dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh 2. Proporsi tubuh cenderung normal
faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu tetapi anak tampak lebih mudah/kecil
hamil maupun anak balita. untuk usianya
3. Berat badan rendah untuk anak
seusianya
4. Pertumbuhan tulang tertunda
PATOFISIOLOGI
Menurut Khoeroh dan Indriyanti, 2017 beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk mengatasi stunting yaitu:
1) Penilaian status gizi yang dapat dilakukan melalui kegiatan posyandu setiap
bulan.
2) Pemberian makanan tambahan pada balita
3) Pemberian vitamin A
4) Memberi konseling oleh tenaga gizi tentang kecukupan gizi balita
5) Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun dengan ditambah
asupan MP-ASI
6) Pemberian suplemen menggunakan makanan penyediaan makanan dan
minuman menggunakan bahan makanan yang sudah umum dapat
meningkatkan asupan energi dan zat gizi yang besar bagi banyak pasien
7) Pemberian suplemen menggunakan suplemen gizi khusus peroral siap guna
yang dapat digunakan bersama makanan untuk memenuhi kekurangan gizi
PENATALAKSANAAN STUNTING
Intervensi gizi memang harus dimulai sejak dini, tetapi bukan berarti ketika anak sudah menderita
stunting dan usianya sudah lebih dari dua tahun, lantas intervensi gizi dihentikan? Menurut dr Utami
Roesli, SpA, anak yang menderita stunting masih bisa dipulihkan meski ia sudah berusia di atas 2 tahun.
Artinya, perkembangan otak dan tinggi tubuhnya akan lebih tinggi dibandingkan anak stunting yang
tidak mendapat intervensi gizi. Hanya saja, jika dibandingkan anak yang normal, tinggi tubuhnya akan
tetap lebih pendek dan kecerdasannya lebih rendah. Dengan kata lain, pertumbuhan anak yang menderita
stunting masih dapat dikejar, meskipun tidak optimal. Namun, ini tentu akan jauh lebih baik karena kelak
dari segi produktivitas mereka akan jauh lebih baik dibandingkan anak stuntingyang tidak diatasi.
Perbaikan gizi agar tumbuh kembang anak stunting dapat dikejar dikenal dengan catch up growth.
Biasanya, catch up growth akan terus dilakukan hingga pertumbuhan anak berhenti saat remaja
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN ANAK STUNTING
1. Identitas Pasien
a. Pasien
b . Penanggung Jawab/Keluarga
Nama : Tn. AA
Nama Pasien : An. Y
Umur : 26 tahun
Umur : 10 bulan
Pendidikan : SLTA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Agama : Katolik
Alamat : Dusun A, Desa B, Kec. C 14
Pendidikan : Belum sekolah
Hubungan dengan pasien : Anak
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status Perkawinan : Kawin
Status Perkawinan : Belum kawin
Suku/Bangsa : Sikka/Indonesi
Alamat : Dusun A, Desa B, Kec. C EE
Jumlah Anggota Keluarga : 3 (Tiga)
Diagnosis Medis : Stunting
2. Daftar Anggota Keluarga
1. Defisit nutrisi pada anak Y, Keluarga Tn. A berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalah
Luaran utama : Status nutrisi
Luaran tambahan : BB, TB, napsu makan, eliminasi fekal, status menelan
Intervensi utama : Manajemen nutrisi, promosi berat badan
Intervensi pendukung :
- Dukungan kepatuhan program pengobatan
- Edukasi diet
- Edukasi laktasi
- Konseling nutrisi
- Konsultasi
- Pemantauan cairan
- Pemantauan nutrisi
- Manajemen cairan
- Pemantauan TTV
- Pemberian makanan tambahan
PERENCANAAN
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam memutuskan memutuskan tindakan yang tepat
Luaran utama : tingkat pengetahuan
Luaran tambahan : memori, motivasi, proses informasi, tingkat kepatuhan
Intervensi utama : Edukasi kesehatan
Intervensi pendukung :
- Bimbingan system kesehatan
- Edukasi berat badan efektif
- Edukasi diet
- Edukasi keamanan anak
- Edukasi kelekatan ibu dan bayi
- Edukasi KB
- Edukasi latihan bermain
- Edukasi nutrisi anak
- Edukasi orang tua: fase anak
- Edukasi perilaku upaya kesehatan
- Edukasi pencegahan infeksi
- Edukasi program pengobatan
- Edukasi proses keluarga
- Edukasi stimulasi bayi/anak
- Edukasi pemberian makanan pada anak
- Edukasi perawatan bayi
- Edukasi teknik pemberian makanan
- Edukasi imunisasi
- Promosi kesiapan penerimaan informasi
PERENCANAAN
3. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang
sakit
Luaran utama :Pemeliharaan kesehatan
Luaran Tambahan : Manajemen kesehatan, perilaku kesehatan, tingkat kepatuhan, tingkat pengetahuan.
Intervensi utama :
- Edukasi kesehatan
- Kontrak perilaku positif
- Penentuan tujuan bersama
- Promosi perilaku upaya kesehatan Intervensi Pendukung :
- Dukungan pengungkapan kebutuhan
- Edukasi upaya perilaku kesehatan
- Edukasi program pengobatan
- Edukasi proses penyakit
- Identifikasi risiko
- Konseling
- Konsultasi
- Pelibatan keluarga
- Promosi kesiapan menerima informasi
- Promosi koping
- Rujukan
KESIMPULAN
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan
gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya.(kekurangan gizi terjadi
sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan setelah lahir,
tetapibaru nampak setelah anak berusia2 tahun). Pemeriksaan antropometri
adalah penimbangan berat badan, pengukuran panjang atau tinggi badan, dan
pengukuran lingkar lengan atas, untuk menilai status gizi anak.
TERIMAKASIH MANTEMAN......