Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITAS INDONESIA

LAPORAN KASUS

KEPERAWATAN NEONATUS LANJUT 1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny. V DENGAN BBLR

ERMAWATI UKI

202206100054

PROGRAM NERS SPESIALIS KEPERAWATAN ANAK


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
JAKARTA, 2022
PENGKAJIAN KEPERAWATAN NEONATUS
APLIKASI TEORI COMFORT KATHARINE KOLCABA

Nomor Rekam Medis : 4585661


Nama Pasien : Bayi Ny.V
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir/ Umur : 06 September 2022
Ruang Perawatan : SCN 5
Tanggal Masuk : 06 September 2022
Tanggal Pengkajian : 20 September 2022
Diagnosa Medis : BBLR ( 32 minggu, 1770 gr)

IDENTITAS ORANG TUA

Nama Ayah : - Nama Ibu : Ny.V


Umur : 21 Tahun Umur : 21 Tahun
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Karyawan Swasta Pekerjaan : IRT
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat Rumah : Rawasari Alamat Rumah : Rawasari
Nomor : 08981091044 Nomor : 08995063263
Telepon Telepon

RIWAYAT PENYAKIT
 Keluhan utama : Berat badan lahir rendah (BBLR) 1770
garam
 Penyakit yang pernah diderita : Tidak ada
 Riwayat penyakit dalam keluarga : Tidak ada
 Riwayat alergi : Tidak ada
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN

 Riwayat Obstertrik : G1 P0 A0
 Usia gestasi : 32 minggu
 Kebiasaan Ibu saat hamil : Makan nasi, protein dan sayur 3 x 1
 Konsumsi obat saat hamil : Vitamin kehamilan
 Riwayat penyakit Ibu : Tidak ada
 Komplikasi saat kehamilan : Tidak ada
 Riwayat persalinan : SC
 Indikasi : KPD
 Ditolong oleh : Dokter
 Kondisi saat lahir : BBL 1770 gr, PB 42 cm, LK 30 cm, LP 26 cm,
LD 28 cm, LLA 9 cm
 Apgar score : 7/9
Relief/kelegaan Ease/ ketentraman Transcendence
Pasien dengan tingkat Refleks hisap meningkat, diet dapat Keefektifan pola
Kesadaran : Compos mentis dicerna dengan baik, BB meningkat menyusui bayi
Refleks hisap masih kurang,
nutrisi melalui OGT, jenis diet
ASI HMF/ preterm 8 x 40ml
FISIK
dan BBB 1770 gr, PB 42 cm,
Intake Cairan = minum
320ml/24 jam, output cairan =
102,5 ml/24 jam, IWL=
47,71ml/24 jam.
Suhu inkubator 35, suhu: 36.5º Bayi bebas dari tanda-tanda Hipotermi tidak terjadi
C, RR 48 x / menit, N 128 hipotermi, Anak menunjukkan tanda-
x / menit, CRT ˂3 detik tanda vital dalam batas normal.
Bayi mendapat dukungan keluarga, Kebutuhan terhadap
keluarga sudah bisa menerima
Keluarga sudah bisa mencuci tangan support spiritual dari
PSYCHOSPIRITUAL keadaan anaknya, dan sudah
6 langkah, keluarga mengetahui tenaga kesehatan
terbiasa dengan kondisinya
waktu cuci tangan.
Ansietas perilaku bayi tidak Kelekatan orang tua bayi·Kontrol menyusu bayi terpenuhi
teratur, ketidakmampuan risiko·Tingkat stres (tingkat stres
ENVIRONMENTAL orangtua untuk memenuhi berkurang)
kebutuhan personal tidak terjadi
atau berkurang
SOCIOCULTURAL tidak ada tradisi, adat istiadat/ Keluarga selalu berkunjung ke RS kebutuhan support dari
budaya serta keyakinan agama umtuk melihat bayi keluarga, kebutuhan
yang dianut bertentangan informasi terpenuhi
dengan pelaksanaan pengobatan
atau terapi serta perwatan pada
bayi.
Tujuan dan Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil (Standard comfort, coaching, comfort food for the soul)
1 Ketidak efektifan pola Tujuan: Standard comfort
menyusu bayi berhubunga  Monitor tingkat kesadaran dan kemampuan menelan.
n dengan prematuritas Setelah dilakukan tindakan Pertahankan kepatenan jalan nafas.
keperawatan selama 3 x 24  Timbang BB, ukur lingkar kepala secara berkala setiap hari pada
jam perilaku bayi tidak waktu yang sama untuk mendeteksi penurunan BB berlebihan
teratur, ketidakmampuan sejak awal (Centikaya, 2018).
orangtua untuk memenuhi
 Pantau kemampuan menghisap bayi.
kebutuhan personal tidak
 Kaji pemahaman orang tua tentang pemberian ASI pada bayi.
terjadi atau berkkurang
Couching
Kriteria hasil:
 Kelekatan orang tua a. Ajarkan ibu teknik menyusui yang benar.
bayi
 Kesejajaran posisi dan Prematur infant oral motor intervention (PIOMI) merupakan
latch on yang tepat metode stimulasi oral yang digunakan dalam rehabilitasi bayi
 Asupan cairan peroral prematur dengan BB rendah (usia 29 minggu postmenstrual age).
adekuat Memberikan stimulasi sebelum dimulainya pemberian oral dapat
 Tingkat stres (tingkat menyebabkan pematangan sistem saraf yang lebih baik,
stres berkurang) peningkatan kinerja, dan koordinasi mekanisme mengisap,
menelan, dan pernapasan (Ghomi et al, 2019).

b. Peningkatan keterlibatan keluarga dalm perawatan·


c. Dukungan terhadap keluarga·Identifikasi kemampuan bayi untuk
menghisap dan menelan·Monitor perlekatan saat menyusui
(mis:aerola bagian bawah lebih kecil daripada aerola atas, mulut
bayi terbuka lebar, dagu bayi menempel pada payudara)·
d. Diskusikan pada ibu masalah selama proses menyusui ·Ajarkan
pada ibu cara menyusui

Comfort food for the soul

a. Menerapkan family centered care dengan mengizinkan orang tua


kandung (Ayah dan Ibu) untuk dapat mengunjungi dan
mendamping anak. Family centered care (FCC) merupakan model
perawatan di ruang perawatan intensif, dimana perawat melibatkan
orang tua dalam merawat bayi yang sakit dengan bimbingan dan
arahan dari perawat (Mattsson, Forsner, Castren, & Arman, 2013)

b. Batasi pengunjung bila perlu

Standard comfort
2.
Risiko hipotermi Tujuan:  Melakukan pemantauan tanda dan gejala hipotermi
berhubungan dengan berat
badan lahir rendah (BBLR) Setelah dilakukan tindakan Couching
keperawatan selama 3 x 24
jam Bayi menunjukkan a. Menjelaskan kepada orang tua diet yang diberikan
tidak ada tanda-tanda b. Edukasi keluarga tentang pentingnya ASI
hipotermi
Comfort food for the soul
Kriteria hasil:
a. Menerapkan family centered care dengan mengizinkan orang tua
a. Bayi bebas dari tanda- kandung (Ayah dan Ibu) untuk dapat mengunjungi dan
tanda hipotermi mendamping anak. Family centered care (FCC) merupakan model
b. Bayi menunjukkan tanda- perawatan di ruang perawatan intensif, dimana perawat melibatkan
tanda vital dalam batas orang tua dalam merawat bayi yang sakit dengan bimbingan dan
normal arahan dari perawat (Mattsson, Forsner, Castren, & Arman, 2013)

b. Batasi pengunjung bila perlu

3. Risiko infeksi Tujuan: Standard comfort


berhubungan dengan Infection control:
respon imun menurun Setelah dilakukan tindakan a. Monitor tanda-tanda vital (kesadaran, suhu tubuh, frekuensi nafas,
keperawatan selama 3 x 24 frekuensi nadi, diuresis, saturasi oksigen, nyeri).
jam bayi menunjukkan tidak b. Monitor hasil laboratorium leukosit, CRP, dan kultur darah serta
ada tanda-tanda infeksi dan hasil laboratorium lain yang menunjukkan tanda-tanda infeksi
infeksi tida terjadi
Couching
Kriteria hasil: a. Jelaskan orang tua tentang pentingnya mencuci tangan untuk
pencegahan infeksi pada bayi
 Bayi bebas dari tanda- b. Ajarkan orang tua tentang cara mencuci tangan 6 langkah
tanda inflamasi. Cuci tangan yg benar sebelum dan sesudah melakukan tindakan
 Bayi menunjukkan tanda- keperawatan & gunakan APD secara lengkap efektif untuk
tanda vital dalam batas menurunkan penyebaran penyakit infeksi (Monk, et al., 2005)
normal Comfort food for the soul
a. Menerapkan family centered care dengan mengizinkan orang
tua kandung (Ayah dan Ibu) untuk dapat mengunjungi dan
mendamping anak. Family centered care (FCC) merupakan
model perawatan di ruang perawatan intensif, dimana perawat
melibatkan orang tua dalam merawat bayi yang sakit dengan
bimbingan dan arahan dari perawat (Mattsson, Forsner, Castren,
& Arman, 2013)
b. Batasi pengunjung bila perlu

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
WAKTU CATATAN PERKEMBANGAN TANDA TANGAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
TGL/JAM RESPON PASIEN DAN NAMA JELAS
20 September 2022
1. Mengobservasi suhu inkubator Suhu incubator 35
2. Mengukur suhu bayi Suhu 36,6 OC
08.30 3. Membuat dan memasang Nesting 1 lapis dan melingkari bayi
nesting Bayi tampak nyaman
4. Memposisikan pron
1. Memberikan minum via OGT Bayi minum preterem 40ml
09.00 2. Mengobservasi pemberian Bayi tidak muntah, pernapasan baik,
minum aspirasi baik
Mengatur posisi bayi dan mengatur Bayi tampak tenang di inkubator
10.00 posisi nesting

1. Memberikan minum via OGT Bayi minum preterem 40ml


2. Mengobservasi pemberian Bayi tidak muntah, pernapasan baik,
11.30
minum aspirasi baik

21 September 2022
08.30 1. Mengobservasi suhu ruangan Suhu 26OC
2. Mengukur suhu bayi Suhu 36,7 OC
3. Mengganti linen bayi Linen diganti satu kali dalam sehari
4. Merapikan nesting
5. Memposisikan pron Bayi tampak nyaman
09.00 6. Memberikan minum lewat dot Bayi diberi minum 40ml via dot
7. Mengobservasi pemberian Bayi tidak muntah, bayi mulai bisa
minum lewat dot menyusu dengan baik
11.20 8. Mengatur posisi bayi dan posisi
nesting
22 September 2022
08.30 1. Mengobservasi suhu ruangan Suhu 26OC
2. Mengukur suhu bayi Suhu 36,7 OC
3. Mengganti linen bayi Linen diganti satu kali dalam sehari
4. Memberikan minum lewat dot Bayi diberi minum 40ml via dot
5. Menghitung kebutuhan cairan Bayi diet 8x40ml = 320ml
bayi Bayi mendapatkan asi HMF 8x40cc
6. Menghitung kebutuhan kalori Bayi dilatih oralmotor selama 15 menit
09.00 bayi Bayi diberi minum 40ml via dot
7. Mengobservasi latihan oral Bayi tidak muntah, bayi mulai bisa
motor menyusu dengan baik
11.20 8. Memberikan minum lewat dot
9. Mengobservasi pemberian
minum lewat dot
10. Mengatur posisi bayi dan posisi
nesting

EVALUASI
TANDA TANGAN
WAKTU
NO DIAGNOSA RESPON PERKEMBANGAN (SOAP) DAN NAMA
TGL/JAM
JELAS
1. 20 September 2022 S: -
12.30 O: bayi minum per OGT gravitasi 40ml
Bayi tidak muntah
Ventilasi baik
Aspirasi tidak ada
A: Masalah ketidak efektifan pola menyusu terarasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
2. 12.30 S: -
O: Suhu bayi 36,7 OC
Suhu inkubator 35 OC
Bayi tampak tenang
Bayi dalam nesting dengan posisi pron
A: Risiko hipotermi berhubungan dengan BBLR teratasi sebagian
P: intervensi lanjut
3. 12.30 S: -
O: Bayi minum via oral dengan dot 40ml
Bayi diberikan terapi oralmotor
Ventilasi baik
Aspirasi tidak ada
A: Risiko aspirasi teratasi sebagian
P: intervensi lanjut
1. 21 September 2022 S: -
12.30 O: bayi sudah bisa mengisap lewat dot
Bayi minum via oral dengan dot 40ml
Bayi diberikan terapi oral motor
Bayi tidak muntah
Aspirasi tidak ada
A: Masalah ketidak efektifan pola menyusu teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
2. 12.30 S: -
O: Suhu bayi 36,5 OC
Suhu ruangan 26 OC
Bayi tampak tenang
Bayi dalam nesting dengan posisi pron
A: Resiko hipotermi berhubungan dengan BBLR teratasi sebagian
P: intervensi lanjut
1 22 September 2022 S: -
12.30 O: bayi sudah bisa mengisap lewat dot
Bayi minum via oral dengan dot 40ml
Bayi diberikan terapi oral motor
Bayi tidak muntah
Aspirasi tidak ada
A: Masalah ketidak efektifan pola menyusu teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
2. 12.30 S: -
O: Suhu bayi 36,5 OC
Suhu ruangan 20 OC
Bayi tampak tenang
Bayi dalam nesting dengan posisi pron
A: Resiko hipotermi berhubungan dengan BBLR teratasi sebagian
P: intervensi lanjut
1. 23 September 2022 S: -
12.30 O: Bayi sudah bisa mengisap lewat dot
Bayi minum via oral dengan dot 50ml
Bayi tidak muntah
Aspirasi tidak ada
A: Masalah ketidak efektifan pola menyusu teratasi sebagian
P: Intervensi dihentikan (Pasien pulang)
2. 12.30 S: -
O: Suhu bayi 36,7 OC
Suhu ruangan 26 OC
Bayi tampak tenang
Bayi dalam nesting dengan posisi pron
A: Resiko hipotermi berhubungan dengan BBLR teratasi
P: Intervensi dihentikan (Pasien pulang)

Anda mungkin juga menyukai