Anda di halaman 1dari 11

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

Faktor-faktor status gizi: Status Gizi Klasifikasi Gizi:


1. Faktor lingkungan 1. Gizi Baik
2. Faktor sosial ekonomi 2. Gizi Kurang
3. Faktor individual 3. Gizi Lebih

Body Image

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ‘’ Hubungan antara


status gizi dengan body image pada remaja putri di
Stikes Bakti Nusantara Gorontalo”

Keterangan :
Tidak diteliti :

Diteliti :

Hubungan :

3.2 Hipotesis Penelitian

H0 : Tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan body image pada remaja putri di Stikes

Bakti Nusantara Gorontalo.

H1 : Terdapat hubungan antara status gizi dengan body image pada remaja putri Stikes Bakti

Nusantara Gorontalo.
BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian


Desain penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi yaitu suatu penelitian yang

bertujuam untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui

pengujian hipotesis tanpa adanya intervensi atau rekayasa dari peneliti. Dengan menggunakan

rancangan scroll sectional study yaitu pendekatan penelitian dengan melakukan pengukuran atau

pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara faktor resiko atau paparan dengan penyakit

(Fatimatuzzahro,et al 2016).

Tabel 4.1 Rancangan scroll sectional

Pengukuran

Variabel 1

Kuesioner Uji Hubungan Interpretasi

Variabel 2

Keterangan :

V1 : Status Gizi

V2 : Body Image

Kusioner : BSQ

Uji Hubungan : Korelasi Pearson Product Moment

Interprestasi :-
4.2 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja penelitian hubungan antara status gizi dengan body image pada remaja putri di

Stikes Bakti Nusantara Gorontalo.

Populasi : Mahasiswa baru putri

Non-probability sampling, sampling insidental

Sampel: 30 Responden

Variabel Independen Variabel Dependen


(Status Gizi) (Body Image)

Mengisi Kuesioner

Skala : Interval

Analisis data: korelation pearson


product moment

Hasil

H1 : Terdapat hubungan antara status gizi


dengan body image pada remaja putri
di Stikes Bakti Nusantara Gorontalo

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian “Hubungan antara status gizi dengan body image
pada remaja putri di Stikes Bakti Nusantara Gorontalo”
4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian adalah objek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan

(Nursalam, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah hubungan antara ststus gizi dengan

body image pada remaja putri di Stikes Bina Nusantara Gorontalo.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili

seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Jumlah Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30

mahasiswa baru putri. Berikut adalah Kriteria Sampel:

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik yang dapat dimasukan atau layak untuk diteliti, kriteria

inklusi dalam penelitian ini adalah:

1. Remaja putri di Stikes Bina Nusantara Gorontalo.

2. Bersedia menjadi responden

3. Belum menikah

b. Kriteria Ekslusi

Kriteria ekslusi adalah karakteristik sampel yang tidak dimasukan atau tidak layak diteliti.

Kriteria ekslusi dalam penelitiain ini adalah:

1. Hamil

2. Mempunyai penyakit terminal

4.3.3 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili

populasi (Nursalam, 2013). Teknik sampling yang digunakan adalah non probability samping

yaitu sampling insidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan secara

kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti yang dapat digunakan sebagai sampel, bila

dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2010).
4.4 Variabel Penelitian

4.4.1 Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel Independen adalah variabel yang nilainya menentukan variabel lain. Variabel

bebas biasanya di manipulasi, diamati dan diukur untuk mengetahui hubungan atau pengaruh

terhadap pengaruh lain (Nursalam, 2008). Variabel Independen dalam penelitian ini adalah

status gizi.

4.4.2 Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel Dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lainnya.

Variabel terikat merupakan faktor yang di amati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya

hubungan atau pengaruh dari variabel bebas (Nursalam, 2008). Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah body image.

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang di

definisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci

definisi operasional (Nursalam, 2008).

Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel

Variabel
Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Data Hasil Ukur
Operasional
Independen: Ukuran pemenuhan Indeks Massa Timbangan Ordinal - Gizi Kurang
Status Gizi nutrisi untuk Tubuh Microtoiese
- Gizi Baik
individu yang
diindikasikan - Gizi Lebih
dengan perhitungan
rasio berat badan dan
tinggi badan.
(Irianto, 2014)
Dependent: Gambaran persepsi, Pengisian Kuesioner Interval - Puas
Body Image perasaan dan sikap Kuesioner BSQ-34
- Tidak Puas
seseorang mengenai
tubuhnya secara
keseluruhan dan
bagian tubuh tertentu
(wajah, tangan, kaki,
bahu, dan lain-lain)
termasuk bentuk
ukuran dan berat
badan (Pepali, 2008).
4.6 Tempat Penelitian

Penilitian ini dilakukan di Stikes Bina Nusantara Gorontalo

4.7 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2018

4.8 Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu variabel

dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan instrument penelitian lembar kuesioner dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab

(Zulfikar & Budiantara, 2014).

Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan kusioner Body Shape Questionnaire (BSQ) yang

berisi 34 pertanyaan dengan rentang skala 1 (tidak pernah) sampai 6 (selalu) yang berfungsi menilai

pendapat seseorang terhadap tubuhnya. Format BSQ memiliki 3 aspek penilaian yaitu penilaian

persepsi diri terhadap tubuh, sikap terhadap kekwatiran bentuk tubuh dan persepsi perbandingan

terhadap citra tubuh diri sendiri dengan orang lain. Seluruh jawaban akan dijumlahkan dengan skor

minimal 34 dan skor maksimal 204. Selanjutnya, hasil diinterpretasikan dalam 2 kategori yaitu puas

terhadap bentuk tubuh dengan rentang skor 34-93 dan tidak puas terhadap bentuk tubuh dengan

rentang skor total 94-204. (Hastuti,2013)

4.9 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan

karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2008). Dimana langkah

dalam pengumpulan data tergantung dari desain penelitian dan teknik yang digunakan. Dalam

penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan scross sectional. Proses pengumpulan data diikuti

dengan beberapa tahap:

1. Tahap Persiapan Penelitian:

a. Mempersiapkan surat izin penelitian yang akan disampaikan kepada pihak pengelola

kampus.
b. Mempersiapkan lembar informed consent yang berisi sejumlah pertanyaan digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden sesuai kriteria inklusi

c. Mempersiapkan alat, bahan, dan teknik yang akan dilakukan peneliti untuk mendapatkan

data yang diperlukan. Adapun intrumen yang dilakukan adalah lembar kusioner.

2. Tahap Pelaksanaan:

a. Memilih sampel sesuai kriteria inklusi

b. Permintaan persetujuan responden (informed concent) dengan diberi penjelasan secara

lisan dan tertulis tentang tujuan penelitian, manfaat penelitian dan hak responden.

3. Tahap Pengumpulan Data:

a. Mengecek nama, kelengkapan identitas dan kesesuain responden.

b. Mengecek kelengkapan data

c. Memeriksa kembali jika ada pengisian yang salah atau kurang lengkap.

4. Tahap Pengelohan Data:

Dari jumlah kusioner dan hasil pengukuran yang telah disiapkan peneliti mengumpulkan data

untuk diseleksi, yaitu data yang terkumpul akan diolah dengan tahap:

a. Editing (Melakukan Edit)

Tahap editing adalah tahap pertama dalam pengolahan data penelitian atau data statistik.

Editing merupakan proses memeriksa data yangg dikumpulkan melalui alat pengumpulan data

(instrumen penelitian) (Swarjana, 2016).

b. Coding (Memberikan Kode)

Pada tahap ini yang dilakukan adalah memberikan kode. Pemberian kode menjadi penting,

bertujuan untuk mempermudah tahap-tahap berikutnya terutama pada tabulasi data (Swarjana,

2016).

c. Enter data (Memasukkan Data)

Memasukkan data atau processing data, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing

responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau

“softwware” komputer. Softwware komputer ini bermacam-macam, masing-masing memiliki


kelebihan dan kekurangannya. Program yang paling sering digunakan untuk “entri data”

penelitian adalah paket program SPSS for Window (Notoatmodjo, 2012).

d. Cleaning (Pembersihan)

Tahap cleaning (pembersihan) merupakan tahap yang dilakukan setelah tahap entri data.

Data yang sudah dimasukkan semua dari setiap responden, dilakukan pengecekan ulang untuk

melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan, dan

sebagainya kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi (Notoatmodjo, 2012).

e. Tabulating (Melakukan Tabulasi)

Tahap selanjutnya dalam pengolahan data penelitian adalah tabulating atau penyusunan

data. Penyusunan data ini sangat penting karena bertujuan untuk mempermudah dalam analisi

data secara statistik. Tabulasi dapat dilakukan secara manual dan tabulasi menggunakan

beberapa software atau program yang telah ada dikompoter maupun software yang dapat

diunduh dan diinstal di komputer (Swarjana, 2016).

4.10 Analisis Data

Data dan Informasi yang diperoleh dari proses pengumpulan data selanjutnya dianalisis

menggunakan prosedur yang tepat sesuai jenis data dan rancangan yang telah dirumuskan dalam

desain riset (Putra, 2012). Pengukuran dalam penelitian ini dilakukan 1 kali yaitu dalam waktu yang

bersamaan. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status gizi dengan body image. maka

dilakukan analisa data dengan menggunakan uji korelasi chi square untuk menguji hipotesis

hubungan antara satu variabel independen dengan dependen menggunakan SPSS (Sabri & Hartono,

2014). Syarat korelation pearson product moment :

a. Data berjenis interval atau rasio.

b. Data yang diuji harus homogen

c. Data berdistribusi normal

d. Kedua kelompok data adalah dependen yang saling berhubungan/berpasangan. (Nisfianoor,

2009; Sugiono, 2016)


4.10.1 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik

setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya. Untuk data

numerik digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standar deviasi (Notoatmodjo, 2012).

Dalam penelitian ini distribusi frekuensi responden berdasarkan umur, jenis kelamin.

4.10.2 Analisis Bivariat

Analisis Bivariat tersebut dengan hasil akan diketahui karakteristik atau distribusi setiap

variabel, dan dapat dilanjutkan analisis bivariat. Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi. Analisis bivariat ini dilakukan beberapa

tahap, antara lain :

1. Analisis proporsi atau presentase, dengan membandingkan distribusi silang antara dua

variabel yang bersangkutan.

2. Analisis dari hasil uji statistik. Melihat dari hasil uji statistik ini akan dapat disimpulkan

adanya hubungan 2 variabel tersebut bermakna atau tidak bermakna (Notoatmodjo, 2012)

Setelah data terkumpul maka dalam tahap selanjutnya akan diolah dan dianalisa dengan

korelation pearson product moment . korelation pearson product moment adalah statistik

parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiasi atau hubungan antar

variabel.(Sugiyono, 2010).

Hipotesis yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu menerima hipotesis H1 yaitu terdapat

perbedaan hasil yang nyata antara variabel sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Adapun

langkah-langkah untuk menggunakan SPSS dengan uji analisa korelasi chi square dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Membuat hipotesis

H1 = Terdapat hubungan antara status gizi dengan body image pada remaja putri di Stikes

Bakti Nusantara Gorontalo

b. Membuat tabulasi data menggunakan Microsoft Office Excel 2010 dengan melakukan

penyuntingan dari angket yang sudah terkumpulkan.


c. Melakukan pengkodean yaitu dengan mengubah huruf atau kata menjadi sebuah angka.

d. Memasukkan data dan menganalisa data dari jawaban responden dalam bentuk kode kedalam

IBM SPSS Statistics 21 dengan menggunakan uji analisi korelasi chi square

e. Menetukan hipotesis dari hasil data yang telah dianalisis.

Hipotesis H1 diterima apabila nilai signifikan lebih kecil dari α 5% (sig < α).

4.11 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan izin kepada yang

bersangkutan untuk mendapat persetujuan melakukan penelitian di Stikes Bakti Nusantara

Gorontalo. Kemudian melakukan dengan menenkankan etika yang meliputi:

4.11.1 Lembar Persetujuan Penelitian (Informed Concent)

Inform Concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Inform concent diberikan sebelum

melaukan penelitian dengan subjek mengetahui tujuan dan maksud penelitian (Nursalam,

2008). Jika subjek bersedia diteliti maka responden harus mendatangani lembar persetujuan

dan bila tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut.

4.11.2 Tanpa Nama (Annonimity)

Annonimity merupakan masalah etika keperawatan yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencatumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hannya menuliskan kode pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan

(Hidayat, 2009).

4.11.3 Kerahasiaan (Confidentiality)

Confidentiality merupakan masalah etika memberikan jaminan kerahasiaan hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2009).

Anda mungkin juga menyukai