
pihak yang ditinggalkan, baik itu pihak suami maupun pihak isteri. Oleh
karena itu, di dalam agama Islam ada ketentuan yang mengatur tentang iddah
dan ihdad atau yang lazim disebut dengan masa menunggu dan masa
sebuah skripsi yang berjudul “Iddah Dan Ihdad Bagi Wanita (Studi Kasus
Kabupaten Lumajang).”
C. FOKUS KAJIAN
1. Fokus Penelitian
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Lumajang.
2. Tujuan Khusus
Islam.
7
E. MANFAAT PENELITIAN
Jember.
wawasan penulis agar lebih memahami hal-hal seputar iddah dan ihdad
F. KAJIAN KEPUSTAKAAN
1. Penelitian Terdahulu
Demi menghindari hasil yang sama pada tema yang akan diteliti,
ihdad, diantaranya adalah jurnal yang berjudul “Iddah Dan Ihdad Bagi
Wanita Karir” yang disusun oleh Edi Susilo, pascasarjana dari UIN
dan rohani, demi kehidupan ekonomi dan sosial terutama bagi wanita
5
Edi Susilo. “Iddah Dan Ihdad Bagi Wanita Karir.” Al-Hukama The Indonesia Journal Of Islamic
Family Law, Vol. 6 No. 2, (2016), 2089-.
9
tidaknya tidak harus menunggu minimal satu kali haid atau suci.6
Karir Prespektif Hukum Islam Dan Hukum Positif” yang disusun oleh
disimpulkan bahwa masa menunggu atau yang disebut dengan iddah dan
masyarakat. Salah satu dari sekian banyak kegiatan itu adalah wanita
2. Kajian Teori
bilangan harta atau hari jika dihitung satu persatu dan jumlah
ayat 36:
َا ْ ِاَّلل
اثن َّ د َْ
ِنِ ع
هور َِد
ُُّة الش َِّ
َّن ع إ
ًا
هرََْ ش
َشَر
ع
halal bagi suami lain. Iddah sudah dikenal sejak masa jahiliyah
8
At-Taubah (9) : 36
11
larangan.
laki kepadanya.
9
Abdul Aziz Muhammad Azzam Dan Abdul Wahab Sayyed Hawwas., Fiqih Munakahat Khitbah,
Nikah, Dan Talak(Jakarta: Amzah, 2017), 318-319.
12
ditinggal mati oleh suaminya yang dalam masa itu tidak boleh
sepuluh hari.
Syaikh Kamil Muhammad ‘Uwaidah, Fiqih Wanita Edisi Lengkap, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar,
10
2014), 446.
13
(tiga kali) suci, apabila anak kecil (yang belum haidh) atau
ada i’ddahnya.
berdasarkan kelahiranbayi.
َالث
ة َ ثَ َّ
ِن ُس
ِه َْ
نف َ ب
ِأ ْن
بص َر
ََّ َ ُ
يت َات
لقََّ
ُط ْ َ
الم و
َ
لقََ
ما خ َ َ
ْن ْت
ُم َ ن
يك َ
ْهن أَّ َ
ُُّ ل َ َال
يحِل ء و ٍُو
قرُ
11
Ahmad Sarwat., Terjemah Matan Al-Ghoyah Wa At-Taqrib Al-Qadhi Abu Suja’, (Jakarta: rumah
fiqih publishing, 2018), 21-22.
14
َّ َّ ب
ِِاَّلل ِن ْم
يؤُ َّ
ُن ِْ
ن ك َّ إ ِن َام
ِه ْحَر
ِي أ اَّللُ ف
َّ
َّ
ِن ِهَد ِرُّ ب
َق َ
َّ أح
هنُُ َ ُ
ولت بعَُ ِ وِ اآلخِر َو
ْم ْ َ
الي و
ُْ
ِثل َّ م هن َ
َُل
ًا و ْالح
ِصدوا إَُا َ
ن أرِِْكَ إ َ
ِي ذل ف
َال
ِ ِج
ِلر َلُوفِ و َع
ْر ْ َّ ب
ِالم ْه
ِن ََ
لي ِي ع َّ
الذ
ٌ
ِيم َكٌ حِيزَز َّ َ
اَّللُ ع ٌ و َج
َة َ َّ
در ِنْه ََ
لي ع
Artinya: “Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri
tiga kali quru'. Tidak boleh mereka menyembunyikan
apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka
beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-
suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu,
jika mereka menghendaki ishlah. Dan para wanita
mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya
menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami,
mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya.
Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.12
a) Masa Haid Atau Masa Suci
istilah al-qur’uini.
haidh. Jadi tiga kali quru’artinya adalah tiga kali suci dari
Lagi
ْ
ِنض مَِحِي ْ َ
الم ِنَ مِسْن يئَ ِي َالالئو
ُ َ َ
َّ ثالثة ُت
هن ََّع
ُِد ْ فُمْت
تبَْ
ِنِ ار ُم
ْ إ ِسَائ
ِك ن
ُ ُ
َأوالت ْن وَ َ ْ
يحِض َ
ِي لم َالالئ ٍ و هر ْ
ُأشَ
َّ
هن ُلَْ َ ح
َم ْنَعيضَ ن َ
َّْ أ
هنُلَُ َ
ِ أجَال ْماألح
ِ
ِه مر َ
ِْن أْ ه م َ
ُْ ل َل
ْع َ َاَّلل
يج َّ ِ َّ
يتق ْ
َ من ََ
و
ًايسْر
ُ
Artinya: “Dan perempuan-perempuan yang tidak haid
lagi (monopause) di antara perempuan-
perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang
masa iddahnya), maka masa iddah mereka
adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-
perempuan yang tidak haid. Dan perempuan-
perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu
ialah sampai mereka melahirkan kandungannya.
Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah,
niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan
dalam urusannya.”13
13
At-Talaq (65) : 4
17
َُو
ن ذر َي
ََْ وُم
ْكِنن مَْ
َّو َفَو ُ َ
يت ِين َّ َ
الذ و
َ
َة
بع َْ َ
َّ أرِن ُس
ِه نف َ
ِْأَ بْن
بص َر
ََّ َ ًا
يت َاجْو َ
أز
َ َّ َ َ َ ْ َ َ
َ إذا َ ْ
َشرَع َُش
ْ
هن فال َُلبلغن أج ًِا ف ٍ وهر أ
َّ
ِن ِهُسنف َ
ِْي أ َ ف َْ
لن َع
َا ف ِيمْ ف ُمْك
ليََ
َ عَاح ُن
ج
ٌ
ِيرَب َ
َلون خ ُ ْم
تعَ َا َّ َ
اَّللُ ب
ِم ُوفِ وْرَع ْ
ِالم ب
Artinya: “Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu
dengan meninggalkan isteri-isteri menangguhkan
dirinya empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila
telah habis 'iddahnya, maka tiada dosa bagimu
membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka
menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang
kamu perbuat.”14
Talaq ayat 4:
َْ
ن َّ أ
هن َُ
ُل َج َال
ِ أ ْم ُ األحُوالت
َأو
َّ
هن َ
ُْل َ ح
َم ْنَع
يضَ
Artinya: “Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu
iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan
kandungannya.”15
14
Al-Baqarah : 234
15
At-Talaq (65) : 4
19
ُُم
ْتَحنكَ َاِذُوا إ ََ آ
من ِين َّ ها
الذ َيَُّ
يا أ َ
نَ
ِْ أ ْلَبْ ق َّ م
ِن هنُُو ْت
ُم ََّ
لق َّ ط
ثمُ َِاتِنْمُؤ ْ
الم
ٍ َّْ ع
ِدة َّ م
ِن ِنْه
ليََ
ْ عُمَا َلك َم
َّ ف
هنَُسُّو َ
تم
ًاَاحَّ سَر
هنُُوِح َّ و
َسَر هنُُوِع َم
َت ها ف َ د
َون َُّ
ْت َ
تع
ِيالَم
ج
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
menikahi perempuan-perempuan yang beriman,
kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu
mencampurinya maka sekali-sekali tidak wajib atas
mereka 'iddah bagimu yang kamu minta
menyempurnakannya. Maka berilah mereka mut'ah
20
َُو
ن ذرَيََ
ْ وُمْك
ِنن مَْ
َّو َفَويتُ َِين َّ َ
الذ و
ََ
ة َْ
بع َ
َّ أر ِه
ِن ُس
نف َ
ِْأَ بْن
بص َر
ََّ يتَ ًاَاجْو َ
أز
َال َ َ
َ أج َ َ َُْش
َّ ف َُل
هن ْنبلغَ إذا َِ
ًا ف َشْر
َعٍ وهر أ
َّ
ِن ِهُسنف َ
ِْي أ َ فلنَْ
َعَا فِيمْ ف ُمْك ََ
لي َ عَاحُن
ج
ٌ
ِير َب
ن خ ُ
ََلوْم َ َا
تع َّ َ
اَّللُ ب
ِم ُوفِ و َع
ْر ْ ب
ِالم
Artinya: “Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu
dengan meninggalkan isteri-isteri menangguhkan
dirinya empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila
telah habis 'iddahnya, maka tiada dosa bagimu
membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka
menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang
kamu perbuat.”18
16
Al-Ahzab (33) : 49
17
Ahmad sarwat., Terjemah Fiqhul Hayah Seri Fiqih Kehidupan 8 Pernikahan, (Jakarta: DU
Publishing, 2011), 306-311
18
Al-Baqarah (2): 234
21
baik dia masi kecil, sudah tua hingga tidak pernah datang
umum.19
Dzulfika., Taufik., Arbi,. Terjemah Rawa’i’ al-Bayan Tafsir Ayat-Ayat Ahkam Ash-Shabuni, 368.
19
20
Muhammad Jawwad Muhgniyah, Fiqih Lima Mazhab, (Jakarta: Lentera, 2007), 471.
22
هاَتاََ َلم
َّا أ َي
ِْس ُمَ ع ْتِن َُا
ء ب َسْم
ن أ ََّ
أ
َال
ٍِب َب
ِيْ ط أ ْ ِ
ِبن َرْفَعها جَِْجَوْشُ ز نعَ
ْه
ِ َ
َليهللاُ ع ََّ
لى ِيُّ صَّب
ها الن َل َلََا ق
ثا َ ِْي
ًَثال ََّتس
لب َ َلمَََّسو
Hadits ini menunjukkan bahwa masa ihdad
berdasar hadits:
21
Chuzaimah T. Yanggo, dan Hafiz Anshary, Problematika Hukum Islam Kontemporer(Jakarta:
Pustaka Firdaus, 2009),12.
23
ْم
ِ َو ْ َ
الي ِا هللِ وُ ب ْم
ِن ُ ٍ
تؤ َةَأ
مرُّْ ِال
يحِل َ
َ ال
لىََ َّالثٍ ا
ِال ع َ َ
َث ْقَو
ِد ف ُ ن
َّتح َ
ِْ أ اآلخِر
َشْر
ًا َعٍ وهر َ َ
َُْة أش َْ
بع َ
ٍ أر َو
ْج ز
Pada dasarnya tidak petunjuk dalil tentang
Qur’an.
Abu Thaur.22
22
Edi Susilo. “Iddah Dan Ihdad Bagi Wanita Karir.” Al-Hukama The Indonesia Journal Of Islamic
Family Law, Vol. 6 No. 2, (2016), 2089-.
25
dirusaknya.
kerugiannya.23
timbul fitnah.
Mughniyah Muhammad Jawwad, Fiqih Lima Madzhab: Ja’fari Hanafi Maliki Syafi’i
24
wanita.
mengitarinya.25
25
Ahmad Muslimin. “Iddah Dan Ihdad Wanita Modern.” Mahkamah, Vol. 2 No. 2, (2017), 2548-.
29
karirnya.
kaidah:
َة
, ِ ْر
ُوَّر
الض َُِل
ْ ه ْز َ ل
من ُِْز
تن َُ
َ ة َاج ْ
الح
ََاصْ خ َ
ْ أو َ َ
انت ة كَام
َّ َ
ع
“Hajat (kebutuhan) dapat menempati posisi darurat baik
tergolong hajat umum maupun khusus”
Ketika dinyatakan sebagai hajat yang menempati
dengan kaidah:
َِات
ْرُو
ْظَح ْ ُ
الم ْحِي
تبُ ُ
َات
ْر َر
ُو ْ
الض
“Keadaan darurat memperbolehkan (menerjang) perkara
yang dilarang”. 26
Dan pembolehan ini terikat dengan beberapa syarat-
26
Edi Susilo, “Iddah Dan Ihdad Bagi Wanita Karir.” Al-Hukama The Indonesia Journal Of Islamic
Family Law, Vol. 06 No. 02, (2016), 2089.-
31
27
H. Muhammad Hafizh, MAG, 101 Wasiat Rasul Untuk Wanita Terjemah Shohih Washoya Al-
Rasul Lin-Nisa’, Cet II (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2009), 572.
32
28
Tim Kreatif Kajian Tanya Jawab (TIRAKAT), Ngaji Fiqih Untuk Bekal Kehidupan Dunia Dan
Akhirat, (Kediri: Santri Salaf Press, 2015), 131.
29
Tim Kreatif Kajian Tanya Jawab (TIRAKAT), Ngaji Fiqih ., 160
33
30
http://badadai.blogspot.com/2015/06/masailul-fiqh-tentang-ihdah-wanita.html
34
sebentar.
dan pamer.
suaminya yang wafat itu. Akan tetapi, para ahli fikih berbeda
tidak mukallaf.
ikhtiyâr.
38
masa ‘iddah yang sama dengan istri yang dijatuhi talak raj’i.
G. METODE PENELITIAN
33
Abdul Moqsith Ghazali, Iddah Dan Ihdad Dalam Islam Pertimbangan Legal Formal Dan Etika
Moral, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2002), 152-153
39
deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
ilmiah.34
34
Suteki dan Galang Taufani, Metodologi Penelitian Hukum (Filsafat, Teori Dan Praktik),
(Depok: Rajawali Press, 2018), 139
40
data yang akurat dan valid tentang Iddah Dan Ihdad Bagi Wanita Di
2. Lokasi Penelitian
beberapa informan yang sesuai dengan judul penelitian “Iddah Dan Ihdad
3. Subjek Penelitian
Kabupaten Lumajang).
Lokasi atau tempat yang akan menjadi objek penelitian ini adalah
a. Metode Observasi
data tentang:
Kabupaten Lumajang.
Kabupaten Lumajang.
b. Metode Wawancara
Lumajang
c. Metode Dokumentasi
tentang:
5. Analisis Data
dalam arti melihat ma’na yang mendalam dari setiap data yang telah
eknik analisis data penelitian ini mengikuti model interaktif analisis data
Huberman, yang bergerak dalam tiga siklus kegiatan, yaitu reduksi data,
6. Keabsahan Data
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.37
7. Tahap-Tahap Penelitian
35
Suteki, Metodologi Penelitian Hukum (Filsafat, Teori Dan Praktik), 375
36
Tim Penyusun INAIFAS, Pedoman Penulisan Karya Ilmiyah, (Jember: INAIFAS Press, 2018),
42
37
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabet, 2009), 273
45
perlengkapan penelitian.
H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini akan di bahas dalam lima bab dengan sistematika
tentang pengertian iddah dan ihdad macam-macam iddah, iddah dan ihdad
46
bagi wanita karir, iddah dan ihdad bagi wanita bekerja, dampak iddah dan
ihdad.
keabsahan data.
Bab keempat analisis, berisi tentang iddah dan ihdad bagi wanita karir
dan bekerja bagi masyarakat, makna istilah dalam iddah dan ihdad dan
Bab kelima penutup, terdiri atas kesimpulan dan saran. Pada bagian
I. DAFTAR PUSTAKA
Dzulfikar, Ahmad, Taufik., & Mukhlis Yusuf Arbi. 2016. Terjemah Rawa’i’
al-Bayan Tafsir Ayat-Ayat Ahkam Ash-Shabuni. Depok: Keira
Publishing.
Susilo, Edi. 2016. Iddah Dan Ihdad Bagi Wanita Karir, Skripsi S1. Surabaya:
UIN Sunan Ampel.
Siswanto, Fredy. 2014. Anilisis Hukum Terhadap Ihdad Bagi Perempuan
Ditinjau Dari Aspek Hukum Islam Dan Kesetaraan Gender, Skripsi
S1. Bengkulu: Universitas Bengkulu.
Susilo, Edi. 2016. “Iddah Dan Ihdad Bagi Wanita Karir.” Al-Hukama The
Indonesia Journal Of Islamic Family Law, Vol. 6 No. 2, (2016), 2089-
Sahrani, tihami dan Sohari. 2009. Fikih Munakahat: Kajian Fikih Nikah
Lengkap, Jakarta: Rajawali Press, 2009.
47
Hafizh, Muhammad. 2009. 101 Wasiat Rasul Untuk Wanita Terjemah Shohih
Washoya Al-Rasul Lin-Nisa’. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Tim Kreatif Kajian Tanya Jawab (TIRAKAT). 2015. Ngaji Fiqih Untuk
Bekal Kehidupan Dunia Dan Akhirat. Kediri: Santri Salaf Press.
http://badadai.blogspot.com/2015/06/masailul-fiqh-tentang-ihdah-
wanita.html
Heni. 2010. Dilema Praktek Ihdad (Studi Sosiologi Hukum Pada Masyarakat
Islam Kebayoran Lama), Skripsi S1. Jakata: UIN Syarif Hidayatullah.
Ghazali, Abdul Moqsith. 2002. Iddah Dan Ihdad Dalam Islam Pertimbangan
Legal Formal Dan Etika Moral. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.