METODOLOGI PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk
menguji teori-teori tertentu dengan memeriksa hubungan antar variabel. Pengukuran variabel-
variabel dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian seperti tes, kuesioner, dan
wawancara terstruktur sehingga data yang diperoleh berupa angka-angka yang dapat
dianalisis dengan menggunakan metode statistik (Sugiyono, 2016).
Penelitian kuantitatif fokus pada pengukuran objektif terhadap fenomena sosial. Setiap
variabel yang telah ditentukan diukur dengan menggunakan angka atau simbol, dan kemudian
dilakukan perhitungan kuantitatif untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku umum dalam
suatu parameter (Subana, 2005).
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experimental dengan desain nonequivalent
control group. Dalam desain ini, terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan tertentu, dalam hal ini
penerapan pembelajaran kontekstual melalui metode maqomah, sedangkan kelompok kontrol
tidak diberikan perlakuan dan tetap menggunakan pembelajaran metode konvensional.
Kelompok kontrol berfungsi sebagai pembanding dengan kelompok eksperimen yang telah
diberikan perlakuan selama kurun waktu tertentu. Dengan demikian, perbedaan antara kedua
kelas terletak pada jenis metode pembelajaran yang diterapkan ( Moleong, 2016).
Experimen O₁ X O₂
Kontrol O₃ - O₄
Keterangan
b. Sumber Data
Dalam penelitian ini terdapat dua sumber data yaitu :
c. Populasi
Populasi merujuk pada area generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek dengan
kualitas dan karakteristik tertentu yang menjadi fokus penelitian dan diteliti oleh peneliti
untuk kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VII SMP Darul Hikam.
Tabel 3.2 Populasi peserta didik kelas VII SMP Darul Hikam Bandung 2023/2024
KELAS VII
Jenis Kelamin
KELAS Jumlah
Laki-Laki Perempuan
VII - 1 11 14 25
VII - 2 12 14 26
VII – 3 12 12 24
VII – 4 9 14 23
VII - 5 11 13 24
VII – 6 11 7 18
VII - 7 12 7 19
Jumlah 78 81 159
d. Sampel
Sampel penelitian merupakan sebagian dari populasi yang dipilih sebagai sumber data
dan dapat mewakili keseluruhan populasi (Sugiyono, 2016). Menurut Arikunto (2011),
sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diambil untuk diteliti. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan sebagian dari objek atau subjek keseluruhan
sebagai wakil yang memiliki kualitas dan karakteristik yang sama dengan populasi yang
diteliti.
1. Observasi
Observasi adalah suatu proses di mana peneliti atau pengamat melihat situasi
yang sedang diteliti (Syahputra, 2020). Teknik observasi melibatkan pengamatan dan
pencatatan sistematis terhadap fenomena yang sedang diselidiki. Observasi dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung (Masri & Sorvan, 1996). Dalam
penelitian ini, metode observasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang
direncanakan secara sistematis. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan informasi
tentang lingkungan SMP Darul Hikam.
2. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mendapatkan
informasi dari responden tentang dirinya atau hal-hal yang diketahuinya (Sopiatin,
2011). Angket dapat diartikan sebagai metode atau instrumen yang digunakan dalam
pengumpulan data. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan dalam pengumpulan
data melalui angket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner itu sendiri. Angket
atau kuesioner digunakan untuk memperoleh data mengenai minat membaca Al-Qur’an
siswa kelas VII-2 dan VII-3. Angket atau kuesioner telah dilengkapi dengan opsi
jawaban, sehingga responden hanya perlu memilih satu opsi jawaban yang telah
disediakan dan memberikan jawaban yang sesuai dengan kondisi dirinya.
Penyebaran angket yang berisi daftar pertanyaan untuk dijawab oleh sampel yang
telah ditentukan, angket yang disebarkan pada penelitian ini berisikan minat belajar Al-
Qur’an (Y1) sebanyak 20 soal secara tertulis untuk dijawab oleh responden yang telah
ditentukan yaitu kelas kontrol (VII – 2) dan kelas eksperimen (VII-3) di SMP Darul
Hikam Bandung. Jenis jawaban terdiri dari 5 opsi dengan memakai skala likert
sehingga responden hanya memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan kondisi
sebenarnya. Angket akan di sebarkan sebelum dan sesudah dilakukanya perlakuan pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Skala :
● 5 (Selalu)
● 4 (Sering)
● 3 (Kadang-kadang)
● 2 (Jarang)
● 1 (Tidak Pernah)
Tabel 3.5 Item angket
Skala
No. Pertanyaan
SL S K J TP
Saya merasa sangat butuh untuk membaca Al-
1
Qur’an setiap hari
Saya merasa rasa hampa jika tidak membaca Al-
2
Qur’an dalam sehari.
Saya secara aktif mencari peluang untuk membaca
3
Al-Qur’an, bahkan jika saya sibuk.
Saya mencari lingkungan yang tenang dan damai
4
untuk membaca Al-Qur’an dengan khusyu.
5 Saya merasa senang saat membaca Al-Qur’an
Saya merasa senang untuk terus belajar membaca
6
Al-Qur’an
Saya merasa tertarik dan penasaran untuk memahami
7
makna di balik setiap ayat Al-Qur’an
Saya merasa tertarik untuk belajar lebih dalam
8 tentang sejarah dan konteks di sekitar ayat-ayat Al-
Qur’an.
Saya merasa sangat ingin membaca Al-Qur’an setiap
9
kali ada kesempatan.
Saya memiliki keinginan yang kuat untuk membaca
10 Al-Qur’an secara rutin tanpa ada dorongan dari
orang lain.
Keterangan:
● SL (Selalu)
● S (Sering)
● K (Kadang-kadang)
● J (Jarang)
● TP (Tidak Pernah)
3. Tes
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau tugas yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok (Subana, 2005). Tes digunakan sebagai salah satu teknik
pengumpulan data untuk menilai kualitas dan kuantitas variabel yang sedang diteliti.
Pada teknik ini data tentang kemampuan membaca Al-Qur’an akan di tes melalui lisan
dengan bacaan yang telah ditentukan.
Test dilakukan pada kelas kontrol (VII-2) dan kelas eksperimen (VII-3) sebagai
langkah awal atau pendahuluan (pre-test) sebelum diterapkannya suatu metode yang
menjadi objek penelitian (metode maqomah) pada kelas eksperimen dan metode
konvensional pada kelas kontrol berupa membaca Al-Qur’an secara langsung dan
diberikan juga tes berupa essay yang dijawab secara spontan untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan membaca Al-Qur’an siswa.
Pengetesan ini akan dilakukan kembali setelah penerapan metode pada kelas
sampel (Post-test) untuk mengetahui adanya perubahan atau tidak dalam kemampuan
membaca Al-Qur’an.
Setelah semua data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang
menunjukkan hasil penelitian. Uji-t (Uji Sampel Independen) akan digunakan untuk
menganalisis hipotesis yang telah dibuat. Namun, sebelum melakukannya pengujian
hipotesis, uji prasyarat analisis data dengan menggunakan uji homogenitas dan normalitas,
serta untuk menentukan perbandingan minat dan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa di
kelas kontrol maupun eksperimen dengan uji N-Gain
1. Analisis Statistik
Analisis deskriptif adalah jenis penelitian yang mengumpulkan data secara akurat,
kemudian menyusun, menganalisis, dan memberikan gambaran. terkait masalah saat ini.
Dalam analisis deskriptif data, umumnya ditampilkan dalam bentuk grafik, diagram, tabel
frekuensi, atau tabel biasa batang, garis, lingkaran, ukuran pemusatan data distribusi data dan
lainnya (Sugiyono, 2010). Metode yang digunakan dalam analisis ini menggunakan aplikasi
SPSS 2.6 untung mengetahui nilai rata-rata, standar deviasi, nilai minimum, nilai maksimum
dan lain sebagainnya.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah sebaran data (pre-test dan post-test)
kedua kelas peserta didik (variabel Y) berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas jika
sampel lebih dari lima puluh orang maka uji Kolmogorov-Smirnov dapat digunakan, dan uji
statistik Shapiro Wilk dalam kasus sampel kurang dari lima puluh orang. Dalam penyelidikan
ini, Pengujian data apakah berdistribusi normal atau tidak menggunakan aplikasi SPSS 26
Ketentuan uji normalitas untuk 50 orang menggunakan interval kepercayaan 95%, maka Nilai
alfa adalah 5% (0,05). Pengujian normal tidaknya distribusi data berpacu pada kriteria berikut
:
H0 : Jika nilai signifikansi lebih besar dari tingkat alpha (Sig. > 0.05) maka data
berdistribusi normal
H1 : Jika nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat alpha (Sig. < 0.05) maka data
berdistribusi tidak normal, (Sanjaya, 2012).
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menentukan apakah dua atau lebih kelompok data
sampel memiliki variansi populasi yang sama atau berbeda. Analisis homogenitas dilakukan
pada data hasil pengetesan awal dan hasil pengetesan akhir akhir pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen serta angket awal dan angket akhir dari kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen.Pada penelitian ini, homogenitas akan diuji dengan menggunakan SPSS 26,
kriteria uji homogenitas adalah signifikansi lebih dari 0,05 maka kelompok data memiliki
varian yang sama, sedangkan jika signifikansi kurang dari 0,05 maka data memiliki varian
yang tidak sama, dengan hipotesis sebagai berikut :
Untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara dua kelompok, ada kriteria yang harus
digunakan untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak: H0 diterima jika t
hitung kurang dari (<) t tabel dan H1 diterima jika t hitung lebih besar (>) dari t tabel. Selain
itu, perbandingan t hitung dengan t tabel dapat digunakan perbandingan Sig. dengan
α apabila nilai Sig. lebih besar (>) dari α, maka H0 diterima dan apabila nilai Sig. lebih kecil
(<) dari α, maka H1 diterima.
⮚ Jika nilai asymptotic sig. (2-tailed) < 0,05, maka hipotesis diterima, yang berarti