Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif

dengan metode deskriptif. Alasan peneliti menggunakan pendekatan

kuantitatif adalah karena peneliti ingin mendapatkan gambaran secara

lengkap dan mendetail mengenai KinerjaPendamping PKH yang menjadi

sasaran penelitian, mendapatkan gambaran keadaan yang sedang terjadi dan

mengemukakan kenyataan yang dijumpai.

Sugiyono (2008:8) mendefinisikan bahwa metode penelitian

kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ada.

Metode deskriptif menurut Nasir (2005:56) adalah “penyelidikan yang

diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan

mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial,

ekonomi, atau politik dari seluruh kelompok ataupun suatu daerah”.

Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan metode deskriptif.

Alasan peneliti memilih metode deskriptif adalah untuk mencari suatu

kebenaran, keterangan nyata dan mengetahui gambaran kinerja pendamping

PKH melalui fakta-fakta yang akurat. Metode ini digunakan sebagai alat ukur

48
49

dan diharapkan dapat menggambarkan atau mewakili kondisi objektif dari

pembinaan yang menjadi sasaran penelitian.

B. Definisi Operasional

Definisi operasional dibuat agar memberikan kemudahan di dalam

menetapkan ruang lingkup penelitian. Untuk membatasi area penelitian, maka

peneliti menentukan definisi operasional.

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap istilah-istilah

yang digunakan dalam karya ilmiah ini, penulis memberikan batasan

pengertian terhadap judul yang diajukan, sebagai berikut:

1. Kinerja adalah jumlah skor yang diperoleh dari seluruh pernyataan yang

diajukan kepada responden yang digunakan untuk mengukur kinerja

pendamping PKH dilihat dari aspek:

a. Prestasi kerja dapat diketahui melalui kesuksesan kerja yang diperoleh

pendamping PKH dari hasil yang dilakukan. Kesuksesan hasil kerjanya

adalah ketetapan dan kelengkapan dalam melaksanakan tugas, artinya

terdapat kesesuaian antara rencana kegiatan dengan sasaran atau

tujuannya.

b. Kedisplinan adalah sikap pendamping PKH dalam menjalankan

tugasnya dalam mematuhi semua aturan dan norma yang ada.

c. Kreativitas adalah kemampuan seorang pendamping PKH untuk

menemukan ide dan kemampuan dalam menjalankan tugas sebagai

pendamping PKH.
50

d. Kerja sama merupakan kegiatan bersama antara pendamping PKH,

RTSM, pemberi layanan kesehatan dan pendidikan & tim pelaksana

daerah.

e. Tanggung jawab dari pendamping PKH dalam melaksanakan tugasnyab

adalah hasil kerja pendamping dan perilaku kerjanya.

2. Program Keluarga Harapan adalah program pengentasan kemiskinan

dibawah Kementrian Sosial berupa bantuan tunai yang ditujukan kepada

RTSM yang memenuhi syarat sebagai penerima bantuan dengan upaya

meningkatkan sumber daya manusia (SDM), yaitu pendidikan dan

kesehatan.

3. Pendamping PKH adalah mereka yang bertugas sebagai pelaksana

Program Keluarga Harapan ditingkat kecamatan/ kabupaten Sulawesi

Selatan. Pendamping direkrut oleh UPPKH pusat melalui proses seleksi

yang dinyatakan lulus serta menandatangani kontrak kerja bermaterai Rp.

6.000,- dengan form yang telah disediakan oleh UPPKH Pusat dan

Daerah.

4. Penelitian ini dilakukan di 14 Kecamatan yang ada di Kota Makassar

yaitu Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Bontoala, Kecamatan

Makassar, Kecamatan Mamajang, Kecamatan Manggala, Kecamatan

Mariso, Kecamatan Panakukang, Kecamatan Rappocini, Kecamatan

Tallo, Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan Tamalate, Kecamatan Ujung

Pandang, Kecamatan Ujung Tanah dan Kecamatan Wajo.


51

C. Populasi dan sampel

Menurut Sugiyono (2008:215) dalam penelitian kuantitatif, populasi

diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pendamping PKH yang ada di

Kota Makassar berjumlah 46 orang/responden yang tersebar di 14 kecamatan

di Kota Makassar. Dalam penelitian ini penulis tidak melakukan penarikan

sampel, karena jumlahnya kurang dari 100 orang sehingga penulis melakukan

penelitian populasi. Sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (1991:107)

yang menyatakan bahwa : “untuk sekedar ancer-ancer maka apabila

subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi.”

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan pengumpulan data berupa suatu

pernyataan tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya.

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

dalam rangka mencapai tujuan penelitian (Gulo, 2002 : 110)

Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Angket, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

menggunakan kuisioner atau daftar pernyataan yang disusun untuk


52

mendapatkan jawaban dari seluruh Pendamping PKH Kota Makassar yang

berjumlah 46 orang.

2. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data melalui sumber data

sekunder yang dapat dipelajari, diantaranya bahan-bahan tertulis yang

berbentuk laporan-laporan dan catatan-catatan. Dalam penelitian ini

pengumpulan data dengan cara mempelajari data-data yang ada seperti;

foto-foto pendamping saat melakukan kunjungan, baik ke tempat tinggal

peserta PKH maupun ke penyedia pelayanan kesehatan dan pendidikan.

Contoh laporan, seperti validasi data dan pemutakhiran data yang telah

diselesaikan oleh pendamping.

E. Alat Ukur dan Pengujian Validitas

Skala pengukuran yang digunakan peneliti dalam mengukur kinerja

Pendamping PKH Kota Makassar dalam penelitian ini adalah skala Likert.

Menurut Sugiyono (2008:93), skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan

secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian.

Peneliti menggunakan Skala Likert karena peneliti ingin mendapatkan

bagaimana kinerja responden dalam melaksanakan PKH di Kota Makassar.

Kategori yang digunakan dalam angket adalah Selalu, Sering, Kadang-

kadang, Tidak Pernah.

Menurut Sugiyono (2008:93) bahwa jawaban dalam instrumen dapat

diberi skor untuk keperluan analisis kuantitatif. Setiap dimensi masing-


53

masing memiliki item favorable dan unfavorable, dengan skala penilaian

seperti pada Tabel 3.1 :

Tabel 3.1
Penilaian Skala Alternatif Jawaban Item

Alternatif Jawaban Item Favorable Item Unfavorable


Selalu 4 1
Sering 3 2
Kadang-kadang 2 3
Tidak Pernah 1 4

Validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah

validitas muka. Hal ini sesuai dengan pendapat Moh. Nasir (2005:149) yang

mengemukakan bahwa: “Validitas muka berhubungan dengan penelitian

para ahli terhadap suatu alat ukur. Jika ahli-ahli ini berpendapat bahwa

unsur-unsur dalam skala dapat mengukur masalah yang diteliti secara baik,

maka skala tersebut mempunyai validitas muka yang tinggi”.

Uji validitas muka dilakukan dengan mengkonsultasikan kelayakan

alat ukur kepada para ahli. Dalam penelitian ini peneliti mengkonsultasikan

kelayakan alat ukur kepada dosen pembimbing sebelum instrumen

digunakan sebagai alat pengumpulan data.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan proses penyederhanaan data kedalam

bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Teknik analisa data

kuantitatif adalah bahwa data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel
54

berisi angka-angka dan dihitung rata-rata persentasenya. Langkah-langkah

tersebut meliputi:

1. Pengelompokan data ke dalam kelompok-kelompok yang sama sehingga

data bermakna untuk menjawab permasalahan

2. Membuat tabulasi data

3. Membuat tabel frekuensi

4. Menentukan kriteria skor total responden untuk kinerja dilihat dari

aspek prestasi kerja, kedisiplinan, kreatifitas, kerjasama dan tanggung

jawab.

Kriteria skor responden dilihat dari empat aspek dalam penelitian ini

dibuat berdasarakan interval dengan rumus penelitian yang akan dijelaskan

dalam penjelasan menentukan interval dibawah ini. Menurut Sugiyono

(2008:67) Banyaknya kelas interval ditentukan pada empat tingkatan, yaitu:

1. 4 pada kategori sangat baik

2. 3 pada kategori cukup baik

3. 2 pada kategori kurang baik

4. 1 pada kategori tidak baik

Menentukan interval (i) dengan rumus:

I = R/k dimana I = kelas interval

R = Range

K=4

Berdasarkan rumus interval diatas, maka penentuan penelitian

aspek-aspek kinerja dirumuskan, sebagai berikut:


55

Nilai minimal = 1 x 18 x 46 = 828

Nilai maksimal = 4 x 18 x 46 = 3.312

Interval = (3.312 – 828) + 1 = 621


4

828 1449 2070 2691 3312

TB KB CB SB

Keterangan: SB: Sangat Baik KB: Kurang Baik

CB: Cukup Baik TB: Tidak Baik

Skor total kinerja Pendamping PKH berdasarkan aspek prestasi

kerja, kedisiplinan, kreativitas, kerja sama, tanggung jawab dihitung

sebagai berikut :

Nilai minimal = 1 x 108 x 46 = 4.968

Nilai maksimal = 4 x 108 x 46 = 19.872

Interval = 19.872 – 4.968+1 = 3.726


4

4968 8694 12420 16146 19872

TB KB CB SB

Keterangan: SB: Sangat Baik KB: Kurang Baik

CB: CukupBaik TB: Tidak Baik

Keterangan dari perumusan di atas:

Kriteria skor

a. Skor tertinggi = nilai tertinggi x jumlah pertanyaan

b. Skor terendah = nilai terendah x jumlah pertanyaan


56

c. Range = skor tertinggi – skor terendah

G. Jadwal Tahapan Penelitian

1. Jadwal Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan dalam

waktu 2 (dua) minggu.

2. Tahapan Penelitian

Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini akan disesuaikan

dengan jadwal serta kondisi di lapangan, secara garis besar penelitian ini

dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu :

a. Pemilihan lokasi penelitian.

b. Penyusunan dan pengajuan judul

c. Seleksi judul

d. Penyusunan proposal

e. Seminar proposal

f. Bimbingan penulisan KIA

g. Pengurusan ijin penelitian

h. Penelitian

i. Penyelesaian KIA

j. Pengesahan KIA
57

Tabel 3.2
Tahapan dan Jadwal Penelitian
Tahun 2014 2015
No
Bulan September Desember Mei Juni Juli
.
Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pemilihan
1.
lokasi penelitian
penyusunan
2.
dan Pengajuan judul
3. Seleksi judul
4. Penyusunan proposal
5. Seminar proposal
Bimbingan
6.
penulisan KIA
Pengurusan
7.
ijin penelitian
Penelitian :
a. Pengajuan instrumen
8.
b. Pengumpulan data
c. Pengolahan data
9. Penyelesaian KIA
10. Pengesahan KIA

Anda mungkin juga menyukai