Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan
desain atau rancangan cross sectional yaitu suatu penelitian yang
mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek,
dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada
suatu saat (point time approach) yaitu variabel dependen dan variabel
independen diobservasi pada saat yang bersamaan (Notoatmodjo, 2011).
Sedangkan menurut (Hidayat, 2018) rancangan cross sectional merupakan
rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada
saat bersamaan, atau melakukan pemeriksaan status paparan pada titik yang
sama. Dalam hal ini hubungan yang dianalisis adalah hubungan antara
variabel dependen yaitu kejadian rehospitalisasi dengan variabel independen
yaitu kepatuhan minum obat, yang akan dilaksanakan pada semua pasien CHF
di Ruang Tulip Rumah Sakit Jantung Diagram Cinere.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah seluruh keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti
(Notoatmodjo, 2011). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien
gagal jantung kongestif dengan riwayat rawat inap ulang atau
rehospitalisasi dalam tiga bulan terakhir (Agustus – Oktober 2020) di
Ruang Tulip Rumah Sakit Jantung Diagram Cinere sebanyak 62 pasien.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011). Dengan demikian sampel adalah
sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti dan bisa
mewakili keseluruhan populasinya sehingga jumlahnya lebih sedikit dari
populasi. Adapun penelitian ini menggunakan rumus Slovin karena dalam
penarikan sampel, penghitungannya tidak memerlukan tabel jumlah

43
44

sampel, namun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan sederhana.


Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut :
N
n= 2
1+ N (d )
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Rata-rata populasi
d : Perkiraan tingkat kesalahan (0,05)
Perkiraan tingkat kesalahan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah
5%. Berdasarkan rumus tersebut maka jumlah sampel yang diperoleh
untuk penelitian ini dari rata-rata populasi sebesar 62 pasien adalah
sebagai berikut:
62
n=
1+62(0.052)
62
n=
1+62(0.0025)
62
n=
1+0.15

62
n= =53.9 ≈ 54 sampel
1.15

Berdasarkan perhitungan diatas sampel yang menjadi responden dalam


penelitian ini disesuaikan menjadi sebanyak 54 pasien dari seluruh
pasien gagal jantung kongestif yang rehospitalisasi, hal ini dilakukan
untuk mempermudah dalam pengolahan data dan untuk hasil pengujian
yang lebih baik. Besar sampel perlu ditambahkan 10% untuk
mengantisipasi drop out atau tidak memenuhi kriteria sampel, sehingga
sampel ditambahkan 10% yaitu 54+5 = 59 sampel atau koresponden.

3. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik sampling adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengambil
sampel dari populasi. Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi
45

proporsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Teknik yang


digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling dengan
jenis Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah pengambilan
sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat
peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya, sebagian dari anggota populasi menjadi sampel
penelitian (Notoatmodjo, 2011).

Jumlah sampel yang diambil sebagai subjek penelitian adalah semua


pasien gagal jantung yang menjalani rawat inap ulang atau rehospitalisasi
di Ruang Tulip dengan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel
penelitian ini diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi sebagai berikut :
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi yang terjangkau dan akan diteliti. Kriteria inklusi dalam
penelitian ini adalah :
a. Pasien yang pernah dirawat di Ruang Tulip Rumah Sakit Jantung
Diagram Cinere
b. Pasien yang bersedia mengisi kuisioner MMAS-8
c. Pasien yang menjalani rawat inap di ruang perawatan Tulip dengan
diagnosa gagal jantung kongestif
d. Pasien gagal jantung kongestif yang mengalami rawat inap ulang
(rehospitalisasi) dengan rentang waktu sampai 30 hari setelah
pulang rawat dari rumah sakit
2. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan
subjek yang akan memenuhi kriteria inklusi dari penelitian
karena berbagai sebab. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini
adalah :
a. Pasien yang sedang menjalani rawat inap diruang
perawatan Tulip yang tidak terdiagnosa gagal jantung
46

kongestif
b. Pasien gagal jantung yang mengalami rehospitalisasi
dengan rentang waktu lebih dari 30 hari setelah pulang
rawat dari rumah sakit.
c. Pasien yang tidak bersedia mengisi kuisioner MMAS-8

C. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat atau lokasi pengambilan penelitian
(Notoadmodjo, 2011). Penelitian dilakukan di Ruang Tulip Rumah Sakit
Jantung Diagram Cinere. Alasan pemilihan lokasi karena Rumah Sakit
Jantung Diagram merupakan Rumah Sakit khusus yang melayani pasien
dengan penyakit jantung dan merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah
Depok khususnya serta melayani rujukan pasien dengan penyakit jantung
untuk wilayah Sejabodetabek.

D. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan
penelitian (Notoadmodjo, 2011). Penelitian mulai dilaksanakan pada minggu
pertama bulan November 2020 sampai Januari 2021.
1. Waktu Persiapan
Penelitian diawali dengan pengajuan judul, begitu disetujui selanjutnya
peneliti mengajukan proposal, selanjutnya peneliti mengajukan surat ijin
penelitian baik dari STikes Pertamedika maupun Rumah Sakit Jantung
Diagram Cinere dengan tujuan untuk memperoleh ijin penelitian.
Proposal penelitian mulai dilaksanakan pada tanggal 3 November 2020.
2. Tahap Pelaksanaan
Peneliti memberikan kuesioner kepada pasien CHF yang rehospitalisasi di
Ruang Tulip Rumah Sakit Jantung Diagram Cinere. Penelitian mulai akan
dilaksanakan pada minggu ke empat akhir November 2020.
3. Tahap Penyusunan Laporan
47

Setelah semua data terkumpul maka peneliti mengolah data-data yang ada
dan menganalisa data tersebut. Setelah laporan dan hasil data tersusun
dengan baik, dilanjutkan dengan seminar hasil penelitian dan revisi bila
ada yang harus direvisi. Penyusunan laporan akan dimulai pada tanggal
minggu ke empat bulan Januari 2020.

E. Etika Penelitian
Penelitian keperawatan pada umumnya melibatkan manusia sebagai subyek
yang akan diteliti. Sehingga mempunyai resiko ketidaknyamanan pada subyek
yang diteliti. Oleh sebab itu sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti
meminta ijin ke pihak Rumah Sakit Jantung Diagram Cinere sebagai tempat
penelitian. Etika penelitian menurut (Hidayat, 2016), antara lain:
1. Prinsip Etika Penelitian
Beberapa prinsip penelitian pada manusia harus dipahami adalah:
a) Prinsip manfaat (beneficence)
Prinsip aspek maka segala bentuk manfaat adalah segala bentuk
penelitian yang dilakukan diharapkan dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia. Prinsip ini dapat ditegakkan dengan
membebaskan, tidak memberikan atau menimbulkan kekerasan pada
manusia, tidak menjadikan manusia untuk dieksploitasi. Penelitian
yang dihasilkan dapat memberikan manfaat dan mempertimbangkan
antara aspek resiko dengan aspek manfaat, bila penelitian yang akan
dilakukan dapat mengalami dilema etik dan meminimalisir resiko atau
dampak yang merugikan subyek penelitian (nonmaleficiance)
b) Prinsip Menghormati Manusia
Manusia mempunyai hak dan merupakan makhluk yang mulia yang
harus di hormati, karena manusia berhak untuk menentukan pilihan
antara mau dan tidak untuk diikut sertakan menjadi subjek penelitian.
c) Prinsip keadilan
Prinsip yang dilakukan untuk menjujung tinggi keadilan manusia
48

dengan menghargai hak atau memberikan pengobatan secara adil, hak


menjaga privasi manusia dan tidak berpihak dalam perlakuan terhadap
manusia. Penelitian ini memberikan keuntungan dan beban secara
merata sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan subyek.

2. Masalah Etika Penelitian


a. Informed consent
Berupa lembar persetujuan yang diberikan sebelum melakukan
penelitian. Tujuannya supaya subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, jika subjek bersedia menjadi responden maka subjek akan
menandatangani lembar persetujuan, jika responden menolak maka
peneliti harus menghormati keputusan responden tersebut.
b. Anonimity
Adalah tidak perlu mencantumkan nama pada lembar pengumpulan
data (kuesioner). Hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
data tersebut.
c. Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang sudah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti.

F. Alat Pengumpulan Data/Instrumen Penelitian


Alat pengumpul data atau instrumen penelitian adalah cara yang digunakan
peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode pengumpulan data
sangat ditentukan oleh jenis penelitian. Penelitian kuantitatif secara umum
menggunakan 3 pilihan metode pengumpulan data yaitu kuesioner, wawancara
terstruktur dan observasi. (Dharma, Metodologi Penelitian Keperawatan,
2016). Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini akan berbentuk
kuesioner, yang berisi pertanyaan untuk mendapatkan data mengenai
kepatuhan minum obat dengan kejadian rehospitalisasi pada pasien CHF.
49

1. Instrumen Penelitian (Hidayat, 2016)


Instrumen yang digunakan adalah berbentuk kuesioner dengan pertanyaan-
pertanyaan tentang kepatuhan minum obat pada pasien CHF yang diisi
oleh responden. Kuesioner merupakan pengumpulan data melalui
pemberian kuesioner dengan beberapa pertanyaan kepada responden:
a. Kuesioner A
Terkait dengan identitas responden meliputi: Nama, Umur,
Pendidikan, Pekerjaan, Jenis Kelamin.
b. Kuesioner B
Kuesioner kepatuhan minum obat menggunakan kuesioner baku yaitu
menggunakan Morisky Medication Adherence Scale-8 (MAMS-
8).Kuesioner ini berisi 8 pertanyaan yang terdiri dari 2 pilihan ‘ya’ dan
‘tidak’. Semua pertanyaan dalam kuesioner disusun menggunakan
skala Guttman, apabila responden menjawab ‘ya’ maka diberi skor 1
dan bila menjawab ‘tidak’ maka diberi skor 0. Pengukuran skor
MMAS-8 untuk pertanyaan nomor 5 jawaban ya bernilai 0, sedangkan
untuk pertanyaan nomor 8 jika menjawab tidak pernah bernilai 0
dan bila responden menjawab sesekali, terkadang, biasanya dan setiap
waktu bernilai 1. Pasien dengan total skor lebih dari dua dikatakan
kepatuhan kepatuhan rendah, jika skor 1 atau 2 dikatakan kepatuhan
sedang dan jika skor 0 dikatakan responden memiliki kepatuhan yang
tinggi (Morisky et al., 2008).

2. Uji Validitas dan Reliabilitas


Untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel maka data tersebut
dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
a. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Oleh karena itu, suatu
instrumen yang valid akan mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah.
50

Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang


diinginkan karena instrument yang menghasilkan data yang tidak sesuai
dengan tujuan pengukuran akan menghasilkan validitas yang rendah
(Notoatmodjo, 2011). Untuk mengetahui validitas kuesioner yang kita
susun maka peneliti menggunakan rumus korelasi Product Moment dari
Pearson.
Rumus yang digunakan adalah korelasi product moment yaitu:
N ( ∑ XY )−(∑ X )(∑Y )
r=
√¿¿ ¿

Keterangan :
r : koefisien korelasi/indeks korelasi
N : jumlah responden
∑X : jumlah skor item
∑Y : jumlah skor total item
XY : skor item dikali skor total
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,
dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoadmodjo, 2011).
Penelitian ini menggunakan teknik reliabilitas internal karena penulis
dalam menganalisis data hanya memberikan kuesioner kepada
responden satu kali pengetesan saja.
Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus koefisien
reliabilitas Alpha Croncbach yaitu:
k ∑ Si
r =( )(1− )
k −1 St
Keterangan:
r : Reliabilitas instrumen
k : Mean kuadrat antara subyek
∑Si : Mean kuadrat kesalahan
51

St : Varian total

Alpha Tingkat Reliabilitas


0,00 - 0,20 Kurang Reliabel
> 0,20 – 0,40 Agak Reliabel
> 0,40 – 0,60 Cukup Reliabel
> 0,60 – 0,80 Realibel
> 0,80 – 1,00 Sangat Reliabel

Tabel 4.1 Tingkat Reliabilitas berdasarkan nilai Alpha


Cronbach Sumber: Sugiyono (2014)

G. Prosedur Pengumpulan Data


Pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk mengumpulkan data.
(Hidayat, 2016). Data yang telah terkumpul kemudian diolah. Pada penelitian
ini tehnik pengumpulan data dengan menggunakan lembar kuesioner. Data
yang sudah ada dikumpulkan, dicek kelengkapannya dan kemudian dianalisa.
Pengumpulan data secara langsung kepada responden di rawat inap Rumah
Sakit Jantung Diagram Cinere dengan prosedur sebagai berikut:
1. Setelah mendapatkan surat pengantar dari ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Pertamedika Jakarta pengambilan data awal dalam pembuatan
proposal riset keperawatan dilakukan.
2. Surat ijin dari Direktur Rumah Sakit Jantung Diagram Cinere sudah ada.
3. Kemudian peneliti meminta ijin kepada kepala rawat inap di Rumah Sakit
Jantung Diagram untuk menyebarkan kuesioner.
4. Setelah persiapan dalam pengambilan data yang telah disiapkan maka
proses pengambilan data terhadap responden dilaksanakan.
5. Kemudian peneliti memberikan penjelasan kepada responden tentang judul
penelitian, tujuan, manfaat serta prosedur penelitian, selanjutnya peneliti
memberikan kuesioner dan meminta responden untuk berpartisipasi dalam
penelitian.
6. Setelah kuesioner diisi lengkap oleh responden, maka proses pengambilan
data selesai, kemudian dilakukan pengolahan data.
52

H. Pengolahan Data
Setelah uji validitas dan reliabilitas dilakukan maka diperoleh beberapa butir
soal yang valid untuk dilakukan analisis hasil penelitian. Kemudian kuesioner
yang sudah diisi oleh responden dilakukan pengolahan. Pengolahan data
melalui 4 tahapan yaitu (Notoadmodjo, 2011):
a. Editing Data
Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran dan kelengkapan data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
b. Coding Data
Coding merupakan kegiatan kode numerik (angka) terhadap data yang
terdiri dari beberapa kategori. Pemberian kode sangatlah penting bila
menggunakan komputer. Untuk memudahkan pemberian kode dibuatkan
daftar kode dalam suatu buku (codebook), hal ini berguna untuk
memudahkan kembali melihat lokasi dari arti suatu kode dari suatu
variabel.
c. Processing Data
Adalah memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master table
atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi
sederhana.
d. Cleaning Data
Melakukan cek ulang untuk kemungkinan-kemungkinan adanya
kesalahan kode dan ketidaklengkapan, dan selanjutnya dikoreksi.

I. Teknik Analisis Data (Hidayat, 2016)


Teknik analisis data merupakan cara mengolah data agar dapat disimpulkan
atau diinterpretasikan menjadi informasi.

1. Analisa Univariat
Analisa univariat digunakan untuk untuk mendeskripsikan masing -
masing variabel, analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan
53

presentase dari tiap variabel (Notoadmodjo, 2011). Penulis


mendeskripsikan variabel penelitian yaitu variabel bebas (kepatuhan
minum obat pada pasien CHF) dan variabel terikat (rehospitalisasi pada
pasien CHF) dan karakteristik responden (Nama, Umur, Pendidikan,
Pekerjaan, Jenis Kelamin) dalam bentuk distribusi frekuensi dan
prosentase karena semua data berbentuk kategorik.
Analisa univariat disajikan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
f
ρ= x 100 %
N
Keterangan :
Ρ : presentase
f : frekuensi tiap kategori
N : jumlah sampel

2. Analisa Bivariat
Merupakan analisa yang digunakan untuk mengetahui hubungan masing-
masing variabel independen dan variabel dependen menggunakan Analisa
table silang chi square pada confidence interval 95% (tingkat
kepercayaan) dan standar deviasi 5%. Analisa bivariat chi square
digunakan karena baik data variabel independen dan variabel dependennya
berbentuk kategorik. Uji chi square atau chi Kuadrat adalah tehnik
statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi
terdiri atas dua atau lebih kelas dimana data berbentuk kategorik. Uji
statistic yang digunakan adalah uji Statistic Chi Square (𝑥 2) dengan
batasan kemaknaan α (alfa) atau ρ = 0,05 dengan rumus sebagai berikut:
(0−E)
x 2=∑
E
Keterangan :
x2 : Nilai Chi Square
0 : Nilai hasil pengamatan untuk tiap kategori
E : Nilai hasil yang diharapkan untuk tiap kategori

Keputusan untuk menguji kemaknaan digunakan batas kemaknaan 5% (α =


54

0,05) adalah:
a. Bila nilai ρ value ≤ α, maka Ho ditolak, artinya ada hubungan antara
kepatuhan minum obat dengan kejadian rehospitalisasi pada pasien
CHF di Ruang Tulip Rumah Sakit Jantung Diagram Cinere.
b. Bila nilai ρ value ≥ α, maka Ho gagal ditolak (diterima) artinya tidak
ada hubungan antara kepatuhan minum obat dengan Kejadian
rehospitalisasi pada pasien CHF di Ruang Tulip Rumah Sakit Jantung
Diagram Cinere.

Anda mungkin juga menyukai