Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

1.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

adalah pendekatan yang berhubungan dengan angka, tabulasi, data, serta hasil yang

berupa data pula yang dinyatakan dalam bentuk kalimat, skema dan gambar.

Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang mewakili paham

positifisme dan kemampuan untuk melakukan generalisasi dari hasil penelitian

tentang seberapa jauh hasil penelitian dapat digeneralisasi pada sebuah populasi.

Penelitian kuantitatif juga dapat dikatakan sebagai penelitian dengan pendekatan

angka-angka baik dalam pengumpulan data, analisa data sampai interpretasi data

berdasarkan pada hasil analisa data yang berupa angka.

1.1.2 Desain Penelitian

Desain penelitian ini meliputi populasi dan sampel penelitian, variabel

penelitian, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrument penelitian,

dan analisis data. Sumber data berupa data primer dan data sekunder. Sumber data

primer berasal dari kuisioner yang dibagikan dan dikumpulkan oleh peneliti,

sedangkan sumber data sekunder berasal dari jurnal, literatur,dan pihak lain seperti

data minat pada marketplace Shopee.


1.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1.2.1 Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi adalah seluruh jumlah orang

atau penduduk di suatu daerah, jumlah orang atau pribadi yang mempunyai ciri-ciri

yang sama, jumlah penghuni, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya pada

suatu ruang tertentu, sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber

pengambilan sampel suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu berkaitan

dengan masalah penelitian.

Penelitian ini dihadapkan dengan objek yang harus diteliti. Ada kalanya

penelitian menjadi keseluruhan objek/populasi untuk diteliti, ada pula yang

mengambil sebagian dari keseluruhan objek penelitian untuk diteliti. Populasi dalam

penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Negeri Semarang angkatan 2016,2017,

dan 2018 dengan jumlah mahasiswa 19.032. Adapun rincian populasi dari masing-

masing fakultas adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Populasi Penelitian

Tahun FIP FBS FIS FMIPA FT FIK FE FH JUMLAH

2016 941 1002 532 750 706 683 881 323

2017 930 985 629 843 770 817 845 387

2018 960 1109 768 990 852 883 1028 418


JUMLAH 2831 3096 1929 2583 2328 2383 2754 1128 19032

Sumber: http://data.unnes.ac.id/

1.2.2 Sampel

Sampel adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sifat suatu

kelompok yang lebih besar atau bagian kecil yang mewakili kelompok atau

keseluruhan yang lebih besar. Sampel juga dapat dikatakan bagian dari populasi yang

ingin diteliti, oleh karena itu sampel harus dilihat sebagai suatu perdugaan terhadap

populasi dan bukan merupakan populasi itu sendiri. Sampel yang diambil dari sebuah

populasi harus benar-benar representatif (mewakili). Dalam memperoleh sampel yang

representatif. Pengambilan subyek dari fakultas ditentukan seimbang atau sebanding

dengan banyaknya subjek dalam masing-masing fakultas. Ukuran pengambilan

sampel ditentukan dengan mengacu pada rumus Slovin (N. Narwoto, 2014).

n= N

1 + N (e²)

Keterangan :

n : Ukuran Sampel

N : Ukuran Populasi

e2 :Toleransi ketidaktelitian (dalam persen)

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tingkat kesalahan sebesar

5%. Hal ini karena populasi dalam penelitian ini bersifat homogen sehingga sudah
termasuk representatif. Dari jumlah populasi 19032 dengan menggunakan rumus

Slovin dapat diperoleh sampel sebesar:

n =19032

1 + 19032 (0,05)2

n =19032

1 + 47,58

n =19032

48,58

n = 391,76

Berdasarkan perhitungan diatas maka dari populasi sebesar 19032 mahasiswa

dihasilkan sampel sebanyak 392 (dibulatkan) mahasiswa Universitas Negeri

Semarang angkatan 2016, 2017, dan 2018 yang pernah melakukan pembelian

impulsif pada Shopee.

1.2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

probability sampling yaitu metode pengambilan sampel secara random atau acak.

Dengan cara pengambilan sampel ini. Seluruh anggota populasi diasumsikan

memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian. Teknik ini

menggunakan simple random sampling yang merupakan teknik pengambilan sample

yang ditentukan secara acak dan sederhana karena anggota populasi dianggap

memiliki karakteritstik yang homogen. Pengambilan sampel pada penelitian ini


diambil dari tiap-tiap fakultas yang ada di Universitas Negeri Semarang yang pernah

membeli secara impulsif.

1.3 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu

variabel dependen, variabel independen, dan variabel intervening. Variabel dependen

penelitian ini yaitu pembelian impulsif, variabel independen yang digunakan yaitu

motivasi hedonis, harga, dan promosi, sedangkan variabel intervening yaitu emosi

positif. Definisi operasional masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

1.3.1 Pembelian Impulsif

Pembelian impulsif adalah perilaku berbelanja yang terjadi secara tidak

terencana, tertarik secara emosional,di mana proses pembuatan keputusan dilakukan

dengan cepat tanpa berpikir secara bijak dan pertimbangan terhadap keseluruhan

informasi dan alternatif yang ada. Indikator pembelian impulsif yaitu

1) pembelian spontan.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Hetharie (2012) menggunakan indikator

pembelian spontan. Dalam hal ini peneliti menggunakan indikator tersebut dalam

penelitian ini, namun yang membedakan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini

yaitu penelitian sebelumnya termasuk dalam penelitian eksplanatory.

1.3.2 Motivasi Hedonis

Motivasi hedonis adalah motivasi konsumen untuk berbelanja karena

berbelanja merupakan suatu kesenangan tersendiri sehingga tidak memperhatikan

manfaat dari produk yang dibeli. Motivasi untuk berbelanja yang dilakukan oleh
konsumen antara lain adalah untuk menghilangkan kesepian, menghilangkan

kebosanan, menganggap berbelanja sebagai olahraga, memburu penawaran terbaik.

Indikator motivasi hedonis diantaranya

1) kepuasan,

2) value shopping,

3) teman sebaya.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Andani & Wahyono (2018) menggunakan

indikator pengalaman berbelanja, kepuasan berbelanja, peran belanja, value

shopping, dan ide berbelanja. Dalam hal ini peneliti menggunakan kepuasan dan

value shopping sebagai indikator dan menambahkan teman sebaya sebagai indikator

lain.

1.3.3 Promosi

Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang

bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang sebelumnya tidak

mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan mengingat produk

tersebut. Promosi juga dapat dikatakan sebagai kegiatan yang dilakukan perusahaan

untuk mengikatkan atau memperkenalkan adanya suatu produk yang mereka jual

untuk mendorong kegiatan pembelian. Indikator promosi yaitu

1) iklan,

2) cashback,

3) diskon.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Rosyida et al. (2016) menggunakan indikator

kupon potongan harga, diskon, beli 2 gratis 1. Dalam hal ini peneliti menggunakan

diskon sebagai indikator dan menambahkan cashback dan diskon sebagai indikator

lain. Pemilihan indikator tersebut berdasarkan tawaran promosi yang disediakan pada

marketplace shopee.

1.3.4 Harga

Harga adalah jumlah dari semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk

mendapatkan sebuah manfaat dengan memiliki atau menggunakan sebuah produk

atau jasa. Harga yang sudah ditetapkan seringkali perlu disesuaikan karena perubahan

yang terjadi pada lingkungan pemasaran, perubahan-perubahan tersebut menciptakan

perbedaan jumlah pembelian. Indikator harga yaitu

1) harga sesuai kualitas,

2) harga bersaing,

3) harga terjangkau.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Wiguna & Nurcaya (2014) menggunakan

indikator harga sesuai kualitas, harga bersaing, harga terjangkau. Dalam hal ini

peneliti menggunakan indikator tersebut dalam penelitian ini.

1.3.5 Emosi Positif

Emosi positif adalah perasaan atau mood yang dialami seseorang yang

membawa dampak pada keinginan yang sangat besar untuk melakukan pembelian

impulsif. Penciptaan emosi positif pada konsumen mengenai suatu produk atau
bahkan lingkungan dapat meningkatkan motif konsumen dalam melakukan

pembelian impulsif. Adapun indikatornya yaitu

1) perasaan gembira,

2) perasaan bangga saat berbelanja,

3) perasaan semangat.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Hetharie, (2012) menggunakan indikator

perasaan gembira, perasaan bangga saat berbelanja, perasaan semangat. Dalam hal ini

peneliti menggunakan indikator tersebut dalam penelitian ini, namun yang

membedakan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini yaitu penelitian

sebelumnya termasuk dalam penelitian eksplanatory.

1.4 Uji Instrumen Penelitian

1.4.1 Uji Validitas

Uji validitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui

keabsahan/ketepatan/kecermatan suatu item pertanyaan dalam mengukur variabel

yang diteliti. Suatu instrument pengukur (tes) dikatakan memiliki validitas yang

tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan

hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Besaran

hasil ukur dari sebuah pengukuran merupakan besaran yang mencerminkan secara

tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari yang diukur. Suatu tes dapat dikatakan

valid apabila nilai signifikan kurang dari 0,05 (Priyono, 2008).

Uji coba instrument dalam penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa

Universitas Negeri Semarang dengan jumlah responden 30 mahasiswa dan terdapat


40 pertanyaan untuk mengetahui tingkat validitas instrument. Berdasarkan

perhitungan melalui analisis korelasi bivariate maka diperoleh hasil validitas sebagai

berikut :

Tabel 3. 2 Hasil Uji Validitas Variabel Pembelian Impulsif

No Item Indikator Nilai Sign. Keterangan Keputusan


P1 Pembelian Spontan 0,000 Valid Digunakan
P2 0,000 Valid Digunakan
P3 0,000 Valid Digunakan
P4 0,000 Valid Digunakan
Sumber: Data Uji Coba Instrumen, 2020

Dari hasil uji validitas instrument variabel pembelian impulsif menggunakan

program IBM SPSS 22 didapatkan hasil bahwa 4 butir pernyataan yang diajukan

dalam kuesioner valid dengan nilai signifikan 0,000. 7 butir pernyataan tersebut telah

mewakili indikator yang diungkapkan dalam penelitian ini.

Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Hedonis

No Item Indikator Nilai Sign. Keterangan Keputusan


P5 Kepuasan 0,000 Valid Digunakan
P6 0,000 Valid Digunakan
P7 0,000 Valid Digunakan
P8 Value Shopping 0,000 Valid Digunakan
P9 0,000 Valid Digunakan
P10 0,008 Valid Digunakan
P11 Teman Sebaya 0,000 Valid Digunakan
P12 0,000 Valid Digunakan
P13 0,000 Valid Digunakan
Sumber : Data Uji Coba Instrumen, 2020
Istrumen variabel motivasi hedonis memiliki 9 item pernyataan yang diajukan

dalam angkat uji coba instrumen penelitian. Hasil uji validitas yang dilakukan

menggunakan program IBM SPSS 22 menyatakan bahwa pernyataan tersebut valid

dan dapat digunakan dalam penelitian.

Tabel 3. 4 Hasil Uji Validitas Variabel Harga

No Item Indikator Nilai Sign. Keterangan Keputusan


P14 Harga Sesuai 0,004 Valid Digunakan
P15 Kualitas 0,000 Valid Digunakan
P16 0,000 Valid Digunakan
P17 Harga Bersaing 0,000 Valid Digunakan
P18 0,000 Valid Digunakan
P19 0,000 Valid Digunakan
P20 Harga Terjangkau 0,000 Valid Digunakan
P21 0,000 Valid Digunakan
P22 0,000 Valid Digunakan
Sumber : data uji coba instrumen, 2020

Berdasarkan hasil uji coba analisis uji validitas dengan menggunakan IBM

SPSS 22 pada tabel diatas menunjukkan bahwa semua pernyataan yang diberikan

adalah valid. Pernyataan berjumlah 9 item dapat digunakan sebagai alat ukur dalam

penelitian ini

Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Variabel Promosi

No Item Indikator Nilai Sign. Keterangan Keputusan


P23 Iklan Shopee 0,000 Valid Digunakan
P24 0,000 Valid Digunakan
P25 0,000 Valid Digunakan
P26 Cashback 0,000 Valid Digunakan
P27 0,000 Valid Digunakan
P28 0,000 Valid Digunakan
P29 Diskon 0,000 Valid Digunakan
P30 0,000 Valid Digunakan
P31 0,000 Valid Digunakan
Sumber: data uji coba instrument,2020

Berdasarkan hasil analisis uji validitas dengan menggunakan IBM SPSS 22

pada tabel diatas menunjukkan bahwa semua pernyataan yang diberikan kepada

responden adalah valid dengan nilai signifikan < 5%. Sehingga pernyataan sejumlah

9 item tersebut dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini

Tabel 3. 6 Hasil Uji Validitas Variabel Emosi Positif

No Item Indikator Nilai Sign. Keterangan Keputusan


P32 Perasaan Gembira 0,000 Valid Digunakan
P33 0,000 Valid Digunakan
P34 0,001 Valid Digunakan
P35 Perasaan Bangga 0,003 Valid Digunakan
P36 Saat Berbelanja 0,002 Valid Digunakan
P37 0,000 Valid Digunakan
P38 Perasaan Semangat 0,000 Valid Digunakan
P39 0,000 Valid Digunakan
P40 0,000 Valid Digunakan
Sumber : data uji coba instrumen,2020

Berdasarkan hasil uji coba validitas variabel emosi positif menggunakan IBM

SPSS 22 pada tabel diatas menunjukkan bahwa semua pernyataan yang diberikan

kepada responden adalah valid. Pernyataan sejumlah 9 item tersebut dapat digunakan

sebagai alat ukur dalam penelitian ini.

1.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui kehandalan

(tingkat kepercayaan) suatu item pertanyaan dalam mengukur variabel yang diteliti.
Suatu instrumen penelitian dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, jika hasil

dari pengujian instrument tersebut menunjukkan hasil yang relatif tetap (konsisten).

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nila Cronbach Alpha

> 0,70. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program IBM SPSS

Statistics 22 dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Apabila hasil koefisien Alpha ≥ Cronbach alpha yang diisyaratkan 70% atau 0,70

maka koesioner tersebut reliabel.

b. Apabila hasil koefisien Alpha ≤ Cronbach alpha yang diisyaratkan 70% atau 0,70

maka koesioner tersebut tidak reliabel.

Hasil uji reliabilitas dengan melihat nilai Cronbach Alpha masing-masing variabel

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. 7 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Cronbrach’s Keterangan


Alpha
Pembelian Impulsif (Y2) 0,818 Reliabel
Motivasi Hedonis (X1) 0,904 Reliabel
Harga (X2) 0,933 Reliabel
Promosi (X3) 0,960 Reliabel
Emosi Positif (Y1) 0,914 Reliable
Sumber : data uji coba instrument,2020

Berdasarkan data diatas, hasil uji coba kuesioner pada 30 responden kemudian

dianalisis menggunakan rumus alpha diperoleh Cronbach Alpha sebesar 0,818 untuk

variabel pembelian impulsif, sebesar 0,904 untuk variabel motivasi hedonis, sebesar

0,933 untuk variabel harga, sebesar 0,960 untuk variabel promosi dan sebesar 0,914
untuk variabel emosi positif. Hasil Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70 untuk

semua variabel sehingga instrument yang digunakan dalam penelitian ini semuanya

adalah reliable.

1.5 Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden. Metode

pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner

online menggunakan fasilitas google form. Kuesioner merupakan alat pengumpulan

data (instrument penelitian) yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara

membagi daftar pertanyaan kepada responder untuk mendapatkan jawaban.

Adapun jenis kuesioner yang digunakan yaitu kuesioner tertutup, dalam

kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden memilih

alternative jawaban yang disediakan. Dalam penelitian ini menggunakan skala yang

sering digunakan dalam penyusunan kuesioner yaitu skala ordinal atau sering disebut

skala Likert. Skala Likert adalah skala pengukuran yang dikembangkan oleh Likert

(1932) yang mempunyai empat atau lebih butir-butir pertanyaan yang

dikombinasikan sehingga membentuk sebuah skor/nilai yang merepresentasikan sifat

individu (Budiaji, 2013) :

Sangat Tidak Setuju (STS) :1

Tidak Setuju (TS) :2

Setuju (S) :3

Sangat Setuju (SS) :4


1.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode analisis jalur

(path analysis). Analisi jalur digunakan untuk mengetahui apakah variabel emosi

positif merupakan variabel antara atau intervening yang fungsinya memediasi

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk melakukan

analisis jalur dibantu dengan menggunakan Sobel Test. Teknik analisis data terdiri

dari dua jenis yaitu analisis statistik deskripstif dan analisis statistik inferensial.

1.6.1 Analisis Statistik Deskriptif

Mendeskripsikan data atau menggambarkan pola data biasanya disajikan

dalam bentuk frekuensi, ukuran tendensi sentral maupun ukuran dispersi, sehingga

karakteristik data dapat lebih dipahami. Untuk mendeskripsikan data ini dilakukan

dengan statistik deskriptif. Analisis statistic deskriptif dapat diartikan juga sebagai

statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yg telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini hanya

berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti tidak mencari

atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalah, atau

melakukan penarikan kesimpulan. Teknik analisis statistik deskriptif yang dapat

digunakan antara lain (Muhson, 2006) :

a. Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang

(crosstab). Dengan analisis ini akan diketahui kecenderungan hasil temuan

penelitian, apakah masuk dalam kategori rendah, sedang atau tinggi.


b. Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, poligon, ogive, diagram

batang, diagram lingkaran, diagram pastel (pie chart), dan diagram lambang.

c. Penghitungan ukuran tendensi sentral (mean, median, modus).

d. Penghitungan ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil).

e. Penghitungan ukuran penyebaran (standar deviasi, varians, range, deviasi kuartil,

mean deviasi, dan sebagainya).

1.6.2 Uji Asumsi Klasik

1.6.2.1 Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk dapat mengetahui bahwa data yang ada terdistribusi

normal dan independen. Walaupun normalitas suatu data tidak terlalu penting, namun

sebaiknya data yang ada berkontribusi normal. Uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Uji normalitas menjadi penting dikarenakan dengan normalnya suatu data

maka data tersebut dapat dianggap dapat mewakili populasi.

Penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogrov- Smirnov

(K-S). Uji statistik Kolmogrov-Smirnov (1-sample K-S), apabila nilai signifikansi <

0,05 maka data tidak berdistribusi normal dan sebaliknya apabila nilai signifikansi >

0,05 maka data berdistribusi normal.

1.6.2.2 Uji Liniaritas

Dalam beberapa penelitian hubungan antara variabel mempunyai

kecenderungan berbentuk nonlinier. Dengan pemikiran tersebut, perlu dilakukan uji

apakah suatu deret berkala dibangun menurut model linier atau non linier. Baik
korelasi maupun regresi linier dibangun berdasarkan asumsi bahwa variabel-variabel

yang dianalisis memiliki hubungan linier. Uji Autokorelasi juga dapat dilakukan

melalui Run Test.

Uji ini merupakan bagian dari statistik non-parametric yang dapat digunakan

untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Dasar pengambilan

keputusan penelitian ini dapat dilihat dari hasil olah data Runs Test dengan

memperhatikan nilai probabilitasnya yang dibandingkan dengan nilai alphanya atau

dengan kata lain nilai Asymp.Sig (2-talled) lebih besar > dari 0,05 maka tidak terjadi

gejala autokorelasi.

1.6.2.3 Uji Multikoliniaritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model terdapat korelasi antar

variabel independen. Uji multikolinearitas merupakan keadaan dimana ada hubungan

linier secara sempurna atau mendekati sempurna antara variabel independen dalam

model regresi.

Uji multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance

inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk menunjukkan

adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥

10. Tujuan dilakukan uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang

baik sebaiknya terbebas dari korelasi diantara variabel independen.


1.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan

melihat pola titik-titik pada plots regresi. Jika titik-titik menyebar dengan pola tidak

jelas diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas (Supriyadi et al., 2017).

Ada dua cara untuk mengetahui terjadi heteroskedastisitas atau tidak dengan

menggunakan program IBM SPSS Statistics 22, salah satunya menggunakan uji park

yaitu uji yang dilakukan dengan cara melakukan pemangkatan terhadap residual lalu

dilogaritma natural baru kemudian dilakukan regresi terhadap variabel bebasnya.

Model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas apabila probabilitas

signifikansinya > 0,05.

1.6.3 Analisis Jalur (Path Analys)

Metode path analysis adalah suatu metode yang mengkaji pengaruh (efek)

langsung maupun tidak langsung dari variabel-variabel yang dihipotesiskan sebagai

akibat akibat pengaruh perlakuan terhadap variabel tersebut. Path analysis ini

bukanlah suatu metode penemuan sebab akibat, akan tetapi suatu metode yang

diterapkan untuk suatu causal mode yang diformulasikan oleh peneliti pada

pengetahuan dasar dan teoritis yang dikembangkan.

Analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel

dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung

seperangkat variabel eksogen terhadap variabel endogen. Persamaan untuk model

hipotesis jalur adalah :


Y1 = a+b1X1+b2X2+b3X3+e

Y2= a+b1X1+b2X2+b3X3+b2Y1+e

Dimana:

Y1 = Emosi Positif

Y2 = Pembelian Impulsif

X1 = Motivasi Hedonis

X2 = Harga

X3 = Promosi

e = Error

1.6.4 Uji Hipotesis

1.6.4.1 Uji Pengaruh Langsung (Uji t)

Uji t-test dilakukan untuk melihat pengaruh parsial dari variabel-variabel

independen apakah berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Apabila T

hitung lebih besar dari T tabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel

independen tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel-variabel

dependen. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut :

H0 : Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah tidak nyata.

Ha : Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah nyata.

Berdasarkan hal tersebut maka terdapat ketentuan :


a. Ho : ρ = 0, artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

b. Ha : ρ ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Kaidah pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a. Jika t hitung < Sig 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa

variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Jika t hitung > Sig 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti variabel

independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

1.6.4.2 Uji Sobel (Sobel Test)

Pengaruh variabel mediasi dalam penelitian ini diujikan menggunakan path

analysis. Analisis ini dapat mengungkapkan akibat langsung dan tidak langsung

seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab, terhadap variabel lainnya yang

merupakan variabel akibat.

Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis jalur disimpulkan

berdasarkan tingkat signifikansi (p value). Hubungan antara tiap variabel dinyatakan

berpengaruh secara statistic signifikan apabila p value lebih kecil 0,05 (level

signifikansi = 5%) Saputro (2019). Untuk melakukan analisis jalur (Path Analysis)

dibantu dengan menggunakan Sobel Test.

Uji Sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung

X ke Y melalui M. Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan cara

mengalikan jalur X → M (a) dengan jalur M → Y (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c –
c’), dimana c adalah pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol M Sudaryono (2011) .

Perhitungan uji sobel dapat langsung menggunakan aplikasi Sobel Test Calculator

for Signifinance of Mediation.

Terdapat dua jenis pengaruh mediasi yaitu mediasi penuh (full mediation) dan

mediasi sebagian (partial mediation), dimana full mediation ini menunjukkan bahwa

variabel independen sepenuhnya dimediasi oleh mediator karena tidak ada lagi

pengaruh langsung dari variabel independen terhadap variabel dependen. Sementara

partial mediation menunjukkan bahwa disamping memiliki pengaruh tidak langsung

melalui meditor, variabel independen juga mempunyai pengaruh langsung yang

signifikan pada variabel dependen.

Uji pengaruh ini digunakan untuk menguji :

H8: Ada pengaruh positif dan signifikan motivasi hedonis secara tidak langsung

terhadap pembelian impulsif di marketplace Shopee melalui emosi positif pada

mahasiswa UNNES.

H9: Ada pengaruh positif dan signifikan harga secara tidak langsung terhadap

pembelian impulsif di marketplace Shopee melalui emosi positif pada

mahasiswa UNNES.

H10: Ada pengaruh positif dan signifikan promosi secara tidak langsung terhadap

pembelian impulsif di marketplace Shopee melalui emosi positif pada

mahasiswaUNNES.

Anda mungkin juga menyukai