Anda di halaman 1dari 3

A.

Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi (pengamatan) 
Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala
yang tampak pada objek penelitian. Observasi merupakan metode yang cukup mudah
dilakukan untuk pengumpulan data. Observasi ini lebih banyak digunakan pada
statistika survei, misalnya akan meneliti kelakuan orang-orang suku tertentu.
Observasi ke lokasi yang bersangkutan akan dapat diputuskan alat ukur mana yang
tepat untuk digunakan.
2. Kuestioner (Kuesioner/Angket)
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden
untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit
dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan yaitu prinsip penulisan
angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik. Prinsip Penulisan angket
menyangkut beberapa faktor antara lain:
 Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur
maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
 Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak
mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada
responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
 Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya
jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka
responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
3. Interview (Wawancara)
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka
dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap
narasumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi
pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden,
sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik
pengumpul data. Teknik wawancara umumnya digunakan untuk jenis tipe kualitatif. 
4. Document (Dokumen)
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi merupakan Teknik pengumpulan data
yang diambil dari dokumen atau catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. 
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita,
biografi, peraturam , dan kebijakan. Sementara dokumen berbentuk gambar dapat
berupa foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. 
Teknik pengumpulan data observasi atau wawancara, nantinya akan lebih kredibel
apabila disertai dengan dokumentasi. 

B. Teknik Keabsahan data Penelitian kualitatif


a. Triangulasi Triangulasi dalam pengujian kredibilitas terdiri dari triangulasi sumber,
triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Jenis triangulasi dalam penelitian ini
menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
1) Triangulasi sumber Digunakan untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan
dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui berbagai sumber. Sumber
yang akan diwawancarai pada PT BPRS Madina Mandiri Sejahtera adalah bagian
Internal Audit dan General Manajer Marketing. Data yang telah diperoleh,
dianalisis peneliti untuk mengambil kesimpulan dan dilakukan member check
(kesepakatan).
2) Triangulasi teknik Digunakan untuk menguji kredibilitas data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda. Data yang diperoleh dari wawancara
dicek melalui dokumen yang diperoleh wawancara dengan narasumber BPRS
Madina Mandiri Sejahtera dan observasi kepada masyarakat yang telah
mendapatkan program edukasi dan sosialisasi dari pihak bank.
b. Menggunakan bahan referensi Bahan referensi digunakan untuk data pendukung
untuk membuktikan temuan data yang diperoleh. Hasil wawancara didukung dengan
adanya rekaman wawancara, foto dan dokumen dari kegiatan edukasi literasi
keuangan syariah pada BPRS Madina Mandiri Sejahtera.
C. Teknik Keabsahan data Penelitian kuantitatif
Uji keabsahan data kuantitatif menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas, yang
digunakan untuk menguji daftar pertanyaan untuk melihat pertanyaan dalam kuesioner
yang diisi responden sudah layak atau belum yang digunakan untuk mengambil data.
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui kelayakan butir pernyataan
dalam mendefinisikan variabel. Teknik pengujian dalam penelitian ini menggunakan r
hitung. Hasil r hitung dari output SPSS dalam setiap pernyataan kita bandingkan
dengan r tabel df=n-2 dan menghitung taraf signifikansi 5% atau 0.05.
Untuk menganalisis kevalidan setiap butir kuesioner yaitu dengan melihat r tabel
dimana jumlah responden (n) dalam penelitian ini berjumlah 51 orang, Maka r tabel
dalam penelitian ini sebesar 0.233. Jika nilai r hitung lebih besar besar dari r tabel
maka item tersebut valid, sebaliknya jika nilai r hitung lebih kecil dari r tabel 40
Sujarweni, Wiratna. SPSS untuk Paramedis. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. 2012.
hal. 172 42 maka item tersebut tidak valid. Selanjutnya dengan menghitung taraf
signifikansi (sig.2-tailed). Jika nilai signifikansi kurang dari 0.05 maka item tersebut
valid, sebaliknya jika signifikansi lebih dari 0.05 dikatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kestabilan dan konsistensi respoden dalam
menjawab pernyataan dalam kuesioner. Untuk menguji reliabilitas pada penelitian ini
menggunakan cronbach’s alpha dengan nilai alpha 0.60. Jika nilai alpha lebih besar
dari hasil output maka dikatakan reliabel. Sebaliknya jika nilai alpha lebih kecil dari
hasil output maka dinyatakan tidak reliabel.

Anda mungkin juga menyukai