Anda di halaman 1dari 2

UTS

Metode Pengembangan Nilai Agama dan Moral

Nama: KHUSNUL KHATIMA


Kelas: 3B
Nim: 22214053

Soal:
1. Jelaskan pengertian Agama
2. Jelaskan pengertian Moral
3. Jelaskan dampak jika Agama dan Moral nanti diberikan pada anak ketika sudah remaja
4. Jelaskan mengapa lingkungan keluarga dapat membentuk Moral pada anak
5. Usia Dini di katakan jg masa keemasan bagaimana sudut pandang anak dilihat dari segi keagamaan
jelaskan
6. Jelaskan pengertian orang tua cerminan anak
7. Letak kasih sayang anak ketika di penuhi semua keinginan anak tersebut, bgmn pendapat anda
tentang hal ini, jelaskan

Jawab:
1. Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan serta tata
kaidah yang berhubungan dengan adat istiadat, dan pandangan dunia yang menghubungkan
manusia dengan tatanan kehidupan, pelaksanaan agama bisa dipengaruhi oleh adat istiadat
daerah setempat.
2. Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia.
apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat
tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu
dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya.
3. Jika anak dibiarkan hingga dewasa tanpa pengenalan agama dan juga moral, maka akan sulit
untuk meliuruskan sikap anak yang sudah terlanjur buruk atau tidak baik, jadi lebih baik
dilakukan sedari sekarang sebelum agama dan moralnya makin memburuk. Jadi, ajarkan nilai
agama dan moral sejak usia dini karena penanaman nilai dan aspek nilai agama dan
moral yang kuat kepada anak, nantinya akan mencegah anak melakukan hal – hal negative,
karena dalam hati anak akan tertanam nilai moral dan agama, sehingga ketika akan berbuat
jahat misalnya, anak akan takut bahkan jika terlanjur melakukan sang anak nantinya akan
memperoleh penyesalan dalam dirinya.
4. Keluarga merupakan lingkungan terdekat bagi anak sejak anak dilahirkan. Di dalam keluarga
anak memperoleh banyak pengalaman dan stimulus untuk tumbuh dan berkembang. Pengaruh
keluarga terhadap perkembangan moral anak sangatlah besar. Dengan melihat perilaku orang
dewasa di dalam lingkungan keluarga dimana anak tinggal, anak akan memperhatikan
perilaku tersebut, kemudian menirunya dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian
keluarga merupakan tempat yang sangat efektif untuk menginternalisasikan nilai moral
kepada anak. Peran orang tua bagi pendidikan anak adalah memberikan dasar pendidikan,
sikap, dan keterampilan dasar, seperti agama, budi pekerti, sopan sdantun, estetika, kasih
saying, rasa aman, dasar-dasar untuk mematuhi peraturan, dan menanamkan kebiasaan-
kebiasaan. Peranan keluarga adalah mengajarkan nilai-nilai dan tingkah laku yang sesuai.
Peran orang tua di dalam keluarga bagi perkembangan moral anak sangatlah besar. Anak perlu
mendapat pendampingan dalam perkembangan nilai moral. Peran utama orang tua dalam
pendampingan ini sangatlah besar. Peristiwa sehari-hari bisa dijadikan sebagai alat bagi orang
tua untuk menginternalisasikan nilai moral kepada anak. Peran keluarga dalam pendidikan
nilai adalah mendukung terjadinya proses identifikasi, internalisasi, panutan, dan reproduksi
langsung dari nilai-nilai moral yang hendak ditanamkan sebagai pola orientasi dari kehidupan
keluarga.
5. Dalam sudut pandang yang dibangun oleh agama khususnya dalam hal ini adalah agama
Islam, anak merupakan makhluk yang lemah namun mulia, yang keberadaannya adalah
kewenangan dari kehendak Allah SWT dengan melalui proses penciptaan.
6. Saat anak masih kecil, keluarga dan lingkungan sekitarnya menjadi tempat pertama untuk
belajar. Tak heran, jika ada istilah yang menyebutkan kalau perilaku anak adalah cerminan
kepribadian orangtua. Anak mulai meniru perilaku orang dewasa bahkan sejak ia bayi.
Seorang bayi melihat ekspresi wajah dari orang tuanya untuk nantinya belajar untuk
menunjukkan ekspresi tersebut.
7. Anak tentu akan senang jika keinginannya dituruti dan banyak orang tua menunjukkan rasa
sayangnya dengan menuruti keinginan anak. Namun menurut saya, jika terus-menerus
menuruti semua keinginan anak, dampaknya tidak baik untuk tumbuh kembang dan
pembentukan karakternya. Menuruti semua keinginan anak, tidak hanya selalu berbentuk
barang atau materi saja. Namun, membuat aturan yang sangat longgar pada anak atau
membebaskan anak melakukan hal yang diinginkan tanpa adanya konsekuensi apa pun juga
bisa menjadi salah satu bentuk menuruti semua keinginan anak.

Anda mungkin juga menyukai