Anda di halaman 1dari 50

BAGIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITAS DAN

ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN

MASALAH PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN DENGAN PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA

Nama : Ni Putu Lina Yes


NIM : 10 14 777 15 050
Pembimbing: dr. Musdalipa
PENDAHULUAN
Gangguan perkembangan pada anak yang berakibat pada kesulitan makan
mempengaruhi tumbuh kembang anak dan sering dijumpai pada Cerebral
palsy. Cerebral palsy menurut arti katanya berasal dari cerebral yang artinya
berkenaan dengan otak, dan palsy artinya paralisis.

Anak-anak yang menderita cerebral palsy dapat mengalami :


- gangguan motorik

- gangguan sikap (postur)

- penyakit lain seperti epilepsy, retardasi mental, gangguan penglihatan, dan


gangguan pendengaran.
PENDAHULUAN

Gangguan ini memiliki efek yang signifikan terhadap


pertumbuhan, perkembangan dan status gizi. Faktor-faktor
inilah yang menyebabkan anak penderita cerebral palsy
mengalami kekurangan gizi bahkan menderita gizi buruk. Gizi
yang buruk pada akhirnya membuat anak rentan terhadap
infeksi, dan menyebabkan gagal tumbuh.
PENDAHULUAN
Tabel 01. Angka kejadian Cerebral palsy dengan Gizi
buruk

Angka
No Penulis Tahun Lokasi
Kejadian

1. UNICEF 2011 AS 20%

2. Kemenkes 2013 Indonesia 13,9%

3. Puskesmas bulili 2016 Palu 1 orang


FAKTOR RESIKO

Pranatal Natal Postnatal

a) Malformasi kongenital. a) Anoksia/hipoksia. a) Trauma kapitis.


b) Infeksi dalam b) Perdarahan intra kranial. b) Infeksi.
kandungan c) Trauma lahir. c) Kern icterus.
c) Radiasi. d) Prematuritas
d) Toksik gravidarum.
e) Asfiksia dalam
kandungan
MASALAH GANGGUAN PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN

Pertumbuhan :
Berat badan By. D pada Kurva Z-score berada pada (-2,-3)
Perkembangan :
Keterlambatan perkembangan (Menurut Denver II)
TINJAUAN LAPANGAN

1. Jenis Pengamatan : Kunjungan rumah

2. Waktu Pelaksanaan : 22-25 September 2017


3. Lokasi : Jl. Puelimo kelurahan Petobo
KASUS PASIEN

Identitas Pasien
Nama : An. D
TTL : Palu, 28 September 2013
Agama : Islam
Alamat : Jl. Puelimo kelurahan Petobo
BBL : 1700 gram
PBL : 45 cm
Ket : Pasien lahir di Rumah dan dibantu oleh neneknya
DIAGRAM KELUARGA

Laki-laki :
Perempuan :
Menikah :
Meninggal :
Penderita ;
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

USIA PENDIDIKAN
NO NAMA/JK STATUS PEKERJAAN KETERANGAN
(Tahun) TERAKHIR

PNS (Guru
1. Ny. C Nenek 56 SMA -
SLB)

2. Ny. A Tante 20 SMA Mahasiswi -

3 Tn. F Paman 18 SMP siswa -

An. D, ♀ CV + Gizi
3. Anak 4 - -
kurang
ANAMNESIS

Heteroanamnesis
Keluhan utama: Kaku pada anggota gerak

Riwayat penyakit sekarang:


Pasien An. D, Perempuan Usia 4 tahun, datang dengan keluhan kaku pada
anggota gerak yang dialami sejak 3 tahun lalu. Menurut nenek pasien, sejak lahir
pasien hanya terbaring di tempat tidur. Selain itu, pasien juga belum bisa
berbicara hanya menoleh ketika namanya dipanggil lalu tersenyum dan pasien
juga belum bisa berjalan seperti anak sebayanya. Sampai umur 2 tahun jika ingin
diberi makan pasien selalu mengunci mulutnya sehingga susah untuk diberi
makan. Hal tersebut yang menyebabkan berat badan pasien susah naik.
ANAMNESIS

 Riw. Penyakit terdahulu : Pasien sering demam yang disertai


kejang saat usia 5 bulan tetapi tidak dibawa ke fasilitas
pelayanan kesehatan.
 Riw. Penyakit Dalam Keluarga: Tidak ada
ANAMNESIS

 Riw. Konsumsi Makanan: Pasien di beri ASI sampai berumur 6


bulan, dan Susu formula setelah 6 bulan sampai sekarang. Menurut
nenek pasien, makanan yang ia konsumsi saat ini diblender yakni
jagung, susu, ubi jalar menggunakan dot yang dimodifikasi
ANAMNESIS

 Riwayat Pre Natal : Sejak dalam kandungan, ibu pasien


jarang melakukan pemeriksaan antenatal care
 Riwayat Natal : Pasien lahir prematur (7 bulan) di rumah
ditolong oleh neneknya, dengan BBL 1700 gram, PBL 45 cm
 Riw. Pengobatan: Pasien jarang dibawa ke Posyandu,
sehingga susah dikontrol pertumbuhan dan
perkembangannya.
 Riw. Imunisasi: Lengkap
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum : sakit berat

 Status gizi: BB 9,6 kg, PB 84,5 cm


 Tanda-tanda vital: nadi 100 kali/menit, pernapasan 30 kali/menit, suhu
36,50 C.
• Ekstremitas : keempat ekstremitas tampak spastik dan atrofi,
motorik :
5 5

5 5
TB = 84,5 cm
BB = 9,6 kg
Z Score (-2,-3) Gizi
Kurang
ASSESMENT

Cerebral Palsy
dengan Gizi
Kurang
TERAPI

1. Farmakologi

Pemberian suplemen penambah nafsu makan.


2. Non-farmakologi
Pemberian makanan yang bergizi berupa susu formula dan
MP- ASI di Puskesmas Bulili.
TATALAKSANA
 Keluarga pasien diajarkan untuk melatih anak melakukan latihan
penguatan kaki, lalu secara bertahap duduk, berdiri dan berjalan, serta
stimulasi anak untuk berbicara.
 Keluarga pasien diajarkan cara pengolahan dan penyimpanan makanan
atau minuman yang baik dan benar.
 Keluarga pasien diajarkan bagaimana memelihara lingkungan dalam
rumah dan lingkungan di luar rumah agar tetap bersih dan sehat.
 Keluarga pasien diwajibkan membawa anaknya setiap bulan ke
puskesmas, untuk pengawasan status gizi, pertumbuhan, dan
perkembangan, serta penyakit yang mungkin timbul.
Diagnosis holistik
Diagnosis keluarga Ny. Cinoria dilakukan secara holistik dengan
memperhitungkan 5 aksis, yaitu :
 Poin I (Aspek Personal)
Alasan kedatangan gangguan pertumbuhan dan perkembangan
• Poin II (Aspek Klinis)
Diagnosis kerja yang ditegakkan adalah Cerebral palsy dengan gizi
kurang
• Poin III (Aspek Resiko Internal)
Kurangnya stimulasi
• Poin IV (Aspek Resiko Eksternal)
Keadaan lingkungan sekitar rumah yang kurang sehat
• Poin V (Skala Fungsional Pasien)
Pasien tidak mampu melakukan aktifitas
SIKLUS KEH-KEL (DUVALL)

1
2
3
4
5
6
7
8

3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah


FAMILY CYRCLE

• Pasien Tn.F
Ny.A

• Nenek Pasien

• Tante
Ny.C
• Paman
Pemantauan dan Evaluasi
IDENTIFIKASI FUNGSI FISIOLOGI KELUARGA
Hampir selalu Kadang- Hampir tidak
Kriteria Pernyataan
(2) kadang (1) pernah (0)

Adaptasi Dalam keluarga saling membantu baik moral


Ya
(Adaptation) maupun material anak

Kemitraan Semua masalah keluarga diselesaikan dengan


Ya
(Partnership musyawarah antara pasien, istri dan anak.

Dalam hal ini anak-anak dapat mengambil


Pertumbuhan keputusan dengan tanggungjawab, serta orang
Ya
(Growth) tua selalu memperhatikan aktiftitas anak-anaknya
di rumah.
Penumbuhan rasa kasih sayang sudah cukup
Kasih sayang
baik karena adanya keakraban di antara anggota Ya
(Affection)
keluarga.
Pembagian waktu, kekayaan dan ruang antar
Kebersamaan
anggota keluarga sudah baik karena adanya Ya
(Resolve)
waktu untuk memecahkan suatu masalah.
IDENTIFIKASI FUNGSI FISIOLOGI KELUARGA

 Skor APGAR keluarga: 5 (Keluarga Kurang sehat)


Mandala of health

Gaya Hidup
Sederhana
Perilaku Lingkungan
Kesehatan Psikososial
Kurangnya Ekonomi
stimulasi untuk Pendapatan
perkembangan dan kurang, kehidupan
kurangnya variasi sosial dengan
makanan bergizi lingkungan
Pel. yang diberikan sekitarnya baik
Kesehatan Pasien An. D Lingkungan
Dekat Kerja
Usia 4 Tahun
dengan baik
puskesmas
bulili
Lingkungan
Fisik
Faktor Biologi Lingkungan
Tidak diketahui kurang bersih,
Komunitas rumah sempit,
Sekitar rumah padat, ventilasi kurang
belakang rumah
terdapat kandang ayam Biosfer : Baik

dan sanitasi kurang


IDENTIFIKASI FUNGSI PATOLOGIS KELUARGA

Fungsi Pelaksanaan Patologis

Sosial Keluarga pasien membina hubungan baik dengan tetangganya -

Budaya Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya (hal ini dapat dilihat dari pergaulan sehari- -
hari baik dalam keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi budaya masih diikuti.
Sering mengikuti acara-acara bersifat kondangan, sunatan, dll

Religius Keluarga ini tidak melakukan shalat lima waktu. keluarga pasien jarang mengikuti +
kegiatan keagamaan.

Ekonomi Pendapatan keluarga rendah dan tidak tetap (500.000-1.000.000,- per bulan). Sehingga +
kebutuhan primer sulit dipenuhi

Pendidikan Tingkat pendidikan tergolong rendah. -


Pengeta- Pengetahuan orangtua pasien tentang hubungan status gizi dengan pertumbuhan dan +
huan perkembangan anak-anaknya masih kurang.

Medical Bila ada anggota keluarga yang sakit tidak segera dibawa ke Puskesmas karena +
Keluarga tidak mempunyai kartu jaminan kesehatan.
IDENTIFIKASI LINGKUNGAN (TEMPAT TINGGAL)

 Rumah berada depan jalan poros


DAPUR tanpa pagar, dan di belakang rumah
terdapat kandang ayam
 Ukuran rumah + 6 x 4 meter

Kamar
mandi
KAMAR UTAMA  Atap : seng dan rumbia
 Dinding : kayu dan seng

 Lantai : Semen
TERAS
 Ventilasi : ± 20% dari luas
ruangan.
IDENTIFIKASI LINGKUNGAN (TEMPAT TINGGAL)

Rumah
tampak
depan
IDENTIFIKASI LINGKUNGAN (TEMPAT TINGGAL)

TERAS RUMAH

Jemuran baju

Pengaturan barang
yang tidak baik

Lantai terbuat dari


semen dan terlihat
sangat kotor
IDENTIFIKASI LINGKUNGAN (TEMPAT TINGGAL)

Atap terbuat dari seng


dan tidak terdapat
plafon

Dinding rumah terbuat


dari papan
IDENTIFIKASI LINGKUNGAN (TEMPAT TINGGAL)

KAMAR TIDUR

Tidak terapat ventilasi


dan pencahayaan
cukup

Tumpukan pakaian

Lantai rumah terbuat


dari semen
IDENTIFIKASI LINGKUNGAN (TEMPAT TINGGAL)

DAPUR
Atap dapur terbuat dari
rumbia dan sebagian
besar terlihat bocor

Terdapat ventilasi dan


pencahayaan cukup

Dinding dapur terbuat


dari papan dan seng

Penataan alat dapur


belum cukup baik

Lantai dapur terbuat


dari semen dan terlihat
kotor
IDENTIFIKASI LINGKUNGAN (TEMPAT TINGGAL)

KAMAR MANDI

Letak jamban rata dari


sumber air
IDENTIFIKASI LINGKUNGAN (TEMPAT TINGGAL)

BELAKANG RUMAH

Terdapat 2 kandang
ayam
PHBS
NO Kriteria yang Dinilai Jawaban Skor
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan Tidak 0
2. Memberi ASI esklusif Tidak 1
3. Menimbang balita setiap bulan Tidak 0
4. Menggunakan air bersih Ya 1
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan Tidak 0
sabun
6. Menggunakan jamban sehat Tidak 0
7. Memberantas jentik nyamuk dirumah sekali Tidak 0
seminggu
8. Makan buah dan sayur setiap hari Tidak 0
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari Tidak 0
10. Tidak merokok di dalam rumah Ya 1
Total jawaban Ya 3
DAFTAR MASALAH, RENCANA, & TINDAKAN INTERVENSI

No. Masalah Rencana Tindakan Intervensi


1. Ibu pasien tidak Edukasi tentang -Memberikan penyuluhan
melakukan ANC secara Asuhan Antenatal tentang pentingnya ANC
rutin saat kehamilan care (ANC) rutin saat kehamilan.

2. Kurangnya pengetahuan Melakukan -Melakukan penyuluhan


tentang deteksi dini skrining tumbuh tentang pertumbuhan dan
gangguan pertumbuhan kembang perkembangan anak.
dan perkembangan anak. - Melakukan pengukuran
berat badan,tinggi badan
dan LLA serta penilaian
perkembangan dengan
KPSP.
DAFTAR MASALAH, RENCANA, & TINDAKAN INTERVENSI

No. Masalah Rencana Tindakan Intervensi


3. Kurangnya Memberikan - Mengajarkan cara stimulasi yang
stimulasi yang edukasi dapat dilakukan di rumah, latihan
diberikan oleh tentang penguatan kaki, lalu secara
keluarga pasien pentingnya bertahap duduk, berdiri dan
terhadap An.D edukasi berjalan, serta stimulasi anak
terhadap untuk berbicara.
perkembangan
anak.
DAFTAR MASALAH, RENCANA, & TINDAKAN INTERVENSI

No. Masalah Rencana Tindakan Intervensi


4. Kurangnya -Edukasi -Memberikan informasi tentang
pengetahuan tentang menu menu seimbang dan cara makan
orang tua tentang seimbang dan yang baik.
gizi kurang dan cara makan
gizi buruk yang baik.
- Edukasi -Pengertian, gejala klinis, terapi,
tentang gizi dan dampak jangka pendek &
kurang dan gizi jangka panjang akibat gizi kurang
buruk & gizi buruk.
DAFTAR MASALAH, RENCANA, & TINDAKAN INTERVENSI

N
o Masalah Rencana Tindakan Intervensi
.
5 Kebersihan dan kerapian Edukasi tentang -Memberikan penyuluhan
. lingkungan di dalam pentingnya tentang pentingnya
rumah dan lingkungan di menjaga dan menjaga dan memelihara
luar rumah masih kurang. memelihara kebersihan untuk
kebersihan & mencegah kontaminasi
kerapian. kuman ke makanan yg
dikonsumsi serta
dampaknya bagi
kesehatan.
DAFTAR MASALAH, RENCANA, & TINDAKAN INTERVENSI

No. Masalah Rencana Tindakan Intervensi

6. keluarga pasien malas Edukasi tentang -Memberikan penyuluhan


membawa anaknya ke pentingnya anak tentang pentingnya
fasilitas kesehatan balita ke posyandu bagi anak balita
Posyandu, baik (pasien).
untuk melakukan
imunisasi maupun
untuk pemantauan
status gizi,
pertumbuhan,
serta
perkembangan,
dan penyakit yg
mungkin timbul.
DAFTAR MASALAH, RENCANA, & TINDAKAN INTERVENSI

No. Masalah Rencana Tindakan Intervensi


7. Keluarga pasien tidak Edukasi tentang -Memberikan penyuluhan
melaksanakan kewajiban sholat manfaat ibadah serta
kewajiban sholat 5 bagi setiap kaitannya dengan
waktu dan jarang muslim, manfaat kehidupan setiap
mengikuti pengajian. sholat individu & manusia.
keluarga dalam
kehidupan.
DAFTAR MASALAH, RENCANA, & TINDAKAN INTERVENSI

No. Masalah Rencana Tindakan Intervensi

8. Pendapatan keluarga -Penyuluhan - Memberikan contoh


rendah dan tidak tetap tentang usaha- usaha kecil yg sesuai
(500.000-1.000.000,- usaha kecil yang dengan
per bulan). Sehingga dapat dilakukan perekonomian
kebutuhan primer sulit untuk membantu keluarga.
dipenuhi. keuangan
keluarga
MANAJEMEN KOMPREHENSIF

1. Promotif
- Meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai pentingnya deteksi dini
gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak
- Meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai gizi kurang yang diderita
pasien, menu makanan bergizi dan seimbang, serta pegolahan dan
penyimpanan makanan yg baik dan benar.
- Menjelaskan pentingnya kunjungan ke Puskesmas setiap bulan.

- Memotivasi agar keluarga pasien rutin membawa pasien ke Puskesmas


agar nantinya bisa dirujuk ke RS untuk diberikan terapi lebih lanjut
2. Preventif - Memotivasi agar keluarga pasien menerapkan pola makan yg sehat,
penyediaan menu makanan yg bergizi dan seimbang, serta membawa
pasien ke puskesmas

3. Kuratif Memberikan MP-ASI dan suplemen vitamin penambah makanan


Melakukan rujukan ke pusat pelayanan kesehatan tingkat lanjut untuk
4. Rehabilitatif
meningkatkan kualitas hidup pasien
KESIMPULAN

 Berdasarkan Denver II An.D hanya bisa melakukan


kegiatan seperti by. 1 bulan
 Kurangnya stimulasi terhadap An.D akibat kurangnya
pengetahuan nenek/keluarga tentang pentingnya stimulasi
dalam tumbuh kembang sehingga terjadi keterlambatan
deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan
anak.
KESIMPULAN

 Berat Badan An.D berada Z Score (-2,-3) dengan status gizi kurang,
sehingga diikutkan dalam program perbaikan gizi di Puskesmas Bulili
(CFC)
 Penyebab gizi kurang pada An. D, disebabkan karena kurangnya asupan
nutrisi yang meliputi kurangnya pemberian makanan bergizi yang
bervariasi, hal ini berkaitan dengan kurangnya pengetahuan
nenek/keluarga pasien tentang gizi kurang.
 Faktor-faktor yang mendasari cerebral palsy dengan maslah gizi yaitu :
faktor ekonomi, kurangnya pengetahuan tentang gizi, serta kurangnya
kepedulian nenek/keluarga terhadap pasien.
KESIMPULAN

 Faktor-faktor yang mendasari cerebral palsy dengan maslah gizi An.D


yaitu :
ANC yang tidak rutin, Persalinan ibu tidak ditolong oleh tenaga yang
kompeten, bayi lahir kurang bulan, bayi lahir prematur, kurangnya
kesadaran keluarga pasien untuk membawa pasien ke pelayanan
kesehatan jika sakit, faktor ekonomi, kurangnya pengetahuan tentang
makanan bergizi dan seimbang, serta kurangnya kepedulian keluarga
terhadap pasien.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai