Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experiment dengan

desain pre-test dan post-test dan control group. Pengukuran atau penilaian

dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Pada penelitian ini, responden

dibagi menjadi 2 kelompok. Dimana kelompok 1 adalah kelompok intervensi

pemberdayaan keluarga berbasis intervensi self care orem sedangkan

kelompok 2 adalah kelompok control (Dharma, 2011).

Sebelum perlakuan pada semua kelompok dilakukan pengukuran awal

(pre test) untuk menentukan kemampuan atau nilai awal responden sebelum

perlakuan (uji coba). Selanjutnya, pada kelompok perlakuan dilakukan

intervensi sesuai dengan protokol ujicoba yang telah direncanakan, sedangkan

pada kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi atau dilakukan intervensi

setelah waktu penelitian selesai. Setelah perlakuan dilakukan pengukuran

akhir (post test) pada semua kelompok untuk menentukan efek perlakuan pada

responden (Dharma, 2011).


B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek

yang menjadi kuatitas dan karakteristik tertentu yang di terapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel

merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien

yang menggunakan perawatan homecare di wilayah Samarinda.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan di teliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

(Siswanto, Susila, Suyanto, 2017). Sampel dalam penelitian ini adalah

responden yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dari populasi yang

telah menandatangani informed consent. Adapun kriteria inklusi dan

ekslusi adalah sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi :

1) Kriteria inklusi pasien

a) Pasien dengan tipe stroke non hemoragic

b) Pasien yang mengalami disabalitas fisik yang membutuhkan

bantuan pemenuhan kebutuhan dasar

c) Pasien dengan post-discharge dari rumah sakit kurang dari 1

bulan
d) Pasien yang sedang menjalani perawatan dirumah untuk

intervensi self care orem

2) Kriteria inklusi keluarga

a) Anggota keluarga yang berperan penting merawat pasien

selama dirumah

b) Berusia kurang dari 60 tahun

b. Kriteria eksklusi

1) Kriteria eksklusi pasien

a) Pasien yang mengalami stroke berat dengan prognosis buruk

b) Pasien yang mengalami komplikasi penyakit lain yang

memerlukan perawatan dalam waktu lama meliputi diabetes

mellitus, gagal ginjal kronik, dan dekompensasi kordis

2) Kriteria eksklusi keluarga

a) Keluarga yang merawat pasien tapi tidak tinggal serumah

C. Metode Sampling

Metode sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah stratified

random sampling. Yaitu memilih sampel acak sederhana dari setiap tingkatan

(strata), dan menggabungkannya ke dalam sebuah sampel untuk menaksir

parameter populasinya.
D. Besar Sampel

Besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus uji hipotesis

beda mean dua populasi independen. Berdasarkan rumus tersebut didapatkan

jumlah sampel

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Klinik Cahaya Husada Home Care

Samarinda dari bulan Januari - Februari 2021.

F. Definisi Operasional

Tabel 3.1

Definisi Operasional

Skala
No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur
Intervensi model Lembar
konservasi berbasis Observasi
Intervensi teori pemberdayaan keluarga
Levine berbasis menekankan dalam
1. pemberdayaan menjaga keutuhan yang
keluarga dimilikinya dan
(Independen) peningkatan kemampuan
klien beradaptasi dalam
pemenuhan aktivitasnya.
2. Kualitas hidup Kualitas hidup diartikan Kuisioner Skor Rasio
pasien pasca sebagai istilah yang Kualitas Hidup penilaian
stroke merujuk pada emosional, Pasien Pasca kualitas
sosial dan kesejahteraan Stroke hidup antara
fisik seseorang serta 0-100:
kemampuan aktifitas 1.51-100
dalam kehidupan sehari- dikatakan
hari, kualitas hidup dapat baik
dikategorikan atas; 2.0-50
kualitas hidup buruk dikatakan
dengan skor 0-50 dan buruk
kualitas hidup baik 51-
100

G. Instrumen Penelitian

1. Leaflet

2. Lembar Observasi

3. Kuisioner Penelitian

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Tahap persiapan

a. Mengurus surat izin penelitian ke kantor Program Studi di Sarjana

Terapan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan

Kalimantan Timur.

b. Mengirim surat izin penelitian dan mengisi form online permintaan

studi pendahuluan ke Klinik Cahaya Husada Home Care Samarinda.

c. Melakukan studi pendahuluan di Klinik Cahaya Husada Home Care

Samarinda untuk mengetahui jumlah pasian pasca stroke di kota

Samarinda dan di Klinik Cahaya Husada Home Care Samarinda.

d. Mengirim surat izin penelitian ke Klinik Cahaya Husada Home Care

Samarinda.

e. Melakukan studi pendahuluan di Klinik Cahaya Husada Home Care

Samarinda untuk mengetahui jumlah dan identitas pasien Klinik

Cahaya Husada Home Care Samarinda.


f. Mengirim surat izin penelitian ke Klinik Cahaya Husada Home Care

Samarinda.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Peneliti melakukan identifikasi responden sesuai dengan kriteria inklusi

di Klinik Cahaya Husada Home Care Samarinda.

b. Kemudian peneliti melakukan pengambilan data terhadap calon

responden dengan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian

c. Selanjutnya, peneliti memberikan informed consent penelitian, jika calon

responden bersedia menjadi responden maka calon responden diminta

menandatangi lembar persetujuan untuk menjadi responden

d. Kemudian peneliti membagi kelompok responden menjadi 2 yaitu

kelompok responden intervensi dan kelompok responden kontrol dengan

menggunakan purposive sampling

e. Kemudian peneliti melakukan penilaian awal/pre test terhadap responden

dengan menilai tingkat kemampuan keluarga dalam merawat pasien

pasca stroke
f. Selanjutnya, peneliti memberikan intervensi self care orem berbasis

pemberdayaan keluarga pada kelompok intervensi dengan perlakuan 6

kali pertemuan selama 2 minggu

g. Setelah 6 hari peneliti melakukan penilaian akhir/post test terhadap

responden kelompok intervensi dan kelompok kontrol menggunakan

kuisioner penelitian.

3. Tahap Akhir

Data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan software statistik

melalui beberapa tahap. Menurut (Hastono, 2007) pengolahan data dapat

dilakukan dengan empat tahap yaitu :

a. Editing

pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan isian formulir atau lembar

observasi yaitu melakukan pengecekan nama, usia, dan jenis kelamin.

b. Coding

pada tahap ini peneliti merubah data berbentuk huruf menjadi

angka/bilangan. Dimana data jenis kelamin laki-laki diberi kode 1 dan

jenis kelamin perempuan diberi kode 2.

c. Processing

pada tahap ini peneliti mengentri data yang sudah dilakukan pengkodean

ke komputer, dan dimasukan dalam master tabel.

d. Cleaning
pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan kembali data yang sudah

dientri pada master tabel apakah ada kesalahan atau tidak.

I. Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan sebagai prasyarat

untuk melakukan analisis data (Sugiyono, 2013). Uji normalitas yang

digunakan pada penelitian ini adalah uji Shapiro Wilk, dikarenakan data

yang akan diuji berskala rasio, data belum dikelompokkan atau data

tunggal pada tabel distribusi frekuensi dan merupakan hasil random. Jika

nilai p value > 0, 05 maka dikatakan data terdistribusi normal. Sedangkan,

jika nilai p value < 0,05 maka dikatakan data tidak terdistribusi normal.

2. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari penelitian dan

pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi

presentasi dari tiap variabel (Notoadmojo, 2002). Analisis univariat dalam

penelitian ini adalah variabel independent yaitu intervensi self care orem

berbasis pemberdayaan keluarga dan variabel dependen yaitu terhadap out

come pasien pasca stroke. Dimana data usia, jenis kelamin disajikan

dalam bentuk tabel atau grafik. Sedangkan, data perubahan kualitas hidup

pasien disajikan dalam bentuk mean jika data terdistribusi normal dan data
perubahan sirkulasi ekstremitas bawah disajikan dalam bentuk median jika

data tidak terdistribusi normal.

3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk menilai perbedaan tingkat

pengetahuan keluarga dan kualitas hidup pasien pasca stroke dari dua

sampel yang berpasangan dengan menggunakan uji Paired T-Test, jika

data terdistribusi dengan normal yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan dua variabel. Uji Paired T-Test digunakan untuk menguji hasil

pengukuran pada kelompok pre dan post test. Jika asumsi tidak terpenuhi

(data tidak terdistribusi normal) maka dapat digunakan uji alternatif

Wilcoxon Test. Selanjutnya, untuk melihat perbedaan mean diantara kedua

kelompok menggunakan uji T-Test jika data terdistribusi dengan normal

dan menggunakan uji Man Whitney jika data tidak terdistribusi dengan

normal (Dharma, 2011).

J. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti menerapkan empat prinsip etik

umum (Dharma, 2011):

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human

dignity)

Penelitian harus dilaksanakan dengan menjunjung tinggi harkat

dan martabat manusia. Subjek memiliki hak asasi dan kebebasan


untuk menentukan pilihan ikut atau menolak penelitian (autonomy).

Tidak boleh ada paksaan atau penekanan tertentu agar subjek

bersedia ikut dalam penelitian. Subjek dalam penelitian juga berhak

mendapatkan informasi yang terbuka dan lengkap tentang

pelaksanaan penelitian meliputi tujuan dan manfaat penelitian,

prosedur penelitin, resiko penelitian, keuntungan yang mungkin

didapat dan kerahasiaan informasi.

Setelah mendapatkan penjelasan yang lengkap dan

mempertimbangkannya dengan baik, subjek kemudian menentukan

apakah akan ikut serta atau menolak sebagai subjek penelitian.

Prinsip ini tertuang dalam pelaksanaan informed consent yaitu

persetujuan untuk berpartisipasi sebagai subjek penlitian setelah

mendapatkan penjelasan yang lengkap dan terbuka dari peneliti

tentang keseluruhan penelitian.

Peneliti melakukan beberapa hal yang berhubungan dengan

informed consent antara lain

a. Mempersiapkan formular persetujuan yang akan ditandatangani

oleh subjek penelitian. Isi formulir informed consent mencakup:

1) Penjelasan tentang judul penelitian, tujuan dan manfaat

penelitian

2) Permintaan kepada subjek untuk berpartisipasi dalam

penelitian
3) Penjelasan prosedur penelitian

4) Gambaran tentang risiko dan ketidaknyamanan selama

penelitian

5) Penjelasan tentang keuntungan yang didapat dengan

berpartisipasi sebagai subjek penelitian

6) Penjelasan tentang jaminan kerahasiaan dan anonimitas

7) Hak untuk mengundurkan diri dari keikutsertaan sebagai

subjek penelitian, kapanpun sesuai dengan keinginannya

subjek

8) Persetujuan peneliti untuk memberikan informasi yang jujur

terkait prosedur penelitian

9) Pernyataan persetujuan dari subjek untuk ikut serta dalam

penelitian.

b. Memberikan penjelasan langsung kepada subjek mencakup

seluruh penjelasan yang tertulis dalam formulir informed

consent dan penjelasan lain yang diperlukan untuk memperjelas

pemahaman subjek tentang pelaksanaan penelitian.

c. Memberikan kesempatan kepada subjek untuk bertanya tentang

aspek-aspek yang belum dipahami dari penjelasan peneliti dan

menjawab seluruh pertanyaan subjek dengan terbuka.


d. Memberikan waktu yang cukup kepada subjek untuk

menentukan pilihan mengikuti atau menolak ikut serta sebagai

subjek penelitian.

e. Meminta subjek untuk menandatangani formulir informed

consent, jika ia menyetujui ikut serta dalam penelitian.

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respect for privacy and

confidentiality)

Manusia sebagai subjek penelitian memiliki privasi dan hak asasi

untuk mendapatkan kerahasiaan informasi. Namun tidak bisa dipungkiri

bahwa penelitian menyebabkan terbukanya informasi tentang subjek.

Sehingga peneliti perlu merahasiakan berbagai informasi yang

menyangkut privasi subjek yang tidak ingin identitas dan segala informasi

tentang dirinya diketahui orang lain. Prinsip ini dapat diterapkan dengan

cara meniadakan identitas seperti nama dan alamat subjek kemudian

diganti dengan kode tertentu. Dengan demikian segala informasi yang

menyangkut identitas subjek tidak terekspos secara luas.

3. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dalam penelitian mengandung makna bahwa

penelitian dilakukan secara jujur, tepat, cermat, hati-hati dan dilakukan

secara professional. Sedangkan prinsip keadilan mengandung makna


bahwa penelitian memberikan keuntungan dan beban secara merata sesuai

dengan kebutuhan dan kemampuan subjek.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing

harm and benefits)

Prinsip ini mengandung makna bahwa setiap penelitian haru

mempertimbangkan manfaat yang sebesar-bearnya bagi subjek penelitian

dan populasi dimana hasil penelitian akan diterapkan (beneficience).

Kemudian meminimalisir risiko/dampak yang merugikan bagi subjek

penelitian (nonmaleficience). Prinsip ini yang harus diperhatikan oleh

peneliti ketika mengajukan usulan penelitian untuk mendapatkan

persetujuan etik dari komite etik penelitian. Peneliti harus

mempertimbangkan rasio antara manfaat dan kerugian/risiko dari

penelitian (Dharma, 2011).


K. Alur Penelitian

Populasi

Memilih sampel
yang memenuhi Sampel
kriteria inklusi

Informed Consent

Setuju Tidak Setuju

Pre Test Stop

Kelompok Intervensi
Kelompok Kontrol
Teori Levine berbasis
Pemberdayaan Keluarga

Post Test

Analisa Data

Pelaporan

Anda mungkin juga menyukai