Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian

Tempat atau lokasi penelitian di laksanakan di MTsN 2 Serang yang bertempat di Jl.

Palka Km. 23 Desa. Cisaat Kec. Padarincang Serang-Banten. Sedangkan waktu penelitian

dilaksanakan selama 6 bulan, yaitu dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

Pelaksanaan

No Aktivitas Jan Feb Sept Okt Nov Des

1 Pembuatan judul

2 Pengumpulan bahan referensi

3 Pengajuan proposal skripsi

4 Sidang proposal

5 Pembuatan instrumen penelitian

6 Uji coba instrumen penelitian

7 Pengumpulan data

8 Pengolahan data/analisis data

9 Sidang skripsi

50
51

B. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1 Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian

kuantitatif dengan tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh manajemen

sarana dan prasarana dalam peningkatan mutu pendidikan MTsN 2 Serang. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif sehingga data hasil penelitian adalah data kuantitatif

sebagai data utama dan data kuantitatif sebagai data penunjang.

Pengumpulan data menggunakan metode survei. “metode survei adalah penelitian

yang dilakukan dengan maksud mengetahui sesuatu secara keseluruhan dari wilayah atau

objek penelitian.” Dengan teknik regresi dan korelasi. “teknik regresi merupakan analisis

statistic yang ingin melihat hubungan dan pengaruh fungsional antara variabel bebas (X)

dengan variabel terikat (Y)”2, teknik regresi digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kontribusi hubungan antara variabel. Sedangkan teknik “korelasional merupakan analisis

hubungan dua variabel atau lebih yaitu antara variabel bebas dengan variabel terikat.3

1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung :
Alfabeta,2017), h. 3
2
Supardi, Statistik Penelitian Pendidikan: Perhitungan Penyajian, Penjelasan, Penafsiran Data Penarikan
Kesimpulan, (Depok: Rajawali Pers, 2017), h. 235
3
Supardi, Statistik Penelitian Pendidikan: Perhitungan Penyajian, Penjelasan, Penafsiran Data Penarikan
Kesimpulan, (Depok: Rajawali Pers, 2017), h. 139
52

Rancangan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Pengaruh antara variabel

X Y

X = Variabel Bebas (Manajemen Sarana dan Prasarana)

Y = Variabel Terkait (Peningkatan Mutu pembelajaran)

` Dari gambar diatas menunjukan bahwa variabel yang mempengaruhi adalah X

(Manajemen Sarana dan Prasarana) serta yang dipengaruhi Y (Peningkatan Mutu

Pembelajaran).

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) yang bersifat

kuantitatif, yaitu penelitian yang mengambil populasi dengan menggunakan angka sebagai

data pokok. Dalam hal ini, penelitian lapangan akan dilaksanakan di sekolah, yaitu lembaga

pendidikan MTsN 2 Serang.


53

C. Populasi Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan di tarik

kesimpulan.4 Populasi dalam penelitian ini adalah 29 guru dan wakasek Sarana dan

Prasarana MTsN 2 Serang.

2. Sampel Penelitian

Jika kita hanya meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut penelitian

sampel. Sampel adalh sebagian atau wakil populasi yang di teliti. Dinamakan penelitian

sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan “sampling jenuh”. Menurut

Sugiyono menyatakan: “metode pengambilan sampling jenuh adalah teknik penentuan

sampel bila semua populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah

populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi

dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain, sampel jenuh adalah dimana semua anggota

populasi dijadikan sampel.5 Sampling jenuh baik digunakan jika banyaknya anggota populasi

4
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017), h. 117
5
Sugiyono,Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2017), h. 67
54

kurang dari 1000, jika lebih dari 1000 maka sampling jenuh tidak praktis lagi untuk digunakan

dikarenakan biaya dan waktu yang digunakan sangat banyak.6

Besarnya sampel dalam penelitian ini berjumlah 29 guru dan 1 Waka Sarana dan

Prasarana dari populasi yang berjumlah 30 orang dari populasi 30 orang, hal ini mengacu

pada pendapat suharsimi arikunto menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100 lebih

baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi.

D. Variabel Penelitian

Sugiyono mengatakan bahwa variabel dalam penelitian merupakan suatu atribut dari

sekelompok objek yang diteliti yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lain dalam

kelompok tersebut.7 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu:

1. Manajemen sarana dan prasarana (Variabel X) dan

2. Meningkatkan mutu pendidikan (Variable Y)

E. Instrumen Penelitian

Pengertian instrumen penelitian menurut Sugiyono adalah suatu alat yang digunakan

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena

6
Kurnia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan Matematika,(Bandung:
Refika Aditama, 2017), h. 111
7
Ibid., P.155
55

disebut variabel penelitian.8 Adapun penjelasan dari kedua instrumen penelitian yang

digunakan penelitian digambarkan sebagai berikut:

1. Definisi Konseptual Manajemen Sarana dan Prasarana

a. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan merupakan suatu proses pengelolaan

sarana dan prasarana supaya berfungsi dengan baik sehingga antara guru dan siswa,

keduanya dapat saling menjalankan tugasnya dengan baik dan tujuan pendidikan

dapat tercapai secara optimal.

2. Definisi Operasional Manajemen Sarana dan Prasarana

a. Manajemen Sarana dan Prasarana pendidikan merupakan kegiatan mengatur dan

menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara

optimal yang berarti dalam jalannya proses pendidikan.

1. Definisi Konseptual Meningkatkan Mutu Pembelajaran

a. Meningkatkan mutu pembelajaran adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh guru

dan manajemen sekolah baik mengorganisasikan maupun mengatur lingkungan yang

ada di sekitar siswa sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan semangat siswa

dalam melakukan kegiatan belajar mengajar

2. Definisi Operasional Meningkatkan Mutu Pembelajaran

a. Meningkatkan mutu pembelajaran merupakan intensitas keterkaitan sistemik dan

sinergis antara guru, siswa, siswi iklim pembelajaran, dan media pembelajaran dalam

8
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017) h. 148
56

menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan

kurikulum.

Table 3.2

KISI-KISI MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DALAM

MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN

No Variabel Dimensi Butir Jumlah


Pertanyaan

1. Lahan 1, 2 2

1. Manajemen
Sarana dan 2. Bangunan 3,4,5,6,7,8,9,10, 14
Prasarana (X) 11,12,13,14

3. Perabot Sekolah 17,18,19,20,21 5

4. Alat Pelajaran 22,23,24,25 4

5. Alat Peraga 26,27,28 3

6. Media Pembelajaran 29,30 2

1. Kualitas 1,2,3,4,5,6,7,8,9
2. Pembelajaran
57

Peningkatan Mutu
Pembelajaran (Y)
2. Kesesuaian Tingkat 10,11,12,13,14,1
5,16
Pembelajaran

3. Insentif 17,18,19,20,21,2
2

4. Waktu 23,24,25,26,27

28,29,30

5. Peluang

Jumlah 🡪 60

a) Kalibrasi Instrumen variabel X

Untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan instrumen Manajemen Sarana

dan Prasarana, responden diberikan 5 kategori alternatif tanggapan/ jawaban sebagai

berikut: SB= Sangat Baik, B= Baik, KB= Kurang Baik, TB= Tidak Baik, STB= Sangat

Tidak Baik. Untuk pernyataan yang bersifat positif tanggapan/jawaban diberikan bobot

sebagai berikut: SB=5, B=4, KB=3, TB=2, STB=1. Sedangkan untuk pernyataan yang

bersifat negatif diberi bobot sebagai berikut: SB=1, B=2, KB=3, TB=4, dan STB=5.9

9
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D), h. 135
58

b) Kalibrasi Instrumen variabel Y

Untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan instrumen Mutu

Pembelajaran, responden diberikan 5 kategori alternatif tanggapan/ jawaban sebagai

berikut: SE= Sangat Efektif, E= Efektif, KE= Kurang Efektif, TE= Tidak Efektif, STE=

Sangat Tidak Efektif. Untuk pernyataan yang bersifat positif tanggapan/jawaban

diberikan bobot sebagai berikut: SE=5, E=4, KE=3, TE=2, STE=1. Sedangkan untuk

pernyataan yang bersifat negatif diberi bobot sebagai berikut: SE=1, E=2, KE=3, TE=4,

dan STE=5.

F. Teknik Pengumpulan Data

Angket yaitu teknik pengumpulan data adalah yang paling utama dalam penelitian,

karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. 10 Untuk keperluan

pengumpulan data penulis mempergunakan Teknik sebagai berikut:

1. Angket

Angket yaitu Teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi

pernyataan-pernyataan yg diajukan secara tertulis pada tenaga pendidik dan waka sarana

prasarana sebagai respon dan untuk mendapatkan data.

Angket ini akan diberikan kepada guru dan waka sarana dan prasarana untuk

memperoleh informasi mengenai mutu sarana dan prasarana dengan menggunakan jenis

10
Kurnia eka lestari dan mokhammad ridwan yudhanegara, penelitian pendidikan matematika, (Bandung:
Refika Aditama, 2017), h. 111
59

angket tertutup berdasarkan skala likert dengan likert dengan lima alternatif jawaban

untuk setiap item pertanyaan. Skala likert digunakan untuk sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenal sosial. Instrumen angket

dikembangkan dengan menggunakan likert dengan 5 skala. Skor terendah diberi angka 1

dan skor tertinggi di beri angka 5. Sebelum instrumen digunakan untuk menjaring data,

harus diuji validitas dan reliabilitas.11

2. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila

dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner.12 Dalam kegiatan

observasi ini dilakukan yaitu dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung

mengenai sarana dan prasarana di MtsN 2 Serang.

3. Dokumentasi

Metode ini adalah salah satu metode yang digunakan untuk mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen, rapat, lenger, agenda dan sebagainya.13

11
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D), h. 113

12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 145
13
Darwiyan Syah, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. h. 48
60

G. Analisis Data Penelitian

Pada teknik analisis data menguraikan tentang pengujian persyaratan analisis dan

Teknik pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan untuk

mendeskripsikan data-data pengujian hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Pendeskripsian data menggunakan statistik deskriptif. Statistika deskriptif adalah

statistik yang hanya berfungsi untuk mengorganisasi, menganalisis serta memberikan

pengertian mengenai data (keadaaan, gejala, persoalan) dalam bentuk angka agar dapat di

berikan gambaran secara teratur, ringkas dan jelas.14 Statistika deskriptif yang digunakan

dalam penelitian ini meliputi:

a. Menghitung tabel frekuensi

1) Menghitung rentang (r) = data terbesar-data terkecil

2) Menghitung banyak kelas, (k) = 1 + 3,3 log n


𝑟
3) Panjang kelas (p) =
𝑘

b. Menghitung mean dengan rumus berikut

∑ 𝑓𝑖𝑥 1
𝑀𝑥 =
∑ 𝑓𝑖

c. Menghitung modus, dengan rumus :

𝑀𝑜= 𝑏 + 𝑝 [ ½𝑏 𝑛−𝑏 ]
1+ 𝑏2
1

14
Darwyan Syah Dan Supardi, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Diadit Media, 2009), 3
61

d. Menghitung median, dengan rumus :

𝑀𝑒= 𝑏 + 𝑝 [ ½ 𝑛−𝐹
𝐹
]
e. Menghitung varians dan simpangan baku dengan rumus :

∑ 𝑥𝑖 2 − (∑ 𝑥𝑖 ) 2
𝑠=
𝑛 (𝑛 − 1)

f. Analisis hipotesis korelasi (product moment) dari pearson dengan rumus :

𝑁∑ 𝑋𝑌(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋 2 )}{𝑁 ∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌 2 )}

g. Histogram

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan statistik inferensial. Statistik inferensial adalah

sering juga disebut statistik induktif, merupakan statistik yang berfungsi menyediakan

aturan-aturan atau cara yang dapat digunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik

suatu kesimpulan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus dari sekumpulan data

yang diolah. Statistik inferensial juga menyediakan aturan-aturan yang diperlukan dalam
62

kesimpulan (conclusion), penyusunan atau pembuatan ramalan (prediction), dan

penarikan (estimation).15

Statistik inferensial digunakan untuk melakukan analisis terhadap hipotesis yang

diajukan. Statistik inferensial yang digunakan adalah persyaratan analisis dengan

mengadakan pengujian normalitas. Kemudian dilanjutkan dengan analisis pengujian

hipotesis yang meliputi menghitung persamaan regresi sederhana, uji linearitas dan

signifikansi regresi. Menghitung koefisien sederhana, yang diikuti dengan uji signifikansi

korelasi diakhiri dengan menghitung koefisien determinasi.

H. Hipotesis Statistik

Dalam penelitian ini penulis akan menyoroti dua variabel yaitu Manajemen Sarana

dan Prasarana (variabel X) dan Peningkatan Mutu Pembelajaran (variabel Y) maka, Dengan

demikian penulis merumuskan Hipotesis Statistik sebagai berikut:

1. 𝐻𝑜 ∶ 𝑟𝑥𝑦 = 0 : Tidak terdapat pengaruh antara Manajemen Sarana dan Prasarana

Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran.

2. 𝐻𝑎 ∶ 𝑟𝑥𝑦 < 0 :Terdapat pengaruh antara Manajemen Sarana dan Prasarana

Dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran.

15
Supardi, Statistik Penelitian Pendidikan, Penghitungan, Penyajian, Penjelasan, Penafsiran Dan
Penarikan Kesimpulan,h. 3

Anda mungkin juga menyukai