Anda di halaman 1dari 23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang dilandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan (Sugiyono, 2012). Metode dalam penelitian ini yaitu dengan

metode studi korelasi menggunakan kuesioner dengan pendekatan

wawancara, didesain secara deskriptif dengan mengkorelasikan antara 2

variabel pengetahuan dengan manajemen diri pada pasien diabetes mellitus

Di Puskesmas Cempaka kota Banjarmasin 2017.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Cempaka kota

Banjarmasin pada bulan Februari 2017- Maret 2017. Peneliti memilih

Puskesmas Cempaka karena jumlah penyakit diabetes mellitus terbanyak

pada tahun 2015 dengan jumlah 2001..

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang


ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes mellitus yang

menjalani rawat jalan di Puskesmas Cempaka kota Banjarmasin dengan

rata – rata populasi tiap bulannya sebanyak 153 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti

(Arikunto, 2010). Sampel pada penelitian ini yaitu pasien diabetes mellitus

yang menjalani rawat jalan di Puskesmas Cempaka Kota Banjarmasin

yang didapat selama waktu penelitian pada bulan Februari-Maret 2017.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Arikunto,

2010). Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan

Metode non probability sampling jenis purposive sampling, yaitu sampel

dipilih berdasarkan ciri dan kriteria dari populasi yang sudah diketahui

sebelumnya (Notoadmojo, 2010), dengan kriteria sebagai berikut:

Kriteria inklusi :

1. Subjek pasien wanita dan laki-laki dengan diagnosis diabetes

mellitus rawat jalan pada bulan Februari 2017.

2. Dapat berkomunikasi secara baik dan dimengerti.

3. Kooperatif dan bersedia menjadi responden.

Kriteria ekslusi :

1. Pasien yang menolak menjadi responden


D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang

atau objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2009). Variabel dalam penelitian ini yaitu pengetahuan dan manajemen diri

pasien diabetes mellitus Di Puskesmas Cempaka Kota Banjarmasin tahun

2017.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara optimal

berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti

untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu

fenomena atau objek (Hidayat, 2008). Definisi operasional ditentukan

berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian, sedangkan

cara pengukurannya merupakan cara dimana variabel dapat diukur dan

ditentukan karakteristiknya (Nursalam, 2008).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala Hasil Ukur


Operasional
Pengetahua Sesuatu yang a. Tahu Kuesioner Ordinal a. Baik
n diperoleh - Penyebab DKQ 24 (76-100%)
individu dari - Anatomi (Diabetes b. Cukup
pengamatan - Pemeriksaan Knowledge (56–75%)
dan diagnostik Questionna c.Kurang
kemampuan - Tipe diabetes ire) (<56%)
mengingat - Penatalaksana
sesuatu an
- Patofisologis
Manajemen Seperangkat a. Diet Kuesioner Ordinal a. Adekuat
diri perilaku pasien b. Latihan fisik DSMQ (55 – 80)
diabetes c. Medikasi (Diabetes
mellitus dalam d. Monitoring gula Self- b. Sedang
mencegah darah Manageme (28 – 54)
upaya e. Perawatan kaki nt
komplikasi Questionna c. Inadekuat
ire) (1 – 27)
F. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat – alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini peneliti akan

menggunakan instrumen kuesioner. Kuesioner yang akan digunakan oleh

peneliti sebagai alat ukur pengetahuan adalah Diabetes Knowledge

Questionnaire 24 (DKQ24).Instrumen pengetahuan pernah di uji ke

validitasannya di negara Amerika, dan Nigeria dengan nilai validitas (0,001)

dan uji realibilitas cooficient alpa (0.78). Jumlah item pertanyaan adalah 24

butir tentang pengetahuan, menggunakan skala ordinal. Untuk variabel

manajemen diri terkait kesehatan instrumen yang digunakan adalah Diabetes

Self-Management Questionnaire). Instrumen DSMQ ini digunakan di Jerman ,

dengan nilai validitas keseluruhan konsistensi internal (Cronbach alpha) yang

baik (0,84), konsistensi dari sub-skala yang dapat diterima (GM: 0.77; DC:

0.77; PA: 0,76; HU: 0.60).Jumlah item pertanyaan untuk manajemen diri

adalah 16 butir.

Skala jawaban pada instrument penelitian variabel pengetahuan

menggunakan skala Guttman. Skala Guttman merupakan skala yang akan

didapatkan jawaban yang tegas yaitu “Ya-tidak”. Jawaban untuk pengetahuan

terkait dari pernyataan favorable jawaban ”tidak” diberi skor 0, dan jawaban

“ya” diberi skor 1. Jawaban untuk pengetahuan dari pernyataan unfavorable

jawaban “tidak diberi skor 1, dan jawaban “ya” diberi skor 0. Skala jawaban

pada instrument penelitian variabel manajemen diri menggunakan skala Likert.

Skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur persepsi

seseorang tentang masalah dalam hidupnya (Hidayat, 2011). Jawaban untuk


manajemen diri dari pernyataan favorable diberi skor 1 =tidak pernah, 2

=kadang ,3= sering, 4 =selalu.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Pengetahuan

Variabel Item Jumlah

Favorable Unfavorable

Aspek 1,2,3,19 - 4

Pengetahuan

Umum

Penyebab

Diabetes

Mellitus

Aspek 18,24 2

Pengetahuan

diet

Aspek 4 - 1

Pengetahuan

anatomi

fisiologi

Aspek 11 1

pengetahuan

tipe diabetes
Aspek 8,20,21,22 - 4

pengetahuan

tanda dan gejala

diabetes

Aspek 6 - 1

pengetahuan

tentang faktor

resiko diabetes

Aspek 15 - 1

pengetahuan

tentang proses

penyembuhan

luka

Aspek 12,14 - 2

pengetahuan

tentang

patofisiologis

Aspek 9 - 1

pengetahuan

tentang

pemeriksaan

diagnostik
Aspek 5,10,13, - 6

pengetahuan 16,17,23

penatalaksanaan

diabetes

Aspek 7 - 1

pengetahuan

tentang

prognosis

diabetes

Jumlah 24

Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Kuesioner Manajemen Diri Diabetes

Mellitus

Variabel Item Jumlah

Favorable Unfavorable

Diet 2,5,9,13 - 4

Manajemen 1,6,10 - 3

Glukosa

Aktivitas 7,11,15 - 3

Fisik

- 3

Medikasi 3,12,16
Perawatan 17,18,19 - 3

kaki

Jumlah 16

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Rencana uji Validitas

Setelah kuesioner selesai disusun dan dimodifikasi,peneliti perlu

melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Untuk itu maka kuesioner

tersebut harus dilakukan uji coba “trial” dilapangan (Notoadmojo, 2010).

Validas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalitan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai

validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki

validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2010).

Menurut Machfoedz (2007) sudah suatu kelaziman bahwa uji

instrumen sebaiknya paling sedikit 30 responden, dengan ciri responden

uji coba harus mirip ciri-cirinya dengan ciri responden penelitian.

Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel

dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas yaitu dengan mencari

korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan

rumus teknik Pearson Product Moment (Hidayat, 2008).

Rumus Pearson Product Moment

𝑛 (Ʃ𝑋𝑌)−(Ʃ𝑋).(Ʃ𝑌)
Rhitung =
√[𝑛.Ʃ𝑋 2 − (Ʃ𝑋)2 ].[𝑛.Ʃ𝑌 2 −(Ʃ𝑌)²]

Keterangan
r : koefisien korelasi product moment

Ʃxi : skor tiap pertanyaan/ item

Ʃyi : skor total item

n : jumlah responden

Menurut Hidayat (2008) untuk table tα = 0,05 derajat kebebasan

(dk=n-2). mengetahui nilai korelasi tiap pertanyaan signifikan maka akan

dilihat pada tabel nilai product moment. Jika nilai r hitung > r tabel berarti

valid demikian sebaliknya jika nilai r hitungnya < r tabel tidak valid.

Selanjutnya untuk memperoleh alat ukur yang valid maka pertanyaan yang

tidak memenuhi taraf significancy harus diganti, direvisi dan dihilangkan.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap

asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang

sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Reliabilitas ialah indeks

yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya

atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010).

Setelah mengukur validitas, maka dilanjutkan dengan mengukur

reabilitas data. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

rumus teknik belah dua , kemudian data tersebut dikolerasikan dengan

rumus product moment setelah dimasukan ke dalam rumus alpha

cronbach, dalam perhitungan uji reabilitas peneliti akan dibantu dengan

menggunakan bantuan komputerisasi (SPSS).


Rumus Alpha Cronbach :
2 2
𝐾 𝑠 ∑𝑠
𝑟 𝑖
𝛼 = (𝐾−1) ( 2 )
𝑠
𝑥

Keterangan : 𝛼= Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach

K = Jumlah item pertanyaan yang diuji


2
∑ 𝑠 = Jumlah varians skor item
𝑖

SX2= Varians skor-skor tes (seluruh item K)

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Tahap persiapan pengumpulan data

Dalam tahap persiapan pengumpulan data yang dilakukan sesuai

dengan prosedur ketentuan administrasi yang berlaku yaitu pertama

peneliti meminta surat izin penelitian ke pihak institusi pendidikan

STIKES Suaka Insan Banjarmasin. Setelah surat izin penelitian yang

dikeluarkan oleh institusi STIKES Suaka Insan Banjarmasin selesai,

peneliti menyampaikan surat izin tersebut kepada Kantor Kesatuan

Bangsa dan Politik Kota Banjarmasin setelah mendapatkan surat izin dari

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik kota Banjarmasin peneliti

selanjutnya datang ke kantor Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin untuk

meminta data penyakit diabetes mellitus dari setiap puskesmas yang ada

di Kota Banjarmasin.Setelah mendapatkan data dari Dinas Kesehatan kota

Banjarmasin peneliti mencari dan datang ke Puskesmas Cempaka untuk

melakukan studi pendahuluan dan penelitian.

2. Tahap pengumpulan data


Dalam tahap pengumpulan data, peneliti mengajukan surat

permohonan meminta beberapa data kepada pihak Puskesmas Cempaka,

peneliti mendatangi calon responden yang saat penelitian sedang

melakukan pengobatan. Selanjutnya peneliti menjelaskan maksud dan

tujuan kedatangan peneliti dan tidak lupa peneliti juga memberikan

lembar permohonan persetujuan menjadi responden, beserta penjelasan

cara pengisian lembar tersebut kepada responden. Jika calon responden

yang setuju menjadi responden penelitian, maka calon responden akan

diminta menandatangani informed consent. Jika calon responden menolak

menjadi responden, maka peneliti tidak memaksa dan mencari calon

responden yang lainnya yang mau menjadi responden. Dalam pengisian

kuesioner jika responden ada pertanyaan yang tidak dimengerti atau

kurang jelas, maka responden bisa bertanya langsung pada peneliti yang

bersangkutan.

I. JALANNYA PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan pada Februari 2017 – Maret 2017 diwilayah

kerja Puskesmas Cempaka Kota Banjarmasin denga persiapan dan pelaksanaan

sebagai berikut :

1. Tahap persiapan

Dalam tahap persiapan, setelah peneliti mendapatkan persetujuan

untuk melanjutkan judul penelitian, peneliti memulai proses pembuatan

proposal sampai pada tahap ujian proposal dan dinyatakan lulus. Setelah

proposal selesai, peneliti meminta surat izin penelitian ke pihak Institusi

pendidikan STIKES Suaka Insan Banjarmasin. Setelah surat izin penelitian


yang dikeluarkan oleh Institusi STIKES Suaka Insan Banjarmasin selesai,

peneliti menyampaikan surat izin tersebut kepada kepada Kantor

Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarmasin setelah mendapatkan surat

izin dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik kota Banjarmasin peneliti

selanjutnya datang ke kantor Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin untuk

meminta data penyakit diabetes mellitus dari setiap puskesmas yang ada di

Kota Banjarmasin.Setelah mendapatkan data dari Dinas Kesehatan kota

Banjarmasin peneliti mencari dan datang ke Puskesmas Cempaka untuk

melakukan studi pendahuluan dan penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah mendapatkan izin penelitian dari Kepala Puskesmas Kota

Banjarmasin. Setelah bertemu dengan responden maka peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Data diambil dengan

menggunakan kuesioner yang diberikan pada responden yang telah

menandatangani informed consent. Pengisian kuesioner di damping oleh

peneliti dengan cara dibacakan oleh peneliti dan responden diminta untuk

menjawab dengan jujur, jelas dan lengkap setiap pertanyaan sehingga

peneliti dapat menuliskan jawaban ke dalam kuesioner. Kuesioner yang

diberikan bersifat pertanyaan tertutup dengan memilih salah satu jawaban

pada setiap soalnya dengan mengisi kolom jawaban yang sudah

disediakan. Jika ada item pertanyaan yang tidak dipahami responden

maka peneliti akan menjelaskan maksud dari pertanyaan tersebut. Adapun

keseluruhan data yang sudah terkumpul tersebut kemudian ditabulasikan

sesuai dengan skor yang telah ditetapkan pada tiap pilihan jawaban.
Setelah data ditabulasikan kemudian peneliti mengklasifikasi data serta

menganalisa data tersebut. Hasil dari pengolahan data kemudian

dipergunakan untuk penyusunan laporan penelitian.

1. Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan data

Kuesioner - kuesioner yang sudah selesai diisi dan dikumpulkan

kembali oleh peneliti, langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan

dan analisa data. Kegiatan dalam mengolah data meliputi .

a) Editing

Untuk meneliti kembali apakah isian dalam lembar kuesioner

sudah lengkap. Editing dilakukan di tempat pengumpulan data,

sehingga jika ada kekurangan dapat dilengkapi. Pada tahap editing

dalam penelitian ini, peneliti mengecek kembali kelengkapan data dan

menghitung jumlah lembar observasi dan memeriksa kembali

kelengkapan pengisian jawaban dari setiap responden.

b) Coding

Kegiatan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi

data angka atau bilangan. Pemberian kode berupa angka untuk

mempermudah pengelompokan data dan menghindarkan kerancuan

dalam mengklasifikasikan data. Biasanya dalam pemberian kode

dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku untuk

memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari variabel.

Pada penelitian ini peneliti melakukan coding dengan memberi kode

dari data yang didapatkan pada lembar kuesioner yang dikumpulkan


dan diinterpretasikan ke dalam kode-kode agar dapat memudahkan

peneliti dalam mengolah data tersebut. Kode penomoran

menggunakan angka 1, 2, 3 dan seterusnya.

c) Scoring

Untuk menentukan skor atau nilai setiap item pernyataan.

Masing-masing item pertanyaan ditentukan nilai/skor sesuai dengan

karakteristik yang ditentukan dengan menggunakan skala Likert.

1. Pengetahuan :

a. Pengetahuan umum penyebab diabetes mellitus ( 4 soal)

Pengetahuan umum penyebab diabetes mellitus (soal nomor 1,

2, 3, 19).

Ya =1

Tidak = 0

b. Pengetahuan tentang diet ( 2 soal)

Pengetahuan tentang diet (soal nomor 18, 24).

Ya = 1

Tidak = 0

c. Pengetahuan tentang anatomi fisiologi (1 soal)

Pengetahuan tentang anatomi fisiologi(soal nomor 4)

Ya = 1

Tidak = 0

d. Pengetahuan tentang tipe diabetes ( 1 soal)

Pengetahuan tentang tipe diabetes ( soal nomor 11)

Ya =1
Tidak = 0

e. Pengetahuan tentang tanda dan gejala diabetes ( 4 soal)

Pengetahuan tentang tanda dan gejala (soal nomor 8,20,21,22)

Ya = 1

Tidak = 0

f. Pengetahuan tentang faktor resiko diabetes ( 1 soal)

Pengetahuan tentang faktor resiko diabetes ( soal nomor 6)

Ya = 1

Tidak = 0

g. Pengetahuan tentang proses penyembuhan luka ( 1 soal)

Pengetahuan tentang proses penyembuhan luka ( soal nomor

15)

Ya = 1

Tidak = 0

h. Pengetahuan tentang patofisiologis ( 2 soal )

Pengetahuan tentang patofisiologis ( soal nomor 12,14)

Ya = 1

Tidak = 0

i. Penatalaksanaan diabetes : ( 6 soal)

Penatalaksanaan diabetes (soal nomor 5,10,13,16,17,23)

Ya =1

Tidak = 0

j. Pengetahuan prognosis diabetes ( 1 soal )

Pengetahuan progonosis diabetes ( soal nomor 7)


Ya =1

Tidak = 0

2. Manajamen diri diabetes mellitus

a. Diet : ( 4 soal)

Diet ( soal nomor 2, 5, 9, 13)

Selalu =4

Sering =3

Kadang =2

Tidak pernah = 1

b. Manajemen Glukosa (5 soal)

Manajemen glukosa (soal nomor 1, 6, 10, )

Selalu =4

Sering =3

Kadang =2

Tidak pernah = 1

c. Aktivitas Fisik : ( 3 soal)

Aktivitas fisik (soal nomor 8, 11, 15)

Selalu =4

Sering =3

Kadang =2

Tidak pernah = 1

d. Medikasi : ( 3 soal )

Medikasi ( soal nomor 4,12,17)

Selalu =4
Sering =3

Kadang =2

Tidak pernah = 1

e. Perawatan kaki ( 3 soal )

Perawatan kaki (soal nomor 18,19,20)

Selalu =4

Sering =3

Kadang =2

Tidak pernah = 1

a) Entry

Setelah kuesioner terisi dan telah melewati pengkodingan,

maka langkah selanjutnya memproses data dengan cara mengentry

data kepaket program computer. Data yang telah dikumpulkan dari

lembar kuesioner kemudian dimasukan ke microssoft excel

disajikan dalam bentuk angka yang disusun dalam kolom dan baris

(tabel) kemudian data tersebut dilakukan analisa data.

b) Cleaning

Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan data

yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau tidak saat

memasukan data kekomputer. Dalam proses cleaning, peneliti

melakukan beberapa kegiatan pengecekan data-data yang telah

diolah dan disajikan apakah sudah lengkap dan benar ataukah

belum sehingga, hasil yang disajikan telah sesuai dengan tujuan

dari penelitian.
1. Analisa Data Univariat

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik

metode dalam menganalisa data, yakni :

a) Analisis Deskritif (univariat)

Bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik

setiap variable penelitian (Notoatmodjo, 2010). Analisis data yang

digunakan minimum, maximum, rata-rata, standar deviasi dan

distribusi frekuensi. Analisa ini digunakan untuk menjelaskan /

mendeskripsikan angka atau nilai masing-masing variabel dengan

ukuran presentase (Budiarto, 2002). Pada penelitian ini peneliti

menggunakan uji statistik antara lain :

1) Distribusi Frekuensi

Distribusi frekuensi adalah penyusunan data dalam kelas-kelas

interval (Kuswanto, 2006). Pada penilaian ini uji distribusi

frekuensi untuk mengukur presentase karakteristik responden

(usia, tingkat pendidikan, pekerjaan) dan variabel pengetahuan

serta manajemen diri terkait kesehatan pada pasien diabetes

mellitus yang menjalani rawat jalan di Puskesmas Cempaka

Kota Banjarmasin.

Rumus : p = f x 100%
N

Keterangan :
P : Hasil presentase

f : Hasil pencapaian/skor total setiap responden

N : Hasil pencapaian maksimal/skor maksimal

2) Mean (x)

Mean atau nilai rata-rata adalah teknik penjelasan kelompok

yang berdasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut

(Sugiyono, 2010). Rata-rata (mean) ini didapat dengan

menjumlahkan data seluruh individu yang ada pada kelompok

tersebut. Pada penelitian ini uji statistik mean untuk mengukur

kategori pengetahuan dan manajemen diri pada pasien

diabetes mellitus yang menjalani rawat jalan di Puskesmass

Cempaka Kota Banjarmasin.

Rumus :
∑ XXii
Me == ∑
Me
n n
Keterangan :

Me : Mean

∑ : Epsilon (baca jumlah)

X
i : Nilai x ke i sampai ke n

n : Jumlah individu

3) Standar Devisiasi

Standar devisiasi adalah nilai penyebaran rata-rata di sekitar

rata-rata hitung (M.Rachmat, 2012). Pada penelitian ini uji


statistik standar deviasi untuk mengukur heterogenitas tingkat

kategori pengetahuan dan manajemen diri pada pasien diabetes

mellitus yang rawat jalan di Puskesmas Cempaka Kota

Banjarmasin.

Rumus :

Σ = √ ∑ ( x – x )2
n

Keterangan :

σ : Simpangan baku populasi

∑ : jumlah

x : Nilai data

x : Rata-rata

b) Analisis Bivariat

Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan atau untuk

membuktikan hipotesis adanya hubungan antara pengetahuan dan

manajemen diri pada pasien diabetes mellitu, maka dilakukan uji

statistik korelasi Spearman Rho (Notoatmodjo, 2010). Uji statistik

korelasi Spearman Rho digunakan ketika menguji variabel-variabel

yang menggunakan skala ordinal, dengan rumus:

rs = 1- 6 ∑d2
n (n2 - 1)

Keterangan :

rs = nilai korelasi Spearman Rank

d2 = selisih setiap pasangan Rank

n = jumlah pasangan Rank untuk Spearman

Taraf signifikansi 95% dengan kemaknaan 5% (0,05). Jika nilai rs

< α maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya adanya hubungan

antara variabel independent dengan variabel dependent, sebaliknya

jika rs > α berarti Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya tidak

ada hubungan antara variabel independent dengan variabel

dependent. Interpretasi nilai korelasi yaitu pada pedoman sebagai

berikut (Sugiyono, 2014).

Tabel 3. 4 Interpretasi Nilai r ( Koefesien Korelasi)

Interval Tingkat Hubungan

0,00 – 0,19 Sangat Rendah

0,20- 0,39 Rendah

0,40 – 0,59 Sedang

0,60 – 0,79 Tinggi

0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

2. Etika Penelitian
Penelitian ini tidak bertentangan dengan etika. Penelitian harus etis

dalam artian hak responden harus dilindungi (Nursalam, 2010). Etika

penelitian yang dimaksud meliputi :

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan Responden)

Peneliti memberikan penjelasan kepada responden sebelum mengisi

kuesioner. Setelah responden mengerti diminta kesediaannya untuk menjadi

responden penelitian. Kesediaan responden tersebut ditandai dengan

kesediaan responden menandatangani informed consent yang sebelumnya

telah peneliti siapkan.

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan

atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

disajikan.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan etika dengan memberikan jaminan-jaminan

kerahasiaan hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai