Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan analisis observasional menggunakan
dengan pendekatan cross sectional tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi penyakit skabies di Pondok Pesantren

B. Lokasi dan Waktu


1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Fatich di Jl.
Tambak Osowilangon, Kec. Benowo, Kota Surabaya
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian akan dilakukan dari bulan November 2022 – mei
2023.

C. Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel


1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh santri putra Pondok
Pesantren Al Fatich yang menampug 150 santri. Dalam penentuan
sampel peneliti menggunakan kriteria sampel baik inklusi maupun
eksklusi agar bisa membantu hasil penelitian sebagai berikut :
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian
dari suatu populasi terget yang terjangkau dan akan diteliti
(Nursalam, 2017:172). Kriteria inklusi dalam penelitian ini
yaitu Santri putra yang bersedia menjadi responden.
b. Kriteria eksklusi adalah mengeluarkan subjek dari kriteria
inklusi dengan beberapa sebab, anatara lain terdapat keadaan
yang mengganggu pengukuran, hambatan etis, dan subjek
menolak berpartisipasi. (Nursalam 2017:173) kriteria eklusi
pada penilitian ini adalah Santri putra yang tidak bersedia
menjadi responden.
2. Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh santri putra yang
terkena penyakit skabies di pondok pesantren Al Fatich pada tahun
2022 sebanyak 30 santri putra yang tinggal di asrma menghuni 8
kamar.
3. Besar Sampel
Penentuan besar sampel pada penelitian ini hitung dari jumlah
populasi dengan menggunakan rumus slovin, dimana rumus ini
mampu mengukur besaran sampel yang akan diteliti. Berikut sampel
yang akan diteliti :
N
n= 2
1+ N ( d)
Keterangan :
n = Besarnya Sampel
Ν = Besarnya populasi yang terjangkau
d = derajat kesehatan yang diinginkan (0,1)
berdasarkan rumus tersebut dengan tingkatan kepercayaan
10% dan populasi sebanyak 150 santri putra maka diperoleh
sebagai berikut :
150
 n=
1+150(0,1)2
150
 n=
1+150(0,01)
150
 n=
1+1,5
150
 n=
2,5
 n=60 sampel
4. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik Probability Sampling karena peneliti memberikan
kesempatan yang sama bagi setiap santri yang terkena skabies, dengan
metode Sample Random Sampling artinya sampel diambil secara acak
dengan cara di undi atau si spin dan responden yang terpilih dalam
penelitian memenuhi kriteri inklusi dan eksklusi yang ditentukan oleh
peneliti.
a. Sampel sebagai kasus yaitu 30 santri yang menderita skabies.
b. Sampel sebagai kontrol yaitu 30 santri yang sehat
D. Variabel Penelitian
1. Klasifikasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel bebas
(Independen) dan variabel terikat (Dependen) Menurut Sugiono
(2019:69) adalah :
a. Variabel bebas (Independen variabel) adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat)
b. Variabel terikat (Dependen variabel) adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas.
2. Hubungan Antara Variabel
Adapun bentuk hubungan antara variabel yang diteliti adalah sebagai
berikut :

Variabel bebas (Independen) terdiri


dari : Variabel terikat
(dependen)
1. Pengetahuan prevalensi
2. Sanitasi Lingkungan skabies pada
a. sarana air bersih (parameter santri di pondok
fisik prsantren.
b. kualitas fisik asrama
(ventilasi, pencahayaa,
suhu, kelembapan)
c. kepadatan hunian
3. Personal Hygiene

3. Definisi Operasional
Definisi operasional digunakan untuk memberikan pengertian yang
operasional dalam penelitian. Definisi operasional ini dugunakn
sebagai landasan dalam merinci kisi-kisi instrumen penelitian. Nazir
(1999:152).

Tabel IV.1
VARIABEL PENELITIAN
No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Skala
Penelitian
1 Skabies Penyakit kulit yang kuesioner Nominal
mudah menular yang
disebabkan oleh
Sarcoptes scabei
2 Pengetahun Pengetahuan santri kuesioner Nominal
santri pada tentang skabies yang
kejadian disebabkan oleh tungau
skabies yang ditularkan secara
kontak langsung atau
tidak langsung yang dapat
menyebabkan gatal.
3 Personal Kebersihan dan kesehatan kuesioner Nominal
hgiene santri yang bertujuan
untuk mencegah
timbulnya penyakit
3 Saran air Ketersediaan kuallitas Observasi Nominal
bersih fisik air bersih yang
digunakan dipondok
pesantren : tidak berbau,
tidak berwarna, tidak
berasa.
4 Suhu Suhu ukuran kuantitatif Higrometer Nominal
terhadap temperatur panas
dan dingin. Suhu didalam
kamar santri 180C – 300C
5 Kelembaban Kelembapan didalam Higrometer Nominal
kamar santri putra 40% -
60%
6 Pencahayaan Penerangan didalam Lux meter Nominal
ruangan min 60 lux
7 Ventilasi < 20% dari luas lantai kamar Obsevasi Nominal
santri.
8 Kepadan Banyaknya penghuni Lembar Nominal
hunian kamar dibandingkan luas Observasi
lantai kamar santri.

4. Kriteria penilaian variabel


Penentuan kriteria peneliaian pada variabel pengetahuan dan personal
hygiene mengacu pada penelitian Anggraini (2018) :
a. Pengetahuan
Pada penilaian pengetahuan faktor sanitasi lingkungan
dengan prevalensi kejadian skabies di pondok pesantren yang
terdiri dari 11 pertanyaan menggunakan skala Gutman dengan 2
pilihan jawaban dengan hasil jawab “benar” memiliki skor 1 dan
jawaban “salah” mendapatkan skor 0.
b. Personal hygiene
Pada penilaian personal hygiene faktor sanitasi lingkungan
dengan prevalensi kejadian skabies di pondok pesantren yang
terdiri dari 11 pertanyaan menggunakan skala Gutman dengan 2
pilihan jawaban dengan hasil jawab “Ya” memiliki skor 1 dan
jawaban “Tidak” mendapatkan skor 0.
c. Sarana air bersih
Pada penilaian sarana fisik air bersih berdasarkan formulir
observasi Permenkes RI, No. 2 Tahun 2023
d. Kualitas fisik asrama
Pada penialain fisik asrama berdasarkan formulir observasi
Permenkes RI, No. 2 Tahun 2023
e. Kepadatan hunian
Pada kepadatan hunian berdasarkan formulir observasi
Permenkes RI, No. 2 Tahun 2023
E. Prosedur Pengumpulan Data
1. Sumber dan Jenis Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek
dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam
suatu penelitian. Langkah-langkah pengumpulan data bergantung pada
rancangan penelitian dan teknik intrumen yang digunakan (Nursalam,
2017:191).
a. Data primer
Data primer yang dilakukan meliputi data hasil observasi dan
wawancara kepada pengurus pondok pesantren dan santri yang
terkena penyakit skabies.
b. Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data/informasi yang
diperoleh dari buku panduan/pedoman, modul, profil, jurnal,
laporan penelitian lain, laporan tahunan institusi, hasil survei,
maupun laporan kegiatan yang relevan dengan penelitian ini.
2. Intrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar observasi kualitas fisik air bersih dan kulitas fisik asrama santri
putra. Pertanyaan dalam kuesioner terdiri dari beberapa bagian yang
meliputi :
a. Bagian A : berisi tentang kualitas fisik air bersih
b. Bagian B : berisi tentang kualitas fisik asrama
c. Bagian C : berisi tentang yang berhubungan dengan
pengetahuan santri pada kejadian skabies
d. Bagian D : berisi tentang yang berhubungan dengan personal
hygiene
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi kegiatan
Observasi dengan melihat kualitas fisik air dan kualitas fisik
asrama.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan peneliti kepada responden melakukan
perbincangan secara langsung untuk mengumpulkan informasi dari
responden yang diteliti.
c. Kuesioner
kuesioner dapat menghasilkan data primer melalui pernyataan di
lembar kuesioner kepada santri putra.
F. Pengolahan Data
1. Pengumpulan Data
Pengolahan data merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan
terhadap data, baik dengan cara mengelompokkan atau dengan
menerapkan fungsi matematika, sehingga data siap dianalisis sesuai
dengan jenis analisis yang direncanakan (Irmawartini and Nurhaedah,
2017). Setelah mendapatkan data yang diperlukan selanjutnya masuk
ke proses pengolahan data. Variabel data yang dikumpulkan dengan
metode pengumpulan data dari lembar observasi yang telah terkumpul
selanjutnya diolah dengan tahap sebagai berikut :
a. Editing
Merupakan kegiatan melakukan pengecekan kembali terhadap data
yang sudah dikumpulkan. Sebaiknya dilakukan dilapangan sesaat
setelah data selesai dikumpulkan. Hal-hal yang perlu di cek seperti,
kelengkapan data, kejelasan data, relevansi data dan konsistensi
data
b. Coding
Merupakan merubah data yang dalam bentuk huruf menjadi data
dalam bentuk angka. Ini khusus dilakukan untuk data yang bersifat
kategorik atau dilakukan pengelompokkan data terhadap data
numeric. Koding ada yang dilakukan sebelum mengumpulkan data
disebut precoding dan ada koding yang dilakukan setelah
pengumpulan data yang disebut postcoding.
c. Entry
Merupakan kegiatan untuk memproses data sehingga data siap di
analisis. Untuk mengentry data selain manual maka dapat
menggunakan program computer. Banyak software komputer yang
dapat digunakan untuk mengentry data salah satunya adalah
menggunakan IBM SPSS Statistics 20.
d. Cleaning
Merupakan kegiatan untuk mengecek kembali data yang sudah di
entry apakah sudah sesuai dengan jawaban yang ada di kuesioner.
Beberapa hal yang dilihat dalam cleaning data adalah missing data,
variasi data dan konsistensi data.
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, dan analisis
bivariat yang selanjutnya dijelaskan sebagaimana berikut :
a. Analisis Univariat
Analisis univariat disebut juga dengan analisis deskriptif
yaitu analisis yang menjelaskan secara rinci karakteristik setiap
variabel yang diteliti. Untuk data kategori setiap variabel
digambarkan sebagai persentase. Untuk data numerik, setiap
variabel dapat dijelaskan dengan ukuran rata-ratanya (mean,
median, modus) dan ukuran distribusinya (minimum, maksimum,
standar deviasi, varians, dan rentang interkuartil). Variabel dependen
yaitu tingkat kejadian pada skbies.
Analisis univariat dalam penelitian ini meliputi variabel
independen yaitu kondisi saran air bersih, kondisi fisik asrama dan
kepadatan hunian.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis untuk melihat hubungan
antara dua variabel dengan cara merumuskan suatu hipotesis.
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan tabulasi silang
antara dua variabel yaitu variabel bebas. Uji statistik yang
digunakan adalah Chi-Square karena merupakan uji komparatif
dan parametrik yang tidak memerlukan data berdistribusi normal.
Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 5% (0,05). Tingkat signifikansi dilambangkan dengan α.
Bila p <0,05, H0 diterima yang berarti ada hubungan antara salah
satu variabel independent terhadapa saran air bersih, kondisi fisik
asrama, dan kepadatan hunian, variabel dependent Sebaliknya jika
didapat p>0,05, maka H0 ditolak yang berarti tidak ada hubungan
antara salah satu atau variabel independent terhadap kejadian
skabies.
G. Etika Penelitian
Penelitian ini dilakukan sesuai dengan etika penelitian. Prinsip etik
diterapkan dalam kegiatan penelitian, mulai dari penyusunan proposal
hingga penelitian ini di publikasikan (Noatdmodjo, 2018)
1. Persetujuan (Inform Consent)
Prinsip yang harus dilakukan sebelum mengumpulkan data
atau wawancara kepada subjek adalah meminta persetujuannya
terlebih dahulu. Sebelum melakukan penelitian, peneliti
memberikan lembar persetujuan (inform consent) kepada
responden yang diteliti dan responden menandatangani formulir
inform consent setelah membaca dan memahami isi dari lembar
persetujuan dan bersedia mengikuti kegiatan penelitian. Peneliti
tidak memaksa responden yang menolak untuk diteliti dan
menghormati keputusan responden. Responden diberi kebebasan
untuk ikut serta ataupun mengundurkan diri dari ke ikut
sertaannya.(Haderiah & Indrajayani, 2019)
2. Tanpa Nama (Anonimity)
Etika penelitian yang harus dilakukan peneliti adalah prinsip
anonimity. Prinsip ini diterapkan dengan cara tidak mencantumkan
nama responden dalam hasil penelitian, tetapi responden diminta
untuk mengisi inisial dari namanaya dan semua kuesioner yang
telah terisi hanya akan diberi nomer kode yang tidak bisa
digunakan untuk mengidentifikasi identitas responden. Ketika
penelitian ini di publikasikan, tidak ada satu identifikasi yang
berkaitan dengan responden yang dipublikasikan.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Prinsip ini dilakukan dengan tidak mengungkapkan
identitas dan seluruh data atau informasi yang berkaitan dengan
responden kepada siapapun. Peneliti menyimpan data di tempat
yang aman dan tidak dapat terbaca oleh orang lain. Setelah
penelitian selesai dilakukan makan peneliti akan memusnahkan
seluruh informasi.

Anda mungkin juga menyukai