METODE PENELITIAN
Pada bab ini secara berturut-turut dibahas: (a) rancangan penelitian, (b)
populasi dan sample,(c) variable dan instrumen penelitian ,(d) pengumpulan data
Penelitian ini tidak melakuka manipulasi tetapi hanya ingin melihat fakta-fakta
yang telah terjadi(after the fact) yang berupa gambaran tentang hubungan ketiga
dilakukan oleh supervisor. Secara teoritik ketiga variable bebas tersebut diduga
59
60
X1
X2 Y
X3
Keterangan :
berikut:
Σ populasi
No Nama MI Wonoasih
Guru
jumlah 76
secara acak ini dimaksud agar diperoleh keseimbangan jumlah sampel dari
populasi yang ada. Dan diambil 100% dari populasi guru masing-masing
guru diperoleh sampel sebesar 76 orang guru yang tersebar pada lima MI se-
Tabel 3.2. Rincian sebaran: jumlah Guru dan jumlah Sampel Penelitian
Σ Populasi Σ Sampel
NO Nama MI Gugus Wonoasih
Guru Guru
1 MI Zawiyatus Salikin Kota Wonoasih 11 11
2 MI Raudlatul Muta’allimien Wonoasih 16 16
3 MI Nurul Yaqin Wonoasih 17 17
4 MI Ihtisyarul Ulum Wonoasih 21 21
5 MI Darul Huda Wonoasih 11 11
76 76
Subjek Instrumen
Variabel penelitian
Penelitian penelitian
Pembelajaran(X1)
pembelajaran (X2)
pembelajaran (X3)
Dari tabel 3.3. dapat dijelaskan bahwa untuk memperoleh data masing-masing
memadai untuk itu adalah Kuesioner. Kuesioner adalah alat yang baik untuk
(2) merumuskan pernyataan atau pertanyaan, (3) melakukan uji coba, (4)
merevisi seperlunya.
instrument yang disusun dapat menjaring data secara cermat. Untuk maksud
tersebut, terdapat dua jenis uji coba instrumen yang dilakukan yaitu: uji
validitas dan uji reliabilitas instrument. Kedua jenis uji cobe instrument tersebut
mutlak diperlukan agar data yang terjaring dapat diyakini secara ilmiah (Ancok
penelitian.
66
pada penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi (content
validity) yang menunjuk pada sejauh mana isi alat ukur tersebut
sesuai dengan kisi-kisi yang telah disusun, (3) memeriksa pada ahli
ditetapkan di atas.
67
lainnya.
Keterangan
X = Skor butir
N = Jumlah sample
(Arikunto, 1998)
68
masing variabel ada 14 butir item pertanyaan yang disatukan pada satu
Oleh sebab itu istrumen yang andal sering juga disebut konsisten
Keterangan :
Vx = Variasi butir-butir
M = Jumlah butir
SUB NO
No VARIABEL INDIKATOR
VARIABEL ITEM
1 2 3 4 5
1. Pelaksaan 1.1 Pelaksanaan 1.1.1. Menyusun 1,2
supervisi Supervisi program
pengajaran program pembelajaran
pembelajara selama satu tahun
n
1.1.2. Merencanakan 3,4
persiapan
mengajar
5
1.1.3. Merencanakan
rancangan Satuan
70
Pelajaran (Satpel)
6,7
1.1.4. Menyusundan 8,9,10
merumuskan 11,12
Satuan Pelajaran
(Satpel)
13
1.1.5. Rencana
perbaikan
rancangan
pembelajaran 14
1.2 Pelaksanaan
supervisi 1.2.1. Memulai
kegiatan pembelajaran
pembelajar 15,16
an
1.2.2. Pengembangan
kegiatan
pembelajaran 17,18
19,20
1.2.3. Pengembangan
teknik motivasi 21,22
dalam kegiatan
pembelajaran
25
1.2.5. Hubungan antar
pribadi dalam
mengajar
1.3 Pelaksanaan 26
supervisi 1.2.6. Pemanfaatan
penilaian waktu dalam
pembelajara mengajar
n
1.2.7. Penggunaan 27,28
media belajar
Mengajar 31
1.3.3. Identifikasi 32
kelemahan proses
belajar mengajar 33
1.3.7. Pengembangan
pencapaian tujuan
pembelajaran 38
2.1.1. Menyusun
program tahunan 39
2.1.3. Merencanakan
langkah-langkah
yang sesuai
dengan TIK 41
2.1.5. Pengembangan
kegiatan
pembelajaran 43,44,
45
2.1.6. Pemanfaatan
waktu secara
efesien 46,47
2.1.8. Menggunakan
media dalam
pembelajaran 50
2.1.9. Menggunakan
gerakan dan
isyarat dalam
mengajar 51
2.1.10. Mengembangkan 52
jenis tes
2.1.11. Penilaian
terhadap tujuan
pembelajaran
yang dicapai
Langkah lebih lanjut yang dilakukan setelah itu adalah melakukan coding,
scoring dan tabulasi data untuk keperluan analisis. Coding dilakukan dengan
Madrasah, Pengawas Madrasah, dan para guru. Pengumpulan data penelitian ini
data yang diperoleh, maka analisis data penelitian digunakan meliputi (1) analisis
lima kategori antara lain : Baik sekali, Baik, Cukup Baik, Kurang, dan
Kurang sekali melalui konversi data. Hal ini bertolak dari pernyataan Azwar
(1995) bahwa bila skor total individual makin mendekati skor total ideal dapat
bila makin mendekati skor ideal minimal, maka berarti makin negative atau
tak favorable.
panjang kelas, (4) menentukan kelas, dengan memperhatikan batas bawah dan
batas atas, dan (5) mencari frekuensi tiap-tiap kelas, yaitu berapa banyak
berikut :
1 Pelaksanaan
Supervisi
Pembelajaran
1.1 Supervisi 1-14 >51-56 >46-51 >41-46 >36-41 >36
75
Program
Pembelajaran
(XI)
1.2 Supervisi 15-28 >51-56 >46-51 >41-46 >36-41 <36
kegiatan
pembelajaran
(X2)
1.3 Supervisi 29-38 >36-40 >32-36 >28-32 >24-28 <24
penilaian
pembelajaran
(X3)
2 Kinerja 39-52 >50-56 >44-50 >38-44 >32-38 <32
mengajar
guru( Y)
5%, dan curve lift, jadi hubungan kedua variabel bersifat linier apabila
koefisien r>0,80. ini bertolak dari pernyataan Nie, dkk (1975) bahwa multi-
Yanto = a + b1 X1 + b2 X2 + B3 X3
Dimana:
a : Bilangan konstanta
b1 b2 b3 : Variabel bebas
(Sugiono, 1997)
dalam arti tidak sama dengan nol (0) digunakan uji Fisher (F) dengan rumus
sebagai berikut :
mengajar guru dianggap baik jika Koefisien Determinasi (R2) nya mendekati
(1).
SPSS/PC+ data terjadi apabila memiliki nilai ZRESID lebih besar dari 3,16
menguji model hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat yang
X1
X2
Y
X3
40, dan C = 5. sedangkan nilai rerata diperoleh sebesar 41,042 dan standar
dapat dibuat sebagaimana tersaji pada tabel 4.1 dan gambar 4.1
79
80
> 21-26 0 0
168 100
> 51 – 56 3 1,79
> 46 – 51 23 13,7
> 41 – 46 76 45,23
> 36 – 41 42 25
> 31 – 36 13 7,73
> 26 – 31 8 4,76
> 21 – 26 2 1,19
< 21 1 0,59
168 100
> 36 – 40 8 4,76
> 32 – 36 48 28,6
> 28 – 32 72 42,9
> 24 – 28 26 15,5
> 20 – 24 8 4,76
83
> 16 – 20 4 2,38
> 12 – 16 1 0,59
< 12 1 0,59
168 100
Lampiran 2, memiliki nilai terkecil 9 dan nilai terbesar 56. Dari nilai
> 50 – 56 54 32,1
> 44 – 50 71 42,3
> 38 – 44 37 22
> 32 – 38 5 2,98
> 26 – 32 - 2,98
> 20 – 26 - -
> 14 – 20 - -
< 8 - 14 1 0,59
168 100
Multiple R 0,24323
R Kuadrat 0,5916
F 3,43762
Mengacu pada empat hipotesis yang diajukan dalam penilaian ini, maka
Tiap-tiap variabel akan dikemukaka dua jenis hipotesis, yaitu hipotesis nihil
Probolinggo.
untuk taraf signifikan 5%. Karena r hitung actual lebih kecil dari r
tabel (teoritik) yaitu 0,1025 < 0,159, maka hipotesis nihil (Ho.1)
tolak.
Guru (Y)
dari r tabel teoritik yaitu 0,1849 > 0,159, maka hipotesis nihil
diterima.
besar dari r tabel (teorotik) yaitu 0.2381 > 0.159, maka hipotesis
Hipotesis Mayor :
Kota Probolinggo.
Probolinggo,
0,24323 > 0, maka hal tersebut berarti bahwa notesis Ho ditolak dan
Hipotesis Ha diterima.
91
Dari analisis tersebut berarti nilai F hitung (actual) lebih besar dari nilai
signifikan. Oleh sebab itu hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi : “Tidak
X1 32,74 -
X2 45,23 -
X3 42,9 -
Y - 42,3
Merujuk pada rumusan masalah, tujuan penelitian, dan uji statistic pada
kepala Madrasah menurut penilain guru dapat dilihat data tergolong “cukup
baik”.Hal ini dapat dibuktikan sebesar 32,74% guru memberi penilaian pada
pembelanjaan oleh kepala Madrasah dirasakan sangat perlu bagi guru untuk
tentang kualitas mengajar guru ada lima aspek, salah satunya adalah
umumnya guru memberi penilaian “cukup baik”. Hal ini dapat dilihat dari
antara lain: (1) membantu guru dalam pelaksaan mengawli pelajaran dengan
menguraikan topic yang akan di ajarkan, (2) kondisi di dalam kelas, (3)
(6) membantu guru dalam menggunakan alat dan media belajar, dan (7)
“cukup baik”. Hal ini dapat dibuktikan sebesar 42,9% guru memberi penilaian
penilaian pembelajaran oleh Kepala Madrasah sangat perlu bagi guru untuk
Penilaian pembelajaran oleh guru ini antara lain: (1)memberikan penialain tes
lisan atau tertulis, (2) mengidentifikasi kelemahan yang perlu diperbaiki pada
seberapa besar materi yang di ajarkan telah di pahami siswa dan sebagainya.
Hal ini sesuai dengan apa yang digariskan Depdikbud (1993) yang
kinerja mengajar guru terkait pad kemamapuan guru yang meliputi: (1)
kesangkilahguru mengajar.
98
kinerja guru disebabkan beberapa hal alas an: (1) walaupun Kepala Madrasah
karena lebih dari satu mata pelajajaran yang program pembelajaran, hal ini
kembali, (3) banyak guru yang takut mencoba hal-hal baru yang belum begitu
dikuasainya dan merasa lebih tenang mengajar dengan cara yang lama, (4)
Madrasah, penilik guru terlalu cepat merasa puas atas hasil belajar siswa.
Kota Probolinggo”, dimana r hitung (empiric) lebih besar dari r tabel yaitu
sebesar 0,1849>0,159.
belajar yang telah ditetapkan. Pendapat tersebut juga diperkuat beberapa hasil
1996).
Wonoasih Kota Probolinggo dimana hitung (empiric) lebih besar dari r tabel
Data ini sesuai dengan haisl penelitian yang telah dilakukan oleh
supervisi yang sifatnya evaluatif. Pendapat ini juga diperkuat Blacbourn dan
100
evaluatif.
Hasil penelitian ini sesui dengan pendapat Neagly dan Evans (1980)
usaha untuk membantu guru. Pendapat ini diperkuat juga pada penelitian
masing sebesar 4,79 % dan 1,46 %. Sumbangan terbesar dari variabel ini
Pada bab ini disampaikan dua hal pokok yaitu (1) kesimpulan, dan (2) saran.
5.1 Kesimpulan
berikut.
Baik’’.
guru masih mengandalkan program yang telah ada, sehingga tidak merevisi
kembali dan banyak guru yang takut mencoba program-program yang baru
103
104
yang belum begitu dikuasainya serta merasa lebih tenang mengajar dengan
8,10%.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini dapat disarankan kapada pihak-pihak yang terkait
(1) kepala sekolah, atau pemilik (2) Guru, (3) para penelti.
Kepala Sekolah dalam rangka pembinaan kepada guru dapat berhasil guna
dan disenangi para guru serta rasa semangat para guru, supervisor
mempercayai.
supervisi pengajaran.
selalu mencoba metode dan teknik mengajar yang baru yang diperoleh
karma itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap lebih
supervisi.