LANDASAN TEORI
bermacam-macam pola asuh yang di terapkan orang tua. Secara bahasa pola
asuh terdiri dari dua kata “Pola” dan “Asuh”. Pola yaitu suatu bentuk
keteraturan dari suatu hal, sedangkan asuh berarti suatu sikap mendidik. Pola
asuh adalah suatu kegiatan yang di lakukan secara terpadu dalam jangka
Pola asuh atau mengasuh anak adalah semua aktivitas orang tua yang
berkaitan dengan pertumbuhan fisik dan otak. Apabila pola asuh orang tua
yang diberikan orang tua kepada anak salah maka akan berdampak pada
tingkah laku orang tua yang di terapkan kepada anak secara dominan1.
tingkah laku orang tua yang secara dominan muncul dalam keseluruhan
Pola asuh merupakan sikap orang tua dalam berhubungan dengan anaknya.
Dengan demikian pola asuh orang tua adalah bagaimana cara mendidik
1
Musheri Pengantar Pendidikan Yogyakarta RSCOD, 2007 (h : 133)
2
Ibid (h : 124)
Mendidik secara langsung adalah bentuk-bentuk asuhan orang tua yang
seperti ini yang di harapkan muncul dari anak intruksional yakni respon-
tutur kata sampao kepada adat kebiasaan. Dan pola hiudp hungan orang tua
dengan keluarga dan masyarakat. Semua ini secara tidak sengaja telah
kepribadian yang kuat dan mandiri, berperilaku baik, berpotensi jasmani dan
rohani serta intelektual yang berkembang secara optimal. Maka ada berbagai
Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang ditandai dengan cara
perbedaan sangat ketat dan bahkan masih tetap di berlakukan sampai anak
berdiri sendiri di masa yang akan datang. Orang tua yang mencampuri
urusan anak sampai masalah kecil misalnya jam istirahat, jam tidur, makan
nanti mempunyai sipat yang ragu-ragu dan lemah kepribadian, serta tidak
anak adalah salah satu faktor penting yang menunjang pertumbuhan dan
perkembangan fisik dan mental anak itu sendiri. Oleh karena itu tidak
persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sam bagi semua warga
Indonesia.
manusia itu tergantung pada faktor dari dalam dan luar, oleh karena itu
adalah pola asuh yang di tandai dengan adanya pengakuan orang tua
kepada anak untuk memiliki apa yang terbaik bagi dirinya. Pendapatnya
untuk bertanggung jawab kepada diri sendiri. Anak dilibatkan dan diberi
Hal lain yang harus dilakukan oleh orang tua dalam mendidikan
kejiwaan anak. Apabila kedua orang tuanya taat dan bertaqwa kepada
Allah SWT maka anak akan tumbuh pula dalam ketaatan dan kepatuhan
kepada Allah SWT. Hal itu bisa terjadi karena anak mencontoh kedua
Artinya :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu sendiri teladan yang
baik bagimu yaitu bagi orang-orang yang mengharap Rahmat Allah dan
3
Al-Qur’an Terjemah. Depag RI CV. Toha Semarang Th. 1989
Metode keteladanan yaitu tindakan terpuji dalam mendidik anak
orang tua bagi anak dengan menampilkan tindakan terpuji seperti sabar,
membentuk aspek moral, spiritual dan etos sosial anak4. Orang tua figur
dan pandangan anak yang tindak tanduk sopan santunnya di sadari atau
tidak akan ditiru oleh mereka, bahkan bentuk perkataan dan perbuatan
kedermawanan
4
Umi Aghla Of 110 Jakarta Almahira 2004 (h : 94)
5
Ibid h : 113
Ada beberapa hal tugas orang tua yang harus diperhatikan terhadap
anaknya.
sifatnya
kesehatannya
d. Selalu mendukung segala kegiatan anak yang positif dan bisa menjadi
berikut :
intelektual
menerus dan hal itu mungkin dapat dengan mudah dimengerti atau
lingkungan.
5) Kepribadian atau personality itu bersifat dinamis, tidak statis atau tetap
C. Kepribadian
organism.
of personality)
Kepribadian (personality) berasal dari bahasa Yunani per dan
sonane, yang berarti topeng, tetapi juga berasal dari kata personare yang
berlaku efektif atau sesuatu yang dapat memberi pengaruh atas perbuatan-
organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri atas berbagai sistem
pada lingkungannya.
Kepribadian semu bisa berbeda dari satu saat ke saat yang lain, dari
suatu situasi ke situasi yang lain, dan penampilan kepribadian seperti ini
ciri yang lebih permanen, tetapi karena kepribadian juga bersifat dinamis
kepada lingkungannya.
psikis, yang membedakan antara manusia satu dengan yang lainnya, yang
dan sebagainya).
1. Tipe Kepribadian
a. Aspek Biologis
1) Kretcmer
pemberani.
- Tipe displastis, yaitu tipe manusia yang memiliki bentuk
mantap.
2. Aspek Sosiologis
a. Edwar Spranger
mengemukakakn pendapat.
mendatangkan untung-rugi.
masalah-masalah keindahan.
- Tipe Sosial, yaitu orang yang perhatiannya tertuju ke arah
- Tipe Religius, yaitu tipe orang yang taat kepada ajaran agama,
beragama.
b. Muray
berkenalan.
mengadakan praktek.
c. Fritz Kunkel
3. Aspek Psikologis
lebihan.
fisik dan mental yang merupakan unsur bawaan indivdiu. Ciri-ciri ini menjadi
belajar. Melalui belajar, sikap terhadap diri dan metode khas untuk
agresivitas diperkuat karena dianggap ciri yang sesuai dengan jenis kelamin
untuk anak laki-laki, anak akan belajar berusaha bersikap afresif. Pada
terbagi menjadi dua yaitu faktor pada anak (keturunan) dan faktor lingkungan.
kepribadian dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu faktor yang terdapat
pada anak sendiri dan faktor dari lingkungan”. Lebih lanjut dapat dijelaskan
sebagai berikut :
c) Koordinasi motorik
e) Emosional anak
manusia, dapat bewujud seperti air, udara, bumi, laingit, matahari. Selain
Alam ialah seluruh ciptaan Allah SWT. Baik di langit dan di bumi.
b. Lingkungan Pergaulan
1) Lingkungan keluarga
2) Lingkungan sekolah
3) Lingkungan pekerjaan
4) Lingkungan organisasi
5) Lingkungan jamaah
6) Lingkungan ekonomi
pergaulan, tetapi ia diberi akal. Dengan akal ia dapat memilah, memilih dan
alamnya.
E.