Anda di halaman 1dari 11

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan

rancangan Cross Sectional. Rancangan Cross Sectional adalah rancangan

penelitian dengan melakukan pengukuran satu pengamatan pada saat

bersamaan (sekali waktu) antara faktor resiko / paparan dengan penyakit (AA.

Hidayat, 2014).

Penelitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional karena

pengukuran Variabel bebas (Kolesterol dan Obesitas) dengan Variabel terikat

(Kejadian Hipertensi ) yang dilakukan pada saat yang bersamaan

(Notoatmodjo, 2010).

B. Rancangan Penelitian

Rancangan Penelitian merupakan suatu kesatuan, rencana terinci dan

spesifik mengenai cara memperoleh, menganalisis, dan menginterpretasi data

serta berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi

dilaksanakannya kegiatan tersebut.

Setelah peneliti mengenali variabel – variabel dalam penelitian ini dan

merumuskan masalah yang telah ditemukan maka rancangan penelitian yang

digunakan adalah sebagai berikut :


26

Penelitian dimulai

dan

Menentukan subjek
penelitian

Menentukan kolesterol dan


obesitas
Melakukan Hasil
pengamatan/ pengamatan /
pengukuran pengukuran
Menentukan Kejadian
Hipertensi
Hasil analisis
Sumber: Hidayat,A,2013

Skema 3.1 RancanganPenelitian

C. Alur Penelitian

UPT Puskesmas Teluk Lecah

Jumlah Populasi
40 orang
40
Kejadian Faktor yang mempengaruhi
Hipertensi
a. Kolesterol

b. Obesitas

Pengolahan Data

Univariat Bivariat

Hasil

Skema 3.1 Alur Penelitian


27

D. Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan di UPT Puskesmas Teluk

Lecah Kecamatan Rupat pada bulan Desember tahun 2016.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita Hipertensi di

UPT Puskesmas Teluk Lecah Kecamatan Rupat yang berjumlah 40 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Sudigdo,2010).

Penghitungan jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung dengan

menggunakan rumus:

( zα −zβ ) s
n=[ ]
XI −XI

Ket :

n = Besar Sampel

α = Kesalahan tipe I

β = Kesalahan tipe II

S = Simpangan Baku

XI-X2 = Perbedaan minimal yang diangkat bermakna

Peneliti menetapkan kesalahan tipe I sebesar 5 % dengan hipotesis dua

arah (Zα=1,645) dan kesalahan tipe II sebesar 10 % (Zβ=1,282). Perbedaan

rerata minimal yang dianggap bermakna adalah 5 poin, sedangkan simpanan


28

baku tidak ditemukan dari kepustakaan, perbedaan rerata minimal yang

dianggap bermakna (S=10), sehingga dapat dilakukan perhitungan sebagai

berikut :

( zα −zβ ) s 2
n=[ ]
XI −XI

( 1,645+1,282 ) 10 2
n=[ ]
5

n = 34,27

Apabila dibulatkan keatas maka besar sampel minimal yang

dibutuhkan adalah 35 orang, dengan perkiraan drop out sebesar 10 % (5

orang), maka jumlah sampel yang dibutuhkan adalah sejumlah 40 orang

(Sudigdo, 2014)

a. Kriteria sampel :

1) Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari

populasi target dan terjangkau yang akan diteliti. Adapun kriteria

inklusi dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Penderita Hipertensi di UPT Puskesmas Teluk Lecah

Kecamatan Rupat yang berjumlah 40 orang dan bersedia

menjadi responden

b) Terdaftar pada Rekam Medik Puskesmas

2) Kriteria ekslusi
29

a) Penderita Hipertensi yang pada saat penelitian tidak berada di

tempat dengan alasan : pindah alamat, meninggal dunia.

b) Tidak bersedia menjadi responden.

b. Teknik sampel

Dalam penelitian ini sampel diambil dengan menggunakan

teknik Simple Random sampling yaitu mengambil sampel secara acak

jumlah penderita Hipertensi di UPT Puskesmas Teluk Lecah

Kecamatan Rupat yang berjumlah 40 orang.

F. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam

penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang

harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Lembar persetujuan menjadi responden

Lembar persetujuan diberikan kepada subjek yang akan diteliti.

Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang akan dilakukan serta

dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika

responden bersedia diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan tersebut, jika responden menolak untuk diteliti, maka peneliti

tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.

2. Tanpa Nama (Anominity)


30

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak akan

mencantumkan nama subjek pada lembaran pengumpulan data, cukup

dengan memberikan kode pada masing-masing lembar riset.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subjek dijamin oleh

peneliti.

G. Alat pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner sebagai

alat pengumpulan data. Faktor Kolesterol di ukur dengan menggunakan alat

pengukur kolesterol , Obesitas di ukur dengan menggunakan timbangan dan

rumus IMT. Dan kejadian Hipertensi di ukur dengan menggunakan

Spygnomanometer di UPT Puskesmas Teluk Lecah Kecamatan Rupat

Kabupaten Bengkalis tahun 2016

H. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan

melalui prosedur sebagai berikut :

1. Mengajukan surat permohonan izin kepada Institusi STIKes Tuanku

Tambusai Riau untuk mengadakan penelitian di UPT Puskesmas Teluk

Lecah Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis

2. Meminta izin kepada kepala UPT Puskesmas Teluk Lecah Kecamatan

Rupat Kabupaten Bengkalis


31

3. Menentukan responden sesuai dengan jumlah sampel yang telah

direncanakan.

4. Mendatangi responden sesuai kriteria penelitian untuk pengisian kuesioner.

5. Melakukan sesuai permohonan dijamin kerahasiaannya.

6. Meminta responden untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi

responden.

7. Membagikan lembaran kuesioner sambil menjelaskan cara pengisian.

8. Setelah kuesioner diisi, peneliti langsung mengumpulkan untuk memeriksa

kelengkapannya.

9. Apabila belum lengkap responden diminta untuk melengkapinya saat itu

juga.

I. Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakterisrik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena (Hidayat ,2010)

Tabel 3. 1 Defenisi Operasional

NO Variabel Defenisi Alat Ukur Skala Hasil Ukur


Operasional Ukur
32

1. Variabel
Independen

Kolesterol Suatu keadaan cholesterol- Ordinal 0. Rendah jika nilai kolesterol


tingginya kadar meter < 200 mg/dl
lemak dalam 1. Tinggi jika nilai kolesterol
darah >200mg/dl

Obesitas Berat badan yang Timbangan Ordinal 0. Berat Badan Lebih >23,0
tidak sesuai 1. Beresiko 23,0 24,9
dengan Indeks 2. OBESITAS I 25,0–29,9
Massa Tubuh 3. OBESITAS II >30
(IMT)

2 Variabel Keadaan tekanan Kuesioner dan Nominal 0. Tidak Hipertensi jika nilai
Dependen. darah yang tidak Rekam Medik tekanan darahnya > 120/80
Hipertensi normal 1. Hipertensi jika nilai tekanan
darahnya >=140/90

H. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan cara statistic menggunakan

komputerisasi melalui langkah-langkah berikut :

1. Editing (Mengedit Data)

Setelah instrumen penelitian (kuesioner) dikembalikan responden,

maka setiap instrumen akan diperiksa apakah sudah diisi dengan benar dan

semua item sudah dijawab oleh responden.

2. Coding (Pengkodean)

Data yang sudah terkumpul diklarifikasikan dan diberi kode untuk

masing-masing kelas dalam kategori yang sama.

3. Entry (Memasukkan Data )


33

Memasukkan data yang telah terkumpul kedalam komputer untuk

dianalisa dengan menggunakan komputer.

4. Cleaning

Memeriksa kembali data yang telah dimasukkan ke dalam komputer

untuk memastikan bahwa data tersebut telah bersih dari kesalahan.

5. Tabulating

Memasukan data kedalam tabel berdasarkan variabel dan kategori

penelitian agar mudah dibaca.

I. Rencana Analisa Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan komputerisasi berupa

analisis univariat dan analisis bivariat serta interprestasi data dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat untuk menjelaskan variabel independen dan

variabel dependen. Analisis ini digunakan untuk menggambarkan distribusi

frekuensi dari variabel independen dan variabel dependen. Analisis

dilakukan secara deskriptif terhadap variabel dan sub variabel, dengan

menghitung distribusi frekuensi dan persentasikan dari tiap-tiap variabel.

Yang dilakukan dengan sistem komputerisasi.

Dengan Rumus:

f
x 100 %
P= N

Keterangan :
34

P = Persentase

f = Frekuensi

N = Jumlah seluruh observasi

(Budiarto, E. 2002).

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat untuk melihat hubungan antara variabel independen

dan variabel dependen, untuk melihat hubungan itu digunakan uji

kemaknaan Chi Square (X2), dengan tingkat kemaknaan p < 0,05 Untuk

menyatakan berhubungan atau tidak berhubungan secara statistik dilihat

dari nilai p-value yaitu bila p < 0,05, Ho ditolak, artinya ada hubungan

yang signifikan secara statistik, dan bila nilai p > 0,05, Ho gagal ditolak,

artinya tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik dan dilakukan

dengan menggunakan system komputerisasi.

2
2 Σ (0−E)❑
x=
E

Keterangan :

x2 = Chi Square

0 = Frekuensi observasi

E = Frekuensi yang diharapkan (Hidayat, 2008)


35

Uji statistk yang digunakan adalah uji Chi-Square dengan batas

derajat kepercayaan p<0,05. Data diolah dengan menggunakan

program computer.

a) Jika hasil yang di dapat p< 0,05 berarti hipotesa alternatif

diterima.

b) Jika hasil yang didapat p> 0,05 berarti hipotesa alternatif ditolak.

Menurut Buchari Lapau (2012) ada dua jenis studi Case Control

atau penampang analitis digunakan dua indikator yaitu :

a) Prevalence Ratio : a/ (a+b): c/ (c+d)

b) Prevalence Ods Ration : ad/bc

Anda mungkin juga menyukai