METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
tertentu, pengumpulan data dengan instrumen dan analisis data kuantitatif atau
adalah statistik yang menyediakan aturan pengumpulan data dan informasi dan
b. Narsisme (X2)
C. Definisi Konseptual
1. Adiksi Instagram
sebagai perilaku yang merujuk pada adiksi untuk membuka media sosial
dengan apa yang orang lain lakukan melalui internet atau dunia maya.
3. Narsisme
pola kepribadian seseorang yang ditandai dengan rasa yang kuat terhadap
pandangan dirinya sendiri, seperti merasa dirinya hebat, merasa dirinya orang
penting, serta merasa senang saat dipuji maupun dikagumi orang lain, dan
D. Definisi Operasional
1. Adiksi Instagram
dari Sholeh dan Rusdi (2019) yaitu, saliance, mood modification, tolarance,
seseorang merasa takut atau khawatir berlebihan bila tidak mengetahui berita
atau tren terkini juga keinginan untuk tetap terus terhubung dengan apa yang
orang lain lakukan melalui internet atau dunia maya. Fear of missing out pada
3. Narsisme
rasa bangga atau keyakinana yang berlebihan terhadap diri mereka sendiri dan
kebutuhan yang berlebihan akan pemujaan dirinya. Narsisme pada siswa kelas
11 SMA X Muara Badak diungkap dengan metode skala yang menggunakan
aspek-aspek dari Putri dan Isrofins (2021) yaitu, memilki perasaan grandiose,
1. Populasi
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kualitas dan
terdapat 10.6% atau sekitar 9.857.000 pengguna di rentang usia 13-17 tahun
yang merupakan usia siswa SMP sampai SMA. Adapun populasi penelitian
No Kelas Frekuensi
1. 11 IPS 1 38
2. 11 IPS 2 37
3. 11 MIPA 1 30
4. 11 MIPA 2 29
5. 11 MIPA 3 35
Total 169
2. Sampel
N
n= 2
1+ N (e)
Keterangan
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
169
n= 2
=62,82
1+169( 0,1)
dubutuhkan dalam penelitian ini adalah minimal 103. Pada penelitian ini
seluruh jumlah yang telah dihitung harus dijumlahkan dengan 40, sehingga
sampel yang memberikan peluang yang sama bagi anggota populasi untuk
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
tersebut.
penelitian berbentuk skala tipe likert. Alat ukur penelitian yang digunakan ada
tiga, yaitu skala fear of missing out, skala narsisme dan skala adiksi instagam.
Prosedur validasi alat ukur penelitian dilakukan dengan teknik uji coba
11 SMA X di Muara Badak. Uji coba terpakai merupakan teknik validasi alat
ukur yang pengambilan datanya dilakukan hanya sekali dan langsung pada
banyak waktu, tenaga, atau biaya untuk dilakukan. Skala Likert digunakan
2017). Skala pengukuran tipe likert memiliki dua sifat yaitu favorable (positif
pernyataan terdiri atas empat alternatif jawaban yaitu sangat sesuai, sesuai,
tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai. Alternatif jawaban skala pengukuran
empat kemungkinan jawaban dapat mencegah hasil pengukuran menjadi bias. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui keadaan sebenarnya dari subjek penelitian. Skala
Likert untuk empat tanggapan elektif ini sering kali menggunakan keputusan
tanggapan yang sangat tepat, tepat, tidak pantas, dan sangat tidak tepat. Menurut
Taluke dkk, (2019) pernyataan positif yang mendukung variabel disebut sebagai
Alat ukur skala fear of missing out disusun berdasarkan aspek yang
dikemukakan oleh Islah dkk. (2020) yang terdiri dari empat aspek yaitu,
satisfaction, dan general mood. Sebaran aitem skala narsisme dijelaskan pada
2. Skala Narsisme
dikemukakan oleh Putri dan Isrofins (2021) yang terdiri dari tujuh aspek yaitu,
lain, adanya perasaan iri, dan bersikap arogan. Sebaran aitem skala narsisme
dikemukakan oleh Sholeh dan Rusdi (2019) yang terdiri dari enam aspek
Relapse. Sebaran aitem skala adiksi instagram dijelaskan pada tabel tiga di
bawah ini:
1. Uji validitas
mengukur sejauh mana ketepatan atau kebanaran suatu instrumen sebagai alat
ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang
dilaporkan oleh peneliti. Data yang valid adalah data yang tidak memiliki
diperoleh dari uji validitas, aitem akan dinyatakan valid jika r hitung minimal
sebesar 0.300, namun jika r hitung kurang dari 0.300 maka aitem dinyatakan
tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Variabel tersebut dapat dikatakan reliabel atau konsisten untuk diukur, jika
nilai AlphaCronbach minimal sebesar dari 0,700 pada saat uji reliabilitas.
regresi linier berganda memiliki dua macam koefisien jaminan yaitu koefisien
SPSS (Measurable Bundles for Sociology), varian 21.0 untuk Windows. Uji
1. Uji Normalitas
(Pratama & Permatasari, 2021). Dengan tingkat signifikansi alfa 5%, uji
50, dan Kolmogorov-Smirnov jika sampel penelitian lebih besar dari 50.
Kaidah uji normalitas adalah data berdistribusi normal jika sig atau p-value
lebih besar dari 0,05; Sebaliknya, data tidak berdistribusi normal jika p
2. Uji Linearitas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
adalah apa yang terjadi di mana hubungan antara variabel terikat dan
faktor bebas bersifat langsung (garis lurus) dalam lingkup faktor bebas
tertentu (Widana & Muliani, 2020). Standar yang digunakan dalam uji
linieritas adalah jika nilai degenerasi linieritas p > 0,05 dan nilai F tabel
3. Uji Multikolinearitas
karakteristik yang sama atau tidak. Jika terdapat hubungan yang cukup
signifikan, berarti variabel bebas mengukur hal yang sama. Hal ini tidak
mungkin karena koefisien regresi yang dihasilkan akan bias dan tidak
indikator yang sama. Ketika dua atau lebih variabel independen memiliki
korelasi yang kuat satu sama lain, ini disebut multikolinearitas. Nilai
tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF) dapat digunakan untuk
multikolinearitas jika nilai VIF 10 atau memiliki nilai tolerance lebih besar
4. Uji Heteroskedastisitas
Dalam model regresi linier, uji heteroskedastisitas digunakan untuk
melihat apakah suatu analisis model regresi bias atau tidak (Widana &
Muliani, 2020). Dalam banyak kasus, varian data yang tidak konsisten
variabel dependen jika nilai sig antara variabel independen dan variabel
absolut > 0.05 atau nilai t hitung < t tabel . Hal ini menunjukkan bahwa
5. Uji Autokorelasi
antara perubahan waktu dengan variabel bebas dalam model prediksi. Uji
a. Jika nilai du < d < 4-du, maka sebaran data tidak terdapat autokorelasi.
b. Jika nilai d < dl atau d > 4-dl, maka sebaran data terdapat autokorelasi.
c. Jika nilai dl < d < du atau 4-du < d < 4-dl, maka tidak ada kesimpulan.