Anda di halaman 1dari 2

ANTROPOMETRI

PENGUKURAN TINGGI LUTUT

Pengukuran estimasi tinggi badan ( untuk kondisi khusus )

1. Perkiraan tinggi badan dengan pengukuran tinggi lutut


Pengukuran ini digunakan sebagai salah satu cara untuk mengetahui tinggi badan dari
subjek, terutama subjek yang tidak dapat berdiri. Kaki yang diukur adalah kaki sebelah
kiri. Alat yang digunakan yaitu caliper, meteran/medline.

Tinggi lutut erat kaitannya dengan tinggi badan. Sehingga data tinggi badan didapatkan
dari tinggi lutut bagi orang tidak dapat berdiri atau lansia. Pada lansia digunakan tinggi
lutut karena pada lansia terjadi penurunan masa tulang. Yang dapat mengakibatkan
bungkuk. Sehingga sulit untuk mendapatkan data tinggi badan akurat. Data tinggi
badan lansia dapat menggunakan formula atau nomogram bagi orang yang berusia >59
tahun.

1. Cara pengukuran tinggi lutut


2. Rumus estimasi tinggi badan berdasarkan tinggi lutut
Untuk menghitung estimasi tingggi badan menggunakan tinggi lutut dapat dihitung
menggunakan rumus :

 Pria
64, 19 – [0,24 x TL (cm)] + [2,02 x U (th)]

 Wanita
84,88 – [0,24 x TL (cm)] + [ 1,83 x U (th)]

Contoh

Seorang pasien berjenis kelamin laki-laki yang berusia 57 tahun mengalami gagal
jantung dan oleh dokter disarankan untuk istirahat total ( bed rest ). Dengan hasil
pengukuran tinggi lutut 70 cm . tentukan tinggi badan estimasi pasien tersebut.

Penyelesaian :

TB (cm) = 64,19 – [0,04 x TL (cm) + [2,02 x U (th) ]


=64,19 – (0,04 x 70 ) + (2,02 x 57 )

=64,19 – 2.8 + 115.14

=176.53 cm

2. Rumus yang sering digunakan yaitu :


 Pria
(2,02 x tinggi lutut (cm) – (0,04 x umur (tahun) ) + 64,19

 Wanita
( 1,83 x tinggi lutut ( cm ) – (0,24 x umur ( tahun) ) + 84,88

3. Rumus Chumlea
Persamaan perhitungan tinggi badan pada lansia (lanjut usia) dengan deformitas
punggung telah dikembangkan oleh Chumlea.

Tinggi badan diukur menggunakan microtoise, sedangkan tinggi lutut diukur


menggunakan knee calliper dengan akurasi 0,1 cm. Analisis data menggunakan uji
beda Wilcoxon signed rank test.

Hasil: Sebagian besar subyek berjenis kelamin perempuan, dengan usia 59-88 tahun.
Rata-rata umur subyek sebesar 71±8,7 tahun. Reta-rata tinggi badan perempuan dan
laki-laki adalah 146,8±5,6 cm, dan 160,8±6,2 cm. Reta-rata tinggi badan perempuan
dan laki-laki dengan rumus Chumlea, adalah 154,3±7,03 cm dan 159,1±6,78 cm,
dengan perbedaan yang tidak bermakna (p=0,077).

Intinya tidak ada perbedaan pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise dan
rumus Chumlea.

REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai