Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PSIKOLOGI PERKEMBANG ANAK

Dosen pengampu :
Dr. Rohmah Rifani, S.psi M.Si Psikolog
Tri Sugiarti, S.Psi, M.pd

NAMA : ZAENAB AZUHRA


NIM : 220701502215
KELAS : M

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
1. Jelaskan definisi anak menurut para ahli, perspektif hukum, agama dan peraturan
pemerintah? Apa perbedaan di antara definisi tersebut?
Jawab :
a) Menurut para ahli
Menurut Kosnan , anak yaitu manusia muda dalam umur, muda dalam jiwa
dan perjalanan hidupnya karena mudah terpengaruh dengan keadaan sekitarnya.

b) Definisi anak menurut perspektif hukum


Dalam UU No. 17/2016 Tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 23/2002
Tentang Perlindungan Anak, bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia 18
(delapan belas) tahun, termasuk anak yang dalam kandungan. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa anak adalah seseorang yang masih kecil, baik laki-laki
maupun perempuan, yang belum terlihat tanda-tanda fisik seorang dewasa, yang
berdasarkan perspektif undang-undang bahwa batasan usia anak adalah yang
belummencapai 18 (delapan belas) tahun.

c) Definisi anak menurut agama


Dalam pandangan Islam, anak merupakan salah satu karunia besar Tuhan yang
hanya diberikan kepada pasangan-pasangan yang dipercaya untuk mengemban tugas
sebagai orang tua atas dasar itulah, anak merupakan amanah Tuhan bagi para orang
tua. Mereka mendapat tugas untuk mendidik anak-anaknya sebaik mungkin.

d) Definisi anak menurut peraturan pemerintah


Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak memberikan
definisi Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,
termasuk anak yang masih dalam kandungan

2. Jelaskan Aspek-aspek dalam perkembangan anak ? Apa perbedaan diantara aspek


tersebut?
Jawab :
a) Nilai Agama dan Moral
Setiap anak, terutama di Indonesia, selalu dibesarkan dengan nilai-nilai agama.
Si Kecil perlu mengenal agama yang dianut dan menjalankan ibadah, plus
berkomunitas. Agama juga banyak mengajarkan sikap-sikap yang benar, seperti
menolong sesama, jujur, sopan, hormat, dan toleransi dengan penganut agama yang
berbeda. Bila nilai-nilai ini dikembangkan, niscaya akan membawa hal baik pada
masyarakat Indonesia secara majemuk. Orang tua dan lingkungan terdekat sebaiknya
mempraktikkan nilai-nilai agama dan moral ini, untuk mendukung si Kecil mendapat
nilai-nilai yang benar.

b) Fisik dan Motorik


Fisik motorik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan
tubuh. Motorik halus adalah kemampuan untuk menggunakan alat untuk ekplorasi
dan ekspresi diri, seperti menggunakan pensil. Motorik kasar adalah kemampuan
tubuh berkoordinasi, seimbang, lincah dan lentur sesuai peraturan. Si Kecil bisa
melatih bagian ini dengan baik lewat olahraga. Perkembangan fisik dan perilaku
keselamatan, yaitu memiliki berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala yang sesuai
dengan usianya. Si Kecil juga perlu memiliki kemampuan hidup bersih dan sehat. Ia
juga perlu peduli akan keselamatannya sendiri.

c) Kognitif
Aspek kognitif berhubungan erat dengan akal dan pikiran. Pertumbuhan di
area ini sangat luas, tidak hanya di sekolah tetapi juga dari permainan-permainan yang
mengajak si Kecil berpikir. Pada aspek ini, ia akan belajar:
i. Memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan praktis, fleksibel, dan
diterima secara sosial. Ia juga bisa menerapkan pengetahuan dan pengalaman dalam
suatu kondisi yang baru ditemui.
ii. Si Kecil bisa berpikir logis, seperti mengenal perbedaan, pola, klasifikasi, sebab
akibat, perencanaan, dan insiatif.
iii. Si Kecil juga bisa mengenal, menyebutkan, serta menggunakan lambang-lambang
seperti angka dan abjad. Si Kecil juga bisa menggambarkan ulang sesuatu yang
pernah dilihatnya.

d) Sosial Emosional
Pada aspek tahap perkembangan yang satu ini, sangat terkait erat dengan
pengenalan diri dan orang-orang di sekitar. Si Kecil mulai memperlihatkan
kemampuan diri yang dimilikinya. Ia juga mengenal perasaan sendiri, mengendalikan
diri, dan menyesuaikan diri dengan orang lain. Ia belajar bertanggung jawab bagi
dirinya dan orang lain. Ia mulai mempelajari hak-haknya, aturan, dan bertanggung
jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama. Ia juga lebih senang bermain dengan
teman sebaya, memahami perasaan, merespons, berbagi, mendengarkan, serta
menghargai hak dan pendapat orang lain. Ia pun lebih kooperatif dan bisa berperilaku
sopan.

e) Bahasa
Si Kecil lebih memahami hal yang dimaksudkan orang tua, seperti perintah,
aturan, cerita, dan menghargai bacaan. Ia bisa berbahasa dengan baik, seperti tanya
jawab dan menceritakan kembali. Ia juga lebih memahami bentuk dan bunyi huruf.

f) Seni
Setiap anak terlahir imajinatif. Maka, tidaklah aneh kalau seni termasuk dalam
6 aspek perkembangan anak usia dini. Dia bisa bereksplorasi dan mengekspresikan
diri dalam hal musik, drama, lukisan, kerajinan, dan masih banyak lagi. Ia juga lebih
menghargai hasil karya seni.

3. Apa itu tugas perkembangan ? Jelaskan tugas tugas perkembangan ( masa bayi , anak-
anak awal, anak anak akhir )
Jawab :
a) Masa bayi
Tugas-tugas perkembangan pada usia bayi dan kanak – kanak secara umum,
adalah sebagai berikut : Belajar berjalan. Belajar memakan makanan padat. Belajar
berbicara.
b) Anak anak awal
Belajar berbahasa / berbicara
c) Anak anak akhir
Belajar bergaul dan bersosialisasi dengan teman sebaya , belajar keterampilan
fisik yang di perlukan untuk bermain

4. Jelaskan metode penelitian dalam psikologi perkembangan? Apa kelebihan dan


kekurangan dalam masing-masing metode penelitian?

a) Metode Longitudinal
Metode longitudinal merupakan pendekatan penelitian yang digunakan untuk
meneliti perkembangan psikologi anak dalam rentang waktu yang cukup lama. Proses
ini akan melibatkan satu atau beberapa subjek yang sama hingga beberapa tahun
lamanya
b) Metode Sequential
Metode squential merupakan gabungan dari metode cross-sectional dan juga
metode longitudinal. Dalam metode ini, pengkajian akan melibatkan beberapa subjek
dalam rentang waktu tertentu terlebih dahulu dan dilakukan dengan singkat. Subjek
kemudian kembali diteliti dalam jangka waktu yang lebih lama, untuk melihat
perubahan perkembangan dari penelitian terakhir yang telah dilakukan.

c) Metode Cross-culture
Metode cross-culture dikenal juga sebagai metode lintas budaya. Dalam
metode ini, pendekatan yang digunakan adalah dengan mempertimbangkan faktor-
faktor lingkungan budaya yang bisa saja berpengaruh pada perkembangan anak-anak.
Pendekatan dalam metode penelitian ini digunakan terutama dalam rangka
mengetahui persamaan maupun perbedaan dari pengaruh berbagai macam budaya
terhadap perkembangan anak-anak. Lingkupnya memang luas, sehingga metode ini
termasuk dalam jenis-jenis metode penelitian dalam psikologi perkembangan yang
tidak spesifik

d) Bila empat poin metode penelitian sebelumnya merupakan metode yang tidak
spesifik, maka metode observasi merupakan metode yang lebih spesifik untuk
meneliti tugas perkembangan seorang anak. Tingkah laku individu akan diamatai
secara langsung untuk mendapatkan data berupa perkembangan psikologi anak
selama proses pertumbuhan.

e) Metode Klinis
Sama halnya dengan metode observasi, metode klinis merupakan metode yang
digunakan khusus untuk anak-anak dengan cara mengamati, mengajak berbicara dan
juga tanya jawab. Metode ini digunakan terutama dengan pertimbangan bahwa
seorang anak belum tentu bisa menjawab pertanyaan dengan lancar. Bisa dibilang,
metode ini sebenarnya adalah pengembangan dari metode observasi. Kita tidak hanya
mengamati saja, namun juga ikut berinteraksi secara langsung kepada anak-anak.
Psikologi konseling mungkin akan mirip dengan metode ini.

f) Metode Test
Metode penelitian selanjutnya yang mungkin sudah tidak asing lagi untuk kita
adalah metode test. Dalam metode ini, test menjadi sebuah instrumen yang akan
diberikan kepada subjek penelitian. Test tersebut akan berupa pertanyaan atau pun
perintah yang harus dijalankan. Hasil atau jawaban dari subjek penelitian kemudian
akan dirinci oleh peneliti untuk diambil sebagai kesimpulan dari data yang didapat.

g) Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data merupakan metode penelitian dengan cara
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang seorang individu untuk
mengetahui perkembangannya. Metode ini bisa dilakukan menggunakan tiga macam
cara yaitu cara angket, biografis dan buku harian

h) Metode Cross-sectional
Metode cross-sectional digunakan terutama sebagai metode yang secara
spesifik meneliti pada tingkatan atau kelompok umur yang berbeda-beda. Metode ini
bermanfaat terutama dalam meneliti subjek pada rentang umur tertentu sehingga hasil
yang didapatkan juga akan lebih spesifik

Anda mungkin juga menyukai