Anda di halaman 1dari 12

BAB II

DESKRIPSI PENYULUHAN
A. Judul Penyuluhan
Penting nya MP-ASI untuk Tumbuh kembang Anak
B. Tema Penyuluhan
MP-ASI
C. Sasaran Penyuluhan
Ibu yang memiliki anak yang berusia diatas 6 bulan ke atas sebanyak 15-20 orang di
Puskesmas Kecamatan Pancoran Mas Depok
D. Pelaksanaan Penyuluhan
1. Waktu Pelaksanaan
- Hari, Tanggal

: Kamis, 19 November2015

- Waktu

: 09.0-09.30 WIB

2. Tempat Pelaksanaan
Penyuluhan ini dilaksanakan di posyandu Pancoran Mas Rw 03 B
3. Pelaksana Peyuluhan
Pelaksana penyuluhan Penting nya MP-ASI untuk Tumbuh kembang Anak adalah
mahasiswa S1 Ilmu Gizi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan UPN Veteran Jakarta tahun 2012
E. Susunan Acara
Terlampir (Lampiran 2)
F. Penanggung Jawab Penyuluhan Mandiri
Nama : Dini Meilani Carolina
NRP : 1210714030

BAB III
ISI MATERI
PENTING NYA MP-ASI UNTUK TUMBUH KEMBANG ANAK

A. What/ Apa
Apa Pengertian MP-ASI ?
Makanan pendamping ASI adalah makanan yang diberikan kepada bayi selain ASI untuk
memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan mulai umur 6-24 bulan dan merupakan
makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus
dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlah. Makanan tambahan adalah makanan
untuk bayi selain ASI, sebagai penambah kekurangan ASI (Husaini, 2001). Pemberian
makanan tambahan adalah memberi makanan lain selain ASI untuk mengisi kesenjangan
antara kebutuhan nutrisi dengan jumlah yang didapat dari ASI (Rosidah, 2004).
Makanan pendamping ASI berarti memberi makanan lain selain ASI dimana selama periode
pemberian makanan tambahan seorang bayi terbiasa memakan makanan keluarga. MP-ASI
merupakan proses transisi dari asupan yang semata berbasis susu menuju ke makanan yang
semi padat. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk
maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi. Pemberian MP-ASI yang
cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan
kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini (Ariani, 2008).
Apa jenis MP-ASI ?
Jenis MP-ASI baik tekstur, frekuensi dan porsi makanan harus disesuaikan dengan tahap
perkembangan dan pertumbuhan bayi dan anak usia 6-24 bulan. Kebuthan energi dari
makanan yaitu sektar 200 kkal per hari untuk anak usia 6-8 bulan, 300 kkal per hari untuk
bayi usia 9-1 bulan, dan 550 kkal perhari untuk anak usia 12-23 bula (Depkes R1. 2000).
Menurut Muchtadi (2004) MP-ASI sebaiknya memenuhi syarat sebagai berikut yaitu: nilai
energi, dan kandungan protein nya cukup tinggi, data diterima dengan baik, harganya relative
murah, dan dapat di produksi dari bahan-bahan yang tersedia secara local. MP-ASI sebaiknya

bersifat padat gizi, dan tidak banyak mengandung serat kasar serta bahan lain yang sukar
dicerna sehingga dapat menggangu pencernaan.
Adapun jenis-jenis makanan tambahan (Chintia, 2008) :
a

Makanan lunak yaitu semua makanan yang termasuk yang disajikan dalam bentuk halus dan
diberikan pada bayi yang pertama kali, misalnya bubur susu dan sari buah.

Makanan lembek yaitu makanan peralihan dari makanan lunak ke makanan biasa seperti nasi
tim.

Makanan biasa yaitu termasuk makanan orang dewasa yang disajikan seperti nasi.

Makanan padat pertama yang diberikan kepada anak harus mudah dicerna dan bukan
makanan yang mempunyai risiko alergi yang tinggi. Makanan yang diberikan kepada bayi
sebaiknya tidak diberikan tambahan apapun seperti garam dan gula karena garam dapat
merusak ginjal bayi.
Apa masalah-masalah dalam pemberian MP-ASI ?
Masalah dalam pemberian MP-ASI pada bayi/anak umur 0-24 bulan menurut (Depkes, 2000)
yaitu:
1. Pemberian makanan sebelum ASI keluar
menurut Suardjo bahwa makanan sebelum ASI keluar merupakan makanan yang
diberikan pada sebelum bayi diberikan ASI diberikan pada hari 1-3 saat kelahiran nya
2. Pemberian MP-ASI terlalu dini
Pemberian MP-ASI teralu dini dapat menyebabkan hambatan dalam petumbuhan bayi
3. MP-ASI diberikan tidak cukup
Pemberian MP-ASI tidak cukup dapat megakibatkan anak menderita gizi kurang
tertutama kekurangan energi, protein serta vitamin yang larut lemak.
4. Frekuensi MP-ASI kurang
Frekuensi MP-ASI dalam sehari kurang dan berakibat kebutuhan gizi anak tidak terenuhi
5. Prioritas gizi yang saah pada keluarga
Banyak keluarga yang memprioritaskan makanan untuk anggota keluarga yang lebih
besar seperti ayah atau kakak tertua disbanding baduta.

Apa faktor dari pemberian MP-ASI pada bayi usia kurang dari 6 bulan ?

Umur ibu

Usia dapat mempengaruhi cara berfikir, bertindak dan emosi sesorang. Usia yang

lebih dewasa umumnya emosi lebih stabil.


Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007) penegtahuan adalah hasil tahu seseorang melakukan
pengindraan terhadap subjek. Pengetahuan ibu merupakan factor yang penting dalam
pemberian makanan tambahan pada bayi karena dengan pengetahuan yang baik maka

ibu tahu kapan waktu untuk pemberian makanan yang tepat.


Adat / kebiasaan
Tradisi merupakan suatu kebudayaan yang turun menurun yang akan sangat
mendarah daging dalam kehidupan seseorang sehingga berpengaruh pada tindakan
perilaku seseorang. Pengethuan secara budaya tentang pangan erupakan salah satu
factor yang menentukan apa yang dapat dimakan dan apa yang tidak dapat dimakan.
Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga mempengaruhi pengetahuan,
persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu. Dan jenis makanan tambahan lain
yang biasa diberikan yaitu buah, pisang lumat, bubur bayi, dan nasi ang dilumatkan

bersama pisng (Chairani, 2003)


Pendidikan Ibu
Pendidikan dapat menegmangkan

kemampuan

dan

mutu

hidup

manusia,

meningkatkan kepribadian manusia baik aspek jasmani, rohani, pengetahuan dan


sikap

serta

ketrampilan

dalam

rangka

menciptakan

kepribadian

yang

mandiri.Menurut Suhardjo (1992) semakin tinggi pendidikan ibu maka dapat


menimbulkan kekhawatiran terhadap kemungkinan bayi dalam mengkonsumsi

makanan pendamping ASI.


Pengalaman Ibu
Pengalaman sumber pengetahuan yaitu suatu ara untuk memperoleh kebenaran
penegtahuan dan cara dalam mengulang kembali pengetahuan dengan cara
mengulang kebali penegtahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang
dihadapi masa lalu. Pengalaman ibu dapat memrikan makanan pendamping ASI pada

anak pertama yang dapat mempengaruhi pemberian MP-ASIuntuk anak selanjutnya.


Dukungan orang terdekat
Peran anggota keluarga, seperti orang tuam suami dan mertua terhadap pengaruh
berhasilnya pemberian MP-ASI untuk bayi.

B. Why/ Mengapa
Mengapa MP-ASI itu penting ?

MP-ASI adalah untuk menambah energi dan zat gizi yang diperlukan bayi karena ASI tidak
dapat mencukupi kebutuhan bayi secara terus-menerus. Pertumbuhan dan perkembangan
anak yang normal dapat diketahui dengan cara melihat kondisi pertambahan berat badan
seorang anak, jika anak tidak mengalami peningkatan maka menunjukkan bahwa kebutuhan
energi bayi tidak terpenuhi (Diah, 2000).
MP-ASI tujuan yaitu untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal,
menghindari terjadinya kekurangan gizi, mencegah risiko malnutrisi, defisiensi mikronutrien.
Anak mendapat makanan ekstra yang dibutuhkan untuk mengisi kesenjangan energi dengan
nutrien, memelihara kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan bila sakit, membantu
perkembangan jasmani, rohani, psikomotor, mendidik kebiasaan yang baik tentang makanan
dan memperkenalkan bermacam-macam bahan makanan yang sesuai dengan keadaan
fisiologis bayi ( Husaini, 2001). Menurut Suharjo bahwa MP-ASI penting untuk memenuhi
kebutuhan zat gzizi anak, dengan menyesuaikan kemampuan alat cerna dalam menerima
makanan tambahan dan merupakan masa peralihan dari ASI ke makanan keluarga.
Pemberian makanan tambahan merupakan salah satu proses pendidikan dimana bayi diajar
untuk mengunyah dan menelan makanan padat serta membiasakan selera yang baru.

C. Who/ Siapa
Siapa yang mendapatkan MP-ASI ?
Yang diberikan MP-ASI pada usia 6 bulan hingga 24 bulan dengan tekstur makanan yang
disesuaikan kondisi usia bayi, berikut penjelasan mengenai MP-ASI yang dikategorikan
berdasarkan usia bayi:
A Makanan bayi umur 6-9 bulan
a Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara
b

bertahap, karena merupakan makanan peralihan ke makanan keluarga


Berikan makanan selingan 1 kali sehari, seperti bubur kacang hijau, buah dan lain-

lain.
Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan, seperti lauk pauk

dan sayuran secara berganti-gantian.


B Makanan bayi umur 12-24 bulan

Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali sehari dengan


porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan. Disamping itu tetap berikan

makanan selingan 2 kali sehari.


Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan padanan bahan makanan.
Misalnya nasi diganti dengan mie, bihun, roti, kentang dan lain-lain. Hati ayam diganti
dengan telur, tahu, tempe dan ikan. Bayam diganti degan daun kangkung, wortel dan
tomat. Bubur susu diganti dengan bubur kacang ijo, bubur sum-sum, biskuit dan lain-

lain.
Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi
pemberian ASI sedikit demi sedikit.

D. When/ Kapan
Kapankah pola pemberian MP-ASI dilakukan ?
Menurut kartini (2006) bahwa Pemberian MP-ASI dilakukan setelah pemberian ASI
Eksklusif yang sudah berjalan selama 6 bulan, Jika pemberian ASI dilakukan sebelum
berusia 6 bulan maka akibat yang terjadi adalah :

Menyebabkan bayi malas menyusui


Menyebabkan intoleransi laktosa
Bayi menjadi obesitas
Bayi lebih rentan terkena penyakit
Berbagai reaksi muncul karena sistem pencernaan bayi belum siap
Produksi ASI berkurang
Bayi berisiko tidak mendapatkan nutrisi optimal seperti ASI.

Kapan Waktu pemberian MP-ASI ?


Waktu yang baik dalam memulai pemberian makanan tambahan pada bayi adalah umur 6
bulan. Pemberian makanan bayi sebelum umur tersebut akan menimbulkan resiko sebagai
berikut (Ariani, 2008) :
a

Seorang anak belum memerlukan makanan tambahan pada umur kurang dari 6 bulan.

Anak mendapat faktor pelindung ASI lebih sedikit sehingga resiko infeksi meningkat.

Resiko diare juga meningkat karena makanan tambahan tidak sebersih ASI

Makanan yang diberikan sebagai pengganti ASI sering encer sehingga mudah dicerna bayi,
makanan ini memang membuat lambung penuh tetapi memberikan nutrient sedikit.

E. Where/ Dimana
Dimana tempat yang tepat bagi ibu memberikan ASI ?
Pemberian MP-ASI dilakukan dimana saja dan kapan saja ketika bayi membutuhkan MPASI.Pemberian MP-ASI diluar rumah sebaiknya mencari makanan yang sehat,bersih,dan
bergizi. Dalam pemberian makanan tambahan teksutur makanan nya untuk bayi diatas 6
bulan disesuaikan dengan kondisi bayi jika bayi masih belum memiliki gigi tekstur nya halus,
jika sudah berikan makanan dengan tekstur lebih kasar.
Dimana tempat yang tepat untuk menyimpan MP-ASI yang sudah dibuat?
Disimpan diwadah yang tertutup sehingga makanan bayi tidak mudah terkena hewan atau
benda yang mengakibatkan makanan tersebut tidak baik dikonsumsi.
F. How/ Bagaimana
Bagaimana resiko atau bahaya terhadap pemberian MP-ASI Terlalu Dini?
Pemberian MP-ASI harus memperhatikan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan
berdasarkan kelompok umur dan tekstur makanan yang sesuai perkembangan usia balita.
Terkadang ada ibu-ibu yang sudah memberikannya pada usia dua atau tiga bulan, padahal di
usia tersebut kemampuan pencernaan bayi belum siap menerima makanan tambahan.
Akibatnya banyak bayi yang mengalami diare . Masalah gangguan pertumbuhan pada usia
dini yang terjadi di Indonesia diduga kuat berhubungan dengan banyaknya bayi yang sudah
diberi MP-ASI sejak usia satu bulan, bahkan sebelumnya.
Pemberian MP-ASI terlalu dini juga akan mengurangi konsumsi ASI, dan bila terlambat akan
menyebabkan bayi kurang gizi. Selain cukup jumlah dan mutunya, pemberian MP-ASI juga
perlu memperhatikan kebersihan makanan agar anak terhindar dari infeksi bakteri yang
menyebabkan gangguan pecernaan.
Umur yang paling tepat untuk memperkenalkan MP-ASI adalah enam bulan, pada umumnya
kebutuhan nutrisi bayi yang kurang dari enam bulan masih dapat dipenuhi oleh ASI. Tetapi,

stelah berumur enam bulan bayi umumnya membutuhkan energi dan zat gizi yang lebih
untuk tetap bertumbuh lebih cepat sampai dua kali atau lebih dari itu, disamping itu pada
umur enam bulan saluran cerna bayi sudah dapat mencerna sebagian makanan keluarga
seperti tepung
Bayi yang mendapat MP-ASI kurang dari empat bulan akan mengalami risiko gizi kurang
lima kali lebih besar dibandingkan bayi yang mendapatkan MP-ASI pada umur empat-enam
bulan setelah dikontrol oleh asupan energi dan melakukan penelitian kohort selama empat
bulan melaporkan pemberian MP-ASI terlalu dini (<empat bulan) berpegaruh pada gangguan
pertambahan berat badan bayi, meskipun tidak berpengaruh pada gangguan pertambahan
panjang bayi. Pemberian makanan tambahan terlalu dini kepada bayi sering ditemukan dalam
masyarakat seperti pemberian pisang, madu, air tajin, air gula, susu formula dan makanan
lain sebelum bayi berusia 6 bulan.
Adapun resiko pemberian makanan tambahan terlalu dini, yaitu:
a. Resiko Jangka Pendek
Resiko jangka pendek yang terjadi seperti mengurangi keinginan bayi untuk menyusui
sehingga frekuensi dan kekuatan bayi menyusui berkurang dengan akibat produksi ASI
berkurang. Selain itu pengenalan serelia dan sayur-sayuran tertentu dapat mempengaruhi
penyerpan zat besi dan ASI, walaupun konsentrasi zat besi dalam ASI rendah, tetapi lebih
mudah diserap oleh tubuh bayi. Pemberian makanan dini seperti pisang, nasi didaerah
pedesaan di Indonesia sering menyebabkan penyumbatan saluran cerna/diare serta
meningkatnya resiko terkena infeksi
b. Resiko Jangka Panjang
Resiko jangka panjang dihubungkan dengan obesitas, kelebihan dalam memberikan
makanan adalah resiko utama dari pemberian makanan yang terlalu dini pada bayi.
Konsekuensi pada usia-usia selanjutnya adalah kelebihan berat badan ataupun kebiasaan
makan yang tidak sehat .
Bagaimana resiko atau akibat dari MP-ASI yang diberikan terlambat?
Bila bayi tidak dilatih pada umur 6 bulan biasanya bayi akan tidak mau makan kecuali ASI,
Susu formula, minuman cair, sehingga menyebabkan bayi kekurangan gizi
Bagaimana Syarat dari Makanan Tambahan untuk bayi?

Persyaratan makanan tambahan untuk bayi yaitu mengandung nilai energi dan protein yang
tinggi, memiliki suplementasi yang baik, yaitu mengandung vitamin dan mineral dalam
jumlah yang cukup, dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, harganya relatif murah,
sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal, dan jenis MP-ASI
disesuaikan dengan jenis sasaran (Depkes RI, 2006).
Makanan tambahan bagi bayi dapat menghasilkan energi setinggi mungkin, sekurangkurangnya mengandung 360 kkal per 100 gram bahan. Syarat makanan tambahan bagi bayi
yaitu bersifat padat gizi dan mengandung serat kasar serta bahan lain yang sukar dicerna
diberikan seminimal mungkin, sebab serat kasar yang terlalu banyak jumlahnya akan
mengganggu pencernaan.
Selain itu beberapa zat gizi yang yang terkait erat dengan tumbuh kembang anak yang perlu
diperhatikan antara lain ( Depkes,2006) :
a. Kepadatan Energi/Densitas : Tidak kurang dari 0,8 Kal per gram
b. Protein : dengan mutu protein tidak kurang dari 70% Kasein standar. Nilai Protein
c. Energi % mempunyai range antara 10 18
d. Lemak : Kandungan Lemak mempunyai jarak antara 1,5 gr 4,5 gr per 100 Kal.
Pemilihan bahan makanan maupun cara pengolahannya penting untuk menjamin nutrisi yang
baik bagi anak.Pemberian Makanan Tambahan ASI (MPASI) akan berkontribusi pada
perkembangan optimal seorang anak bila dilakukan secara tepat.

Bagaimana Pemberian Makanan tambahan untuk Anak Umur 0-24 Bulan yang Baik dan
Benar ?
Sesuai dengan bertambahnya umur bayi, perkembangan dan kemampuan bayi menerima
makanan, maka makanan bayi atau anak umur 0-24 bulan dibagi menjadi 4 tahap yaitu:
a.

Makanan bayi umur 0-6 bulan


Hanya ASI saja (ASI Eksklusif)
Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI terutama pada 30 menit
pertama setelah lahir. Pada periode ini ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi
bayi, ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu,
dengan menyusui akan terbina hubungan kasih sayang antara ibu dan anak
Berikan kolostrum

Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan berwarna
kekuning-kuningan. Kolostrum mengandung zat-zat gizi dan zat kekebalan yang tinggi.
Berikan ASI dari kedua payudara
Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong, kemudian pindah ke payudara lainnya,
ASI diberikan 8-10 kali setiap hari.
b. Makanan bayi umur 6-9 bulan
Pemberian ASI diteruskan
Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara

bertahap, karena merupakan makanan peralihan ke makanan keluarga


Berikan makanan selingan 1 kali sehari, seperti bubur kacang hijau, buah dan

lain-lain.
Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan, seperti lauk

pauk dan sayuran secara berganti-gantian.


b. makanan bayi umur 12-24 bulan
Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI sudah berkurang, tetapi

merupakan sumber zat gizi yang berkualitas tinggi.


Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kkali sehari dengan
porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan. Disamping itu tetap berikan

makanan selingan 2 kali sehari.


Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan padanan bahan makanan.
Misalnya nasi diganti dengan mie, bihun, roti, kentang dan lain-lain. Hati ayam diganti
dengan telur, tahu, tempe dan ikan. Bayam diganti degan daun kangkung, wortel dan
tomat. Bubur susu diganti dengan bubur kacang ijo, bubur sum-sum, biskuit dan lain-

lain.
Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi
pemberian ASI sedikit demi sedikit.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Untuk melengkapi kebutuhan zat gizi pada bayi seiring dengan bertambahnya usia maka
dianjurkan untuk memberikan MP-ASI , MP-ASI sangatlah penting karena untuk menambah
energi dan zat gizi yang diperlukan bayi karena ASI tidak dapat mencukupi kebutuhan bayi
secara terus menerus.
MP-ASI diberikan mulai umur 6-24 bulan dan merupakan makanan peralihan dari ASI ke
makanan keluarga. Tahapan pemberian makan mulai dari makanan lunak, lembek, biasa, dan
padat hal tersebut disesuaikan dengan umur anak tersebut.
Akibat jika pemberian MP-ASI terlalu dini maka dapat menghambat pertumbuhan bayi,namun
jika kebutuhan pemberian MP-ASI tidak tercukupi dalam sehari maka kebutuhan gizi anak tidak
tercukupi dan anak rentan menderita gizi buruk oleh karena itu sebaiknya pemberian MP-ASI
pada anak harus tepat dan benar agar hal tersebut tidak terjadi.
SARAN

Jika orang tua (ibu) masih belum paham dan mengerti tentang MP-ASI sebaiknya orang tua (ibu)
menanyakan hal tersebut ke tenaga kesehatan , tidak perlu canggung untuk menanyakan hal
tersebut karena hal ini sangat penting untuk tumbuh kembang anak.
Untuk pemberian tahap MP-ASI dianjurkan mengikuti pedoman yang sudah ada, jangan
memberikan jenis makanan yang tidak sesuai dengan umur nya hal tersebut dapat menyebabkan
gangguan pada fungsi organ oleh karena itu berikan MP-ASI secara tepat dan benar sesuai
dengan umurnya.

Anda mungkin juga menyukai