LAPORAN KASUS
ERMAWATI UKI
202206100054
RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan utama : Berat badan lahir rendah (BBLR) 1770
garam
Penyakit yang pernah diderita : Tidak ada
Riwayat penyakit dalam keluarga : Tidak ada
Riwayat alergi : Tidak ada
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
Riwayat Obstertrik : G1 P0 A0
Usia gestasi : 32 minggu
Kebiasaan Ibu saat hamil : Makan nasi, protein dan sayur 3 x 1
Konsumsi obat saat hamil : Vitamin kehamilan
Riwayat penyakit Ibu : Tidak ada
Komplikasi saat kehamilan : Tidak ada
Riwayat persalinan : SC
Indikasi : KPD
Ditolong oleh : Dokter
Kondisi saat lahir : BBL 1770 gr, PB 42 cm, LK 30 cm, LP 26 cm,
LD 28 cm, LLA 9 cm
Apgar score : 7/9
Relief/kelegaan Ease/ ketentraman Transcendence
Pasien dengan tingkat Refleks hisap meningkat, diet dapat Keefektifan pola
Kesadaran : Compos mentis dicerna dengan baik, BB meningkat menyusui bayi
Refleks hisap masih kurang,
nutrisi melalui OGT, jenis diet
ASI HMF/ preterm 8 x 40ml
FISIK
dan BBB 1770 gr, PB 42 cm,
Intake Cairan = minum
320ml/24 jam, output cairan =
102,5 ml/24 jam, IWL=
47,71ml/24 jam.
Suhu inkubator 35, suhu: 36.5º Bayi bebas dari tanda-tanda Hipotermi tidak terjadi
C, RR 48 x / menit, N 128 hipotermi, Anak menunjukkan tanda-
x / menit, CRT ˂3 detik tanda vital dalam batas normal.
Bayi mendapat dukungan keluarga, Kebutuhan terhadap
keluarga sudah bisa menerima
Keluarga sudah bisa mencuci tangan support spiritual dari
PSYCHOSPIRITUAL keadaan anaknya, dan sudah
6 langkah, keluarga mengetahui tenaga kesehatan
terbiasa dengan kondisinya
waktu cuci tangan.
Ansietas perilaku bayi tidak Kelekatan orang tua bayi·Kontrol menyusu bayi terpenuhi
teratur, ketidakmampuan risiko·Tingkat stres (tingkat stres
ENVIRONMENTAL orangtua untuk memenuhi berkurang)
kebutuhan personal tidak terjadi
atau berkurang
SOCIOCULTURAL tidak ada tradisi, adat istiadat/ Keluarga selalu berkunjung ke RS kebutuhan support dari
budaya serta keyakinan agama umtuk melihat bayi keluarga, kebutuhan
yang dianut bertentangan informasi terpenuhi
dengan pelaksanaan pengobatan
atau terapi serta perwatan pada
bayi.
Tujuan dan Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil (Standard comfort, coaching, comfort food for the soul)
1 Ketidak efektifan pola Tujuan: Standard comfort
menyusu bayi berhubunga Monitor tingkat kesadaran dan kemampuan menelan.
n dengan prematuritas Setelah dilakukan tindakan Pertahankan kepatenan jalan nafas.
keperawatan selama 3 x 24 Timbang BB, ukur lingkar kepala secara berkala setiap hari pada
jam perilaku bayi tidak waktu yang sama untuk mendeteksi penurunan BB berlebihan
teratur, ketidakmampuan sejak awal (Centikaya, 2018).
orangtua untuk memenuhi
Pantau kemampuan menghisap bayi.
kebutuhan personal tidak
Kaji pemahaman orang tua tentang pemberian ASI pada bayi.
terjadi atau berkkurang
Couching
Kriteria hasil:
Kelekatan orang tua a. Ajarkan ibu teknik menyusui yang benar.
bayi
Kesejajaran posisi dan Prematur infant oral motor intervention (PIOMI) merupakan
latch on yang tepat metode stimulasi oral yang digunakan dalam rehabilitasi bayi
Asupan cairan peroral prematur dengan BB rendah (usia 29 minggu postmenstrual age).
adekuat Memberikan stimulasi sebelum dimulainya pemberian oral dapat
Tingkat stres (tingkat menyebabkan pematangan sistem saraf yang lebih baik,
stres berkurang) peningkatan kinerja, dan koordinasi mekanisme mengisap,
menelan, dan pernapasan (Ghomi et al, 2019).
Standard comfort
2.
Risiko hipotermi Tujuan: Melakukan pemantauan tanda dan gejala hipotermi
berhubungan dengan berat
badan lahir rendah (BBLR) Setelah dilakukan tindakan Couching
keperawatan selama 3 x 24
jam Bayi menunjukkan a. Menjelaskan kepada orang tua diet yang diberikan
tidak ada tanda-tanda b. Edukasi keluarga tentang pentingnya ASI
hipotermi
Comfort food for the soul
Kriteria hasil:
a. Menerapkan family centered care dengan mengizinkan orang tua
a. Bayi bebas dari tanda- kandung (Ayah dan Ibu) untuk dapat mengunjungi dan
tanda hipotermi mendamping anak. Family centered care (FCC) merupakan model
b. Bayi menunjukkan tanda- perawatan di ruang perawatan intensif, dimana perawat melibatkan
tanda vital dalam batas orang tua dalam merawat bayi yang sakit dengan bimbingan dan
normal arahan dari perawat (Mattsson, Forsner, Castren, & Arman, 2013)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
WAKTU CATATAN PERKEMBANGAN TANDA TANGAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
TGL/JAM RESPON PASIEN DAN NAMA JELAS
20 September 2022
1. Mengobservasi suhu inkubator Suhu incubator 35
2. Mengukur suhu bayi Suhu 36,6 OC
08.30 3. Membuat dan memasang Nesting 1 lapis dan melingkari bayi
nesting Bayi tampak nyaman
4. Memposisikan pron
1. Memberikan minum via OGT Bayi minum preterem 40ml
09.00 2. Mengobservasi pemberian Bayi tidak muntah, pernapasan baik,
minum aspirasi baik
Mengatur posisi bayi dan mengatur Bayi tampak tenang di inkubator
10.00 posisi nesting
21 September 2022
08.30 1. Mengobservasi suhu ruangan Suhu 26OC
2. Mengukur suhu bayi Suhu 36,7 OC
3. Mengganti linen bayi Linen diganti satu kali dalam sehari
4. Merapikan nesting
5. Memposisikan pron Bayi tampak nyaman
09.00 6. Memberikan minum lewat dot Bayi diberi minum 40ml via dot
7. Mengobservasi pemberian Bayi tidak muntah, bayi mulai bisa
minum lewat dot menyusu dengan baik
11.20 8. Mengatur posisi bayi dan posisi
nesting
22 September 2022
08.30 1. Mengobservasi suhu ruangan Suhu 26OC
2. Mengukur suhu bayi Suhu 36,7 OC
3. Mengganti linen bayi Linen diganti satu kali dalam sehari
4. Memberikan minum lewat dot Bayi diberi minum 40ml via dot
5. Menghitung kebutuhan cairan Bayi diet 8x40ml = 320ml
bayi Bayi mendapatkan asi HMF 8x40cc
6. Menghitung kebutuhan kalori Bayi dilatih oralmotor selama 15 menit
09.00 bayi Bayi diberi minum 40ml via dot
7. Mengobservasi latihan oral Bayi tidak muntah, bayi mulai bisa
motor menyusu dengan baik
11.20 8. Memberikan minum lewat dot
9. Mengobservasi pemberian
minum lewat dot
10. Mengatur posisi bayi dan posisi
nesting
EVALUASI
TANDA TANGAN
WAKTU
NO DIAGNOSA RESPON PERKEMBANGAN (SOAP) DAN NAMA
TGL/JAM
JELAS
1. 20 September 2022 S: -
12.30 O: bayi minum per OGT gravitasi 40ml
Bayi tidak muntah
Ventilasi baik
Aspirasi tidak ada
A: Masalah ketidak efektifan pola menyusu terarasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
2. 12.30 S: -
O: Suhu bayi 36,7 OC
Suhu inkubator 35 OC
Bayi tampak tenang
Bayi dalam nesting dengan posisi pron
A: Risiko hipotermi berhubungan dengan BBLR teratasi sebagian
P: intervensi lanjut
3. 12.30 S: -
O: Bayi minum via oral dengan dot 40ml
Bayi diberikan terapi oralmotor
Ventilasi baik
Aspirasi tidak ada
A: Risiko aspirasi teratasi sebagian
P: intervensi lanjut
1. 21 September 2022 S: -
12.30 O: bayi sudah bisa mengisap lewat dot
Bayi minum via oral dengan dot 40ml
Bayi diberikan terapi oral motor
Bayi tidak muntah
Aspirasi tidak ada
A: Masalah ketidak efektifan pola menyusu teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
2. 12.30 S: -
O: Suhu bayi 36,5 OC
Suhu ruangan 26 OC
Bayi tampak tenang
Bayi dalam nesting dengan posisi pron
A: Resiko hipotermi berhubungan dengan BBLR teratasi sebagian
P: intervensi lanjut
1 22 September 2022 S: -
12.30 O: bayi sudah bisa mengisap lewat dot
Bayi minum via oral dengan dot 40ml
Bayi diberikan terapi oral motor
Bayi tidak muntah
Aspirasi tidak ada
A: Masalah ketidak efektifan pola menyusu teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
2. 12.30 S: -
O: Suhu bayi 36,5 OC
Suhu ruangan 20 OC
Bayi tampak tenang
Bayi dalam nesting dengan posisi pron
A: Resiko hipotermi berhubungan dengan BBLR teratasi sebagian
P: intervensi lanjut
1. 23 September 2022 S: -
12.30 O: Bayi sudah bisa mengisap lewat dot
Bayi minum via oral dengan dot 50ml
Bayi tidak muntah
Aspirasi tidak ada
A: Masalah ketidak efektifan pola menyusu teratasi sebagian
P: Intervensi dihentikan (Pasien pulang)
2. 12.30 S: -
O: Suhu bayi 36,7 OC
Suhu ruangan 26 OC
Bayi tampak tenang
Bayi dalam nesting dengan posisi pron
A: Resiko hipotermi berhubungan dengan BBLR teratasi
P: Intervensi dihentikan (Pasien pulang)