Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH KETAHANAN PANGAN

“Pengukuran Kerawanan Pangan dengan Metode HFIAS di Daerah Sukun,


Malang”

Disusun Oleh :

Annisa Ainur Rahma

101811233083

PROGRAM STUDI S1 GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya pangan dari level


negara hingga level perseorangan yang tercermin dari ketersediaan pangan yang
cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan
terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat demi mendukung kehidupan yang sehat, aktif dan produktif secara
berkelanjutan (UU Pangan No. 18 th. 2012). Berdasarkan definisi tersebut,
ketahanan pagan menjadi salah satu faktor yang fundamental demi mendukung
terciptanya sumber daya manusia yang produktif bagi Indonesia. Oleh sebabitu,
Ketahanan pangan menjadi isu yang perlu diperhatikan, baik oleh pemerintah
maupun masyarakat.

Keluarga menjadi salah satu lingkungan sosial terdekat bagi seorang


individu sehingga lingkunagn keluarga menjadi penentu pertama kondisi
seseorang. Salah satunya dalam ketahanan pangan. Peran ketahanan pangan
keluarga menjadi suatu indikator yang tidak dapat dilepaskan dari ketahanan
pangan seorang individu, terlebih lagi pada individu yang masih tinggal di rumah
bersam orang tuanya. Maka dari itu, menjaga agar ketahanan pangan sebuah
keluarga tetap stabil merupakan upaya terbaik untuk meningkatkan ketahanan
pangan individu. Untuk meningkatkan ketahanan pangannya, maka perlu ada
pengukuran kondisi awal keluarga tersebut yang dapat dilakukan menggunakan
berbagai instrument, salah satunya adalah Household Food Insecurity Access
Scale atau HFIAS.

Household Food Insecurity Access Scale atau HFIAS dikembangkan oleh


Food and Nutrition Technical Assistance (FANTA) dan merupakan adaptasi dari
US-HFSSM. Insturmen ini terdiri atas 9 pertanyaan yang berhubungan dengan
perubahan pola konsumsi rumah tangga terkait keterbatasan sumber daya dari
segi kerawanan pangan dan respon perilaku ketidaktahanan pangan yang terjadi
selama satu bulan atau empat minggu terakhir sebelum wawancara dilakukan.
Penggunaan HFIAS terbilang cukup sederhana dan mudah dimengerti oleh
masyarakat. Instrumen ini dapat digunakan untuk mengukur ketahanan pangan
pada populasi di wilayah yang memiliki ketidaktahanan pangan kronis,
mengalami krisis dalam jangka waktu yang lama, maupun digunakan sebagai
instrument monitoring.

B. Tujuan

Mengetahui tingkat kerawanan pangan pada tingkat keluarga di kelurahan


Ketintang.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Metode

a. Waktu dan Tempat

Data diambil dari lima orang ibu rumah tangga di kelurahan Ketintang,
Surabaya, Jawa Timur yang dilaksanakan pada Rabu, 9 Desember 2020.

b. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan secara offline dengan menggunakan


kuesioner yang berisi berisi pertanyaan-pertanyaan HFIAS.

c. Instrumen

Instrumen yang digunakan adalah Household Food Insecurity Access


Scale atau HFIAS. Instrumen ini digunakan karena memiliki-memiliki
pertanyaan-pertanyaan yang mudah dipahami oleh responden sehingga
mempermudah pengambilan data.

d. Variabel

Selain variable-variabel yang masuk ke dalam instrument HFIAS


terdapat beberapa variabel lain yaitu jumlah angota keluarga, pendidikan
terakhir responden, dan pendapatan tiap bulan yang ditujukan untuk lebih
memahami kondisi responden.

b. Hasil

a. Gambaran Umum Lokasi

Lokasi pengambilan data adalah kelurahan Ketintang yang terfokus pada


wilayah Jl. Ketintang Baru dan Ketintang Selatan dimana kedua jalan
tersebut saling berhubungan. Tak jauh dari kedua jalan tersebut terdapat rel
kereta api ketintang yang membagi dua jalan Ketintang Baru. Masyarakat
yang tinggal di lingkungan tersebut terbagi atas masyarakat dengan tingkat
ekonomi menengah ke bawah dan masyarakat dengan ekonomi menengah ke
atas. Masyrakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah tingal lebih
dekat dengan rel kereta api sehingga memiliki sanitasi lingkungan yang
buruk. Tak hanya rel kereta aoi, kedua jalan tersebut juga dilewati oleh
sebuah sungai.

b. Hasil dan Pembahasan Kuisioner Per Item

Berdasarkan literatur yang didapatkan dari Food and Nutrition


Technical Assistance (FANTA) diketahui bahwa sembilan pertanyaan yang
telah disebutkan akan dibagi menjadi 3 domain yaitu :

1. Kekhawatiran dan ketidaktentuan suplai makanan dalam rumah


tangga : pertanyaan 1.

2. Kualitas makanan tidak memenuhi, mencakup variasi dan


pemilihan makanan : pertanyaan 2, pertanyaan 3, dan pertanyaan 4.

3. Ketidakcukupan asupan makanan dan pengaruh terhadap diri


sendiri : pertanyaan 5, pertanyaan 6, pertanyaan 7, pertanyaan 8,
dan pertanyaan 9.

Jumlah Anggota Pendidikan Pendapatan Tanggapan


Nama Usia
Keluarga Terakhir Tiap Bulan TP 1 - 2x 3 - 10x >10x
Rp500.000-
SMA/Sede
SU 37 4 Rp1.000.00
rajat
0
PERTANYAAN
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah keluarga anda khawatir tidak
X
memiliki pangan yang cukup?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain tidak
dapat mengkonsumsi suatu bahan pangan tertentu yang diinginkan X
karena keterbatasan akses? 
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain hanya
X
mengkonsumsi bahan pangan tertentu karena keterbatasan akses?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus
mengkonsumsi bahan pangan yang tidak disukai karena keterbatasan X
akses dalam memperoleh bahan pangan lainnya? 
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus X
mengkonsumsi porsi makan lebih sedikit dari yang dibutuhkan karena
tidak terdapat cukup makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus
X
mengurangi waktu makan perhari karena tidak terdapat cukup makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah tidak terdapat makanan atau bahan
X
pangan lain karena keterbatasan akses dalam mendapatkan makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus
X
tidur dalam keadaan lapar karena tidak terdapat cukup makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain tidak
X
makan seharian karena tidak terdapat cukup makanan?

Jumlah Anggota Pendidikan Pendapatan Tanggapan


Nama Usia
Keluarga Terakhir Tiap Bulan TP 1 - 2x 3 - 10x >10x
Rp500.000-
SD/Sederaj
SA 51 3 Rp1.000.00
at
0
PERTANYAAN
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah keluarga anda khawatir tidak
X
memiliki pangan yang cukup?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain tidak
dapat mengkonsumsi suatu bahan pangan tertentu yang diinginkan X
karena keterbatasan akses? 
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain hanya
X
mengkonsumsi bahan pangan tertentu karena keterbatasan akses?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus
mengkonsumsi bahan pangan yang tidak disukai karena keterbatasan X
akses dalam memperoleh bahan pangan lainnya? 
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus
mengkonsumsi porsi makan lebih sedikit dari yang dibutuhkan karena X
tidak terdapat cukup makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus
X
mengurangi waktu makan perhari karena tidak terdapat cukup makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah tidak terdapat makanan atau bahan X
pangan lain karena keterbatasan akses dalam mendapatkan makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus
X
tidur dalam keadaan lapar karena tidak terdapat cukup makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain tidak
X
makan seharian karena tidak terdapat cukup makanan?

Jumlah Anggota Pendidikan Pendapatan Tanggapan


Nama Usia
Keluarga Terakhir Tiap Bulan TP 1 - 2x 3 - 10x >10x
Rp2.500.00
0-
PL 30 3 D4/S1
Rp3.000.00
0
PERTANYAAN
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah keluarga anda khawatir tidak
X
memiliki pangan yang cukup?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain tidak
dapat mengkonsumsi suatu bahan pangan tertentu yang diinginkan X
karena keterbatasan akses? 
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain hanya
X
mengkonsumsi bahan pangan tertentu karena keterbatasan akses?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus
mengkonsumsi bahan pangan yang tidak disukai karena keterbatasan X
akses dalam memperoleh bahan pangan lainnya? 
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus
mengkonsumsi porsi makan lebih sedikit dari yang dibutuhkan karena X
tidak terdapat cukup makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus
X
mengurangi waktu makan perhari karena tidak terdapat cukup makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah tidak terdapat makanan atau bahan
X
pangan lain karena keterbatasan akses dalam mendapatkan makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus
X
tidur dalam keadaan lapar karena tidak terdapat cukup makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain tidak
X
makan seharian karena tidak terdapat cukup makanan?

Jumlah Anggota Pendidikan Pendapatan Tanggapan


Nama Usia
Keluarga Terakhir Tiap Bulan TP 1 - 2x 3 - 10x >10x
Rp2.500.00
SMA/Sede 0-
WL 46 3
rajat Rp3.000.00
0
PERTANYAAN
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah keluarga anda khawatir tidak
X
memiliki pangan yang cukup?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain tidak
dapat mengkonsumsi suatu bahan pangan tertentu yang diinginkan X
karena keterbatasan akses? 
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain hanya
X
mengkonsumsi bahan pangan tertentu karena keterbatasan akses?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus
mengkonsumsi bahan pangan yang tidak disukai karena keterbatasan X
akses dalam memperoleh bahan pangan lainnya? 
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus
mengkonsumsi porsi makan lebih sedikit dari yang dibutuhkan karena X
tidak terdapat cukup makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus
X
mengurangi waktu makan perhari karena tidak terdapat cukup makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah tidak terdapat makanan atau bahan
X
pangan lain karena keterbatasan akses dalam mendapatkan makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus
X
tidur dalam keadaan lapar karena tidak terdapat cukup makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain tidak
X
makan seharian karena tidak terdapat cukup makanan?
Jumlah Anggota Pendidikan Pendapatan Tanggapan
Nama Usia
Keluarga Terakhir Tiap Bulan TP 1 - 2x 3 - 10x >10x
TH 29 3 D4/S1 >3.000.000
PERTANYAAN
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah keluarga anda khawatir tidak
X
memiliki pangan yang cukup?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain tidak
dapat mengkonsumsi suatu bahan pangan tertentu yang diinginkan X
karena keterbatasan akses? 
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain hanya
X
mengkonsumsi bahan pangan tertentu karena keterbatasan akses?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus
mengkonsumsi bahan pangan yang tidak disukai karena keterbatasan X
akses dalam memperoleh bahan pangan lainnya? 
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus
mengkonsumsi porsi makan lebih sedikit dari yang dibutuhkan karena X
tidak terdapat cukup makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus
X
mengurangi waktu makan perhari karena tidak terdapat cukup makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah tidak terdapat makanan atau bahan
X
pangan lain karena keterbatasan akses dalam mendapatkan makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain harus
X
tidur dalam keadaan lapar karena tidak terdapat cukup makanan?
Dalam 1 bulan terakhir, pernahkah anda atau anggota keluarga lain tidak
X
makan seharian karena tidak terdapat cukup makanan?

Dari data tersebut, dapat diamati bahwa responden terdiri atas lima orang
dengan jumlah anggota keluarga berjumlah 3-4 orang. Dua orang
berpendidikan terakhir SMA/Sederajat, satu orang berpendidikan terakhir
SD/sederajat, dan dua orang berpendidikan terakhir D4/S1. Pendapatan
respon beragam dengan jumlah responden berpendapatan Rp500.000,00-
Rp1.000.000,00 sebanyak 2 orang, berpendapatan Rp2.500.000,00-
Rp3.000.000 sebanyak 2 orang, dan satu orang berpendapatan
>Rp3.000.000,00.

Jawaban responden menunjukkan hasil yang beragam sehingga


menunjukkan adanya perbedaan kerawanan pangan pad amasing-masing
keluarga responden. Hal tersebut dapat berhubungan dengan pendidikan
terakhir serta pendapatan per bulan responden. Responden dengan
penghasilan diatas Rp2.500.000,00 dan berpendidikan minimal tamat
SMA/sederajat cenderung memilih tidak pernah di seluruh pertanyaan atau
menjawab 1-2 kali pada maksimal 2 pertanyaan. Hal tersebut berbeda dengan
responden dengan penghasilan perbulan Rp500.000,00-Rp1.000.000,00
dengan pendidikan terakhir SMP/sederajat dan SD/sederajat yang cenderung
menjawab 1-2 kali, 3-10 sekali, bahkan >10 kali dalam sebulan.

c. Skor Kerawanan Pangan

MAsing-masing jawaban responden mendapatkan skor sesuai dengan


pilihan jawaban yang dipih. Pemberian skor mengikuti ketentuan berikut :

1. Tidak Pernah : 0

2. Jarang (1-2 kali dalam satu bulan terakhir) : 1

3. Kadang - kadang (3-10 kali dalam satu bulan terakhir) : 2

4. Sering (lebih dari 10 kali dalam satu bulan terakhir) : 3

Berikut merupakan tabel nilai kelima responden:

Name HFIAS Score


SU 9
SA 20
PL 2
WL 0
TH 0
Total 31
Tabel 1. Skor HFIAS
Akses kerawanan pangan rumah tangga bedasarkan kondisi merupakan
persentase responden yang mengalami kejadian dari salah satu pertanyaan
yang telah disebutkan. Persentase yang didapatkan:

Pertanyaan Kejadian Persentase


Tidak dapat mengkonsumsi suatu bahan pangan
P2 60%
tertentu dikarenakan keterbatasan akses.
Hanya mengkonsumsi bahan pangan tertentu
P3 60%
karena keterbatasan akses.
Konsumsi bahan pangan yang tidak disukai
P4 40%
karena keterbatasan akses.
Pengurangan waktu makan karena
P6 40%
ketidakcukupan suplai makanan.
Tidur dalam kondisi lapar karena
P8 40%
ketidakcukupan suplai makanan.

Akses kerawanan pangan rumah tangga bedasarkan domain merupakan


persentase respon dari responden pada setiap pertanyaan yang telah
dikelompokkan menjadi tiga domain. Persentase yang didapatkan:

Domain Persentase
Kualitas makanan tidak memenuhi,
50%
mencakup variasi dan pemilihan makanan
Ketidakcukupan asupan makanan dan
40%
pengaruh terhadap diri sendiri

Penggolongan kerawanan pangan rumah tangga dibagi menjadi empat,


yaitu :

1. Food Secure = 1

Dengan syarat :

[(Q1a=0 or Q1a=1) and Q2=0 and Q3=0 and Q4=0 and Q5=0 and
Q6=0 and Q7=0 and Q8=0 and Q9=0]
2. Mildly Food Insecure Access = 2

Dengan syarat :

[(Q1a=2 or Q1a=3 or Q2a=1 or Q2a=2 or Q2a=3 or Q3a=1 or


Q4a=1) and Q5=0 and Q6=0 and Q7=0 and Q8=0 and Q9=0]

3. Moderately Food Insecure Access = 3

Dengan syarat :

[(Q3a=2 or Q3a=3 or Q4a=2 or Q4a=3 or Q5a=1 or Q5a=2 or


Q6a=1 or Q6a=2) and Q7=0 and Q8=0 and Q9=0]

4. Severely Food Insecure Access = 4

Dengan syarat :

[Q5a=3 or Q6a=3 or Q7a=1 or Q7a=2 or Q7a=3 or Q8a=1 or


Q8a=2 or Q8a=3 or Q9a=1 or Q9a=2 or Q9a=3]

Berdasarka hasil wawancara dan ketentuan diatas, dapat disimpulkan


bahwa dari kelima responden yang diwawancara terdapat 2 responden
tergolong food secure, satu orang tergolong mildly food insecure access, dan
dua responden tergolong severely food insecure access. Hal tersebut
menggambarkan bahwa keluruhan Ketintang masih memiliki ketahanan
pangan yang tidak merata. Hal tersebut dapat dilihat dari beragamnya hasil
survey ketahanan pangan ini. Setidaknya, terdapat 40% responden yang
tergolong severly food insecure access dimana hal tersebut membahayakan.
Jika dijabarkan lebih medalam, kedua responden tersebut memiliki tigaorang
anggota keluarga dan empat orang anggota keluarga. Kondisi ketahanan
pangan keluarga yang tergolong sangat rawan otomatis berpengaruh secara
langsung pada ketahanan pangan individu-individu di rumah tersebut, atau
dengan kata lain telah ada 7 orang dengan kondisi rawan ketahanan pangan
di kelurahan Ketintang.
Kerawanan pangan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
dengan faktor langsung kerawanan pangan terebut adalah pendapatan per
bulan keluarga yang berhubungan dengan status ekonomi serta kemampuan
keluarga untuk mengakses bahan pangan. Pendapatan per bulan ditentukan
oleh pekerjaan tulang punggung keluarga dimana hal tersebut berhubungan
dengan tingkat pendidikan seseorang. Hal terebut dapat dilihat dari
responden SA dan SU yang hanya tamat SD dan SMP dengan
pendapatannya yang pas-pasan memiliki keluarga dengan kerawanan pangan
lbih tinggi disbanding dengan responden lainnya. Hal tersebut menunjukkan
adanya korelasi positif antara tingkat pendidikan, faktor ekonomi, dan
kerawanan pangan suatu keluarga.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kerawanan pangan di kelurahan Ketintang beragam dengan hasil survey


menunjukkan dua dari lima responden tidak memiliki maslaah kerawanan panga,
dua dari lima respon lainnya memiliki tingkat kerawanan pangan yang sever, dan
satu dari lima responden memiliki kerawanan pangan yang ringan. Hal tersebut
dipengaruhi oleh perbedaan kesejahteraan hdup yang dapat dilihat dari kondisi
ekonomi masing-masing respon dan ditentukan oleh tingkat pendidikan terakhir.

B. Saran

Lembaga-lembaga berwajib di kelurahan Ketintang harus memberikan suatu


program yang mampu meningkatkan kesejahteraan warganya, khususnya yang
masih kurang berkucupan, demi menurunkan angka kerawanan pangan di
kelurahan Ketintang.

DAFTAR PUSTAKA
Coates, J., dkk. 2007. Household Food Insecurity Access Scale (HFIAS) for
Measurement of Food Access: Indicator Guide. Food and Nutrition Technical
Assistance Project (FANTA).

Susilowati, H. 2014. “Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan Rumah


Tangga Miskin di Kecamatan Srandakan Bantul”. Skripsi. Fakultas Ekonomi.
Program Studi Pendidikan Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai