METODE PENELITIAN
ini didasari karena Cafe Sawah memiliki daya tarik tersendiri, yang
Februari 2019.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini ada 2, yaitu sampel dari
pengelola serta pemerintah desa dan sampel dari pengunjung Cafe Sawah.
Informan dalam penelitian ini adalah pihak pemerintah desa dan pengelola Cafe
Sawah, yang biasa disebut sebagai key responden. Informan sangat dibutuhkan
pada penelitian ini, karena dianggap mereka yang mengetahui kondisi Cafe Sawah
sehingga diperoleh data dan informasi sesuai kebutuhan. Key responden yang
diambil sebagai informan adalah 5 orang, yaitu 1 orang dari BUMDes, 1 orang
dari pengelola Cafe Sawah, 1 orang dari live in, 1 orang dari karyawan Cafe
Sawah, dan 1 orang dari pemerintah desa. Informasi dari key responden diambil
23
24
mendokumentasi para wisatawan yang ditemui di objek wisata Cafe Sawah yang
indikator variabel yang dikalikan dengan variabel dan berkaitan dengan teori
Roscoe (1975) bahwa ukuran sampel yang tepat adalah berjumlah lebih dari 30
Penelitian ini menggunakan jenis data, yaitu data primer sebagai bahan
analisis. Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner dan wawancara
dengan pemerintah desa, pengelola Cafe Sawah, dan wisatawan. Penelitian ini
identifikasi tentang suatu kelompok atau masyarakat. Data kualitatif adalah data
yang sifatnya subjektif dan diungkapkan melalui kalimat uraian atau penjelasan.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, data tersebut biasanya
dengan pihak pemerintahan desa, pengelola Cafe Sawah, dan wisatawan terkait
Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu dengan
mengamati secara langsung kondisi objek wisata Cafe Sawah, untuk dicatat
pada penelitian ini dengan cara bertatap muka secara langsung dan mengajukan
beberapa pertanyaan yang telah disiapkan dan sesuai dengan data yang
dibutuhkan kepada wisatawan objek wisata Cafe Sawah, tanpa ada paksaan
atau ancaman.
selebaran yang berisi beberapa pertanyaan dan pernyataan terkait objek wisata
dianalisis.
26
cara mengambil gambar, rekaman vidio atau audio yang dapat menunjang hasil
digunakan sebagai pengukur fenomena alam dan sosial yang sedang diamati.
mengambil dan mengolah data berdasarkan kondisi yang nyata pada objek wisata
digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Data kualitatif yang di
peroleh, diubah dalam bentuk angka dengan cara penyekoran. Pertanyaan dan
yang digunakan sebagai tolok ukur. Skor yang digunakan dalam kuesioner
2 = Tidak Setuju
3 = Ragu-Ragu
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
27
responden, kemudian diuji untuk digunakan sebagai data penelitian, yaitu dengan
cara :
1. Uji Validitas
seberapa tepat suatu alat ukur itu dapat mengukur apa yang akan diukur.
kuesioner tersebut harus mampu dalam mengukur apa yang ingin diukur, sehingga
Validnya sebuah data yang diperoleh dari responden yang telah mengisi
kuesioner dapat dilihat dari bagaimana mereka menjawab pertanyaan pada saat
wawancara, apabila responden ketika di wawancarai tidak merasa takut, malu atau
cemas, maka kemungkinan dia memberi jawaban yang tidak benar dalam
kuesioner tersebut, namun apabila ketika mereka menjawab merasa bebas, tidak
takut dan malu maka kemungkinan jawaban yang diberikan pada kuesioner adalah
atau pernyataan angket yang telah diisi oleh responden. Menurut Suharsini (2007),
nilai validitas dapat dicari dengan rumus korelasi product moment dari Karl
Pearson. Rumus ini digunakan untuk mengkorelasikan skor butir yang dinyatakan
dengan simbol (X) terhadap skor total instrumen yaang dinyatakan dengan simbol
Keterangan :
N = Jumlah responden
2. Uji Reliabilitas
menguji dengan teknik atau alat uji tertentu. Berikut adalah rumus Alpha
Keterangan :
1. Kekuatan (Strengths) adalah kelebihan dari internal objek wisata yang menjadi
suatu kekuatan dari objek wisata Cafe Sawah, sehingga dapat mengoptimalkan
yang dapat menjadikan kerugian bagi objek wisata tersebut. Namun, adanya
kelemahan ini dapat menjadikan motivasi objek wisata tersebut untuk terus
3. Peluang (Opportunities) adalah potensi dari objek wisata Cafe Sawah dan
pendapatan.
eksternal di masa sekarang dan masa yang akan datang apabila tidak dilakukan
pengembangan.
dirumuskan menjadi strategi pengembangan objek wisata Cafe Sawah untuk tahun
memberi bobot dan rating pada setiap pernyataan atau pernyataan. Kemudian
dan kelemahan. Berikut adalah tabel metode analisis SWOT berdasarkan matrik
IFAS.
31
ancaman. Hasil yang diperoleh dari menganalisis faktor eksternal dengan matrik
strategi pengembangan yang dipakai oleh objek wisata tersebut selama ini, agar
dapat mengetahui adanya peluang dan ancaman objek wisata Cafe Sawah. Berikut
garis tegak lurus atau garis positif dan negatif. Rumus yang digunakan untuk
Kelemahan Kekuatan
Kuadran IV Kuadran II
(-,-) (+,-)
Strategi Bertahan Diversifikasi Strategi
Ancaman
Keterangan :
Bagan 3.1. Diagram Analisis SWOT
33
Kuadran 3 : (negatif, positif) merupakan kondisi atau posisi yang lemah, namun
kelemahan, peluang dan ancaman dari objek wisata Cafe Sawah, maka dapat
dirumuskan strategi yang tepat dari sebelumnya, berdasarkan analisis yang telah
dilakukan.
34