Anda di halaman 1dari 4

SOSIAL BUDAYA

Hubungan antara sosial budaya dan pemberian makanan tambahan pada bayi usia di bawah 6 bulan adalah
kompleks dan bervariasi tergantung pada konteks budaya dan praktik pemberian makanan di masyarakat
tertentu. Namun, secara umum, terdapat beberapa faktor sosial budaya yang dapat mempengaruhi keputusan
untuk memberikan makanan tambahan pada bayi usia di bawah 6 bulan.

1. Norma dan nilai-nilai budaya: Setiap budaya memiliki norma dan nilai-nilai yang berbeda dalam hal
pemberian makanan kepada bayi. Beberapa budaya mungkin memiliki kebiasaan memberikan makanan
tambahan pada bayi di bawah 6 bulan, sementara budaya lainnya mungkin memegang prinsip bahwa ASI (Air
Susu Ibu) eksklusif sudah cukup untuk bayi selama periode ini.

2. Pengetahuan dan pendidikan: Tingkat pengetahuan dan pendidikan ibu dan keluarga mengenai nutrisi bayi
dapat mempengaruhi keputusan pemberian makanan tambahan. Jika ibu dan keluarga memiliki pemahaman
yang baik tentang manfaat ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi, mereka mungkin lebih
cenderung mengikuti pedoman tersebut.

3. Peran sosial dan dukungan: Faktor-faktor sosial seperti pengaruh keluarga, teman, dan masyarakat dapat
mempengaruhi keputusan pemberian makanan tambahan. Tekanan dari anggota keluarga atau mitra hidup
untuk memberikan makanan tambahan pada bayi dapat mempengaruhi keputusan ibu.

4. Aksesibilitas dan lingkungan: Faktor aksesibilitas terkait dengan ketersediaan makanan tambahan dan sumber
daya seperti air bersih, bahan makanan, dan peralatan makan juga dapat memengaruhi keputusan pemberian
makanan tambahan pada bayi. Lingkungan fisik dan infrastruktur juga berperan penting dalam kemampuan ibu
untuk memberikan makanan tambahan yang aman dan sesuai dengan kebutuhan bayi.

Penting untuk dicatat bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan ASI eksklusif selama 6
bulan pertama kehidupan bayi sebagai standar emas. Pemberian makanan tambahan sebelum usia 6 bulan
dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan, diare, alergi makanan, dan masalah kesehatan lainnya
pada bayi. Sebaiknya konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional atau dokter anak untuk mendapatkan
nasihat yang tepat sesuai dengan kondisi spesifik Anda atau bayi Anda.

TINGKAT PENGETAHUAN

Tingkat pengetahuan ibu memiliki hubungan yang signifikan dengan pemberian makanan tambahan pada bayi
usia di bawah 6 bulan. Pengetahuan yang memadai tentang nutrisi bayi dan praktik pemberian makanan yang
tepat sangat penting untuk memastikan kesehatan dan perkembangan optimal bayi.

1. Pemahaman tentang manfaat ASI eksklusif: Pengetahuan ibu tentang manfaat ASI eksklusif selama 6 bulan
pertama kehidupan bayi dapat memengaruhi keputusan pemberian makanan tambahan. Jika ibu memiliki
pengetahuan yang baik tentang manfaat ASI eksklusif, termasuk kandungan gizi yang optimal dan perlindungan
terhadap penyakit, mereka mungkin lebih cenderung mematuhi praktik ini.
2. Pengetahuan tentang perkembangan bayi: Pengetahuan ibu tentang perkembangan bayi dan tahapan
perkembangan yang normal dapat membantu mereka memahami kebutuhan makanan bayi. Jika ibu
mengetahui bahwa bayi mereka mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan dari ASI eksklusif hingga 6 bulan,
mereka mungkin enggan memberikan makanan tambahan yang tidak sesuai dengan tahapan perkembangan.

3. Informasi tentang jenis makanan tambahan yang tepat: Pengetahuan tentang jenis makanan tambahan yang
aman, bergizi, dan sesuai dengan perkembangan bayi adalah kunci penting. Jika ibu memiliki pengetahuan yang
baik tentang makanan tambahan yang cocok untuk bayi usia di bawah 6 bulan, mereka dapat membuat
keputusan yang tepat tentang kapan dan bagaimana memberikannya.

4. Sumber informasi: Sumber informasi yang diakses oleh ibu dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan
mereka. Ibu yang memiliki akses ke sumber informasi yang dapat dipercaya, seperti layanan kesehatan, program
pendidikan ibu dan anak, atau dukungan komunitas, cenderung memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang
pemberian makanan tambahan pada bayi.

Penting bagi ibu untuk mendapatkan informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan berkonsultasi
dengan tenaga kesehatan profesional atau dokter anak untuk mendapatkan pedoman yang tepat mengenai
pemberian makanan tambahan pada bayi usia di bawah 6 bulan.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SOSIAL BUDAYA

Hubungan antara tingkat pengetahuan dan sosial budaya dengan pemberian makanan tambahan pada bayi usia
di bawah 6 bulan dapat saling mempengaruhi dalam konteks yang kompleks. Berikut adalah beberapa cara
hubungan tersebut dapat terjadi:

1. Tingkat pengetahuan dan praktik budaya: Tingkat pengetahuan ibu tentang gizi bayi dan praktik pemberian
makanan yang sesuai dapat dipengaruhi oleh budaya tempat tinggalnya. Budaya dapat mempengaruhi
keyakinan, nilai-nilai, dan norma-norma terkait pemberian makanan pada bayi. Misalnya, dalam beberapa
budaya, tradisi atau keyakinan mungkin mendorong memberikan makanan tambahan pada bayi usia di bawah 6
bulan, meskipun pengetahuan medis yang tepat mengenai ASI eksklusif. Sebaliknya, dalam budaya lain yang
memberi penekanan pada praktik ASI eksklusif, tingkat pengetahuan yang tinggi tentang manfaat ASI eksklusif
mungkin membuat ibu lebih cenderung mengikuti pedoman tersebut.

2. Pengaruh sosial budaya pada pengetahuan: Sosial budaya dapat mempengaruhi akses ibu terhadap informasi
dan pendidikan mengenai pemberian makanan pada bayi. Jika budaya tersebut mengutamakan pendidikan dan
memfasilitasi akses ke sumber daya kesehatan, ibu mungkin lebih terpapar pada pengetahuan yang akurat
tentang praktik pemberian makanan yang sesuai. Sebaliknya, jika sumber daya dan pendidikan terbatas dalam
budaya tertentu, ibu mungkin memiliki pengetahuan yang terbatas dan kurang mendapatkan informasi yang
tepat mengenai praktik pemberian makanan yang sesuai.

3. Interaksi dengan anggota keluarga dan komunitas: Budaya memainkan peran penting dalam interaksi sosial
dan dukungan keluarga atau komunitas. Anggota keluarga dan komunitas yang memiliki pengetahuan yang
kurang tepat atau keyakinan budaya tertentu dapat mempengaruhi keputusan ibu dalam memberikan makanan
tambahan pada bayi usia di bawah 6 bulan. Tekanan sosial atau keyakinan budaya tertentu dapat mendorong ibu
untuk melanggar pedoman yang direkomendasikan.

Penting untuk mengakui bahwa pedoman yang direkomendasikan secara umum adalah memberikan ASI
eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Namun, pemahaman budaya dan pendekatan yang sensitif
terhadap konteks sosial dan budaya adalah penting untuk mempromosikan praktik pemberian makanan yang
sehat pada bayi. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional yang memahami konteks budaya spesifik
Anda untuk memperoleh nasihat yang tepat mengenai praktik pemberian makanan pada bayi usia di bawah 6
bulan.

Daftar Pustaka hubungan tingkat pengetahuan dan sosial budaya

Maaf, sebagai AI, saya tidak memiliki akses langsung ke daftar pustaka atau kemampuan untuk memberikan
daftar pustaka yang lengkap. Namun, berikut ini adalah contoh beberapa referensi yang dapat Anda gunakan
sebagai titik awal dalam mencari informasi lebih lanjut mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan dan
sosial budaya dengan pemberian makanan tambahan pada bayi usia di bawah 6 bulan:

1. Dewey KG, Adu-Afarwuah S. Systematic review of the efficacy and effectiveness of complementary feeding
interventions in developing countries. Matern Child Nutr. 2008;4 Suppl 1:24-85.

2. Kimani-Murage EW, Madise NJ, Fotso JC, et al. Patterns and determinants of breastfeeding and
complementary feeding practices in urban informal settlements, Nairobi Kenya. BMC Public Health.
2011;11:396.

3. Issaka AI, Agho KE, Page AN, Burns PL, Stevens GJ, Dibley MJ. Determinants of suboptimal complementary
feeding practices among children aged 6-23 months in seven francophone West African countries. Matern Child
Nutr. 2015;11 Suppl 1:31-52.

4. Eriksen KG, Lind MV, Brøndum J, et al. Factors associated with early introduction of complementary feeding
and consumption of non-recommended foods among Norwegian infants: findings from the Little in Norway
study. BMC Pediatr. 2020;20(1):43.

5. Beal T, Tumilowicz A, Sutrisna A, et al. Persistent nutrition insecurity in urban Indonesia reflects challenges
faced during the first 1000 days of life. Food Nutr Bull. 2018;39(2):181-193.

6. Hackett KM, Mukta US, Jalal CSB, Sellen DW. Knowledge, attitudes and perceptions on infant and young child
nutrition and feeding among adolescent girls and young mothers in rural Bangladesh. Matern Child Nutr.
2015;11(1):173-189.

Harap diingat bahwa daftar ini hanya merupakan contoh dan Anda harus melakukan penelusuran yang lebih
lanjut untuk menemukan studi dan sumber daya yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan minat Anda.

Daftar Pustaka sosial budaya

Berikut ini adalah contoh daftar pustaka yang dapat Anda gunakan sebagai referensi dalam menjelajahi
hubungan antara sosial budaya dan pemberian makanan tambahan pada bayi usia di bawah 6 bulan:

1. Bezner Kerr R, Berti PR, Chirwa M. Breastfeeding and mixed feeding practices in Malawi: Timing, reasons,
decision makers, and child health consequences. Food Nutr Bull. 2007;28(1):90-99.
2. Sellen DW. Infant and young child feeding practices in the context of HIV: A qualitative study in Malawi.
Matern Child Nutr. 2006;2(4):227-244.

3. Iannotti L, Lutter C, Bunn D, et al. Eggs in early complementary feeding and child growth: A randomized
controlled trial. Pediatrics. 2017;140(1):e20163459.

4. Maonga AR, Mahande MJ, Damian DJ, Msuya SE. Factors affecting exclusive breastfeeding among women in
Muheza District Tanga northeastern Tanzania: A mixed method community-based study. Matern Child Health J.
2016;20(1):77-87.

5. Aguayo VM, Nair R. Cultural and socio-economic determinants of child feeding practices in Nepal: Implications
for nutritional interventions. Matern Child Nutr. 2010;6(1):38-49.

6. Tadesse D, Berhane Y, Hailu D. Level of maternal knowledge and associated factors on infant and young child
feeding in Jabithennan District, Northwest Ethiopia: Cross-sectional study. Int Breastfeed J. 2016;11:30.

7. Ogbo FA, Nguyen H, Naz S, et al. Infant feeding practices and diarrhoea in sub-Saharan African countries with
high diarrhoea mortality. PLoS One. 2017;12(2):e0171792.

Harap dicatat bahwa daftar ini hanya menyajikan beberapa contoh referensi dan ada banyak penelitian lain yang
relevan yang dapat dieksplorasi dalam konteks hubungan sosial budaya dan pemberian makanan tambahan
pada bayi usia di bawah 6 bulan. Selalu pastikan untuk melakukan penelusuran lebih lanjut dan menyesuaikan
dengan kebutuhan spesifik Anda.

Anda mungkin juga menyukai