Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk
menguji teori-teori tertentu dengan memeriksa hubungan antar variabel. Pengukuran variabel-
variabel dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian seperti tes, kuesioner, dan
wawancara terstruktur sehingga data yang diperoleh berupa angka-angka yang dapat
dianalisis dengan menggunakan metode statistik (Sugiyono, 2016).

Penelitian kuantitatif fokus pada pengukuran objektif terhadap fenomena sosial. Setiap
variabel yang telah ditentukan diukur dengan menggunakan angka atau simbol, dan kemudian
dilakukan perhitungan kuantitatif untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku umum dalam
suatu parameter (Subana, 2005).

2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experimental dengan desain nonequivalent
control group. Dalam desain ini, terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan tertentu, dalam hal ini
penerapan pembelajaran kontekstual melalui metode maqomah, sedangkan kelompok kontrol
tidak diberikan perlakuan dan tetap menggunakan pembelajaran metode konvensional.
Kelompok kontrol berfungsi sebagai pembanding dengan kelompok eksperimen yang telah
diberikan perlakuan selama kurun waktu tertentu. Dengan demikian, perbedaan antara kedua
kelas terletak pada jenis metode pembelajaran yang diterapkan ( Moleong, 2016).

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design

Experimen O₁ X O₂
Kontrol O₃ - O₄

Keterangan

X = perlakuan yang diberikan menggunakan metode maqomah


O₁ = Kelompok eksperimen sebelum diberi treatment
O₂ = Kelompok eksperimen setelah diberi treatment
O₃= Kelompok kontrol sebelum diberi treatment
O₄ = Kelompok kontrol setelah diberi treatment
Penelitian yang akan dilakukan menggunakan 3 marhalah, yakni (1) Marhalah Dzatul
Huruf dan Ismul Huruf (2) Marhalah Makharijul Huruf dan Sifatul Huruf (3) Marhalah
Talfidzul Huruf dimana 3 marhalah ini akan diterapkan pada sejumlah siswa dan dilakukan
pengetesan sebelum dan sesudah 3 marhalah ini diterapkan untuk mengetahui adanya
efektivitas atau tidak bagi kemampuan membaca Al-Qur’an dan minat siswa dalam
mempelajari Al-Qur’an dari metode pembelajaran maqomah ini.

B. Jenis dan Sumber Data


a. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif
adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang berupa informasi
atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka (Arikunto, 2011).
Dalam penelitian ini data kuantitatif tersebut berupa mengukur minat dan kemampuan
membaca Al-Qur’an siswa dengan menggunakan metode maqomah dengan dilakukannya
post test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dalam hal ini data kuantitatif yang
diperlukan adalah: Jumlah guru, jumlah siswa, jumlah sarana dan prasarana, hasil tes, dan
hasil angket.

b. Sumber Data
Dalam penelitian ini terdapat dua sumber data yaitu :

1) Sumber Data Primer


Sumber data primer merupakan sumber data utama yang diperoleh secara
langsung dari sumber data pertama saat peneliti berada di lokasi atau objek penelitian
(Bugin 2005). Adapun sumber pertama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah SMP
Darul Hikam yaitu Bpk. Yudianto, S.S. Pembina atau pengajar Al-Qur’an dengan
metode yang sudah berjalan di kelas VII SMP Darul Hikam yaitu Bpk. Usman, M.Pd

2) Sumber Data Sekunder


Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu berupa data
yang sudah ada di lembaga sekolah SMP Darul Hikam seperti profil sekolah, struktur
kepengurusan, data guru serta staf-staf tenaga pendidikan dan absensi siswa. Data ini
diperlukan sebagai pendukung data primer dalam penelitian (Sudjana, 2009).

c. Populasi
Populasi merujuk pada area generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek dengan
kualitas dan karakteristik tertentu yang menjadi fokus penelitian dan diteliti oleh peneliti
untuk kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VII SMP Darul Hikam.

Tabel 3.2 Populasi peserta didik kelas VII SMP Darul Hikam Bandung 2023/2024

KELAS VII
Jenis Kelamin
KELAS Jumlah
Laki-Laki Perempuan
VII - 1 11 14 25
VII - 2 12 14 26
VII – 3 12 12 24
VII – 4 9 14 23
VII - 5 11 13 24
VII – 6 11 7 18
VII - 7 12 7 19
Jumlah 78 81 159
d. Sampel
Sampel penelitian merupakan sebagian dari populasi yang dipilih sebagai sumber data
dan dapat mewakili keseluruhan populasi (Sugiyono, 2016). Menurut Arikunto (2011),
sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diambil untuk diteliti. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan sebagian dari objek atau subjek keseluruhan
sebagai wakil yang memiliki kualitas dan karakteristik yang sama dengan populasi yang
diteliti.

Dalam desain penelitian quasi eksperimen, peneliti menggunakan kelompok yang


sudah ada sebagai sampel penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini tidak ada
pengambilan sampel dalam bentuk individu, melainkan dalam bentuk kelas, yaitu kelas
kontrol (VII – 2) dan kelas eksperimen (VII – 3).
Tabel 3.3 Sampel penelitian

KELAS VII (Sampel)


Jenis Kelamin
KELAS Jumlah
Laki-Laki Perempuan
VII - 2 12 14 26
VII - 3 12 12 24
Jumlah 24 26 50

C. Teknik Pengumpulan Data


Mengetahui teknik pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian karena data merupakan tujuan utama dari penelitian (Supardi, 2013). Dalam
penelitian ini, digunakan pendekatan kuantitatif dan data yang dikumpulkan berupa angka-
angka dari hasil observasi, angket, dan tes.

1. Observasi
Observasi adalah suatu proses di mana peneliti atau pengamat melihat situasi
yang sedang diteliti (Syahputra, 2020). Teknik observasi melibatkan pengamatan dan
pencatatan sistematis terhadap fenomena yang sedang diselidiki. Observasi dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung (Masri & Sorvan, 1996). Dalam
penelitian ini, metode observasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang
direncanakan secara sistematis. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan informasi
tentang lingkungan SMP Darul Hikam.

2. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mendapatkan
informasi dari responden tentang dirinya atau hal-hal yang diketahuinya (Sopiatin,
2011). Angket dapat diartikan sebagai metode atau instrumen yang digunakan dalam
pengumpulan data. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan dalam pengumpulan
data melalui angket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner itu sendiri. Angket
atau kuesioner digunakan untuk memperoleh data mengenai minat membaca Al-Qur’an
siswa kelas VII-2 dan VII-3. Angket atau kuesioner telah dilengkapi dengan opsi
jawaban, sehingga responden hanya perlu memilih satu opsi jawaban yang telah
disediakan dan memberikan jawaban yang sesuai dengan kondisi dirinya.
Penyebaran angket yang berisi daftar pertanyaan untuk dijawab oleh sampel yang
telah ditentukan, angket yang disebarkan pada penelitian ini berisikan minat belajar Al-
Qur’an (Y1) sebanyak 20 soal secara tertulis untuk dijawab oleh responden yang telah
ditentukan yaitu kelas kontrol (VII – 2) dan kelas eksperimen (VII-3) di SMP Darul
Hikam Bandung. Jenis jawaban terdiri dari 5 opsi dengan memakai skala likert
sehingga responden hanya memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan kondisi
sebenarnya. Angket akan di sebarkan sebelum dan sesudah dilakukanya perlakuan pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 3.4 instrumen angket minat membaca Al-Qur’an

No. Variabel Indikator Item Soal No.


Dwi Sunar Prasetyono (2008)
Siswa merasa sangat
membutuhkan untuk membaca Al- 1
Kebutuhan terhadap Qur’an setiap hari
bacaan Siswa merasa rasa hampa jika
tidak membaca Al-Qur’an dalam 2
sehari.
Siswa secara aktif mencari
peluang untuk membaca Al- 3
Tindakan untuk Qur’an, bahkan jika saya sibuk.
mencari bacaan Siswa mencari lingkungan yang
tenang dan damai untuk membaca 4
Minat Al-Qur’an dengan khusyu.
1 Membaca Al-
Qur’an Siswa merasa senang saat
5
Rasa senang membaca Al-Qur’an
terhadap bacaan Siswa merasa senang untuk terus
6
belajar membaca Al-Qur’an
Siswa merasa tertarik dan
penasaran untuk memahami
7
makna di balik setiap ayat Al-
Ketertarikan Qur’an
terhadap bacaan Siswa merasa tertarik untuk
belajar lebih dalam tentang sejarah
8
dan konteks di sekitar ayat-ayat
Al-Qur’an.
No. Variabel Indikator Item Soal No.
Siswa merasa sangat ingin
membaca Al-Qur’an setiap kali 9
ada kesempatan.
Keinginan untuk
selalu membaca Siswa memiliki keinginan yang
kuat untuk membaca Al-Qur’an
10
secara rutin tanpa ada dorongan
dari orang lain.

Skala :
● 5 (Selalu)

● 4 (Sering)

● 3 (Kadang-kadang)

● 2 (Jarang)

● 1 (Tidak Pernah)
Tabel 3.5 Item angket

Skala
No. Pertanyaan
SL S K J TP
Saya merasa sangat butuh untuk membaca Al-
1
Qur’an setiap hari
Saya merasa rasa hampa jika tidak membaca Al-
2
Qur’an dalam sehari.
Saya secara aktif mencari peluang untuk membaca
3
Al-Qur’an, bahkan jika saya sibuk.
Saya mencari lingkungan yang tenang dan damai
4
untuk membaca Al-Qur’an dengan khusyu.
5 Saya merasa senang saat membaca Al-Qur’an
Saya merasa senang untuk terus belajar membaca
6
Al-Qur’an
Saya merasa tertarik dan penasaran untuk memahami
7
makna di balik setiap ayat Al-Qur’an
Saya merasa tertarik untuk belajar lebih dalam
8 tentang sejarah dan konteks di sekitar ayat-ayat Al-
Qur’an.
Saya merasa sangat ingin membaca Al-Qur’an setiap
9
kali ada kesempatan.
Saya memiliki keinginan yang kuat untuk membaca
10 Al-Qur’an secara rutin tanpa ada dorongan dari
orang lain.
Keterangan:

● SL (Selalu)

● S (Sering)

● K (Kadang-kadang)

● J (Jarang)

● TP (Tidak Pernah)
3. Tes
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau tugas yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok (Subana, 2005). Tes digunakan sebagai salah satu teknik
pengumpulan data untuk menilai kualitas dan kuantitas variabel yang sedang diteliti.
Pada teknik ini data tentang kemampuan membaca Al-Qur’an akan di tes melalui lisan
dengan bacaan yang telah ditentukan.

Test dilakukan pada kelas kontrol (VII-2) dan kelas eksperimen (VII-3) sebagai
langkah awal atau pendahuluan (pre-test) sebelum diterapkannya suatu metode yang
menjadi objek penelitian (metode maqomah) pada kelas eksperimen dan metode
konvensional pada kelas kontrol berupa membaca Al-Qur’an secara langsung dan
diberikan juga tes berupa essay yang dijawab secara spontan untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan membaca Al-Qur’an siswa.

Pengetesan ini akan dilakukan kembali setelah penerapan metode pada kelas
sampel (Post-test) untuk mengetahui adanya perubahan atau tidak dalam kemampuan
membaca Al-Qur’an.

Tabel 3.6 Indikator penilaian kemampuan membaca Al-Qur’an

Dimensi Variabel Indikator


X1  Mampu membaca dengan lancar
Fashoha X2  Muro’atul Huruf wal Harakat
X3  Mura’atul Kalimat wal Ayat
 Mampu mengucapkan huruf sesuai
Makharijul Huruf X4
makhraj nya
 Mampu mengucapkan huruf sesuai sifat
Sifatul Huruf X5
nya
X6  Mampu membaca hukum nun mati
X7  Mampu membaca hukum mim mati
Ahkamul Huruf
X8  Mampu membaca hukum gunnah
X9  Mampu membaca hukum alif lam
Ahkamul Mad  Mampu membedakan dan membaca
X10
wal Qasr panjang/pendek nya huruf
Nilai per variabel (Maks.10) / Nilai Total (Maks. 100)
Skala :
9 -10 : Membaca dengan benar dan lancar
6 -8 : Membaca dengan benar, tetapi ada sedikit kesalahan (lahn khofi)
1-5 : Membaca dengan banyak kesalahan atau tidak lancar (lahn jali)
4. Dokumentasi
Informasi yang berasal dari catatan penting dari individu atau organisasi dikenal
sebagai metode dokumentasi (Hamidi : 2004). Data yang dikumpulkan untuk
dokumentasi berasal dari: buku-buku yang relevan, peraturan, laporan aktivitas, foto,
film dokumenter data sesuai dengan temuan penelitian (Ridwan : 2006). Dalam
penelitian ini, pendekatan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan informasi
tentang visi dan misi, serta tata tertib sekolah, profil sekolah, foto kegiatan penelitian,
informasi tentang jumlah siswa, dan informasi tambahan yang relevan. Data ini tidak
berasal hanya dari narasumber, tetapi juga dikumpulkan dari sumber lain yang ditulis
seperti website resmi SMP Darul Hikam Bandung

D. Teknik Analisis Data


Proses analisis data dilakukan dengan memproses, mengorganisasi, mengklasifikasikan,
dan mengevaluasi data yang telah diperoleh untuk menemukan hasil yang relevan dengan
tujuan penelitian. Tujuannya adalah untuk menjamin bahwa penelitian dilakukan dengan
benar, valid, dan lengkap. Oleh karena itu, diperlukan metode analisis data yang valid.
Penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif, yaitu data yang dapat diukur
dengan angka yang diperoleh dari lapangan dan dianalisis dengan statistik oleh peneliti
(Winarsunu, 2006). Dalam hal ini untuk menganalisis data yang diperoleh menggunakan
aplikasi SPSS Statistics 26.

Setelah semua data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang
menunjukkan hasil penelitian. Uji-t (Uji Sampel Independen) akan digunakan untuk
menganalisis hipotesis yang telah dibuat. Namun, sebelum melakukannya pengujian
hipotesis, uji prasyarat analisis data dengan menggunakan uji homogenitas dan normalitas,
serta untuk menentukan perbandingan minat dan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa di
kelas kontrol maupun eksperimen dengan uji N-Gain

1. Analisis Statistik
Analisis deskriptif adalah jenis penelitian yang mengumpulkan data secara akurat,
kemudian menyusun, menganalisis, dan memberikan gambaran. terkait masalah saat ini.
Dalam analisis deskriptif data, umumnya ditampilkan dalam bentuk grafik, diagram, tabel
frekuensi, atau tabel biasa batang, garis, lingkaran, ukuran pemusatan data distribusi data dan
lainnya (Sugiyono, 2010). Metode yang digunakan dalam analisis ini menggunakan aplikasi
SPSS 2.6 untung mengetahui nilai rata-rata, standar deviasi, nilai minimum, nilai maksimum
dan lain sebagainnya.

2. Uji Normalitas
Uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah sebaran data (pre-test dan post-test)
kedua kelas peserta didik (variabel Y) berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas jika
sampel lebih dari lima puluh orang maka uji Kolmogorov-Smirnov dapat digunakan, dan uji
statistik Shapiro Wilk dalam kasus sampel kurang dari lima puluh orang. Dalam penyelidikan
ini, Pengujian data apakah berdistribusi normal atau tidak menggunakan aplikasi SPSS 26
Ketentuan uji normalitas untuk 50 orang menggunakan interval kepercayaan 95%, maka Nilai
alfa adalah 5% (0,05). Pengujian normal tidaknya distribusi data berpacu pada kriteria berikut
:

H0 : Jika nilai signifikansi lebih besar dari tingkat alpha (Sig. > 0.05) maka data
berdistribusi normal

H1 : Jika nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat alpha (Sig. < 0.05) maka data
berdistribusi tidak normal, (Sanjaya, 2012).

3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menentukan apakah dua atau lebih kelompok data
sampel memiliki variansi populasi yang sama atau berbeda. Analisis homogenitas dilakukan
pada data hasil pengetesan awal dan hasil pengetesan akhir akhir pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen serta angket awal dan angket akhir dari kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen.Pada penelitian ini, homogenitas akan diuji dengan menggunakan SPSS 26,
kriteria uji homogenitas adalah signifikansi lebih dari 0,05 maka kelompok data memiliki
varian yang sama, sedangkan jika signifikansi kurang dari 0,05 maka data memiliki varian
yang tidak sama, dengan hipotesis sebagai berikut :

H0 : kedua kelompok memiliki varians yang sama

H1 : kedua kelompok memiliki varians yang berbeda (Gunawan, 2020).


4. Uji-t
Analisis uji beda independent samples test untuk menguji hipotesis yang menunjukkan
perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam penelitian
ini dilakukan jika data berdistribusi normal dan homogenitas terpenuhi dengan hipotesis
sebagai berikut :

H0 : tidak terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol


dalam peningkatan minat dan kemampuan membaca Al-Qur’an

H1 : terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam


peningkatan minat dan kemampuan membaca Al-Qur’an.

Untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara dua kelompok, ada kriteria yang harus
digunakan untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak: H0 diterima jika t
hitung kurang dari (<) t tabel dan H1 diterima jika t hitung lebih besar (>) dari t tabel. Selain
itu, perbandingan t hitung dengan t tabel dapat digunakan perbandingan Sig. dengan
α apabila nilai Sig. lebih besar (>) dari α, maka H0 diterima dan apabila nilai Sig. lebih kecil
(<) dari α, maka H1 diterima.

Uji Mann-whitney U, uji statistik non-parametrik, digunakan untuk menguji hipotesis


jika data tidak berdistribusi normal dan tidak ada homogenitas. Kriteria untuk uji ini adalah
sebagai berikut :

⮚ Tidak ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kontrol dalam

peningkatan minat dan kemampuan membaca Al-Qur'an, jadi hipotesis ditolak


jika nilai asymptotic sig. (2-tailed) > 0,05.

⮚ Jika nilai asymptotic sig. (2-tailed) < 0,05, maka hipotesis diterima, yang berarti

ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kontrol. dalam meningkatkan


minat dan kemampuan membaca Al-Qur'an (Suryani, 2016).

5. Analisis peningkatan minat dan kemampuan membaca Al-Qur’an


Data tes dan angket siswa sebelum atau sesudah perlakuan dievaluasi dengan
membandingkan skor tes. Peningkatan (gain) diperoleh dari perbedaan nilai pengetesan awal
dan pengetesan akhir, serta angket awal dan angket akhir dari kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Keefektifitasan model diukur melalui analisis N-gain. Pembelajaran yang digunakan
untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca Al-Qur'an dengan data Gain untuk
melihat perbedaan minat dan kemampuan yang meningkat pada kelas eksperimen dan kontrol
(Gunawan, 2020).

E. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMP DARUL HIKAM beralamat di Jl. Ir. H. Juanda
285 A Bandung, Dago, Kec. Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat, dengan kode pos 40135.
Adapun waktu penelitian ini terhitung sejak Februari 2023 sampai juli 2023.

Anda mungkin juga menyukai