Anda di halaman 1dari 16

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmojo, 2002). Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Independen Confounding Dependen

Faktor yang berhubungan dengan kejadian DBD 1. Keberadaan

Kejadian DBD

Ya perna Tidak perna

1. Kondisi tempat penampungan 2. Kemudahan memperoleh air bersih 3. Kepadatan rumah 4. Kepadatan

jentikjentik aedes aegypti pada kontainer.


2. Kebiasaan

menggantung pakaian.
3. Ketersediaan

tutup pada kontainer.


4. frekuensi

pengurasan kontainer.

Keterangan : __________ : variabel yang diteliti --------------- : variabel yang tidak diteliti
24

B. Hipotesis Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
a. Ada hubungan antara keberadaan jentik aedes aegypti pada tempat penampungan air

dengan kejadian demam berdarah denguedi wilayah kerja Puskesmas Muara Rapak Kecamatan Balikpapan Utara.
b. Ada hubungan antara kebiasaan menggantung pakaian dengan kejadian demam

berdarah dengue pada balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Rapak Kecamatan Balikpapan Utara.
c. Ada hubungan antara ketersediaan tutup pada tempat penampungan air dengan kejadian

demam berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Muara Rapak Kecamatan Balikpapan Utara.
d. Ada hubungan antara frekuensi pengurasan tempat penampungan air dengan kejadian

demam berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Muara Rapak Kecamatan Balikpapan Utara.
e. Ada hubungan antara pengetahuan masyarakat tentang DBD dengan kejadian demam

berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Muara Rapak Kecamatan Balikpapan Utara.

C. Definisi Operasional

No

Variabel Penilaian

Definisi Operasional

Cara Ukur

Hasil Ukur

Skala Ukur

I. Independen 1. Keberadaan jentik pada tempat penampungan air Ada atau tidaknya jentik pada tempat penampungan air di bak, drum dan tempayan di rumah responden dan diperiksa dengan menggunakan senter. Kebiasaan responden menggantung pakaian bekas dipakaidi balik pintu Terdapat tutup atau tidak ada tutup pada tempat penampungan air di rumah responden Kuesioner 1. Ya :jikaada jentik di tempat Observasi penampungan air. 2. Tidak : jika tidak ada jentik di tempat penampungan air. Kuesioner 1. Ya, jika biasa meng -gantung pakaian di balik pintu. 2. Tidak, jika tidak biasa menggantung pakaian di balik pintu. Kuesioner 1. Ya, jika tidak ada tutup pada Observasi tempat penampungan air di rumah. 2. Tidak, jika ada tutup pada tempat penampungan air di rumah. Kuesioner 1. Ya, jika menguras tempat penampungan air minimal 1 minggu sekali. 2. Tidak, jika menguras tempat penampungan air>1 minggu. Kuesioner 1. Baik, jika nilai skor 76 100% 2. Cukup, baik, jika nilai skor 56 75 % 3. Kurang baik, jika nilai skor < 55% Ordinal

2. Kebiasaan menggantung Pakaian 3. Ketersediaan tutup pada tempat penampungan air

Ordinal

Ordinal

4. Frekuensi pengurasan tempat penampungan air 5. Pengetahuan responden tentang demam berdarah dengue

Angka yang menunjukkan berapa kali responden menguras tempat penampungan air dalam waktu 1 minggu Pemahaman responden di wilayah kerja Puskesmas Muara Rapak tentang DBD yang meliputi 1. Definisi. 2. Penyebab. 3. Tanda dan gejala. 4. Cara penularan. 5. Cara Pemberatasanvektor. 6. Tindakan yang dilakukan bagi penderita. Keadaan dimana responden atau keluarga pernah terkena penyakit demam berdarah dengue yang ada di wilayah kerja Puskesmas Muara Rapak.

Ordinal

Ordinal

II. Dependen Kejadian demam berdarah dengue Kuesioner 1. Ya, jika tidak pernah sakit demam berdarah dengue 2. Tidak, jika pernah sakit demam berdarah dengue Ordinal

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional adalah mencari pengaruh antara dua variable pada suatu situasi atau kelompok objek diukur dalam waktu yang bersamaan. (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian demam berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Muara Rapak Kecamatan Balikpapan Utara.

B. Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan landasan teori yang ada dan rumusan hipotesis penelitian, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel independen

(variabel bebas) a. b. c. d. e. Keberadaan jentik pada tempat penampungan air. Kebiasaan menggantung pakaian. Ketersediaan tutup pada tempat penampungan air. Frekuensi pengurasan tempat penampungan air. Pengetahuan responden tentang DBD 2. Variabel dependen

(variabel terikat) Kejadian demam berdarah dengue (DBD).

3. Variabel

Cofounding

(variabel pengganggu) a. b. c. d. e. Kondisi tempat penampungan air. Kemudahan memperoleh air bersih Kepadatan rumah Kepadatan hunian rumah Kepadatan vektor nyamuk

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari suatu objek yang karakteristiknya akan diduga atau sedang diamati (Nursalam, 2001). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Muara Rapak yang meliputi 8 RT dengan jumlah 305 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Nursalam, 2001). Menurut Notoatmojo (2002) untuk mengetahui ukuran sampel yang didapat berdasarkan rumus sampel adalah sebagai berikut : N n = Nd + 1

Dimana : N = besarnya populasi n = besarnya sampel d = tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan 10% Dengan rumus tersebut dapat dihitung ukuran sampel dari populasi 305 dengan mengambil tingkat kepercayaan (d) = 10%, sebagai berikut : 305 n = (305) (0.10) + 1

305 n = 4.05

n = 75.31

n = 75

Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 75 responden yang meliputi 8 RT yang berada di wilayah kerja Puskesmas Muara Rapak, karena jumlah sub populasinya tidak sama antara setiap RT, maka penentuan jumlah sampel tiap-tiap sub populasinya menggunakan prosedur proportional stratified random sampling (populasi dibagi kedalam kelompok tertentu kemudian subyek diambil), dengan cara mengambil sampel secara acak dengan jumlah proporsional untuk masing-masing RT.

Untuk menentukan besarnya sampel pada masing-masing RT dapat dilakukan dengan rumus alokasi proporsional (Sanusi, 2003) sebagai berikut: Ni = Ni/N x n Sampel sebanyak 75 responden selanjutnya dialokasikan sebagai berikut:

Tabel 1 Perincian Jumlah Populasi dan Sampel Populasi (orang) 40 37 43 42 40 34 36 33 Perhitungan (Ni/N X n) 40/305X75 37/305X75 43/305X75 42/305X75 40/305X75 34/305X75 43/305X75 33/305X75 Sampel (orang) 10 9 10 10 10 8 10 8

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

RT RT.023 RT.046 RT.065 RT.071 RT.012 RT.032 RT.009 RT.011

Jumlah

305

75

Sumber: Data sekunder diolah (2012)

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

1.

Lokasi

Lokasi penelitian ini bertempat di wilayah kerja Puskesmas Muara Rapak Kecamatan Balikpapan Utara. 2. Waktu

Waktu penelitian dilaksanakan bulan Mei 2012.

E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2002).Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.Koesioner diartikan sebagai daftar pertanyaan yang tersusun, dimana responden tinggal memberikan jawaban secara tertulis dari daftar pertanyaan yang diedarkan. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui keberadaan jentik pada tempat penampungan air, kebiasaan menggantung pakaian, ketersediaan tutuppada tempat penampungan air, frekuensi pengurasan tempat penampungan air, pengetahuan responden tentang DBD dan kejadian demam berdarah dengue (DBD). Data kuesioner yang sudah diperoleh sebelum dianalisa terlebih dahulu dilakukan penskoran dengan nilai 1 dan 0. Pada masing-masing item yang terdapat option : a. Jawaban ya dan tidak 1) Jika responden memilih jawaban ya, beri skor 0. 2) Jika responden memilih jawaban tidak, beri skor 1. b. Jawaban benar dan salah Jawaban benar dan salah dengan bentuk pertanyaannya berupa favourabel dan unfavorabel. 1) Pertanyaan favourabel maka pemberian skornya sebagai berikut :

a) Jika responden memilih jawaban benar, beri skor 1. b) Jika responden memilih jawaban salah, beri skor 0. 2) Pertanyaan unfavourabel maka pemberian skor sebagai berikut : a) Jika responden memilih jawaban benar, beri skor 0. b) Jika responden memilih jawaban salah, beri skor 1. Setelah diketahui skor favourabel dan unfavourabel, kemudian data tersebut interpretasikan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut : 1) Baik jika skor 76 100 % 2) Cukup baik jika skor 56 75 % 3) Kurang baik jikaskor < 55 % Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pernyataan No Pertanyaan Favoreble Nomor 1 2 3 4 5 6 Definisi DBD Penyebab DBD Tanda dan gejala DBD Cara Penularan DBD Cara pemberantasan ventor DBD Tindakan yang dilakukan bagi penderita DBD 2 3,4 7 11,12,13 15 9,17 Unfavoreble Nomor 1 5,6 8 10,18 14,19 16,20 2 4 2 5 3 4 Jumlah di

F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Dokumentasi Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan berbagai sumber tulisan yang berkenaan dengan objek penelitian. Metode ini digunakan untuk mengambil data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian. Adapun data sekunder tersebut berasal dari Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Kelurahan Muara Rapak dan Puskesmas Muara Rapak. b. Wawancara Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dimana peneliti mendapatkan keterangan secara lisan langsung dari seseorang sasaran

penelitian (responden). Wawancara adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui suatu percakapan (Notoatmodjo, 2002). Dengan melakukan wawancara kepada responden untuk mengetahui nama responden, jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan dan alamat. c.Observasi Observasi dilakukan pengamatan langsung yang dilakukan penulis terhadap objek penelitian untuk melihat langsung kondisi lingkungan responden.

G. Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagaiberikut : 1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini melakukan review kepustakaan, pembuatan dan pengembangan kuesioner dan kegiatan administrasi atau perijinan pada instansi terkait. 2. Tahap Pelaksanaan

a. Peneliti melakukan studi pendahuluan ke Puskesmas Muara Rapak dan DKK

Balikpapan mencari tahu tentang Kelurahan di Kecamatan Balikpapan Utara dengan jumlah kasus DBD tertinggi selama 3 tahun terakhir dari data kasus DBD. b. Peneliti datang ke Kelurahan Muara Rapak dengan jumlah kasus DBD-nya tinggi di Kecamatan Balikpapan Utara, lalu mencari data monografi dan data jumlah rumah danKK masing-masing RT di Kelurahan Muara Rapak. Peneliti meminta ijin ke Lurah Kelurahan Muara Rapak untuk melakukan penelitian kepada kepala keluarga yang ada di Kelurahan MuaraRapak dengan jumlah sampel 75 responden di RT yang endemis DBD selama 3 tahun. c. Penelitian dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden. 3. Tahap Akhir Penelitian

Setelah semua kuesioner penelitian terkumpul, peneliti melakukan pemeriksaan pengisian data yang ada dipemeriksa untuk menjamin ketelitian. Data yang terkumpul selanjutnya dilakukan editing dan coding serta dilakukan entry kemudian diadakan analisa data.

H. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas

Menurut Saifuddin (2004) validitas ditentukan oleh ketepatan dan kecermatan hasil pengukuran.Uji validitas menggunakan rumus koefisien korelasi point biserial.

Keterangan : = Korelasi point biserial. Mean skor X dari seluruh subjek yang mendapat angka 1 pada variable dikotomi i. Mean skor dari seluruh subjek. Deviasi standar skor X. Proposi subjek yang mendapat angka 1 pada variable dikotomi. Hasil uji validitas menggunakan uji koefisien korelasi point biserial, kemudian

hasilnya di interpretasikan untuk menguji hipotesa.Suatu ujiinstrumen dinyatakan valid jika nilai koefisien korelas point biserial yang dihasilkan lebih besar dari nilai r tabel. 2. Reliabilitas Menurut Arikunto (2006) reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.Instrumen yang baik tidak dapat mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Bila datanya benar sesuai dengan kenyataan, maka berapa kali pun data diambil akan diperoleh hasil yang sama.Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Spearman-Brown teknik belah dua.

2 = -------------(1 +

Keterangan : = Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes. = Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan Standar reliabilitas adalah jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai r tabel, maka instrumen dinyatakan reliabel.

G. Analisa Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan distribusi frekuensi masing-masing variabel, baik variabel independen, variabel dependen dan karakteristik responden. Adapun data-data yang akan dianalisis meliputi : a. Variabel independen
- Keberadaan jentik pada tempat penampungan air.

- Kebiasaan menggantung pakaian. - Ketersediaan tutup pada tempat penampungan air.

- Frekuensi pengurasan tempat penampungan air. - Status pendidikan responden. b. Variabel dependen Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD). c. Karakteristik responden - Jenis Kelamin - Umur - Pendidikan Terakhir - Pekerjaan Menurut Sugiono (2005) rumus yang digunakan dalam distribusi frekuensi sebagai berikut : F P = -------- X 100 % N

Keterangan : P = Angka persentase F = Frekuensi N = Jumlah responden 2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi square untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara masing-masing variabel independen dengan variabel dependen. Adapun variabel yang akan dianalisis meliputi: a. Variabel independen
- Keberadaan jentik pada tempat penampungan air.

- Kebiasaan menggantung pakaian. - Ketersediaan tutup pada tempat penampungan air. - Frekuensi pengurasan tempat penampungan air. - Pengetahuan responden tentang DBD. b. Variabel dependen Kejadian demam berdarah dengue (DBD). Menurut Sudarsono (2005) rumus uji chi square sebagai berikut : ( O E ) X = -------------E Keterangan : X = Chi square O = frekuansi observasi E = frekuensi ekspektasi Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian berdasarkan pada tingkat signifikan (nilai p), yaitu: a. Jika nilai p > 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak. b. Jika nilai p 0,05 maka hipotesis penelitian diterima.

I. Etika Penelitian Sebagai pertimbangan etika peneliti meyakini bahwa responden dilindungi, dengan memperhatikan aspek-aspek : self determination, privacy, anonymity, informed consent dan protection from discomfort (Polit, 2005). 1. Self determination Responden diberi kebebasan untuk menentukan apakah bersedia atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian secara sukarela. 2. Privacy Responden dijaga ketat yaitu dengan cara merahasiakan informasiinformasi yang di dapat dari mereka hanya untuk kepentingan penelitian. 3. Anonymity Selama kegiatan penelitian nama dari responden tidak digunakan sebagai gantinya peneliti menggunakan nomor responden. 4. Informed consent Seluruh responden bersedia menandatangani lembar persetujuan menjadi subyek penelitian, setelah peneliti menjelaskan tujuan, manfaat dan harapan peneliti terhadap responden, juga setelah responden memahami semua penjelasan peneliti.

5. Protection from discomfort Responden bebas dari rasa tidak nyaman. Peneliti menekankan bahwa apabila responden merasa tidak aman dan tidak nyaman selama penelitian, maka penelitian bisa dihentikan sementara atau total dilihat dari keadaan responden.

Anda mungkin juga menyukai