Tinggi lutut erat kaitannya dengan tinggi badan. Sehingga data tinggi badan didapatkan
dari tinggi lutut bagi orang tidak dapat berdiri atau lansia. Pada lansia digunakan tinggi
lutut karena pada lansia terjadi penurunan masa tulang. Yang dapat mengakibatkan
bungkuk. Sehingga sulit untuk mendapatkan data tinggi badan akurat. Data tinggi
badan lansia dapat menggunakan formula atau nomogram bagi orang yang berusia >59
tahun.
Pria
64, 19 – [0,24 x TL (cm)] + [2,02 x U (th)]
Wanita
84,88 – [0,24 x TL (cm)] + [ 1,83 x U (th)]
Contoh
Seorang pasien berjenis kelamin laki-laki yang berusia 57 tahun mengalami gagal
jantung dan oleh dokter disarankan untuk istirahat total ( bed rest ). Dengan hasil
pengukuran tinggi lutut 70 cm . tentukan tinggi badan estimasi pasien tersebut.
Penyelesaian :
=176.53 cm
Wanita
( 1,83 x tinggi lutut ( cm ) – (0,24 x umur ( tahun) ) + 84,88
3. Rumus Chumlea
Persamaan perhitungan tinggi badan pada lansia (lanjut usia) dengan deformitas
punggung telah dikembangkan oleh Chumlea.
Hasil: Sebagian besar subyek berjenis kelamin perempuan, dengan usia 59-88 tahun.
Rata-rata umur subyek sebesar 71±8,7 tahun. Reta-rata tinggi badan perempuan dan
laki-laki adalah 146,8±5,6 cm, dan 160,8±6,2 cm. Reta-rata tinggi badan perempuan
dan laki-laki dengan rumus Chumlea, adalah 154,3±7,03 cm dan 159,1±6,78 cm,
dengan perbedaan yang tidak bermakna (p=0,077).
Intinya tidak ada perbedaan pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise dan
rumus Chumlea.
REFERENSI