Anda di halaman 1dari 22

73

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Ruang Edelwis RSUD Ulin

Banjarmasin pada bulan Januari 2017. Peneliti memilih RSUD Ulin

Banjarmasin sebagai tempat penelitian adalah karena ditemukannya

data pada tahun 2016 tentang prevalensi Kanker Payudara, dimana

Kanker Payudara menduduki posisi nomor satu, disamping itu RSUD

Ulin Banjarmasin merupakan central pengobatan Kanker Payudara

yang mencakup Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan

Kalimantan Timur, dan lokasi RSUD Ulin Banjarmasin adalah lokasi

yang mudah dijangkau oleh peneliti untuk melakukan penelitian.

C. Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,

2010). Pada penelitian ini populasi adalah seluruh pasien kanker

payudara yang menjalani kemoterapi di Ruang Edelwis RSUD

Ulin Banjarmasin tahun 2017. Dengan rata-rata pasien tiap

bulannya 68 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi

(Hidayat ,2014). Sampel dalam penelitian ini adalah pasien kanker


74

payudara yang menjalani kemoterapi di Ruang Edelweis RSUD

Ulin Banjarmasin pada bulan Januari 2017.

D. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini mengunakan metode

non probability sampling dengan jenis purposive sampling, yaitu

pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu (ciri dan kriteria)

dari populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2010;

Sugiyono, 2012) dengan kriteria sebagai berikut :

1. Kriteria Inklusi

a. Responden yang ditetapkan dengan diagnosis Kanker Payudara

dan yang mendapatkan tindakan pengobatan kemoterapi.

b. Tingkat kesadaran responden penuh (composmentis)

c. Pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi ke 2-8

d. Responden kooperatif dan bersedia menjadi subjek penelitian

2. Kriteria Eksklusi

Responden akan dielimansi atau dianggap gugur apabila:

a. Responden mengalami penurunan kesadaran (tidak

composmentis).

b. Responden bersedia tapi mengalami keadaan drop

c. Responden tidak dapat berkomunikasi dengan bahasa apapun

serta tidak dapat membaca dan mendengar.


75

E. Variabel Penelitian

Variabel adalah karakteristik subjek penelitian yang berubah

dari satu subjek ke subjek lainnya (Hidayat, 2014). Variabel penelitian

ini adalah variabel ganda yaitu variabel independen dan variabel

dependen. Variabel independen merupakan variabel yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen atau terikat

(Hidayat, 2014). Pada penelitian ini variabel independennya adalah

body image pada pasien kanker payudara. Variabel dependen adalah

variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas

(Hidayat, 2014). Pada penelitian ini variabel dependen adalah kualitas

hidup terkait kesehatan.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang dialami, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran

secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2014).

Definisi operasional pada penelitian ini dapat diuraikan pada tabel

dibawah ini.
76

Tabel. 3.1. Definisi Operasional

Variabel Penelitian Definisi variabel Parameter Alat Ukur Skala Hasil Ukur

Variabel Cara seseorang 1. Aspek kognitif Kuesioner Ordinal Positif :

Independent: mempersepsikan (Kesadaran <50%

Body Image ukuran,penampilan, akan tubuhnya) Negatif :

fungsi tubuh dan 2. Perilaku >50%

keseluruhannya 3. Aspek Afektif

(Sensasi tubuh

seperti nyeri,

kesenangan,

keletihan,dan

gerakan fisik

Variabel Kesehatan yang 1. Kesejahteraan Kuesioner Ordinal Baik: 98-146

Dependent: berkualitas terkait Fisik Sedang:49-97

Kualitas Hidup kehidupan mengacu 2. Kesejahteraan Buruk: 0-48

Terkait Kesehatan pada sejauh mana Fungsional

seseorang biasa atau 3. Kesejahteraan

diharapkan fisik, Emosional

emosional dan sosial 4. Kesejahteraan

yang dipengaruhi oleh Sosial/Keluarga

kondisi medis atau 5. Kekhawatiraan

pengobatannya tambahan
77

G. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan suatu alat ukur pengumpulan data untuk

memperkuat hasil penelitian. Instrumen pada penelitian ini

menggunakan alat ukur berupa kuesioner. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi sejumlah

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2012). Pada penelitian ini kuesioner yang akan digunakan

oleh peneliti sebagai alat ukur body image adalah Body Image Scale

(BIS). Instrument Body Image Scale pernah di uji ke validitasannya di

negara Portugis, Cina, Korea, dan Indonesia. Jumlah item pertanyaan

adalah 9 butir tentang body image, menggunakan skala Likert. Untuk

variabel kualitas hidup terkait kesehatan instrumen yang digunakan

adalah Functional Assesment Of Cancer Treatment-Breast (FACT-B).

Instrumen FACT-B ini digunakan di Persia, Inggris, Singapore,

Cina.Jumlah item pertanyaan untuk kualitas hidup terkait kesehatan

(FACT-B) adalah 37 butir yang terdiri dari 2 bagian FACT-G dan BCS

(Breast Cancer-Specific Subscale).

Skala jawaban pada instrument penelitian variabel Body Image

Scale adalah menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan skala

yang digunakan untuk mengukur persepsi seseorang tentang masalah

dalam hidupnya (Hidayat, 2011). Jawaban untuk Body Image dari

pernyataan unfavorable diberi skor 1 = tidak sama sekali, 2 = sedikit, 3

= sedikit cukup, 4 = sangat banyak. Adapun skala jawaban pada

variabel kualitas hidup terkait kesehatan menggunakan skala Likert.


78

Skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur persepsi

seseorang tentang masalah dalam hidupnya (Hidayat, 2011). Jawaban

untuk kualitas hidup terkait kesehatan dari pernyataan favorable

diberiskor 0=tidak sama sekali, 1= sedikit, 2=agak,3= sedikit cukup, 4

=sangat banyak dan untuk pernyataan unfavorable diberi skor 0= sangat

banyak, 1 = sedikit cukup, 2 = agak, 3 = sedikit, 4 = tidak sama sekali.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Body Image

Variabel Item Jumlah

Favorable Unfavorable

Aspek Afektif - 1,2,3,4 4

Aspek Kognitif 8,9 2

Perilaku 5,6,7 3

Jumlah 9
79

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Kualitas Hidup Terkait Kesehatan

Variable Item Jumlah

Favorable Unfavorable

Kesejahteraan Emosional GE2 GE1,GE3,GE4,GE,GE6 6

Kesejahteraan Fungsional GF1,GF2,GF3, GF4, 7

GF5,GF6,GF7

Kesejahteraan Fisik GP1, GP2, GP3, GP4, 7

GP5, GP6, GP7

Kesejahteraan Sosial/Keluarga GS2, GS3, GS4,GS5, GS7 GS1, GS6 7

Kekhawatiraan tambahan B2, B4, B9 B1, B3, B5, B6, B7, 9

B8,

Jumlah 36

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas

karena instrument yang digunakan sudah di uji validkan. Yang mana

untuk instrumen Body Image Scale yang diadopsi dari Hopwood (2001)

pertanyaan yang telah diujikan dengan korelasi Pearsons product

moment. Konsistensi internal diukur menggunakan koefisien reliabilitas

Cronbach Alpha, dengan nilai minimum 0,70 untuk mempertahankan

item. Dengan Cronbach's Alpha 0.93 dan validitas klinis yang baik
80

berdasarkan prevalensi respon, diskriminan validitas (P <0,0001, Mann

Whitney),sensitivitas untuk mengubah (P < 0,001, Wilcoxon signed

jajaran test).

Instrumen yang sudah valid untuk mengukur kualitas hidup

terkait kesehatan adalah FACT-B. Analisa statistik menggunakan SPSS

15.0. Reliabilitas diperiksa menggunakan Cronbachs alpha koefisien.

Hasil dari Cronbachs alpha koefisien reliabilitas untuk skala ini, 0.71

untuk kesejahteraan fisik, 0.91 untuk kesejahteraan sosial/keluarga,

0.78 untuk kesejahteraan emosional, 0.93 untuk kesejahteraan

fungsional, kekhatiraan tambahan 0.63 dan total skala 0.92 (Patoo et al,

2015).

I. Teknik Pengumpulan Data

1. Tahap persiapan pengumpulan data

Dalam tahap persiapan pengumpulan data yang dilakukan

sesuai dengan prosedur ketentuan administrasi yang berlaku yaitu

pertama peneliti meminta surat izin penelitian ke pihak institusi

pendidikan STIKES Suaka Insan Banjarmasin. Setelah surat izin

penelitian dikeluarkan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah

Ulin Banjarmasin untuk mendapatkan izin melakukan penelitian.

Setelah surat izin penelitian dikeluarkan oleh Direktur Rumah Sakit

Umum Daerah Ulin Banjarmasin, peneliti mengajukan surat izin

penelitian tersebut kepada staff bagian penelitian RSUD Ulin


81

Banjarmasin. Setelah mendapatkan persetujuan dari staff bagian

penelitian, peneliti menyampaikan surat permohonan pengambilan

data kepada Instalasi Rekam Medik dan Kepala Ruang Edelweis

RSUD Ulin Banjarmasin untuk melakukan pengumpulan data dan

selanjutnya peneliti akan menyebarkan kuesioner kepada

responden.

2. Tahap Pengumpulan Data

Dalam tahap pengumpulan data, pada, peneliti menerima

surat balasan tentang izin meminta beberapa data kepada pihak

rumah sakit. Setelah itu peneliti menyebarkan kuesioner kepada

responden, sebelum responden mengisi kuesioner, peneliti

memberikan penjelasan maksud dan tujuan pelaksanaan penelitian

kepada keluarga/orang tua dan anak, peneliti juga menjelaskan cara

pengisian kuesioner, peneliti juga memberikan lembar permohonan

menjadi responden dan lembar persetujuan informed consent.

J. Jalannya Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2017 di

Ruang Edelweis RSUD Ulin Banjarmasin, dengan tahap persiapan dan

pelaksanaan sebagai berikut:


82

1. Tahap persiapan

Dalam tahap persiapan, setelah peneliti mendapatkan

persetujuan untuk melanjutkan judul penelitian, peneliti memulai

proses pembuatan proposal sampai pada tahap ujian proposal dan

dinyatakan lulus. Setelah proposal selesai, peneliti meminta surat

izin penelitian ke pihak Institusi pendidikan STIKES Suaka Insan

Banjarmasin. Setelah surat izin penelitian yang dikeluarkan oleh

Institusi STIKES Suaka Insan Banjarmasin selesai, peneliti

menyampaikan surat izin tersebut kepada Direktur Rumah Sakit

Umum Daerah Ulin Banjarmasin untuk mendapatkan izin

melakukan penelitian

2. Pelaksanaan

Setelah mendapatkan izin penelitian dari Direktur Rumah

Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin. Peneliti meminta izin

penelitian kepada kepala ruangan di Ruang Edelweis Rumah Sakit

Umum Daerah Ulin Banjarmasin untuk pengumpulan data pada

responden. Setelah bertemu dengan resonden maka peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Data diambil dengan

menggunakan kuesioner yang diberikan pada responden yang telah

mendatangani informed consent. Pembagian kuesioner dilakukan

langsung oleh peneliti, sebelum kuesioner diberikan peneliti

terlebih dahulu menjelaskan tentang cara pengisian kuesioner, bila

sudah mengerti responden diminta untuk mengisi kuesioner dengan


83

jujur, jelas dan lengkap. Kuesioner yang dibagikan bersifat

pertanyaan tertutup dengan memilih salah satu jawaban pada setiap

soalnya dengan memberi jawaban langsung sesuai pilihan.

Untuk responden yang tidak bisa membaca dan menulis ,

peneliti mendampingi penderita dengan membacakan pertanyaan.

Untuk pengisian kuesioner diberikan waktu 30 menit dan

kuesioner langsung dikumpulkan pada peneliti saat itu juga.

Kuesioner yang terkumpul kemudian diperiksa kelengkapannya

apakah memenuhi syarat atau tidak. Jika ada item pertanyaan yang

tidak terisi, responden diminta kembali untuk mengisi jawabannya

yang kosong atau lupa diisi. Adapun keseluruhan data yang sudah

terkumpul tersebut kemudian ditabulasikan sesuai dengan skor

yang telah ditetapkan pada tiap pilihan jawaban. Setelah data

ditabulasikan kemudian peneliti mengklasifikasi data serta

menganalisa data tersebut. Hasil dari pengolahan data kemudian

dipergunakan untuk penyusunan laporan penelitian.

K. Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan data

Kuesioner-kuesioner yang sudah selesai diisi oleh

responden, kemudian dikumpulkan kembali oleh peneliti,

langkah selanjutnya adalah pengolahan dan analisa data.

Kegiatan mengolah data meliputi (Hidayat, 2011):


84

a. Editing

Pada tahap ini, lembar jawaban dikumpulkan

kemudian dilakukan editing. Editing merupakan upaya

memeriksa data yang telah terkumpul ditempat

pengumpulan data untuk meneliti kembali apakah

isi/jawaban dalam lembar kuesioner sudah lengkap,

sehingga jika terjadi kekurangan segera dapat dilengkapi.

Jika ternyata didapatkan data/informasi yang tidak lengkap

dan tidak mungkin dilakukan pengulangan, maka lembar

kuesioner beserta jawabannya tersebut dikeluarkan (drop

out).

b. Coding

Dalam lembar kuesioner per masing-masing

responden terdapat sebuah kolom yang disediakan oleh

peneliti sebagai tempat merekam data secara manual atau

sering dikatakan lembar kode yang berisikan nomor

responden dan nomor pertanyaan. Coding adalah sebuah

cara mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para

responden kedalam kategori. Biasanya dilakukan setelah

semua kuesioner sudah dilakukan pengeditan (editing).

c. Scoring

Untuk menentukan skor atau nilai untuk setiap item

pernyataan dan menentukan nilai terendah atau tertinggi.


85

Peneliti melalui 5 tahap dalam memberikan nilai (skor)

pada kuesioner berdasarkan setiap kategori soal. Lima

tahapan tersebut adalah :

1) Menentukan nilai terendah dan nilai tertinggi

2) Menentukan rentang kelas (range)/R dengan rumus

R=NT-NR

3) Menentukan ukuran kelas (class size/cs) yang

idealnya adalah 3-15

4) Menghitung interval/jarak dengan rumus: R/cs

5) Memeriksa nilai terendah jika dapat dibagi dengan

nilai interval maka kelas bawah mulai dari nilai

terendah tersebut akan tetapi jika tidak bisa / nilai

ganjil maka dimulai dari angka dibawah dari nilai

terendah.

Pada penelitian ini setiap kali hasil yang dicapai

oleh responden kemudian diinterpretasikan kedalam

beberapa kategori :

1) Untuk menentukan hasil ukur variabel body image :

Positif : < 50%

Negatif : > 50%


86

2) Untuk menentukan hasil ukur variabel kualitas hidup

terkait kesehatan (Pradana, dkk, 2012):

Buruk : 0-48

Sedang : 49-97

Baik : 98-146

d. Entry

Setelah kuesioner terisi dan telah melewati proses

dan telah melewati proses penskoringan, maka langkah

selanjutnya adalah data entrydata entry. Entry ialah

sebuah cara yang digunakan untuk memproses data

dengan cara memasukkan data ke program software

komputer setelah semua jawaban telah selesai diskor.

Program komputer yang dapat digunakan bermacam-

macam, namun yang akan digunakan oleh peneliti adalah

dengan menggunakan program SPSS for window. Dalam

proses ini, peneliti dituntut harus lebih teliti dalam

mengerjakannya. Jika tidak maka akan berpengaruh pada

hasilnya.
87

e. Tabulating

Tabulating merupakan proses lanjutan dari entry.

Tabulating yakni proses membuat tabel-tabel data atau

yang sering disebut dengan master tablesesuai dengan

tujuan peneliti yang diinginkan oleh peneliti.

f. Cleaning

Setelah semua data dari setiap sumber data atau

responden selesai dimasukkan, peneliti akan mengecek

kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan

kode, ketidak lengkapan data, dan lain lain di dalam

komputer. Kemudian dilakukan proses koreksi. Proses ini

sering disebut pembersihan data atau cleaning. Cleaning

ini contohnya seperti pemeriksaan data yang hilang

(mising data), variasi data, dan konsistensi data.

2. Analisa Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik

metode dalam menganalisa data, yakni :

a. Analisis Deskritif (univariat)

Bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan

karakteristik setiap variable penelitian (Notoatmodjo, 2010,

p.182). Analisis data yang digunakan minimum, maximum,

rata-rata, standar deviasi dan distribusi frekuensi. Analisa


88

ini digunakan untuk menjelaskan / mendeskripsikan angka

atau nilai masing-masing variabel dengan ukuran

presentase (Budiarto, 2002). Pada penelitian ini peneliti

menggunakan uji statistik antara lain :

a. Distribusi Frekuensi

Distribusi frekuensi adalahpenyusunan data dalam

kelas-kelas interval (Kuswanto, 2006).

Pada penilaian ini uji distribusi frekuensi untuk

mengukur presentase karakteristik responden (usia,

tingkat pendidikan,pekerjaan) dan variabel body

imageserta kualitas hidup terkait kesehatan pada pasien

kanker payudara yang menjalani kemoterapi.

Rumus : p = f x 100%

Keterangan :

p : Hasil presentase

f : Hasil pencapaian/skor total setiap responden

N : Hasil pencapaian maksimal/skor maksimal


89

b. Mean (x)

Mean atau nilai rata-rata adalah teknik penjelasan

kelompok yang berdasarkan atas nilai rata-rata dari

kelompok tersebut (Sugiyono, 2010). Rata-rata (mean)

ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu

yang ada pada kelompok tersebut. Pada penelitian ini uji

statistik mean untuk mengukur kategori body image dan

kualitas hidup terkait kesehatan pada pasien kanker

payudara yang menjalani kemoterapi.

Rumus :

Me = X i

Keterangan :

Me : Mean

: Epsilon (baca jumlah)

X
i : Nilai x ke i sampai ke n

n : Jumlah individu

c. Standar Devisiasi

Standar devisiasi adalah nilai penyebaran rata-rata

di sekitar rata-rata hitung (M.Rachmat,2012). Pada

penelitian ini uji statistik standar deviasi untuk mengukur

heterogenitas tingkat kategori body image dan kualitas


90

hidup terkait kesehatan pada pasien kanker payudara

yang menjalani kemoterapi.

Rumus :

= (x-x)2

Keterangan :

: Simpangan baku populasi

: jumlah

x : Nilai data

x : Rata-rata

b. Analisis Bivariat

Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan atau

untuk membuktikan hipotesis adanya hubungan antara body

image dan kualitas hidup terkait kesehatan pada pasien

Kanker Payudara, maka dilakukan uji statistik korelasi

Spearman Rho (Notoatmodjo, 2010). Uji statistik korelasi

Spearman Rho digunakan ketika menguji variabel-variabel

yang menggunakan skala ordinal, dengan rumus:

rs = 1- 6 d2

n (n2 - 1)
91

Keterangan :

rs = nilai korelasi Spearman Rank

d2 = selisih setiap pasangan Rank

n = jumlah pasangan Rank untuk Spearman

Taraf signifikansi 95% dengan kemaknaan

5%(0,05). Jika nilai rs < maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya adanya hubungan antara variabel

independent dengan variabel dependent, sebaliknya jika rs

> berarti Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya tidak

ada hubungan antara variabel independent dengan variabel

dependent. Interpretasi nilai korelasi yaitu pada pedoman

sebagai berikut (Sugiyono, 2014).

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai r ( Koefesien Korelasi)

Interval Tingkat Hubungan

0,00 0,19 Sangat Rendah

0,20- 0,39 Rendah

0,40 0,59 Sedang

0,60 0,79 Tinggi

0,80 1,00 Sangat Tinggi


92

L. Etika Penelitian

Penelitian ini tidak bertentangan dengan etika. Penelitian harus

etis dalam artian hak responden harus dilindungi (Hidayat, 2011). Etika

penelitian yang dimaksud meliputi :

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan Responden)

Peneliti memberikan penjelasan kepada responden sebelum

mengisi kuesioner. Setelah responden mengerti diminta

kesediannya untuk menjadi responden penelitian. Kesedian

responden tersebut ditandai dengan kesediaan responden

menandatangani informed consent yang sebelumnya telah peneliti

siapkan.

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang

memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan

cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode lembar pengumpulan

data atau hasil penelitian yang disajikan.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan etika dengan memberikan jaminan-

jaminan kesehatan hasil penelitian baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin


93

kerahasiannya oleh peneliti, hanya data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.


94

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel independen merupakan variabel yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen atau terikat

(Hidayat, 2014). Pada penelitian ini variabel dependennya adalah

body image .

2. Variabel Dependent

Variabel ini merupakan variabel yang dipengaruhI atau

menjadi akibat karena variabel bebas (Hidayat, 2014). Pada

penelitian ini variabel dependen adalah kualitas hidup terkait

kesehatan (FACT-B).

Anda mungkin juga menyukai