(Blok GUS)
Waktu : 3 Minggu
CRITICAL APPRAISAL
Kuliah Pakar : Sabtu, 2 Juni 2010 Jam 07.00 08.00
WIB
Dosen : Dra HENI NASTITI , MM
Materi Pertemuan 1 dan 2
1. Syarat sampel yang mewakili (representatif)
dalam penelitian kesehatan. Perhitungan besar
sampel jika populasi diketahui.
2. Perhitungan besar sampel jika populasi tidak
diketahui.
Referensi
1. Besar Sampel , Cara Pengambilan
Sampel. Dalam penelitian Kedokteran dan
Kesehatan. Oleh : M. Sopiyudin Dahlan. Edisi
5 . Penerbit Salemba Medika
2. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan
Oleh : M. Sopiyudin Dahlan. Edisi 2 .
Penerbit Salemba Medika
3. Membuat Proposal Penelitian
Oleh : M. Sopiyudin Dahlan.. CV . Sagung
Seto
Populasi
Populasi
Terjangkau
Sampel Yang
diinginkan
Sampel yang
diperoleh
Validitas
Eksterna
II
Validitas
Eksterna
I
Validitas
interna
Penelit
i
Melakukan
Penelitian
Ingin
mengetah
ui gizi
anak balita
Didapat
kan Jml
sampel
sebanya
k :280
Kecamata
n A (3
desa)
Contoh 1:
Jawab:
1. Subyek yang diteliti = 280 balita
2. Subyek yang diinginkan = 300 balita
3. Populasi terjangkau=balita di 3 desa di
Kec. A.
4. Populasi target = balita di Kec. A
Subyek :
300
balita
1. Subyek yg
diteliti
2. Subyek yg
diinginkan
3. Populasi
terjangkau
4. Populasi
target
Contoh
Kasus 2
Peneliti uji
klinis
Jumlah
sampel 200
Tujuan
membandi
ngkan
keberhasila
n
pengobata
n diare
berat
Rumah
Sakit 1
Rumah
Sakit 2
Obat
standar
Obat baru
Dilakukan
penelitian
Didapatkan
: 200
subyek
Jawab:
1.Subyek yang diteliti = anak yg menderita diare berat =200
2.Subyek yang diinginkan = Subyek yang diteliti = 200
3. Populasi terjangkau= anak yg mengalami diare berat di 2 RS
4. Populasi target = anak yang menderita diare berat.
JENIS MASALAH
Deskriptif Kategorik
Deskriptif numerik
Korelatif
10
Multivariate
11
Diagnostik
12
Survival
F(VI.ES)
Z satu arah
Z dua arah
0,1
0,05
0,025
0,01
1,282
1,645
1,960
2,326
1,645
1,960
2,240
2,580
1-
0,50
0,60
0,70
0,80
0,85
0,90
0,95
0,975
0,99
0,00
0,25
0,53
0,84
1,03
1,282
1,645
1,960
2,436
Jawab:
Menentukan rumus besar sampel
Tujuan penelitian
penelitian deskriptif (prevalensi)
variabel katagorik (diare), mk tujuan penelitian termasuk diskriptif
Variabel keluaran
kategorik.
Menghitung besar sampel.
rumus :
n
2.Deskriptif Numerik
Kasus :
Seorang peneliti ingin mengetahui rerata kadar hemoglobin pada ibu
hamil di Kabupaten A . Berdasarkan penelitian sebelumnya, rerata
dan standar deviasi kadar hemoglobin adalah 10 4 g/dl . Apa rumus
yang digunakan dan berapa besar sampel yang diperlukan ?
Jawab :
Menentukan rumus besar sampel
Tujuan penelitian
penelitian deskriptif (mencari rerata)
Variabel keluaran
variabel numerik (kadar Hb), mk tujuan
penelitian termasuk diskriptif numerik.
Menghitung besar sampel.
Rumus:
n=
Z = 1,96
d=1
S=4
Rumus n =
Besar Sampel n =
Membuat Kesimpulan.
Jadi jumlah sampel yang diperlukan sebanyak 62.
Kasus 2 (kohort)
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara pajanan bisisng dengan tuli . peneliti
menggunakan disain kohort. Untuk menetukan besar sampel , peneliti menetapkan bahwa perbedaan
minimal proporsi tuli antara yang terpajan dengan yang tidak terpajan yang dianggap bermakna adalah 10 %.
Diketahui bahwa proporsi tuli pada kelompok yang tidak terpajan sebesar 10 % . Bila ditetapkan kesalahan
tipe I sebesar 5% , kesalahan Tipe II 20 % , dengan hipotesis satu arah, berapakah besar sampel yang
diperlukan?.
Jawaban :
Menentukan rumus besar sampel.
Tujuan penelitian analitik kategorikal tidak berpasangan.
Menghitung besar sampel.
Rumus :
n1=n2 =
2. Menghitung besar sampel
Diketahui :
Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5%, hipotesis satu arah , sehingga = 1,64
Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20%, maka = 0,84
P2 proporsi tuli pada kelompok tanpa resiko sebesar 0,1 (kepustakaan)
Q2 = 1-0,1 = 0,9
P1-P2 = Selisih proposi tuli minimal yang dianggap bermakna ditetapkan sebesar 0,1
P1 = P2 + 0,1 = 0,1 + 0,1 = 0,2
Q1 = 1 P1 = 1 0,2 = 0,8
P = ( P1 + P2) /2 = (0,2 + 0,1 ) /2 = 0,15
Q = 1-P = 1-0,15 = 0,85
Dengan memasukkan nilai nilai di atas pada rumus , diperoleh :
n1=n2 =
= 156
Membuat kesimpulan.
Jadi besar sampel yang diperlukan untuk setiap kelompok sebanyak 156.
Kasus 3 . (kontrol)
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara pajanan terhadap bising
dengan tuli . Peneliti menggunakan disain kasus kontrol . untuk menentukan besar sampel .
peneliti menetapkan bahwa perbedaan proporsi pajanan minimal antara kelompok kasus dan
kelomppok kontrol adalah 20% diketahui bahwa proporsi pajanan pada kelompok kontrol sebesar
10% bila ditetapkan kesalahan Tipe I sebesar 5% dan kesalahan tipe II sebesar 20% , dengan
hipotesis satu arah berapakah besar sampel yang diperlukan?
Jawab:
Menentukan rumus besar sampel.
Rumus : n1=n2 =
Menghitung besar sampel :
Dari kasus diketahui bahwa :
Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5% hipotesis satu arah sehingga = 1,64, kesalahan tipe II
ditetapkan sebesar 20% maka Z = 0,84 . = 1-0,1 = 0,9
P2 = proporsi pajanan pada kelompok kontrol sebesa 0,1 ( kepustakaan)
Q2 = 1 0,1 = 0,9
P1-P2 = selisih proporsi pajanan minimal yang dianggap bermakna, dtetapkan sebesar 0,2
Pi = P2 + 0,20 = 0,1 + 0,2 = 0,3
Q1 = 1- P1 = 1-0,3 = 0,7
P = ( P1 + P2) /2 = (0,3 + 0,1 ) /2 = 0,2
Q = 1-P = 1-0,2 = 0,8
Dengan memasukkan nilai nilai di atas pada rumus didapat :
n1=n2 =
= 49
Membuat kesimpulan.
Jadi jumlah sampel yang diperlukan tiap kelompok sebanyak 49.
Perhitungan sampel :
Dari kasus diketahui bahwa : Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 %, hipotesis dua arah,
sehingga = 1,96. Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20%, = 0,84 .OR = 2. = 0,3
Dengan memasukkan rumus diperoleh :
n1 = n 2 =
n1 = n 2 =
= 209
Membuat kesimpulan.
Dengan demikian besa r sampel tiap kelompok adalah 209
= 69
Membuat kesimpulan.
Dengan demikian besar sampel minimal masing-masing kelompok adalah 69 (kelompok kehamilan normal
sebanyak 69 kelompok preeklampsia sebanyak 69 )
= 35
Membuat kesimpulan
Dengan demikian besar sampel minimal masing-masing kelompok adalah 35
n=
Terlebih dahulu kita harus menghitung nilai untuk kelompok kontrol dan kelompok interpensi denga rumus :
=
=
= 0,002
=
= 0,001
n=
n = 350
Mengambil kesimpulan
Jadi jumlah sampel yang diperlukan tiap kelompok 350.
Pendekatan Yamane :
Contoh
ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat
ditolerir atau diinginkan misalnya 5 %.
Misalnya Populasi = 1.000, d = 5 % maka
besarnya sampel adalah
1000
n =
1 + 1000(0,05)2
n
= 286
TUGAS
1.
2.
3.
4.
5.