Anda di halaman 1dari 27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Variabel yang

ada didalam penelitian ini tidak dilakukan perlakuan atau intervensi, lalu

diamati variabel tersebut ada perubahannya atau tidak. Tapi dalam

penelitian ini hanya mengidentifikasi atau mengamati fenomena-fenomena

alam atau sosial yang terjadi atau mencari hubungan fenomena yang terjadi

dengan variabel-variabel yang lainnya (Notoatmodjo, 2012).

Penelitian ini juga merupakan penelitian yang bersifat korelasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua

variabel atau lebih yaitu hubungan antara perilaku sedentari dengan BMI,

tanpa melakukan perubahan atau manipulasi data yang memang sudah ada

sebelumnya (Suharsimi Arikunto dalam Nur Robiah, 2016).

Secara garis besar penelitian survei dibagi menjadi lagi menjadi 2 (dua)

metode yaitu metode penelitian survei deskriptif dan metode penlitian survei

analitik. Dalam penelitian ini yang di gunakan adalah metode penlitian

survei analitik. Metode penelitian survei analitik adalah metode dimana

dalam penelitiannya mencoba untuk menganalisis atau menggali mengapa

dan bagaimana fenomena tersebut terjadi. Dalam metode ini juga dilakukan

analisis dinamika korelasi antara faktor resiko dengan faktor efek. Faktor

resiko adalah suatu fenomena yang mempengaruhi terjadinya perubahan

49
50

(efek), sedangkan faktor efek adalah suatu perubahan yang terjadi karena

adanya pengaruh faktor resiko (Notoatmodjo, 2012)

Rancangan penelitian dengan metode penelitian survei analitik di bagi

menjadi 3 (tiga) yaitu survei analitik cross sectional, survei analitik case

control (retrospective) dan survei analitik cohort (prospective). Dalam

penelitian ini yang digunakan adalah rancangan survei cross sectional.

Rancangan penelitian ini adalah rancangan penelitian yang dilakukan untuk

mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko (perilaku

sedentari) dengan faktor efek (BMI) pada mahasiswa/i SI Keperawatan

tingkat 1 STIKes Bhakti Kencana Bandung, dengan cara pendekatan,

observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time

approach) (Notoatmodjo, 2012)

Skema 3.1

Rancangan Penelitian Cross Sectional

Mahasiswa/i SI Keperawatan Tingkat

1 STIKes Bhakti Kencana Bandung

Perilaku sedentary

BMI (Body Mass Index)


51

3.2 Paradigma Penelitian

Masa remaja adalah masa dimana terjadinya perubahan-perubahan yang

terjadi secara dramatis. Pertumbuhan yang cepat pada masa ini berhubungan

dengan hormonal, kognitif dan emosional. Dari perubahan-perubahan yang

terajadi menciptakan kebutuhan gizi yang berbeda dari masa yang lainnya

(spesial). Pada masa ini, masa dimana rentan dengan permasalahan gizi, hal

ini disebabkan karena pada masa remaja membutuhkan lebih banyak asupan

gizi akibat pertumbuhan fisik dan pertumbuhan lainnya yang terjadi. Selain

itu, terjadi pula perubahan gaya hidup dan pola makan yang bisa

mempengaruhi asupan gizi pada masa ini (Worthington-Roberts, 2000).

Overweight atau obesitas pada masa ini tidahlah aneh baik pada remaja

laki-laki ataupun perempuan, karena pada masa ini terjadi permulaan

pertumbuhan yang pesat, sehingga cenderung terjadi penumpukan lemak di

daerah abdomen, disekitar putting susu, dipinggul dan paha, pipi, leher serta

daerah rahang ( Badriah, 2011)

Body mass index (BMI) adalah berat badan dalam satuan kilogram (kg)

dibagi tinggi badan kuadrat dalam satuan meter (m2). BMI adalah indikator

yang paling sering digunakan dan praktis untuk mengukur kelebihan berat

badan (overweight) dan obesitas pada dewasa (Sugondo, 2006). Faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi nilai Body Mass Index (BMI) adalah usia,

jenis kelamin, genetik, pola makan, aktivitas fisik, faktor lingkungan, dan

faktor kemajuan teknologi ( Pradana, 2014).


52

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan

pengeluaran tenaga dan energi atau pembakaran kalori (Kemenkes RI,

2015). Berdasarkan tingkatannya aktivitas fisik dibagi menjadi 3 (tiga)

tingkatan yaitu aktifitas fisik ringan, sedang dan berat menurut Emma P. W.

dalam Dion (2017).

Dari tingkatan aktivitas fisik diatas, seseorang dapat digolongkan

memiliki aktivitas fisik yang aktif dan aktivitas fisik yang kurang aktif.

Dikatakan memiliki aktivitas fisik yang aktif apabila individu tersebut

melakukan aktifitas fisik berat atau sedang atau bahkan melakukan kedua

aktivitas tersebut, sedangkan dikatakan memiliki aktivitas yang kurang aktif

(perilaku sedentari) apabila individu tersebut tidak melakukan aktivitas fisik

sedang maupun berat (RISKESDAS, 2013).

Perilaku sedentary adalah perilaku dimana seseorang lebih banyak

duduk atau berbaring dalam kehidupan kesehariannya baik itu di rumah,

sekolah, kampus, tempat kerja, ketika diperjalanan dan saat didalam

transportasi, tetapi inti tidak termasuk waktu tidur yang seharusnya

(Riskesdas, 2013).
53

Bagan 3.1 Kerangka Penelitian

BMI (Body Mass Index) :


1) Berat badan kurang ( < 18,5 )
Perilaku sedentari: 2) Berat badan normal ( 18,5 –
1) Cukup : < 4 jam 24,9 )
2) Tinggi : > 4 jam 3) Overweight (25,0 – 29,9 )
4) Obesitas ( 30,0 – 39,9 )
5) Sangat obesitas ( > 40,0 )

Variabel Independent Variabel Dependent

3.3 Hipotesa Penelitian

Hipotesis didalam suatu penelitian merupakan jawaban sementara

penelitian, dalil sementara atau patokan duga yang kebenarannya akan

dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan. Hipotesis dalam penelitian

memiliki penanan yaitu memberikan batasan jangkauan penelitian,

memfokuskan perhatian dalam rangka pengumpulan data, sebagai panduan

dalam pengujian dan penyesuaian dengan data, serta membantu

mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti

(Notoatmodjo, 2012)

Jawaban hipotesa dalam penelitian ini adalah:

Ha : Ada hubungan perilaku sedentary dengan Body Mass Index (BMI)


54

3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah orang, objek atau kegiatan dengan atribut atau sifat atau

nilai yang dijadikan pusat penelitian dengan variasi yang berbeda yang

ditentukan oleh peneliti itu sendiri untuk di pelajari dan selanjutnya ditarik

kesimpulan (Sugiyono, 2017). Variabel didalam penelitian dibedakan

menjadi variabel dependen ( variabel tergantung) dan variabel independen

(variabel bebas) dan variabel confounding (variabel pengganggu). Adapun

didalam penelitian ini menggunakan 2 (dua) variabel yaitu sebagai berikut:

3.4.1 Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel independen sering disebut juga sebagaivariabel

stumulus, predictor, antecedent. Variabel ini adalah variabel yang

menjadi sebab atau dapat mempengaruhi variabel yang lainnya

sehingga muncullah variabel tergantung (Notoatmodjo, 2012).

Adapun didalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya

adalah perilaku sedentari.

3.4.2 Variabel dependen (Variabel Tergantung)

Variabel dependen adalah varaibel yang menjadi akibat atau

dipengaruhi oleh variabel independen (variabel bebas)

(Notoatmodjo, 2012). Adapun dalam penelitian ini yang menjadi

variabel dependennya adalah Body Mass Index (BMI).


55

3.5 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

3.5.1 Definisi Konseptual

Body mass index (BMI) adalah salah satu cara untuk melakukan

penilaian status gizi atau menentukan standar proporsi komposisi

tubuh dengan membandingkan nilai berat badan dengan tinggi badan

pada orang dewasa, remaja hingga pada anak-anak (Gibson dalam

Kurniati, 2016).

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh

otot dan rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik

yang tidak ada (aktivitas fisik yang kurang) adalah faktor resiko

independen terjadinya penyakit kronis dan secara keseluruhan

diperkirakan dapat menyebabkan kematian secara global (WHO,

2016)

Perilaku sedentary adalah perilaku dimana seseorang lebih

banyak duduk atau berbaring dalam kehidupan kesehariannya baik

itu di rumah, sekolah, kampus, tempat kerja, ketika diperjalanan dan

saat didalam transportasi, tetapi inti tidak termasuk waktu tidur yang

seharusnya (Riskesdas, 2013).

3.5.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi untuk memberikan batasan

ruang lingkup atau pengertian dari variabel-variabel itu sendiri.

Definisi ini memiliki manfaat untuk lebih mengarahkan bagaimana

cara pengukuran atau pengamatan yang akan digunakan terhadap


56

variabel-variabel yang berhubungan serta untuk pengembangan

instrumen yang digunakan (Notoadmodjo, 2012).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Definisi Skala
Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur

Perilaku Perilaku Kuesioner Cukup : ≤ 4 Ordinal

sedentari seseorang ASAQ jam perhari

dengan aktivitas

fisik yang Tinggi : > 4

kurang, jam perhari

aktivitasnya

lebih didominasi

oleh duduk,

berbaring,

bersandar, tidur

tetapi tidak

termasuk waktu

tidur yang

seharusnya.

Body Mass Suatu metode yg Timbangan BB Kurang Ordinal

Index sederhana untuk berat ( <18,5)

(BMI) menilai berat badan dan BB Normal

badan, berat pengukur (18,5–24,9 )


57

badan berlebihan tinggi Overweight

atau berat badan badan (25,0–29,9 )

kurang yang Obesitas

hanya dapat (30,0–39,9 )

digunakan untuk Sangat

usia > 2 tahun, Obesitas ( >

dengan cara 40,0 )

membagi berat

badan (kg)

dengan tinggi

badan kuadrat

(m) ²

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generasi baik itu objek maupun subjek

dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditentukan oleh

peneliti itu sendiri untuk dipelajari dan kemudian ditarik sebuah

kesimpulan (Sugiyono, 2017).

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i SI

Keperawatan Tingkat 1 STIKes Bhakti Kencana Bandung yang

berjumlah …………
58

3.6.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek maupun subjek

dengan kualitas dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2017)

1) Menentukan besaran sampel

Untuk menentukan sampel dalam penelitian dapat

menggunakan rumus dibawah ini dengan derajat kepercayaan 90

% dan derajat kesalahan 10 %

Rumus :
𝑁
n = 1+𝑁(𝑑2 )

Keterangan:

n : Besar sampel

N : Jumlah populasi

d : Tingkat kepercayaan/ ketetapan yang diinginkan (0,1)

Maka :

…………..

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus

diatas didapatkan jumlah sampel minimal yang harus diambil

dalam penelitian ini adalah …… orang responden


59

2) Teknik penarikan sampel

Pada prinsipnya teknik atau penarikan sampel dibagi

menjadi 2 (dua) yaitu teknik random (acak) dan teknik-non

random. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik random. Teknik random ini digunakan apabila anggota

populasi atau setiap unitnya bersifat homogen. Artinya bahwa

setiap anggota populasi itu memiliki kesempatan yang sama

untuk di jadikan sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010)

Teknik random sampel dibagi menjadi 5 (lima) yaitu

sederhana (Simple Random Sampling), sistematis (Systematic

Random Sampling), stratifikasi (Stratified Random Sampling),

kelompok atau gugug (Cluster Sampling) dan gugus bertahap

(Multistage Sampling). Teknik penarikan sampel dalam

penelitian ini menggunakan teknik sampel secara acak

stratifikasi (Statified Random Sampling). Dimana dengan cara

ini heterogenitas anggota populasi akan terwakili dalam sampel

yang dipilih Teknik ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi

karakteristik umum dari anggota populasi populasi, kemudian

menentukan strata atau lapisan dari jenis karakteristik unit-unit

tersebut (Notoatmodjo, 2012)

Rumus :

N = Jumlah populasi distrata (kelas) X sampel yang dibutuhkan

Total Populasi
60

Sehingga didapatkan :

Jumlah sampel perempuan =

Jumlah sampel laki – laki = +

Total sampel =

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus diatas

diperoleh jumlah sampel minimal yang harus diambil dalam

penelitian ini adalah ……. orang responden. Pengambilan

sampel yang didasarkan pada pertimbangan peneliti.

Kriteria inklusi :

Kriteria inklusi adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh

setiap anggota populasi yang bisa diambil sebagai sampel

(Motoatmodjo, 2012). Kriteria inklusi dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1) Mahasiswa/I SI Keperawatan Tingkat 1 STIKes Bhakti

Kencana Bandung

2) Mahasiswa/I yang berusia 18 – 24 tahun

3) Bersedia menjadi reponden dalam penelitian

Kriteria eksklusi :

Kriteria eksklusi adalah kriteria anggota populasi yang tidak

bisa di ambil sebagai sample (Notoatmodjo, 2012). Kriteria

eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Tidak sedang mengalami asites atau edema


61

2) Tidak memiliki kelainan di tulang belakang (Lordosis,

kifosis, skoliosis)

3.7 Pengumpulan Data

3.7.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam

proses penelitian untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012).

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut;

1) Variabel Independen (Bebas)

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data tentang

perilaku sedentari adalah kuesioner. Kuesioner adalah

seperangkat pertanyaan tertulis yang diberikan kepada

responden untuk dijawab (Sugiyono, 2017). Pengumpulan data

tentang perilaku sedentari ini bisa dengan menggunakan

kuesioner ASAQ (Adolescent Sedentary Activity Questionnaire)

2) Variabel Dependen (Tergantung)

Pengumpulan data Body Mass Index (BMI) dibagi menjadi

pengukuran tinggi badan dan pengukuran berat badan.

Instrumen yang digunakan untuk pengukuran tinggi badan

adalah mikrotoise (stature meter). Mikrotoise adalah salah satu

alat pengukuran tinggi badan dewasa, yang ditempel di dinding

dengan ketinggian 2 meter dari permukaan tanah. Instrumen


62

yang digunakan untuk pengukuran berat badan adalah

timbangan berat badan.

3.7.2 Teknik Penelitian Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan

melalui 3 (tiga) tahap, yaitu sebagai berikut:

1) Persiapan peneliti

a) Peneliti membuat surat Studi Pendahuluan dari STIKes

Bhakti Kencana Bandung Ke Dinas Kesehatan Kab.

Bandung, Puskesmas Panyileukan

b) Setelah mendapatkan surat Studi Pendahuluan peneliti

mendatangi tempat-tempat yang dituju untuk mendapatkan

data tentang prevalensi perilaku sedentari dan BMI (Body

Mass Index)

c) Peneliti membuat surat permohonan izin penelitian dari

STIKes Bhakti Kencana Bandung ke Ketua STIKes Bhakti

Kencana Bandung

d) Setelah peneliti mendapatkan surat permohonan izin,

peneliti menemui Ketua STIKes Bhakti Kencana Bandung

dan meminta izin untuk melakukan penelitian di STIKes

Bhakti Kencana Bandung

e) Peneliti melakukan informed consent dan kontrak waktu

meminta kesediaan untuk menjadi responden (Mahasiswa/I


63

SI Keperawatan tingkat 1 STIKes Bhakti Kencana

Bandung)

2) Pelaksanaan Penelitian

a. Pengukuran Perilaku Sedentari

a) Menjelaskan tentang kuesioner ASAQ (Adolescent

Sedentary Activity Questionnaire) dan cara

pengisiannya

b) Membagikan kuesioner ASAQ (Adolescent Sedentary

Activity Questionnaire) untuk setiap responden

c) Pengisian kuesioner ASAQ (Adolescent Sedentary

Activity Questionnaire) ± 30 menit

d) Kuesioner yang sudah beres dan dikumpulkan di

periksa, apakah sudah lengkap

e) Penghitungan nilai kuesioner ASAQ (Adolescent

Sedentary Activity Questionnaire), dan

pengelompokan masuk kategori cukup (< 4 jam) atau

tinggi (> 4 jam)

b. Pengukuran BMI (Body Mass Index)

a) Pengukuran tinggi badan

Metode pengukuran tinggi badan menurut

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan dalam Nur

Robiah, 2016) yaitu sebagai berikut:


64

(1) Anak berdiri tegak dengan membelakangi dinding

yang terpasang stadiometer diatas nya

(2) Pandangan mata lurus kedepan dengan lengan

berada disamping

(3) Kedua kaki dalam posisi rapat, maksimal jarak

antara kedua kaki adalah 10 cm

(4) Tumit, dataran belakang panggul dan kepala

bagian belakang menyentuh dinding yang

terpasang stadiometer

(5) Tarik kebawah alat pengukuran tinggi badan

(stadiometer)

(6) Tentukan nilai tinggi badan dari hasil

pengukuran.

b) Pengukuran berat badan

Instrumen yang akan digunakan untuk

pengukuran tinggi badan sebaiknya memenuhi syarat

dibawah ini ( Supariasa, dkk dalam Robiah, 2016) :

(1) Mudah di operasikan dan mudah dibawa kemana-

mana

(2) Mudah diperoleh dan harganya relatif murah

(3) Sebaiknya ketelitian penimbangan maksimal

adalah 0,1 kg

(4) Skalanya mudah dibaca


65

(5) Alat nya cukup aman

Metode pengukuran berat badan menurut

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam

Robiah, 2016 yaitu sebagai berikut:

(1) Anak tidak memakai sepatu/ alas kaki dan tidak

membawa benda apapun

(2) Berdiri tegak bisa di atas atau ditengah timbangan

(3) Di hitung nilai berat badannya

3) Tahap akhir penelitian

a. Peneliti mengumpulkan data kuesioner dan hasil

pengukuran tinggi badan serta berat badan. Kemudian

menghitung nilai BMI (Body Mass Index)

b. Peneliti melakukan coding terhadap hasil penelitian. Untuk

hasil kuesioner apabila cukup di beri kode 0 dan tinggi

diberi kode 1. Untuk nilai BMI (Body Mass Index) diberi

kode 0 untuk berat badan kurang ( <18,5), poin 1 untuk

berat badan normal (18,5–24,9 ), poin 2 untuk overweight

(25,0–29,9 ), poin 3 untuk obesitas (30,0–39,9 ), dan poin 4

untuk sangat obesitas ( > 40,0 )

c. Setelah data selesai dikumpulkan dilakukanlah pengolahan

data pada komputer untuk diketahui hasil penelitian.


66

3.8 Langkah – langkah Penelitian

3.8.1 Tahap Persiapan

1. Memilih lahan penelitian

2. Melakukan studi pendahuluan dan penjajakan awal untuk

menentukan masalah

3. Melakukan pendekantan terhadap intitusi tempat penelitian

4. Melakukan studi perpustakaan

5. Menyusun proposal penelitian dan instrumen

6. Seminar proposal

7. Perbaikan proposal

3.8.2 Tahap Pelaksanaan

1. Mendapatkan ijin penelitian

2. Uji coba penelitian

3. Pengumpulan data

4. Analisa data

5. Penyusunan laporan penelitian

3.8.3 Tahap Akhir

1. Sidang atau presentasi hasil penelitian

2. Penggandaan hasil penelitian


67

3.9 Pengolahan dan Analisis Data

3.9.1 Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan segera di analisis, agar analisis

menghasilkan informasi yang benar, paling tidak ada empat tahapan

dalam pengolahan data yang harus dilalui:

1) Pengeditan (Editing)

Peneliti memastikan kembali apakah isian dalam lembar

pretest dan postest sudah lengkap , apabila ada data yang kurang

lengkap dapat terkoreksi dan dapat segera di lengkapi.

2) Pengkodean Data (Coding)

Pengkodean data dilakukan peneliti untuk mempermudah

dalam tahap pengolahan data dalam komputer. Sehingga

dilakukan pengkodeaan pada perilaku sedentari dengan poin 0

untuk perilaku sedentari yang cukup (< 4jam) dan tinggi ( > 4

jam) diberi poin 1. Untuk nilai BMI (Body Mass Index) diberi

poin 0 untuk berat badan kurang ( <18,5), poin 1 untuk berat

badan normal (18,5–24,9 ), poin 2 untuk overweight (25,0–29,9

), poin 3 untuk obesitas (30,0–39,9 ), dan poin 4 untuk sangat

obesitas ( > 40,0 ).

3) Pemindahan Data Ke Komputer (Data Entering)

Proses memasukan data-data ke dalam komputer yang

selanjutnya diolah oleh sofware tertentu.


68

4) Pembersihan Data (Data Cleaning)

Membersihkan data yang merupakan kegiatan pengecekan

kembali guna memastikan bahwa seluruh data yang sudah di

entri ke dalam mesin pengolah data sesudah sesuai dengan

sebenarnya.

5) Penganalisaan Data (Data Analyzing)

Data Analyzing merupakan suatu proses lanjutan dari proses

pengolahan data untuk melihat bagaimana menginterpretasikan

data, kemudian menganalisis data dari hasil yang sudah ada

pada tahap hasil pengolahan data.

3.9.2 Pengolahan Analisis Data

3.9.2.1 Analisa Univariat

Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.

Analisa univariat pada penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui tingkat perilaku sedentari pada mahasiswa/I SI

Keperawatan tinkat 1 STIKes Bhakti Kencana Bandung

dengan menggunakan instrumen kuesioner ASAQ (

Adolesecent Sedentary Activity Questionnare). Penilaian

pengetahuan pada penelitian menggunakan kuesioner

dengan poin 0 untuk perilaku sedentary yang cukup < 4 jam

dan poin 1 untuk perilaku sedentari yang tinggi > 4 jam.


69

Analisis ini juga bertujuan untuk mengetahui nilai Body

Mass Index (BMI) mahasiswa/I SI Keperawatan tingkat 1

STIKes Bhakti Kencana Bandung, dengan menggunakan

rumus :

𝐵𝐵 (𝑘𝑔)
BMI = 𝑇𝐵 (𝑚)²

Keterangan:

BMI : Body Mass Index

BB (kg) : Berat Badan dalam satuan kilogram

TB (m)2 : Tinggi Badan kuadrat dalam satuan meter

Penilaian Body Mass Index (BMI) yaitu poin 0 untuk

berat badan kurang ( <18,5), poin 1 untuk berat badan

normal (18,5–24,9 ), poin 2 untuk overweight (25,0–29,9 ),

poin 3 untuk obesitas (30,0–39,9 ), dan poin 4 untuk sangat

obesitas ( > 40,0 ).

3.9.2.2 Analisis Bivariat

1) Uji Normalitas Data

Uji ini dilakukan untuk mengetahui data

berdistribusi normal atau tidak normal sehingga dapat

ditentukan penggunaan statistik selanjutnya. Statistik

parametris digunakan untuk data yang berdistribusi

normal, sedangkan non parameris untuk data yang

berdistribusi tidak normal. Uji normalitas data dalam

penelitian ini menggunakan rumus Shapiro Wilk :


70

1 =1 𝑎𝑖
T3= 𝐷 [∑𝑘𝑖 (𝑋(𝑛−𝑖+1) − 𝑋¡ )²]

D = ∑𝑛𝑖 =1 (𝑋¡
−𝑋̅ )2

𝑇₃−𝑑ռ
G = 𝑏𝑛 + 𝑐𝑛 𝐼𝑛 ( 1−𝑇₃ )

Keterangan :

𝑎𝑖 = koefesien test Shapiro Wilk

𝑋(𝑛−𝑖+1) = angka ke (n-i+1) pada data

𝑋𝑖 = angka ke i pada data

𝐺 = identik dengan nilai Z distribusi normal

𝑏𝑛, 𝑐𝑛, 𝑑𝑛 = konversi statistik Shapiro Wilk pendekatan

distribusi normal

Selanjutnya nilai T₃ dibandingkan dengan tabel

Shapiro Wilk, untuk dilihat nilai probabilitasnya (p).

Jika nilai p > 5% maka H0 diterima, Ha ditolak (data

berdistribusi normal). Jika p <5% maka H0 ditolak, Ha

diterima (data berdistribusi tidak normal) (Dahlan ,

2009).

Setelah dilakukan uji normalitas terhadap data

hasil penelitian menggunakan rumus Shapiro Wilk

didapatkan nilai ………….

2) Statistik Nonparametrik/ parametrik

Setelah dilakukan uji normalitas dan data yang

dihasilkan berdistribusi …….., maka statistik yang


71

digunakan adalah ……….. Pengujian dilakukan

menggunakan rumus uji Anova, dikatakan tedapat

pengaruh apabila nilai p value < 0,05 (Dahlan, 2009).

3.10 Etika Penelitian

peneliti melakukan penelitian dengan menekakkan etika. Menurut

Hidayat (2012) berikut beberapa etika penelitian :

1) Informed consent

Pada penelitian ini peneliti menjelaskan maksud dan tujuan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti ke mahasiswa/I SI Keperawatan

tingkat 1 STIKes Bhakti Kencana Bandung, kemudian meninta

persetujuan mahasiswa/I SI Keperawatan tingkat 1 STIKes Bhakti

Kencana Bandung atas ketersediaan anak didiknya menjadi responden

untuk diteliti.

2) Confidentialy (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang di peroleh oleh peneliti dari responden

dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang disajikan

atau dilaporkan sebagai hasil penelitian.

3) Anonynity

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak

mencantumkan nama responden, tetapi inisialnya saja.

4) Justice
72

Justice merupakan perlakuan responden tidak di beda-bedakan

antara laki-laki dan perempuan mendapatkan kesempatan yang sama,

tidak mendahulukan perempuan dan juga tidak mendahulukan laki-laki.

5) Non Malefeience

Non Malefecience merupakan perlakuan tidak merugikan pihak

institusi maupun mahasiswa/I SI Keperawatan tingkat 1 STIKes Bhakti

Kencana Bandung, melainkan mendapatkan pengetahuan tentang

perilaku sedentari dan tentang Body Mass Index (BMI)

3.11 Lokasi dan Waktu Penelitian

1) Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di kampus STIKes Bhakti Kencana

Bandung

2) Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selama 1 (Satu) minggu mulai dari


73

Bulan dan tahun

No Kegiatan November Desember Januari Februari Maret September

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengumpulan

data awal

2 Penyusunan

proposal

3 Ujian

proposal

4 Perbaikan

proposal

5 Penelitian

6 Ujian skripsi
74

7 Wisuda
75

Anda mungkin juga menyukai