Anda di halaman 1dari 3

1) Baku Rujukan Internasional

Istilah baku rujukan internasional dalam hal ini digunakan karena dalam pengumpulan
pengukuran dilakukan secara hati-hati dari populasi yang random, dan tersedia pada
literatur dunia, jadi suatu saat dapat digunakan untuk tujuan internasional.
Contoh : Baku rujukan dari Switzerland; Swedia; UK; dan USA (National Centre or
Health Statistic).
2) Baku Rujukan Lokal
Dibeberapa negara, baku rujukan antropometri telah banyak diikumpulkan, terutama
untuk anak-anak. Hal ini karena baku rujukan internasional tidak selalu cocok untuk
pola pertumbuhan seluruh kelompok genetik.
Contoh : Baku rujukan dari Afrika, India, Bangladesh, Hongkong.
Penentuan status gizi dapat dilakukan secara perorangan maupun kelompok.
Di masyarakat, penggunaan KMS (Kartu Menuju Sehat ) merupakan salah satu contoh
dari penggunaan indikator BB/U untuk memantau pertumbuhan anak terutama balita
secara perorangan. Digunakannya Indikator BB/U karena dianggap lebih mudah dalam
pelaksanaannya. Namun harus diingat bahwa KMS bukanlah alat untuk memantau
status gizi, tetapi alat pendidikan bagi masyarakat terutama orang tua agar dapat
memantau pertumbuhan anak, dengan pesan anak sehat tambah umur tambah berat
Status gizi kelompok orang harus ditentukan melalui suatu perhitungan statistik dengan
menghitung angka nilai hasil penimbangan dibandingkan dengan angka rata-rata
atau median dan standar deviasi (SD) dari suatu angka acuan standar WHO
(Data Tabel terlampir). Dengan rumus tertentu dapat dihitung nilai skor- Z dari suatu
nilai BB/U, TB/U atau BB/TB.
Skor-Z yang bernilai plus-minus 1 3 SD, menentukan jenis status gizi. Dengan
menggambarkan distribusi Skor-Z dalam suatu kurva normal dapat diketahui posisi
jenis status gizi.
Secara umum penilaian status gizi dapat diukur dengan BB/U atau TB/U atau BB/TB
setelah dibandingkan dengan tabel rujukan berdasarkan nilai Skor-Z dengan kategori:
- Gemuk sekali : nilai > 3 SD
- Gemuk : nilai > 2 SD
- Norma : - 2 SD = nilai = + 2 SD
- Kurang : nilai < - 2 S

- Buruk : nilai < - 3 SD
Secara sederhana cara menghitung nilai skor-Z dapat dilihat pada Gambar 1. berikut :

Berikut adalah contoh perhitungan menentukan nilai skor-Z sehingga akan diketahui
hasil penilaian status gizi seseorang atau sekelompok orang. Langkah-langkah yang
harus ditempuh dalam membaca Tabel Rujukan dan menilai status gizi seseorang
adalah sebagai berikut :
1. Pilih tabel rujukan sesuai dengan indikator status gizi yang digunakan dan jenis
kelamin anak
2. Perhatikan kolom paling kiri untuk variabel perujuk, yaitu umur untuk indikator
BB/U dan TB/U atau Tinggi Badan untuk indikator BB/TB.
3. Bandingkan hasil pengukuran dengan angka yang ada dalam tabel.
a) Tergolong gizi baik, bila :
- Hasil ukur lebih besar atau sama dengan angka pada kolom
- 2 SD dan lebih kecil dari angka pada kolom + 2 SD
b) Tergolong gizi kurang, bila :
- Hasil ukur lebih besar atau sama dengan angka pada kolom
- 3SD dan lebih kecil dari angka pada kolom 2 SD.
c) Tergolong gizi buruk, bila :
- Hasil ukur lebih kecil dari angka pada kolom 3 SD
d) Tergolong gizi lebih atau gemuk, bila :
- Hasil ukur lebih besar atau sama dengan angka pada kolom + 2 SD
Contoh kasus :
Seorang anak laki-laki sampel suatu survey gizi usia 3 tahun (36 bulan), berat badan
diukur 18.6 kg. Menurut Tabel acuan WHO median BB anak laki-laki umur 3 tahun
adalah 14.6 kg dengan SD = 1.6 kg. Nilai Skor-Z BB/U anak ini adalah (18.6-14.6)/1.6 =
4/1.6 = + 3.2.
Hasil ini menunjukkan bahwa anak tersebut sudah tergolong berstatus gizi lebih atau
gemuk.
(Contoh Tabel Rujukan WHO-NCHS untuk 3 jenis Indeks Antropometri terlampir)

Anda mungkin juga menyukai