Latar Belakang
Keluarga memiliki peran yang penting sebagai media sosialisasi pertama bagi anak. Peran
inilah yang menjadikan orangtua memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan fisik dan
mental seoarang anak, karna anak anak akan banyak menghabiskan waktunya bersama
keluarga. Masa anak- anak adalah waktu dimana anak mengalami fase keemasan atau disebut
dengan golden age. pada masa ini otak anak akan mengalami perkembangan paling cepat
sepanjanng masa kehidupapannya. Pada masa ini lah anak membutuhkan pengasuhan yang
baik dari orang tua dalam membentuk kepribadian seorang anak. Orang tua merupakan
panutan juga contoh bagi anak anaknya, mereka akan mengkuti apa yang orang tuanya
lakukan, dan anak akan menggunakan kosakata orang tuanya sebagai modal dasar untuk
bebicara, membaca ataupun menulis, anak adalah peniru paling ulung,mereka akan
mengsimulasikan apapun yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. Jika orang tua atau
lingkungan sekitarnya seperti guru memperlakukan mereka dengan keras, maka anak akan
akan tercetak berkepribadian keras juga dan kemungkinan besar mereka akan
memperaktikkan prilaku keras itu dalam situasi bullying. Menurut Sugiyanto (2015) Anak
merupakan individu yang sedang berkembang di mana mereka sangat memerlukan perhatian
khusus dari orang tuanya. Pola asuh orang tua sangat memberikan dampak pada kepribadian
seoarang anak setelah ia menjadi dewasa nanti.
Metode pola asuh yang dipakai oleh orang tua akan menjadi faktor utama yang akan
menentukan potensi pembentukan karakter atau kepribadian seorang anak. Ada beberapa
jenis – jenis pola asuh yang sering dijadikan sebagai pedoman bagi siapa saja yang ingin
mencetak generasi yang berkepribadian positif.
Analisa Teori
Baumrind mengkategorikan pola asuh menjadi tiga jenis yaitu pola asuh otoriter, pola asuh
demokratis, pola asuh permisif.
Pola asuh otoriter cenderung berpengaruh negatif terhadap kemampuan sosial dan kognitif
anak. Sehingga membuat anak tidak mampu bergaul dengan baik dengan teman sebayanya,
selalu menyendiri, merasa cemas dan gelisah serta khawatir ketika bergaul dengan teman
sebaya juga merasa rendah diri.
Terletak ditangan orang tualah kepribadian seorang anak terbentuk. Orang tua diharapkan
mampu menerapkan kebiasaan kebiasaan baik pada anak untuk pembentukan kepribadiannya.
Dari beberapa penjelasa diatas dapat kita pahami bahwa pola asuh merupakan sejumlah
model atau bentuk perubahan ekspresi dari orang tua yang dapat mempengaruhi potensi
genetik yang melekat pada diri individu dalam upaya memelihara, merawat, membimbing,
membina dan mendidik anak anaknya agar menjadi manusia dewasa yang berkepribadian
positif dikemudian hari. Beberapa bentuk pola asuh orang tua dalam membimbing atau
memelihara anak anaknya bisa dalam bentuk sikap maupun tindakan verbal ataupun no
verbal, secara tidak langsung hal ini sangat mempengaruhi potensi diri anak dalam aspek
intelektual, emosional, kepribadian dan perkembangan sosial dan aspek psikis lainnya.
Singgih mengemukakan “Acapkali orang tua tidak sengaja, tanpa disadari mengambil suatu
sikap tertentu. Anak hanya melihat dan menerima sikap orang tuanya dan memperlihatkan
suatu reaksi dalam tingkah laku yang dibiasakan sehingga menjadi suatu pola kepribadian”
Kepribadian akan tumbuh menjadi karakter ketika seseorang mempelajari kelemahan dan
kelebihan dirinya. Dari kepribadian inilah yang akan membentuk karakter. Pola asuh yang
diterapkan orang tua secara baik akan membentuk kepribadian seseorang, sehingga menjadi
suatu perkembangan psikis pada diri individu untuk membentuk kepribadian yang
berkarakter. Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kepribadian
seorang anak, karna keluarga merupakan madrasah pertama dalam kehidupan anak. Semua
pendidikan yang diterima oleh seorang anak berasal dari keluarga dari sejak lahir anak
mendapatkan kasih sayang yang diberikan oleh orang tua. Untuk merawat anak bukan hanya
pekerjaan seoarang ibu saja tetapi peran seorang ayah pun ikut serta dalam merawat dan
membimbing anak. Ayah dan ibu harus berkerja sama dalam mengasuh anak, oleh karna itu
orang tua harus mempunyai pola asuh yang sejalan untuk mengasuh anak agar memiliki
kepribadaian yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anisah, A. S. (2017). Pola asuh orang tua dan implikasinya terhadap pembentukan karakter
anak. Jurnal Pendidikan UNIGA, 5(1), 70-84.
Asri, AA Sri. "Hubungan Pola Asuh Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini." Jurnal
Ilmiah Sekolah Dasar 2.1 (2018): 1-9.
Ayun, Q. (2017). Pola asuh orang tua dan metode pengasuhan dalam membentuk
kepribadian anak. ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, 5(1)
Baiti, N. (2020). Pengaruh Pendidikan, Pekerjaan dan Pola Asuh Orang Tua terhadap
Kemandirian Anak. JEA (Jurnal Edukasi AUD), 6(1), 44-57.
Novela, T. (2019). Dampak pola asuh ayah terhadap perkembangan anak usia
dini. Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 3(1), 16-29.