BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
adalah penelitian yang bertujuan untuk melihat hubugan antara dua atau beberapa variabel
dari fenomena yang terjadi didalam suatu popolasi tertentu dan pendekatan cross sectional
yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran dan variabel independen dan
dependen hanya satu kali pada satu saat (Notoatmojo, 2010; Sugiyono, 2012; Nursalam,
2013).
Pada penelitian ini peneliti akan melakukan pengambilan data pada responden
sebanyak satu kali (pada saat itu saja) untuk mendapatkan gambaran tentang fungsi fisik
pasien stroke dan beban keluarga sebagai caregiver dan juga peneliti ingin mengetahui
hubungan variasi dalam sebuah variabel dan menguji koralasi dari variabel fungsi fisik
pasien stroke dan beban keluarga sebagai caregiver pada pasien stroke di RSUD Dr. H.
Penelitian ini akan dilaksanakan di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin
di ruang Berlian, Ruby dan poli saraf. Pengambilan data penelitian akan dilakukan pada
bulan Januari-Febuari 2018. Peneliti memilih RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh
pada pasien stroke dan memiliki pasien stroke yang cukup banyak dimana dalam 2 tahun
terakhir angka kejadian stroke mengalami peningkatan dari 546 kejadian pada tahun 2015
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
penelitian ini adalah seluruh pasien stroke yang menerima perawatan di RSUD Dr. H.
Moch Ansari Saleh Banjarmasin selama 1 bulan terakhir dengan rata-rata perbulan
selama 10 bulan terakhir yaitu 71 pasang (71 penderita stroke dan 71 caregiver).
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagaian jumlah dari
karaktiristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2014; Sugiyono, 2012). Sampel pada
penelitian ini adalah pasien stroke dan caregiver yang menerima perawatan di RSUD
Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin selama satu bulan dan telah memenuhi
D. Teknik Sampling
sampel pada penelitian ini menggunakan metode non probability sampling dengan jenis
purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu (ciri dan
kriteria) dari populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmojo, 2010; Sugiyono,
1. Kriteria inklusi
a. Pasien yang sudah mengalami stroke lebih dari 1 bulan dan caregiver yang sudah
b. Caregiver tinggal satu rumah dengan pasien stroke dan berperan dalam merawat
2. Kriteria Eksklusi
2. Penderita stroke atau caregiver yang telah menjadi sampel untuk uji validitas dan
uji reliabilitas.
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah karakteristik yag diamati yang mempunyai variasi nilai
dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti secara empiris atau
Hidayat, 2014). Variabel independent dalam penelitian ini adalah fungsi fisik pasien
stroke.
menjadi akibat dari variabel bebas (Sugiyono, 2012; Hidayat, 2014). Variabel
F. Definisi Operasional
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu fenomena atau objek. Definisi
(Hidayat, 2014). Definisi operasional pada penelitian ini diuraikan pada tabel 3.1 dibawah
ini.
66
Fungsi fisik Kemampuan untuk Kemampuan saat: Wawancara menggunakan Ordinal Dinyatakan dalam
melakukan berbagai Barthel Index rentang 0-100
aktivitas yang 1. Makan
membutuhkan 2. Mandi 1. Baik: 75-100
kemampuan fisik, mulai 3. Merawat diri 2. Cukup: 50-74
dari perawatan diri (basic (berdandan) 3. Kurang: 25-49
activity of daily living) 4. Berpakaian 4. Sangat kurang:
(ADL)) ke aktivitas yang 5. Buang air besar 0-24
lebih kuat yang 6. Buang air kecil
membutuhkan 7. Penggunaan toilet
peningkatan derajat 8. Berpindah
mobilitas, kekuatan, atau 9. Mobilitas
daya tahan. 10. Menggunakan tangga
Beban caregiver Beban caregiver telah 1. Kesehatan caregiver Kuesioner Zarit Burden Ordinal Ada 4 kategori
didefinisikan sebagai 2. Kesejahteraan Interview 1. Tidak ada
jenis stres atau psikologis caregiver beban: 0-21
ketegangan yang dialami 3. Keuangan caregiver 2. Beban ringan:
oleh caregiver terkait 4. Kehidupan sosial 21-40
dengan masalah dan caregiver 3. Beban sedang:
tantangan yang mereka 5. Hubungan antara 41-60
hadapi sebagai akibat caregiver dan pasien 4. Beban berat:
status penerima 61-88
perawatan. Ini adalah Dengan
keadaan yang diakibatkan pemberian score
oleh tugas atau batasan 0 : tidak pernah
67
G. Instrument Penelitian
Instrument merupakan suatu alat ukur pengumpulan data untuk memperkuat hasil
penelitian. Instrument pada penelitian ini menggunakan alat ukur berupa kuesioner dan
wawancara. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
dijawabnya (Sugiyono, 2012). Instrument yang peneliti akan gunakan tertulis dalam
bahasa Inggris, oleh sebab itu instrument akan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia
dan akan disesuaikan dengan karakteristik wilayah yang akan diteliti namun tidak
Pada penelitian ini yang digunakan oleh peneliti sebagai alat ukur adalah barthel
fungsi fisik responden. Barhel index pertama kali dijelaskan pada tahun 1955 oleh Dr
Florence Mahoney dan Dorothea Barthel, dimana terdapat 10 item ukuran aktivitas
kehidupan sehari-hari dengan reliabilitas dan validitas yang sangat baik dan
penggunaanya membutuhkan 1,5 menit (Ardi, 2011). Dalam pengobatan stroke, BI itu
digunakan dalam praktik klinis untuk menilai kemampuan dasar, untuk mengukur
planning (Pietra et al, 2011;Duffy et al, 2013). Barthel index memiliki keandalan inter-
rater reliability yang sangat baik untuk administrasi standar setelah stroke yaitu κw,
0,93; Interval kepercayaan 95%, 0,90-0,96 pemodelan efek acak (Duffy et al, 2013).
Zarit burden interview (ZBI) merupaka salah satu alat ukur yang biasa digunakan
dalam mengukur beban yang menyediakan penilaian komprehensif baik beban subjektif
69
maupun objektif. Zarit burden interview dirancang oleh Steven H Zarit (USA), untuk
mencerminkan tekanan yang dialami oleh pengasuh penderita disabilitas. Terdiri dari
22 item pertanyaan dengan 5 poin Skala Likert mulai dari tidak pernah (0), jarang (1),
kadang (2), cukup sering (3), atau hampir selalu (4). Domain dari ZBI berfokus pada
hubungan antara caregiver dan pasien yang dengan nilai Croncbach’s Alpha > 0,70,
yaitu 0,88-0,91 dengan construct validity r=7,1. Instrumen ini juga akan memberikan
pasca stroke. Mendapatkan nilai tinggi dalam domain tertentu menunjukkan beban yang
lebih tinggi (Seng et al, 2010; Kumar et al, 201; Purdani, 2016). Skor rata-rata ZBI
secara signifikan lebih tinggi (30,19 ± 14,81 vs 20,30 ± 12,96, P <0,01) (Imarhiagbe et
al, 2017).
1. Kesehatan 10, 16 2
caregiver
psikologis
3. Keuangan 11, 15 2
caregiver dan
pasien
Jumlah 22
70
1. Uji validitas
keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa
yang seharusnya diukur (Nursalam, 2013). Pada penelitian ini peneliti menggunakan
instrumen yang berupa kuesioner dan wawancara dengan instrumen. Instrumen yang
peneliti gunakan yaitu zarit burden interview dan barthel index yang dimodifikasi
pasien stroke (barthel index) dan 30 responden merupakan caregiver pasien stroke
(zarit burden interview) di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin di ruang
berlian, Ruby dan Poli Saraf. Responden yang digunakan untuk uji validitas berbeda
dengan responden yang digunakan untuk penelitian. Uji validitas dalam penelitian ini
akan menggunakan rumus pearson product moment yang kemudian di uji dengan
menggunakan uji t. Untuk melihat nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan signifikan yang
digunakan adalah 5%. Dasar pengambilan keputusan adalah valid jika t hitung > t tabel
dengan indeks korelasinya (r) 0,361. Apabila ada pertanyaan yang tidak valid maka
𝑛 ∑ − ∑ . ∑
Rhitung =
2 2
√[𝑛.∑ 2 − ∑ ]. [𝑛.∑ − ∑ 2]
Keterangan :
N = jumlah responden
71
Rumus uji t
𝑟√ 𝑛−
Thitung =
√ −𝑟 2
Keterangan :
T = nilai thitung
N = jumlah responden
(Hidayat, 2014)
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil
pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua
kali atau leih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama
(Notoatmojo, 2012).
Setelah mengukur validitas dari kuesioner dan alat observasi maka akan
kuesioner dan alat observasi peneliti akan menggunakan Cronbach’s alpha. Hasil uji
reliabilitas dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s alpha > 0,6 dan sebaliknya
pertanyaan dikatakan tidak reliabel jika nilai Croncach’s alpha < 0,6.
𝑘 ∑
R 11 = [𝑘− ][1 − 𝜎 2
]
(Sugiyono, 2015)
72
Teknik persiapan pengumpulan data yang akan dilakukan pada penelitian ini
dimulai dengan prosedur administrasi yang berlaku, yaitu dengan mendapakan ijin dari
koordinator riset STIKES Suaka Insan Banjarmasin dan telah mendapatkan ijin dari
diklat dan dari kepala ruangan rawat inap pasien stroke (ruang Ruby dan Berlian) dan
Dalam tahap pengumpulan data untuk penelitian ini akan diambil dengan
menggunakan alat wawancara berupa skala penilaian (rating scale) yang berbentuk
deskripsi dan kuesioner yang diberikan kepada pasien dan keluarga setelah
responden.
Pengambilan data akan dilaksanakan pada bulan Januari-Febuari 2018 di RSUD Dr.
Moch Ansari Saleh Banjarmasin di ruang Berlian, Ruby dan Poli saraf, dengan tahap
1. Tahap persiapan
melanjutkan judul penelitian, peneliti memulai proses pembuatan proposal sampai pada
tahap ujian proposal dan dinyatakan lulus. Setelah proposal selesai, peneliti meminta
surat izin penelitian ke pihak Institusi Pendidikan STIKES Suaka Insan Banjarmasin.
Setelah surat izin penelitian yang dikeluarkan oleh Institusi STIKES Suaka Insan
Banjarmasin selesai, peneliti menyampaikan surat izin tersebut kepada Direktur Rumah
73
Sakit Umum Daearah Dr. Moch Ansari Saleh Banjarmasin untuk mendapatkan izin
melakukan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah mendapatkan izin penelitian dari Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Peneliti meminta izin penelitian kepada Kepala
Ruangan di Ruang Berlian, Ruby dan juga Poli saraf Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin untuk pengumpulan data pada responden. Sebelum
untuk membahas tentang pengisian kuesioner termasuk syarat pemberian angka pada
penilaian obeservasi. Setelah itu peneliti atau team bertemu dengan responden dan
kuesioner yang diberikan pada responden dan wawancara langsung keadaan pasien
penjelasan kepada calon responden mengenai apa yang diteliti, tujuan penelitan, dan
manfaat penelitian.
Kemudiaan peneliti atau team akan memberikan lembar persetujuan kepada calon
responden, dan dianggap menyetujui diri sebagai subjek penelitian dengan menyertakan
tanda tangan sebagai bukti persetujuan. Sebelum kuesioner diberikan peneliti atau team
terlebih dahulu menjelaskan tentang cara pengisian kuesioner, bila sudah mengerti
responden diminta untuk mengisi dan menjawab kuesioner dengan jujur, jelas, dan
lengkap. Kuesioner yang dibagikan bersifat pertanyaan dan pernyataan tertutup dengan
memilih salah satu jawaban pada setiap soalnya dan memberi jawaban langsung sesuai
pilihan.
74
Untuk responden yang tidak bisa membaca dan menulis, peneliti atau team
diberikan waktu ± 30 menit dan kuesioner langsung dikumpulkan pada peneliti atau
team saat itu juga. Kuesioner yang terkumpul kemudiaan diperiksa kelengkapannya
apakah memenuhi syarat atau tidak. Jika ada item pertanyaan yang tidak terisi
responden diminta kembali untuk mengisi jawabannya yang kosong atau lupa diisi.
sesuai dengan skor yang telah ditetapkan pada tiap pilihan jawaban. Setelah data
penelitian.
1. Pengolahan Data
Kuesioner – kuesioner yang sudah selesai diisi oleh responden, kemudian akan
dan analisa data. Kegiatan dalam mengolah data meliputi (Notoatmodjo, 2010; Hidayat,
2011):
a. Editing
Pada tahap ini, lembar jawaban dikumpulkan kemudian dilakukan editing yang
tujuannya memeriksa data yang telah terkumpul di tempat pengumpulan data untuk
sehingga jika ada kekurangan segera dapat dilengkapi. Jika ternyata didapatkan
data/informasi yang tidak lengkap dan tidak mungkin dilakukan pengulangan, maka
b. Coding
Pada tahap ini, peneliti akan melakukan 2 jenis pengkodean, pertama peneliti
akan memberikan kode responden pada sebuah kolom yang disediakan oleh peneliti
sebagai tempat merekam data secara manual atau sering dikatakan lembar kode.
Kedua, peneliti akan memberi kode pada setiap kuesioner dan jawaban dengan kode
c. Scoring
Untuk menentukan skor atau nilai setiap item pernyataan dan menentukan nilai
terendah atau tertinggi. Peneliti melalui 5 tahapan dalam memberikan nilai (skor)
5) Memeriksa nilai terendah jika dapat dibagi dengan nilai interval maka kelas
bawah mulai dari nilai terendah tersebut akan tetapi jika tidak bisa/nilai ganjil
d. Tabulating
membuat tabel-tabel data atau yang sering disebut dengan “master table” sesuai
e. Entry
Setelah kuesioner terisi dan telah melewati proses penskoringan, maka langkah
selanjutnya adalah data entry. Entry ialah sebuah cara yang digunakan untuk
komputer setelah semua jawaban telah selesai diskor. Dalam proses ini, peneliti
dituntut harus lebih teliti dalam mengerjakannya. Jika tidak maka akan berpengaruh
pada hasilnya.
f. Cleaning
Setelah semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan,
koreksi. Proses ini sering disebut pembersihan dara atau cleaning. Cleaning ini
contohnya seperti pemeriksaan data yang hilang (missing data), variasi data, dan
konsistensi data.
2. Analisa data
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik dan metode dalam
a. Analisis Univariat
1) Untuk menyuguhkan data dari sosial demografi (usia, pekerjaan, jenis kelamin)
Keterangan:
P = angka prosentase
77
N = jumlah respoden
(Sujdiono, 2010)
2) Untuk menggambarkan fungsi fisik dan tingkat beban caregiver sebagai hasil dari
∑𝑓𝑖.𝑥𝑖
Rata-rata hiung (ẍ) = ∑𝑓𝑖
Keterangan:
Xi = nilai tengah
(Hidayat, 2014)
b. Analisa Bivariat
hipotesis adanya aktivitas hubungan fungsi fisik dengan beban caregiver maka
dilakukan uji statistik korelasi spearman rank (Rho). Menurut Hidayat (2014), uji
statistik korelasi spearman rank adalah uji statistik yang digunakan ketika menguji
−6∑𝑑2
rs =
n n2 −
Keterangan
variable dependen.
78
L. Etika Penelitian
berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan
seperti:
1. Informed consent
persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek
tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi
yang harus ada di informed consent antara lain partisipasi pasien, tujuan dilakukan
masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi
dan lain-lain.
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.