Disusun Oleh :
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Neraca Bahan Makanan (NBM) merupakan suatu alat yang digunakan untuk
menganalisis situasi ketersediaan pangan di suatu negara/wilayah dalam kurun
waktu tertentu berdasarkan aspek penyediaan dan pemanfaatan pangan. Hasil dari
Neraca Bahan Makanan tersebut adalah jumlah pangan yang tersedia di pasar
untuk dikonsumsi pada kurun waktu tertentu dalam bentuk energi per
kg/kapita/hari, protein per g/kapita/hari dan lemak per g/kapita/hari. NBM
penting sebagai bahan masukan kebijakan terkait dengan perencanaan produksi
dan ketersediaan pangan di suatu wilayah. Situasi ketersediaan pangan NBM
memberikan gambaran situasi ketersediaan pangan secara rata-rata wilayah, dan
tidak menggambarkan situasi ketersediaan pangan individu.
Pada tahun 2018 Provinsi Aceh terdiri atas 18 Kabupaten dan 5 kota, 289
kecamatan, 6.514 gampong atau desa. Batas-batas wilayah Provinsi Aceh,
sebelah Utara dan Timur berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah Selatan
dengan Provinsi Sumatera Utara dan sebelah Barat dengan Samudera Indonesia.
Jumlah penduduk tahun 2018 dari hasil proyeksi yaitu sebanyak 5.281.314 jiwa.
Secara gender, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 2.638.423 jiwa dan penduduk
perempuan sebanyak 2.642.891 jiwa. Kepadatan penduduk Aceh tahun 2018
adalah 91 jiwa per kilometer perseginya. Pada tahun 2018, rata-rata konsumsi
kalori per kapita sehari untuk Provinsi Aceh adalah 2.101,57 kkal dan rata-rata
konsumsi protein per kapita sehari sebesar 58,99 gram.
B. Tujuan
A. Metode
c. Keterbatasan Data :
Keterbatasan data dialami pada pencarian data terbaru estimasi ekspor dan impor
provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Tak hanya itu, untuk data terbaru mengenai
produksi, penggunaan, dan komoditas cukup sulit untuk dicari. Sabagian besar
data berbentuk RPJMA dalam suatu periode tahun dimana tahun terbaru yang
digunakan adalah tahun 2017 padahal provinsi-provinsi lain sudah memiliki
update data skor PPH maupun data-data pangan lain untuk periode 2018. Situs
resmi dari DInas PAngan Pemerintahan Aceh pun tidak menggunaggah laporan-
laporan tersebut. Isi dari situs tersebut hanya berisi berita-berita rapat mereka.
Hal tersebut membuat data sulit untuk dicari.
B. Hasil
a. Situasi Konsumsi
b. Situasi Ketersediaan
Meski akses pangan terbilang cukup baik, provinsi Aceh juga tidak
terlepas dari masalah kemiskinan. Angka kemiskinan provinsi Aceh pada
tahun 2018 sebanyak 831,50 ribu jiwa atau 15,68 persen dari total
penduduknya. Angka tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2017
sebesar 1,7 jiwa.
C. Analisis Situasi
Provinsi Naggroe Aceh Darussalam merupakan suatu wilayah yang terdiri atas 18
kabupaten, 5 kota, 289 kecamatan, dan 6.514 gampong atau desa dengan jumlah
penduduk menurut data tahun 2018 sebanyak 5.281.314 jiwa. Dari jumlah penduduk
tersebut, terdapat setidaknya 149.723 atau 6,36% diantaranya merupakan
pengangguran. Angka pengangguran tersebut memberikan sumbangan terbesar bagi
angka kemiskinan di Aceh. Merujuk pada data gambar 1 yang menggambarkan tabel
pengeluaran rata-rata kapita per bulan dari masyarakat Aceh, ditemukan fakta bahwa
pengeluaran untuk bahan makanan, baik makanan atau minuman, menjadi
pengeluaran nomor satu sehingga semakin turunnya pendapatan berhubungan
langsung dengan penurunan pembelian bahan makan dan secara tidak langsung
memengaruhi pola pangan masyarakat.
A. Simpulan
B. Rekomendasi
LAPORAN TAHUNAN BKP 2018 (pertanian.go.id) yang diakses pada Jumat, 11 Desember
pukul 20.10 WIB.
BPS Provinsi Aceh. 2019. Statistik Perdagangan Luar Negeri Provinsi Aceh.