Anda di halaman 1dari 16

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel penelitian yaitu variabel tergantung

dan variabel bebas yang disebut juga dengan penelitian korelasional. Variabel

yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Variabel tergantung : Perilaku Diet

Variabel bebas : 1. Body Image

2. Kontrol Diri

B. Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional memberi petunjuk perincian mengenai aktivitas dan

melakukan pengukuran variabel penelitian. Adapun definisi operasional dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Perilaku Diet

Perilaku diet merupakan variabel tergantung dalam penelitian ini

didefinisikan sebagai usaha individu yang dilakukan secara sadar dalam

mengontrol atau mengatur pola makan untuk menurunkan berat badan agar

mencapai berat badan yang ideal. Penilaian perilaku diet yang dipakai dalam

penelitian ini menggunakan skala yang dimodifikasi dari skala yang disusun oleh

Husna (2013) yang sudah diuji coba dan memiliki reliabilitas baik dengan nilai

koefisien 0,897 dan dirumuskan berdasarkan aspek-aspek dari Ruderman (1986)


commit to user

59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60

yang meliputi aspek eksternal, aspek emosional dan aspek restraint. Peneliti akan

menggunakan ketiga aspek tersebut untuk mengetahui bagaimana perilaku diet

individu. Semakin tinggi skor perilaku diet yang diperoleh menunjukkan semakin

baik perilaku diet individu yang dimiliki. Sebaliknya, semakin rendah skor

perilaku diet yang diperoleh menunjukkan semakin buruk perilaku diet individu

yang dimiliki.

2. Body Image

Body image merupakan variabel bebas dalam penelitian ini didefinisikan

sebagai sikap yang dimiliki individu berupa penilaian positif maupun penilaian

negatif terhadap tubuhnya di hadapan orang lain. Penilaian body image yang

dipakai dalam penelitian ini menggunakan skala yang disusun oleh disusun

penulis dan dirumuskan berdasarkan aspek-aspek dari Cash & Pruzinsky (2002)

yang meliputi evaluasi penampilan (appearance evaluation), orientasi penampilan

(appearance orientation), kepuasan terhadap bagian tubuh (body area

satisfaction), kecemasan akan kegemukan (overweight preocupation) dan

pengkategorian ukuran tubuh (self-classified weight). Peneliti akan menggunakan

kelima aspek tersebut untuk mengetahui bagaimana body image individu.

Semakin tinggi skor body image yang diperoleh menunjukkan semakin positif

body image individu. Sebaliknya, semakin rendah skor body image yang diperoleh

menunjukkan semakin negatif body image individu.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61

3. Kontrol Diri

Kontrol diri merupakan variabel bebas dalam penelitian ini didefinisikan

sebagai kemampuan individu untuk mengatur dan merubah respon dari dalam

dirinya untuk menghidari perilaku-perilaku individu yang tidak diharapkan.

Penilaian kontrol diri yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan skala yang

dimodifikasi dari Self Control Scale (SCF) yang sudah diuji coba dan memiliki

reliabilitas baik dengan nilai koefisien 0,89 dan dirumuskan berdasarkan aspek-

aspek dari Tangney, dkk (2004) yang meliputi self discipline, deliberate, healthy

habits, work ethic dan reliability. Peneliti akan menggunakan kelima aspek

tersebut untuk mengetahui bagaimana kontrol diri individu. Semakin tinggi skor

kontrol diri yang diperoleh menunjukkan semakin baik kontrol diri individu yang

dimiliki. Sebaliknya, semakin rendah skor kontrol diri yang diperoleh

menunjukkan semakin buruk kontrol diri individu yang dimiliki.

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2009) menjelaskan bahwa syarat populasi yaitu mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang sudah ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari komunikasinya dan ditarik kesimpulan suatu wilayah generalisasi yang

terdiri dari subjek dan objek. Populasi dalam penelitian ini adalah 160 siswi kelas

XI di SMA Negeri 10 Bandar Lampung. Para peserta didik di Sekolah Menengah

Atas yang menduduki kelas XI digolongkan memasuki tahap perkembangan

pertengahan dengan rentang usia 15 sampai 18 tahun (Desmita, 2005).


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62

Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak sekolah, siswi kelas XI secara

keseluruhan berjumlah 160 siswi berasal dari lima kelas jurusan IPA dan lima

kelas jurusan IPS.

Tabel 1
Data Keseluruhan Siswi kelas XI di SMA Negeri 10 Bandar Lampung

Jurusan IPA Jurusan IPS Jumlah


Siswi kelas XI 85 orang 75 orang 160 orang siswi
Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017

2. Sampel

Sugiyono (2009) menjelaskan bahwa sampel merupakan bagian kecil dari

populasi yang mempunyai ciri hampir sama dan bisa menggantikan populasi.

Sampel juga merupakan unsur pengganti yang akan diteliti. Syarat utama

pengambilan sampel pada suatu populasi adalah sampel harus dapat menggantikan

populasi dan sampel juga merupakan dalam wujud kecil (miniature population).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswi kelas XI di SMA Negeri

10 Bandar Lampung yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Responden berjenis kelamin wanita,

b. Responden berusia 15 sampai 18 tahun,

c. Responden pernah atau sedang melakukan diet,

d. Responden bersedia menjadi sampel penelitian dan menandatangani

lembar persetujuan responden.

Karakteristik di atas dibuat atas dasar pertimbangan bahwa subjek mampu

menjadi representatif bagi penelitian ini. Penentuan jumlah sampel dalam populasi

yang akan dipakai dalam penelitian


commitinito mengacu
user pada tabel dari Isaac dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63

Michael, untuk tingkat kesalahan 1%, 5%, dan 10% (Sugiyono, 2009). Data dari

tabel, untuk populasi sebanyak 160 siswi, subjek dengan tingkat kesalahan 5% di

dapat hasil 110 siswi kelas XI.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling atau pengambilan sampel adalah proses pemilihan

sejumlah elemen dari populasi yang akan dijadikan sampel dalam penelitian

(Sugiyono, 2009). Teknik sampling atau pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang digunakan apabila peneliti memiliki pertimbangan

tertentu di dalam pengambilan sampelnya (Sugiyono, 2009). Pertimbangan

tersebut yaitu sesuai karakteristik yang sudah ditentukan oleh peneliti seperti

berjenis kelamin wanita, berusia 15 sampai 18 tahun, pernah atau sedang

melakukan diet dan bersedia menjadi sampel penelitian serta menandatangani

lembar persetujuan responden.

Penelitian ini juga melakukan uji coba skala (try out) dengan cara

mengambil dua kelas XI yang terdiri dari satu kelas jurusan IPA dan jurusan IPS

di salah satu SMA Negeri di kota Surakarta yang memiliki karakteristik hampir

sama untuk dijadikan sampel pada saat uji coba skala.

D. Metode Pengumpulan Data Penelitian

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah menggunakan instrument berupa ukuran psikologi atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64

skala. Skala yang digunakan berpedoman pada metode skala Likert. Dasar

penentuan nilai skala dengan cara menggunakan distribusi respon yang

merupakan metode penskalaan Likert (Azwar, 2009). Skala terdiri dari variabel

yang digunakan dan dijelaskan menjadi aspek-aspek dan parameternya yang

kemudian dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan atau pernyataan yang harus

diisi oleh subjek penelitian berdasarkan metode skala Likert. Terdapat tiga jenis

skala sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu skala perilaku diet,

skala body image dan skala kontrol diri. Bentuk pernyataan yang disajikan dalam

skala bersifat tertutup, subjek hanya dapat memilih satu dari beberapa pilihan

jawaban yang disediakan. Pilihan jawaban yang disediakan mengandung butir

favorable yang berisi pernyataan yang bersifat mendukung konstruk yang diukur

dan unfavorable yang berisi pernyataan bersifat tidak mendukung konstruk yang

diukur. Skala Likert ini memiliki empat pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS),

Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS).

Tabel 2
Distribusi Skor Skala Perilaku Diet, Body Image dan Kontrol Diri
Penilaian Aitem
Kategori Jawaban
Favorable (F) Unfavorable (UF)
Sangat Sesuai (SS) 4 1
Sesuai (S) 3 2
Tidak Sesuai (TS) 2 3
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4

Pada penelitian ini terdapat tiga skala yang akan digunakan oleh peneliti

yaitu skala perilaku diet, skala body image dan skala kontrol diri yang akan

diuraikan dengan blueprint secaracommit to user


lebih rinci sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65

1. Skala Perilaku Diet

Skala perilaku diet yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala

yang dimodifikasi dari skala yang disusun oleh Husna (2013) yang sudah diuji

coba dan memiliki reliabilitas baik dengan nilai koefisien 0,897. Skala perilaku

diet ini disusun berdasarkan aspek-aspek perilaku diet yang dikekemukakan oleh

Ruderman (1986). Aspek perilaku diet terdiri dari tiga aspek yaitu aspek eksternal,

aspek emosional dan aspek restraint. Jumlah aitem keseluruhan skala perilaku diet

ini sebanyak 40 aitem yang terdiri dari 20 aitem favourable (pernyataan yang

bersifat mendukung) dan 20 aitem unfavourable (pernyataan yang bersifat tidak

mendukung). Distribusi aitem skala perilaku diet sebelum uji coba dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 3
Blueprint Skala Perilaku Diet Sebelum Uji Coba
Distribusi Pernyataan
No Aspek Indikator Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Eksternal Cara makan 1,9,17,25,31,3 5,13,21
9
7
Faktor makan 6,14,22 2,10,18,26,32,
9
38
2 Emosional Emosi dalam perilaku 3,11,19,27,33, 7,15,23,29,35
11
makan 39
3 Restraint Pengendalian diri 8,16,24,30,36 4,12,20,28,34,
11
dalam perilaku makan 40
Jumlah 20 20 40

2. Skala Body Image

Skala body image yang digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan

aspek-aspek body image yang dikemukakan oleh Cash & Pruzinsky (2002).

Aspek body image terdiri dari lima aspektoyaitu


commit userevaluasi penampilan (appearance
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66

evaluation), orientasi penampilan (appearance orientation), kepuasan terhadap

bagian tubuh (body area satisfaction), kecemasan akan kegemukan (overweight

preocupation) dan pengkategorian ukuran tubuh (self-classified weight). Jumlah

aitem keseluruhan skala body image ini sebanyak 60 aitem yang terdiri dari 30

aitem favourable (pernyataan yang bersifat mendukung) dan 30 aitem

unfavourable (pernyataan yang bersifat tidak mendukung). Distribusi aitem skala

body image sebelum uji coba dapat dilihat pada tabel berikut:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67

Tabel 4
Blueprint Skala Body Image Sebelum Uji Coba
Distribusi Pernyataan
No Aspek Indikator Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Evaluasi Penampilan individu 20,40,60 1,21,41
penampilan terhadap penampilan
6
(appearance tubuh secara
evaluation) keseluruhan
Individu merasa 2,22,42 19,39,59
penampilan tubuh 6
menarik
2 Orientasi Perhatian individu 18,38,58 3,23,43
penampilan untuk menjaga 6
(appearance penampilan
orientation) Usaha individu dalam 4,24,44 17,37,57
meningkatkan 6
penampilan
3 Kepuasan Kepuasan individu 16,36,56 5,25,45
terhadap terhadap wajah dan 6
bagian tubuh kulit
(body area Kepuasan individu 6,26,46 15,35,55
satisfaction) terhadap keseluruhan 6
penampilan
4 Kecemasan Kecemasan individu 14,34,54 7,27,47
6
akan terhadap kegemukan
kegemukan Kecemasan individu 8,28,48 13,33,53
(overweight terhadap berat badan
preocupation yang ditampilkan 6
) melalui perilaku yang
nyata
5 Pengkategori Penilaian individu 12,32,52 9,29,49
6
an ukuran mengenai berat badan
tubuh Penilaian individu 10,30,50 11,31,51
(self- megenai tinggi badan
6
classified
weight)
Jumlah 30 30 60

3. Skala Kontrol Diri

Skala kontrol diri yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala
commit
yang dimodifikasi dari Self Control to user
Scale (SCF) yang sudah diuji coba dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68

memiliki reliabilitas baik dengan nilai koefisien 0,89. Skala kontrol diri disusun

berdasarkan aspek-aspek kontrol diri yang dikekemukakan oleh Tangney, dkk

(2004). Aspek kontrol diri terdiri dari lima aspek yaitu self discipline, deliberate,

healthy habits, work ethic dan reliability. Jumlah aitem keseluruhan skala kontrol

diri ini sebanyak 40 aitem yang terdiri dari 20 aitem favourable (pernyataan yang

bersifat mendukung) dan 20 aitem unfavourable (pernyataan yang bersifat tidak

mendukung). Distribusi aitem skala kontrol diri sebelum uji coba dapat dilihat

pada tabel berikut:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69

Tabel 5
Blueprint Skala Kontrol Diri Sebelum Uji Coba
Distribusi Pernyataan
No Aspek Indikator Jumlah
Favorable Unfavorable
1 Self Kemampuan 1,20,21,36,4 2,19,22,35,39
discipline individu dalam 0
10
melakukan disiplin
diri
2 Deliberate Kecenderungan 4,17,24,33,3 3,18,23,34,38
individu dalam 7
melakukan sesuatu
10
dengan penuh
pertimbangan
(berhati-hati)
3 Healthy Kemampuan 5,16,25 6,15,26
habits individu dalam
mengatur pola
perilaku sehingga 6
menjadi kebiasaan
yang dapat
menyehatkan
4 Work ethic Kemampuan 8,13,28,32 7,14,27
individu dalam
7
menilai tentang
regulasi dirinya
5 Reliability Penilaian individu 9,12,29 10,11,30,31
terhadap kemampuan
dirinya dalam 7
merancang suatu
pencapaian
Jumlah 20 20 40

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

1. Validitas Instrumen

Validitas berasal dari kata validity yang artinya sejauh mana ketepatan dan

kecermatan instrument pengukur dalam melakukan fungsinya (Azwar, 2012).

Pada penelitian ini sebelum melakukan uji validitas dan uji reliabilitas langkah
commit to user
pertama yang akan peneliti lakukan adalah validitas isi (content validity).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70

Validitas isi (content validity) merupakan validiatas yang diestimasi lewat

pengujian terhadap kelayakan isi tes dengan melalui analisis rasional oleh

profesional judgement (Azwar, 2012). Validitas isi (content validity) ini, peneliti

meminta bantuan dosen pembimbing sebagai orang yang berkompeten untuk

menilai instrument penelitian yang akan digunakan. Langkah selanjutnya, setelah

melakukan validitas isi (content validity) dengan meminta penilaian dosen

pembimbing peneliti juga melakukan uji coba skala penelitian (try out) yang

bertujuan untuk memeriksa apakah kalimat yang digunakan sudah dimengerti oleh

pembaca dan dipahami sama dengan peneliti. Uji coba skala penelitian juga

digunakan untuk mengetahui aitem yang valid dan tidak valid. Aitem valid akan

digunakan untuk analisis lebih lanjut serta aitem yang tidak valid akan digugurkan

dan tidak diikutsertakan dalam uji-uji analisis berikutnya. Uji coba skala

penelitian ini, peneliti mengambil sampel dua kelas XI yang terdiri dari satu kelas

jurusan IPA dan satu kelas jurusan IPS di salah satu SMA Negeri di kota

Surakarta dengan karateristik hampir sama yang sudah ditentukan yaitu berjenis

kelamin wanita, berusia 15 sampai 18 tahun, pernah atau sedang melakukan diet,

dan bersedia menjadi sampel penelitian serta menandatangani lembar persetujuan

responden. Uji coba skala penelitian pada penelitian ini menggunakan corrected

item–total correlation. Menurut Azwar (2012) kriteria dalam pemilihan aitem

berdasarkan formula digunakan batasan koefisien lebih besar dari 0,30. Semua

item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 data pembedanya dinyatakan

memenuhi syarat psikometrik sebagai bagian dari tes. Penghitungan ini

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71

menggunakan perhitungan program Statistical Product and Service Solution

(SPSS) versi 20.0 for windows.

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas berasal dari kata reability yang artinya sejauhmana hasil suatu

proses pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2012). Salah satu ciri instrument

penelitian yang berkualitas baik mempunyai suatu pengukuran yang reliable, yaitu

mampu menghasilkan skor yang tinggi dengan error pengukuran yang kecil.

Konsep reliabilitas mengacu pada konsistensi, keterandalan, keterpercayaan,

kestabilan dan keajegan pada pengukuran. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien

reliabilitas (rxx’) berada dalam rentang 0,00 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi

koefisien reliabilitas maka semakin mendekati 1,00 berarti semakin tinggi

reliabilitas alat ukur tersebut (Azwar, 2012). Penelitian ini peneliti menggunakan

uji reliabilitas dengan teknik koefisien alpha yang dikembangkan oleh cronbach

untuk mengukur koefisien reliabilitas. Penghitungan ini menggunakan

perhitungan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20.0

for windows.

F. Metode Analisis Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji

hipotesis pertama adalah metode analisis regresi linier berganda. Analisis regresi

linier berganda berguna untuk menganalisis hubungan linier antara dua variabel

bebas atau lebih secara bersama-sama dengan satu variabel tergantung. Pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72

penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah body image dan kontrol diri serta memiliki satu

variabel tergantung dalam penelitian ini adalah perilaku diet. Selanjutnya, metode

analisis data untuk menguji hipotesis kedua dan ketiga adalah metode analisis

korelasi parsial. Analisis korelasi parsial beguna untuk menganalisis dalam

melihat hubungan antara satu variabel bebas dan satu variabel tergantung. Metode

ini dalam penelitian digunakan untuk mengetahui hubungan antara body image

dengan perilaku diet dan hubungan antara kontrol diri dengan perilaku diet.

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum melakukan analisis

data untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Dasar

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data

terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas berfungsi untuk

membuktikan normal atau tidaknya distribusi data tersebut dilihat dari

mulai kolmogrov-smirnov, data dikatakan berdistribusi normal jika

distribusinya lebih dari 5% atau pada taraf lebih dari 0,05 (Priyatno,

2009).

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji linearitas berfungsi

untuk mengetahui adanya hubungan atau tidak pada dua variabel tersebut

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73

dilihat dari linearaty, data dikatakan linear jika signifikan kurang dari 5%

atau pada taraf kurang dari 0,05 (Priyatno, 2009).

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Model

regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah moltikolinearitas

(Priyatno, 2009).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi

yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heterokedastisitas, hal ini

dapat dilihat dari diagram scatterplot (Priyatno, 2009).

c. Uji Otokorelasi

Uji otokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi

dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan lainnya. Model

regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah otokorelasi

(Priyatno, 2009).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74

3. Uji Hipotesis

a. Uji Simultan (F)

Uji simultan (F) digunakan untuk mengetahui apakah dua atau

lebih variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen sehingga hasilnya hipotesis tersebut ditolak atau

diterima. Uji simultan (F) dikatakan signifikan jika (p-value) kurang dari

5% atau pada taraf kurang dari 0,05 (Priyatno, 2009).

b. Uji Korelasi Parsial

Uji korelasi parsial digunakan untuk mengetahui kekuatan dan

keeratan hubungan antara dua variabel, sementara variabel lain yang

dianggap sebagai variabel kontrol. Nilai korelasi (R) berkisar antara 0

sampai 1, jika nilai korelasi (R) hasil pengujian korelasi parsial semakin

mendekati 1 maka hubungan antara dua variabel semakin kuat.

Sedangkan, semakin mendekati 0 maka hubungan antara dua variabel

semakin lemah (Priyatno, 2009).

Dari penjelasan mengenai metode analisis data di atas, sebagai persyaratan

dalam uji hipotesis terlebih dahulu melakukan uji asumsi dasar dan uji asumsi

klasik. Keseluruhan perhitungan dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan

komputer melalui program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi

20.0 for windows.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai