Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang diguanakan adalah analitik observasiaonal dengan

menggunakan case control study yakni membandingkan antara kelompok

kasus dengan kelompok kontrol berdasarkan status terpaparnya. Tujuannya

adalah untuk melihat hubungan dari variabel bebas penelitian dengan kejadian

hiperurisemia (Sastroasmoro, 2014).

Faktor risiko (+)


Kasus (Hiperurisemia)

Faktor risiko (-)

Matching usia Populasi

Faktor risiko (+) Kontrol


(Bukan Hiperurisemia)

Faktor risiko (-)

Gambar 3. Bagan Penelitian Kasus Kontrol

27
28

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan

September 2019. Lokasi peneltian bertempat di wilayah kerja Puskesmas

Watopute Kabupaten Muna yang terdiri dari Kelurahan Watopute, Desa

Bangkali, Desa Labaha, dan Desa Wali.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang diperlukan

dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien

hiperusemia yang tercatat pernah berkunjung di Puskesmas Watopute

Kabupaten Muna pada bulan Januari sampai Juni 2019.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari sampel kasus dan sampel

kontrol. Sampel kasus dalam penelitian ini adalah pasien hiperurisemia

yang terdiagnosis oleh dokter dan tercatat dalam buku registrasi

Puskesmas Watopute Kabupaten Muna pada bulan Januari sampai bulan

Juni tahun 2019. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

total sampling.

Perhitungan besar sampel menurut Riyanto (2011) untuk data

proporsi desain penelitian case control adalah sebagai berikut:

(Z (1−α/2 ))2 1 1
n= 2 [ + ¿
[ ¿ (1−e ) ] P 1( 1−P1) P2 (1−P2)
Keterangan:

n = Besar sampel
29

Z(1−α / 2)= Nilai sebaran normal baku. Besarnya tergantung tingkat

kepercayaan (TK). Jika TK 90% = 1,64, TK 95% = 1,96,

dan TK 99% = 2,57

P1 = Proporsi efek pada kelompok kasus

P2 = Perkiraan proporsi efek pada kontrol (dari pustaka) = 0,5

OR= Odds ratio yang dianggap bermakna secara klinis (clinical

judgment) = 2

e = Besar penyimpangan (relatif) yang bisa diterima = 0,50

(¿ ) P
2
P1 =
( 1−P2 ) + [ ( ¿ ) P2 ]

( 2 ) 0,5
P1= = 0,67
( 1−0,5 ) +[ ( 2 ) 0,5]

(Z(1−α / 2))2 1 1
n= 2 [ + ¿
[ ¿ ( 1−e ) ] P 1( 1−P1) P2 (1−P2)

(1,96)2 1 1
n= 2 [ + ¿=68 orang
[ ¿ (1−0,5 ) ] 0,67(1−0,67) 0,5(1−0,5)

Sehingga didapatkan besar sampel minimal adalah 68

Perbandingan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 1 : 1 sehingga

sampel kasus 34, jumlah sampel kontrol 34.

Sampel penelitian ini adalah sebagian dari subjek yang diambil dari

populasi untuk diteliti yang dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel

terdiri dari 2 golongan :


30

a. Kasus adalah masyarakat wilayah kerja Puskesmas Watopute

yang berusia > 40 tahun yang menderita hiperurisemia dan

tercatat dalam rekam medik Puskesmas Watopute Kab. Muna.

b. Kontrol adalah masyarakat wilayah kerja Puskesmas Watopute

yang berusia > 40 tahun yang tidak menderita hiperurisemia dan

tercatat dalam rekam medik Puskesmas Watopute Kab. Muna.

Pengambilan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi

a. Kriteria inklusi dalam penelitian ini sebagai berikut

1) Kriteria inklusi kasus

- Responden yang menderita hiperurisemia pada pasien rawat

jalan di Puskesmas Watopute Kab. Muna

- Usia > 40 tahun

- Subjek penelitian bersedia mengisi inform consent

2) Kriteria inklusi kontrol

- Penderita yang tidak menderita hiperurisemia pada pasien

rawat jalan di Puskesmas Watopute Kab. Muna

- Usia > 40 tahun

- Subjek penelitian bersedia mengisi inforedm consent

b. Kriteria eksklusi kasus dan kontrol

1) Pasien tidak sedang berada di lokasi penelitian

2) Responden yang memiliki riwayat penyakit seperti leukemia,

kanker mestastatik, gagal ginjal.


31

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

a. Kuisioner

b. Alat tulis

c. Lembaran Informed Consent

d. Timbangan

e. Microtoice

f. Kamera

g. Leptop

2. Pengumpulan Data

a. Data Primer

Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah

data primer yaitu data yang diambil atau diperoleh dari responden

dengan melakukan pengukuran langsung yaitu berat badan dan tinggi

badan serta melakukan wawancara pola konsumsi pasien yang

terdiagnosis hiperurisemia di Puskesmas Watopute Kabupaten Muna.

b. Data Sekunder

Data sekunder yang diperoleh dari dokumen-dokumen tertulis

berupa data catatan rekam medis pasien yang berkunjung di

Puskesmas Watopute Kabupaten Muna.


32

E. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas ( Independen )

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang

berhubungan meliputi : Indeks massa tubuh (IMT) dan Pola Konsumsi

Makanan

2. Variabel Terikat ( Dependen )

Variabel terikat penelitian ini adalah kejadian Hiperurisemia

F. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Hiperurisemia

Peningkatan kadar asam urat dalam darah yang melebihi normal

dengan pengukuran hasil pemeriksaan laboratorium darah untuk asam urat

> 7,0 mg/dl pada pria dan > 6 mg/dl pada wanita berdasarkan dari data

rekam medis .

Kriteria Objektif :

a. Kasus: Kadar asam urat pada pria > 7,0 mg/dl dan wanita > 6 ,0 mg/dl

b. Kontrol: Kadar asam urat pada pria < 7,0 mg/dl dan wanita < 6,0 mg/dl

2. Indeks Massa Tubuh (IMT)

Indeks Massa tubuh (IMT) adalah angka yang menunjukan proporsi

berat badan dengan melakukan pengukuran tinggi badan dengan meteran

dan berat badan dengan timbangan (BB/TB (m2)

Kriteria Objektif :

a. Tidak berisiko : < 25,0 kg/m2

b. Berisiko : > 25,0 kg/m2


33

3. Pola Konsumsi Makanan

Pola konsumsi makanan adalah cara atau kebiasaan makan dan menu

makanan individu atau kelompok orang.

Kriteria Objektif :

Setiap jenis makanan dalam Kuisioner Frekuensi Pangan (food

Frequency Quisioner/FFQ) dikategorikan dengan skor berdasarkan

frekuensi kuisionernya.

Skor yang digunakan adalah pengskoran De Wijin sebagai berikut (Thaha,

2002)

Lebih dari 1 kali per hari : 50

1 kali perhari : 35

Lebih dari 3 kali perminggu : 25

1-3 kali perminggu : 10

1-3 kali perbulan :5

Tidak pernah dikonsumsi :0

Total skor diolah berdasarkan skor frekuensi setiap jenis bahan

makanan, kemudian dihitung total skor FFQ setiap responden.

Selanjutnya, skor FFQ setiap responden dijumlah dan dihitung skor rata-

ratanya mengunakan rumus :

x 1+ x 2 +…+ x n
x́=
n

Nilai rata-rata setiap responden diurutkan dari terkecil hingga

terbesar kemudian untuk menentukan nilai median menggunakan rumus :


34

¿
Me=¿ x n/ 2 + x n
2
() 2
+1¿

Nilai median dikategorikan sebagai berikut :

Tinggi purin : Jika nilai rata-rata > nilai median

Rendah purin : Jika nilai rata-rata < nilai median

G. Alur Penelitian

Pengambilan data awal

Penyusunan proposal

Uji kelayakan etik

Penelitian

Sampel

Informed Consent

Pengisian kuesioner pada responden

Pengolahan data

Analisis data

Penyajian data

Gambar 4. Alur Penelitian


35

H. Teknik Analisis Data

1. Pengolahan Data

a. Editing

Meneriksa kembali data yang telah terkumpul, apakah ada

kekurangan atau kesalahan data yang telah diperoleh dari puskesmas

b. Coding

Memberi kode telah diisi oleh responden untuk memudahkan

dalah entry data ke program komputer.

c. Entry Data

Data selanjutnya diinput ke dalam lembar kerja untuk masing-

masing variabel. Urutan input data berdasarkan nomor responden

dalam Informed consent.

d. Processing

Setelah semua data telah terisi dengan benar, dan juga sudah

melewati proses coding, maka langkah selanjutnya adalah memproses

data agar dapat dianalisis.

e. Cleaning Data

Cleaning dilakukan pada semua lembar kerja untuk

membersihkan kesalahan yang mungkin terjadi selama proses input

data. Proses ini dilakukan melalui analisis frekuensi pada semua

variabel. Data missing dibersihkan dengan menginput data yang benar.


36

2. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel

dependen dan independen untuk memperoleh gambaran karakterisktik

sampel.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan yang bermakna secara statistik antara variabel dependen

dan varibel independen dengan menggunakan uji Odds Ratio (OR).

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik yaitu untuk

membandingkan antara kasus dan kontrol terhadap faktor risiko

dengan menggunakan rumus OR.

a× d
¿=
b×c

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1. Kontingensi 2x2 OR analisis data penelitian kasus-kontrol


Faktor risiko Kelompok Studi Jumlah
Kasus (+) Kontrol (-)
Ya (+) a b a+b
Tidak (-) c d c+d
Total a+c b+d T
Sumber : Riyanto, 2011

Keterangan :

a : Jumlah kasus dengan risiko (+)

b : Jumlah kontrol dengan risiko (+)

c : Jumlah kasus dengan risiko (-)

d : Jumlah kontrol dengan risiko (-)


37

a+b : Jumlah kasus dan kontrol dengan risiko (+)

c+d : Jumlah kasus dan kontrol dengan risiko (-)

I. Etika Penelitian

Penelitian ini memenuhi beberapa prinsip etik dan formulir informed

concent yang diberikan sebelum dilakukan penelitian.

a. Self determinan

Responden diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan apakah

bersedia atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian. Setelah semua

informasi yamg berhubungan dengan penelitian dijelaskan dengan

menandatangani informed concent yang disediakan.

b. Anonimity

Selama kegiatan penelitian nama responden tidak dicantumkan dan

peneliti menggunakan nomor responden.

c. Confidentiality

Peneliti juga menjagan kerahasiaan identitas responden dan informasi

yang diperoleh. Semua catatan dan data responden disimpan sebagai

dokumentasi penelitian.

d. Protection from Discomfort

Responden bebas dari rasa tidak nyaman sebelum penelitian dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai