Anda di halaman 1dari 22

Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An. M


DENGAN INFEKSI CMV DI RUANG ANAK INFKESI PINANG
RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

MINGGU I

DESY AMALIA ISHAK


R014231027

Preseptor Klinik Preseptor Institusi

(…………………………) (..…………………….…….)

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN ANAK


PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1

PENGKAJIAN

I. Biodata
a. Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan : Anak. M
2. Tempat tgl lahir/usia : Luwuk, 24 Maret 2015 (8 tahun 7 bulan)
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. A g a m a : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : Kabupaten Banggai, Luwuk, Sulawesi Tengah
7. Tgl masuk : 28 Oktober 2023
8. Tgl pengkajian : 1 November 2023
9. Diagnosa medik : Infeksi CMV + Infkesi Rubella + Perdarahan
Saluran Cerna + Anoxia jaringan
10. Rencana terapi :-
b. Identitas Orang tua
1. Ayah
a. Nama : Tn. F
b. Usia : 39 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : Tidak Bekerja
e. Agama : Islam
f. Alamat : Kabupaten Banggai, Luwuk, Sulawesi Tengah
2. Ibu
a. Nama : Ny. I
b. Usia : 29 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan/Sumber penghasilan: Ibu Rumah Tangga
e. Agama : Islam
f. Alamat : Kabupaten Banggai, Luwuk, Sulawesi Tengah
c. Identitas Saudara Kandung
No USIA HUBUNGAN STATUS
NAMA
KESEHATAN
1. Anak. A 3 tahun Adik kandung Sehat

II. Keluhan Utama/Alasan Masuk Rumah Sakit


a. Keluhan utama saat pengkajian
Keluhan pusing, pasien tampak pucat, lemas
b. Keluhan masuk rumah sakit
Perdarahan saluran cerna, Hb rendah 4.9 gr/dl
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1

III. Riwayat Kesehatan


a. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Pasien dengan infeksi CMV, infeksi Rubella, perdarahan saluran cerna, dan anoxia jaringan.
Pasien tampak pucat dan lemas. Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir ditemukan anemia
dengan Hb 4.9 gr/dl. Riwayat tranfsusi ada, frekuensi 3 kali, PRC. Tidak ada batuk, tidak
ada muntah, terpasang NGT, Buang air kecil kuning lancar, Buang air besar biasa warna
kuning lancar, riwayat demam ada, riwayat penurunan berat badan tidak ada.
b. Riwayat Kesehatan Lalu
 Penyakit yang pernah dialami: Batuk (Ya/Tidak), demam (Ya/Tidak), diare (Ya/Tidak), kejang
(Ya/Tidak) ,lain-lain
 Kecelakaan yang dialami: jatuh (Ya/Tidak), tenggelam (Ya/Tidak) ,lalu lintas
(Ya/Tidak), keracunan (Ya/Tidak)
 Pernah alergi: makanan (Ya/Tidak), obat–obatan (Ya/Tidak), zat/subtansi kimia
(Ya/Tidak), textil (Ya/Tidak)
 Komsumsi obat-obatan bebas: (Ya/Tidak)
 Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya: lambat (Ya/Tidak), sama
(Ya/Tidak), cepat (Ya/Tidak)
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
 Penyakit anggota keluarga : alergi (Ya/Tidak), asma (Ya/Tidak), TBC (Ya/Tidak),
hipertensi (Ya/Tidak), panyakit jantung (Ya/Tidak), stroke (Ya/Tidak), anemia
(Ya/Tidak), hemofilia (Ya/Tidak), artristis (Ya/Tidak), migrain (Ya/Tidak), DM
(Ya/Tidak), kanker (Ya/Tidak), jiwa (Ya/Tidak)

IV. Riwayat Immunisasi


NO Jenis immunisasi Waktu pemberian Reaksi setelah pemberian
1. BCG Umur 1 bulan Tidak ada
2. DPT (I,II,III) Umur 2,3 4 bulan Tidak ada
3. Polio (I,II,III,IV) Umur 1, 2, 3, 4 bulan Tidak ada
4. Campak Umur 9 bulan Tidak ada
5. Hepatitis Hari pertama lahir Tidak ada
6. Imunisasi Lainnya
……………..
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1

V. Riwayat Nutrisi
a. Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui : segera setelah lahir
2. Cara pemberian : Setiap kali menangis (Ya/Tidak), terjadwal (Ya/Tidak)
3. Lama pemberian : 2 tahun
b. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian : -
2. Jumlah pemberian : -
3. Cara pemberian :-

c. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1. 0 – 4 Bulan ASI ASI sampai umur 2 tahun
2. 4 – 12 Bulan Bubur saring Hingga usia 2 tahun
3. Saat ini Makanan biasa (nasi dan lauk Makanan biasa (nasi dan lauk
pauk) pauk)

VII. Riwayat Psikososial


¤ Apakah anak tinggal di : apartemen (Ya/Tidak), rumah sendiri (Ya/Tidak), kontrak
(Ya/Tidak)
¤ Lingkungan berada di : kota(Ya/Tidak), setengah kota (Ya/Tidak), desa (Ya/Tidak)
¤ Apakah rumah dekat : sekolah (Ya/Tidak), ada tempat bermain(Ya/Tidak), punya
kamar tidur sendiri (Ya/Tidak)
¤ Apakah ada tangga yang bisa berbahaya : (Ya/Tidak),
¤ Apakah anak punya ruang bermain : (Ya/Tidak)
¤ Hubungan antar anggota keluarga : harmonis (Ya/Tidak), berjauhan (Ya/Tidak)
¤ Pengasuh anak : Orang tua (Ya/Tidak)
VIII. Riwayat Spiritual
¤ Support sistem dalam keluarga : Orang tua
¤ Kegiatan keagamaan :-
IX. Reaksi Hospitalisasi
a. Reaksi Anak
Usia Sekolah
Reaksi agresif (Ya / Tidak), marah (Ya / Tidak), berontak (Ya / Tidak), tidak
mau bekerja sama dengan perawat (Ya / Tidak).
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1

b. Reaksi Orang Tua


Takut (Ya / Tidak), cemas (Ya / Tidak), perasaan sedih (Ya / Tidak) dan frustasi (Ya /
Tidak)

XI. Aktivitas sehari-hari


a. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Selera makan Normal Menurun
2. Menu makan Nasi dan lauk pauk Nutrisi parenteral
3. Frekuensi makan 2-3 kali sehari Nutrisi parenteral
4. Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
5. Pembatasan pola makan Tidak ada Makanan padat
6. Cara makan Makan sendiri Via Intravena
7. Ritual saat makan Tidak ada Tidak ada

b. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
• Jenis minuman Air mineral dan Susu
minuman berasa
• Frekuensi minum Setiap haus Susu terjadwal
• Kebutuhan cairan Tidak menentu Susu 900 cc sehari
• Cara pemenuhan Oral NGT
c. Eliminasi (BAB & BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
BAB (Buang Air Besar) :
1.Tempat pembuangan Toilet Toilet
2.Frekuensi (waktu) 1x/dua hari 1x/3-4 hari
3.Konsistensi Padat Lunak
4.Kesulitan Tidak Tidak
5.Obat pencahar Tidak Tidak
BAK (Buang Air Kecil) :
1. Tempat pembuangan Toilet Toilet
2. Frekuensi > 3x sehari > 3x sehari
3. Warna dan Bau Kuning Kuning
4. Volume Tidak terukur Tidak terukur
5. Kesulitan Tidak Tidak
d. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
• Siang ±2 jam ±3 jam
• Malam ±8 jam ±7 jam
2. Pola tidur - -
3. Kebiasaan sebelum tidur - -
4. Kesulitan tidur - -
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1

e. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Program olah raga - -
b. Jenis dan frekuensi - -
c. Kondisi setelah - -
olahraga
f. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
- Cara Mandi sendiri Dibantu, dilap-lap
- Frekuensi 2x sehari 1x sehari
- Alat mandi Air dan sabun Tissu basah
2. Cuci rambut
- Frekuensi 2x seminggu Belum pernah
- Cara Mandiri
3. Gunting kuku
- Frekuensi Setiap kali kuku tampak Setiap kali kuku tampak
panjang panjang
- Cara Dibantu Dibantu
4. Gosok gigi
- Frekuensi 2-3x sehari 1x sehari
- Cara Mandiri Dibantu

g. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Semua kegiatan harian Beberapa kegiatan
(mandi, berpakaian, makan, (berpakaian, bangun dari
berjalan) dapat dilakukan tempat tidur, berpindah
sendiri tempat, berjalan)
memerlukan bantuan
keluarga
2. Pengaturan jadwal Mandiri Dibantu keluarga
harian
3. Penggunaan Tidak ada -
alat bantu
aktivitas
4. Kesulitan pergerakan - -
tubuh
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1

XII. Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan umum klien
Baik (Ya/Tidak), Lemah (Ya/Tidak), Sakit berat (Ya/Tidak),
2. Tanda-tanda vital
• Suhu : 36.8oC
• Nadi : 106x/menit
• Respirasi : 24x/menit
• Tekanan darah : 90/54 mmHg
• SpO2 : 99%
3. Antropometri
• Tinggi Badan : 120 cm
• Berat Badan : 18 kg
• Lingkar lengan atas : 12 cm
• Lingkar kepala : 50 cm
• Lingkar dada : 61 cm
• Lingkar perut : 61.5 cm
IMT
18 𝑘𝑔
IMT = = 12.5
(1.20 𝑚)2
Interpretasi status gizi anak (PMK No 2 Tahun 2020 tentang Standar antropometri anak)
IMT menurut Umur (untuk usia 5 – 18 tahun)
Umur IMT (12.5) Kesimpulan

8 tahun -3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD Gizi kurang


7 bulan 12.0 13.0 14.3 15.9 18.1 21.1 25.8

- 3 SD s.d -2 SD > +1 SD s.d > +2 Kesimpulan


<- 2SD s.d +1SD +2SD SD
IMT: 13.37,Umur: 8 12.5 (gizi kurang)
tahun, 7 bulan

4. Sistem pernapasan
▪ Hidung : simetris (Ya, Tidak) , pernapasan cuping hidung (Ya, Tidak), secret
(Ya, Tidak), polip (Ya, Tidak), epistaksis (Ya, Tidak)
▪ Leher : pembesaran kelenjar (Ya, Tidak), tumor (Ya, Tidak)
▪ Dada
¤ Bentuk dada normal (Ya, Tidak), barrel (Ya, Tidak), pigeon chest (Ya, Tidak)
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1

¤ Perbandingan ukuran AP dengan transversal


¤ Gerakan dada : simetris (Ya, Tidak), terdapat retraksi (Ya, Tidak), otot (Ya,
Tidak), Bantu pernapasan (Ya, Tidak)
¤ Suara napas : VF (Ya, Tidak), Ronchi (Ya, Tidak), Wheezing (Ya, Tidak),
▪ Stridor (Ya, Tidak) , Rales (Ya, Tidak)
▪ Apakah ada Clubbing finger : (Ya, Tidak)
5. Sistem Cardio Vaskuler
▪ Conjunctiva anemia/tidak, bibir pucat/cyanosis, arteri carotis : kuat/lemah,
tekanan vena jugularis : meninggi/tidak
▪ Ukuran jantung : Normal (Ya, Tidak), membesar (Ya, Tidak), IC/apex (Ya, Tidak)
▪ Suara jantung : S1 (normal), S2 (normal), Bising aorta (Ya, Tidak), Murmur (Ya,
Tidak), gallop (Ya, Tidak)
▪ Capillary Refilling Time : < 3detik
6. Sistem Pencernaan
▪ Sklera : Ikterus/tidak, bibir : lembab (Ya, Tidak), kering (Ya, Tidak), pecah-pecah
(Ya, Tidak), labio skizis (Ya, Tidak)
▪ Mulut : Stomatitis (Ya, Tidak), palato skizis (Ya, Tidak), Jml gigi (20), Kemampuan
menelan : baik/sulit
▪ Gaster : kembung (Ya, Tidak), nyeri (Ya, Tidak), gerakan peristaltic: normal
▪ Abdomen : Hati dan lien (tidak teraba), peristaltik (normal)
▪ Anus : lecet (Ya, Tidak), haemoroid (Ya, Tidak)
G. Sistem indra
1. Mata
- Kelopak mata (normal), bulu mata (normal berwarna hitam), alis (normal)
- Lapang pandang (normal)
2. Hidung
- Penciuman (norma), perih dihidung (Ya/Tidak), trauma (Ya/Tidak), mimisan
(Ya/Tidak)
- Sekret yang menghalangi penciuman (Ya/Tidak)
3. Telinga
- Keadaan daun telinga (normal), kanal auditoris : bersih (Ya/Tidak), serumen
(Ya/Tidak)
- Fungsi pendengaran : (normal)
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1

H. Sistem saraf
1. Fungsi cerebral
a. Status mental : Oreintasi baik, daya ingat baik, perhatian mudah teralihkan
b. Kesadaran : Eyes (4), Motorik (6), Verbal (5),dengan GCS ; 15
2. Fungsi cranial
a. N I : penciuman berfungsi dengan baik
b. N II : Visus (tidak dinilai) , lapang pandang; berfungsi dengan baik
c. N III, IV, VI : Gerakan bola mata; bisa kesegala arah, pupil : isoskor
d. N V : Sensorik; refleks kornea , motorik; (tidak dinilai)
e. N VII : tidak ada kelupuhan pada wajah
f. N VIII : Pendengaran; baik, keseimbangan; (tidak dinilai)
g. N IX, N X : Gerakan uvula ; baik, rangsang muntah/menelan; baik
h. N XI : Sternocledomastoideus; (tidak dinilai), trapesius; (normal)
i. N XII : Gerakan lidah ; baik
3. Fungsi motorik : kekuatan otot; ektremitas atas 5|5, ektremitas bawah 5|5
4. Fungsi sensorik : Nyeri (Ya/Tidak), getaran (Ya/Tidak)
5. Fungsi cerebellum : Koordinasi ; baik, keseimbangan; (tidak dinilai)
6. Refleks : patella (normal) ,babinski (normal)
7. Iritasi meningen : Kaku kuduk (tidak dinilai), Brudzinki I /II (tidak dinilai)
I. Sistem Muskulo Skeletal
1. Kepala : Bentuk kepala ; (normal)
2. Vertebrae : Scoliosis (-) , Lordosis (-), kyposis (-)
3. Pelvis : Gaya jalan
4. Lutut : Bengkak (-), kaku (-)
5. Kaki : bengkak (-)
6. Tangan : bengkak (-)
J. Sistem Integumen
▪ Rambut : Warna; hitam, Mudah dicabut; (-)
▪ Kulit : Warna (pucat), temperatur (36.8oC) , kelembaban; (lembab), ruam; (tidak
ada)
▪ Kuku : Warna (putih) , permukaan kuku (cembung), mudah patah; (tidak),
kebersihan; bersih
K. Sistem Endokrin
• Kelenjar thyroid : tidak ada pembengkakan
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1

• Ekskresi urine berlebihan (-), poldipsi (-), poliphagi (-)


• Suhu tubuh yang tidak seimbang (-), keringat berlebihan (-)
L. Sistem Perkemihan
• Oedema palpebra (-), moon face (-), oedema anasarka (-)
• Keadaan kandung kemih; tidak teraba distensi kandung kemih
• Nocturia (-), dysuria (-), kencing batu (-)
M. Sistem Imun
• Alergi (cuaca (-),debu (-), bulu binatang (-), zat kimia (-))
• Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca : flu (-), urticaria (-), lain-lain
XI. Test Diagnostik
1. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Interpretasi
Retikulosit Osmatik + Hematologi Rutin (31-10-203)
WBC 4.9 4.00 – 10.0 103/uL Normal
RBC 1.97 4.00 – 6.0 106/uL Anemia
HGB 4.9 12.0 – 16.0 gr/dl Anemia
HCT 16 37.0 – 48.0 fl Anemia
MCV 79 80.0 – 97.0 % MCV rendah
MCH 25 26.5 – 33.5 fl MCH rendah
MCHC 31 31.5 – 35.0 fl Normal
PLT 241 150 – 400 % Normal
NEUT 78.5 52.0 – 75.0 % Leukositosis
LYMPH 11.3 20.0 – 40.0 % Limfositopenia
MONO 9.4 2.00 – 8.00 % Monositosis
EO 0.8 1.00 – 3.00 % Normal
BASO 0.0 0.00 – 0.10 % Normal
LED I >140 (L < 10, P < 20) mm Peningkatan LED
RDW-SD 45.1 37.0-54.0 fL Normal
RDW-CV 15.9 10.0-15.0 % Anisositosis
PDW 10.1 10.0-18.0 fL Normal
MPV 9.9 6.50-11.0 fL Normal
PCT 0.22 0.15-0.50 % Normal
Albumin (31-10-2023)
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1

ALBUMIN 2.0 3.5 – 5.0 gr/dl Normal


Elektrolit (31-10-2023)
Natrium 138 136 - 145 mmol/l Normal
Kalium 3.6 3.5 - 5.1 mmol/l Normal
Klorida 105 97 - 111 mmol/l Normal
Glukosa sewaktu (28-10-2023)
GDS 156 140 mg/dl Hiperglikemi

2. Hasil Pemeriksaan Radiologi (Foto Abdomen 3 posisi)/ 31-10-2023


Kesan: Partial small bowel pbstruction
Hasil;
- Udara usus terdistribusi minimal hingga ke distal colon dengan faecal mass yang
banyak di dalamnya
- Tampak multiple air fluid level tanpa disertai gambaran herring bone
- Kedua psoas line dan preperitoneal fat line baik
- Tidak tampak udara dubdiafragma
- Tulang-tulang intak
- Jaringan lunak sekitar baik
XII. Terapi saat ini
Terapi Dosis/Rute Golongan Cara Kerja Obat
Ringer Laktat 35 cc/jam - Ringer Laktat mengandung elektrolit
penting seperti natrium, kalium, dan
kalsium. Elektrolit ini mendukung fungsi
normal sel dan organ dalam tubuh serta
menjaga keseimbangan elektrolit yang
diperlukan untuk kontraksi otot, impuls
saraf, dan fungsi lainnya. Ringer Laktat
dapat digunakan dalam pengelolaan
syok karena dapat membantu
meningkatkan volume darah dan
mendukung fungsi sirkulasi.

Paracetamol 250 mg/8 jam/iv Obat Paracetamol bekerja dengan mengurangi


analgesik produksi prostaglandin di otak.
antipiretik Prostaglandin adalah senyawa yang
berperan dalam sensasi nyeri dan
peradangan. Dengan menghambat
produksi prostaglandin, paracetamol
membantu mengurangi persepsi nyeri.
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1

Selain sebagai penghilang nyeri,


paracetamol juga memiliki efek
antipiretik yang dapat membantu
menurunkan demam. Demam seringkali
terkait dengan peningkatan produksi
prostaglandin, dan paracetamol dapat
membantu mengurangi demam dengan
menghambat produksi prostaglandin ini.
Omeprazole 15 mg/ 24 Proton Omeprazole bekerja dengan
jam/iv Pump menghambat enzim yang disebut pompa
Inhibitor proton dalam sel-sel perut. Enzim ini
atau PPI diperlukan untuk menghasilkan asam
lambung. Dengan menghambat pompa
proton, omeprazole mengurangi
produksi asam lambung, membantu
meredakan gejala dan mempromosikan
penyembuhan kondisi seperti tukak
lambung.
Valgan Sediaan 10 biji Obat Valganciclovir digunakan untuk
antiviral mengobati infeksi CMV pada orang
dewasa dan anak-anak yang memiliki
sistem kekebalan yang lemah.
Valganciclovir adalah prodrug dari
ganciclovir, yang bekerja menghambat
replikasi virus CMV dengan
mengganggu sintesis DNA virus.
SMOFLIPID 225 CC (habis Nutrisi Smoflipid adalah sebuah produk yang
dalam 4 jam) parenteral merupakan emulsi lipid yang digunakan
sebagai sumber energi dan asam lemak
esensial dalam nutrisi parenteral. Nutrisi
parenteral adalah cara memberikan
nutrisi langsung ke dalam aliran darah
melalui infus intravena. Smoflipid
digunakan untuk menyediakan nutrisi
yang penting bagi pasien yang tidak
dapat menerima nutrisi melalui saluran
pencernaan normal, misalnya, pada
pasien yang menjalani operasi besar,
memiliki gangguan penyerapan, atau
memiliki masalah pencernaan lainnya.
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1

PENYIMPANGAN KDM KASUS

Terpapar cairan tubuh yang terinfeksi,


seperti air liur, air seni, darah, dan sekresi
genital.

Virus CMV akan masuk ke sel-sel Imun atau sistem kekebalan tubuh
tubuh melalui membran sel meningkat untuk melawatan infeksi

Virus CMV akan melepaskan materi


Peningkatan kebutuhan metabolime
genetik ke dalam sel inang
tubuh
Termasuk protein & asam amino
Virus CMV mereplikasi diri dalam inti yang diperlukan untuk sintesis
sel inang albumin

Virus CMV yang bereplikasi


kemudian akan berkembang biak Intake asupan nutrisi inadekuat

INFEKSI CMV Kadar albumin rendah, IMT kurang

Reaksi inflamasi menyebabkan Virus CMV menyebar memlalui aliran DX: Defisit Nutrisi
kerusakan pada kapiler darah di darah ke berbagai organ dan jaringan
area tersebut dalam tubuh

NIC: Status Nutrisi Membaik


Infeksi sel epitel usus
Perdarahan saluran cerna

INTERVENSI: Pemantauan Nutrisi


Penurunan kadar hemoglobin Virus CMV menginfeksi dan Tindakan
merusakan sel-sel epitel dinding 1. Observasi
usus halus - Identifikasi faktor yang
Kadar hb dibawah rentang normal
mempengaruhi asupan nutrisi
Peradangan dan pembengkakan pada - Identifikasi perubahan berat badan
jaringan di sekitar area infeksi - Monitor asupan nutrisi
Anemia
- Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
Transfer O2 ke perifer menurun 2. Terapeutik
Terbentuknya jaringan parut sebagai
- Timbang berat badan
respon tubuh terhadap infeksi
- Ukur antromometri komposisi tubuh
Kulit tampak pucat, lemas, turgor (indeks massa tubuh)
kulit menurun, akral dingin Partial small bowel obstruction 3. Kolaborasi
- Diskusikan tentang kebutuhannutrisi
pasien dengan tim gizi
DX: Perfusi Perifert Tidak efektif

NIC: Perfusi Perifer Meningkat

INTERVENSI: Pemantauan Tanda Vital,


Pemantauan Cairan, dan Pemantauan Hasil
Laboratorium
Tindakan
1. Observasi
- Monitor tekanan darah, suhu tubuh,
nadi, saturasi oksigen, pengisian
kapiler dan turgor kulit
- Mintor hasil pemeriksaan serum
(HCT, natrium, kalium)
- Monitor kadar albumin
- Monitor hasil laboratorium yang
dipelrukan (mis, HGB, GDS)
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1

ANALISA DATA
No. RM 1041114
Inisial Pasien : An. M
No. Data Fokus Masalah Keperawatan
1. Data Subjektif: Perfusi perifer tidak efektif
- Keluarga pasien mengatakan pasien pucat sejak b.d penurunan konsentrasi
sebelum masuk rumah sakit hingga sekarang hemoglobin
Data Objektif:
- Akral teraba dingin
- Warna kulit tampak pucat
- Turgor kulit menurun
Kondisi klinis terkait:
- Anemia (HGB: 4.9 gr/dl)
- Hiperglikemia (156 mg/dl)
2. Data Subjektif: Defisit nutrisi b.d peningkatan
- Keluarga pasien mengatakan nutrisi yang masuk kebutuhan metabolisme tubuh
hanya albumin tadi malam
- Keluarga pasien mengatakan nafsu makan pasien
menurun semenjak sakit
Data Objektif:
- IMT; 12.5 (rentang berat badan ideal usia normal
15.9)
- Status gizi: gizi kurang (- 3 SD s.d <- 2 SD)
- STOP intake makanan padat
- Intake makanan melalui nutrisi parenteral
- Hasil laboratorium: Hipoalbuminemia (kadar
albumin: 2.0 g/dl)
Kondisi klinis terkait:
Infeksi CMV, dan hasil foto abdomen; partial small
bowel dilatation
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tanggal
Diagnosa Keperawatan
No.
(Tulis Sesuai Prioritas) Ditemukan Teratasi
1 Perfusi perifer tidak efektif b.d 01/11/2023 -
penurunan konsentrasi
hemoglobin
2 Defisit nutrisi b.d peningkatan 01/11/2023 -
kebutuhan metabolisme tubuh
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

No. RM 1041114
Inisial Pasien : An. M
Diagnosa
No. Tujuan/Sasaran Intervensi
Keperawatan
1. Perfusi perifer Setelah dilakukan intervensi Pemantauan Tanda Vital
tidak efektif b.d 3x24 jam diruang Tindakan
penurunan perawatan, perfusi perifer Obsevasi
konsentrasi meningkat dengan, - Monitor tekanan darah
hemoglobin Kriteria Hasil: - Monitor suhu tubuh
Perfusi perifer meningkat - Monitor nadi
- Warna kulit pucat cukup - Monitor SpO2
menurun
- Akral membaik Pamantauan Cairan
- Turgor kulit membaik Tindakan
Obsevasi
- Monitor pengisian kapiler
- Monitor turgor kulit
- Monitor kadar albumin
- Monitor hasil pemeriksaan
serum (mis, HCT, natrium,
kalium)

Pemantauan Hasil Laboratorium


Tindakan
Observasi
- Monitor hasil laboratorium
yang diperlukan

2. Defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan intervensi Pemantauan Nutrisi


peningkatan 3x24 jam diruang Observasi
kebutuhan perawatan, status nutrisi - Identifikasi faktor yang
metabolisme tubuh membaik. mempengaruhi asupan nutrisi
Kriteria Hasil: - Identifikasi perubahan
Status nutrisi membaik berat badan
- IMT sedang - Monitor asupan nutrisi
- Albumin meningkat - Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik
- Timbang berat badan
- Ukur antromometri komposisi
tubuh (indeks massa tubuh)
Kolaborasi
- Diskusikan tentang kebutuhan
nutrisi pasien dengan tim gizi
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1
CATATAN PERKEMBANGAN

Diagnosa Hari/Tgl Implementasi Evaluasi


Keperawatan Jam
Perfusi perifer Rabu, 1 1. Memonitor tekanan darah, suhu tubuh, nadi, S:
tidak efektif b.d November pengisian kapiler - Keluarga pasien mengatakan anaknya masih
penurunan 2023 Hasil: 90/54 mmHg, suhu 36.8oC, HR 106x/m, tampak pucat dan lemas
konsentrasi 08.00 WITA SpO2 99%, CRT<3 detik O:
hemoglobin 2. Memonitor turgor kulit - Warna kulit tampak pucat
Hasil: turgor kulit menurun - Turgor kulit menurun
3. Memonitor kadar albumin - Akral teraba dingin
Hasil:2.0 g/dl (Hipoalbuminemia) A:
4. Memonitor hasil pemeriksaan serum (mis, Perfusi perifer tidak efektif belum teratasi
HCT, natrium, kalium) P:
Hasil: Melanjutkan intervensi untuk memonitor TD, suhu,
- Natrium: (138 mmol)/ normal nadi, pengisian kapiler, serta memantau perubahan
- Kalium: (3.6 mmol)/ normal kadar albumin, hasil pemeriksaan serum & elektroit,
- Hematokrit: 16 %/ HCT rendah dan hasil laboratorium
5. Memonitor hasil laboratorium yang diperlukan
Hasil:
- Hb 4.9 gr/dl (anemia)
- GDS: 156 mg/dl (hiperglikemia)
Kamis, 2 1. Memonitor tekanan darah, suhu tubuh, nadi, S:
November pengisian kapiler - Keluarga pasien mengatakan anaknya masih
2023 Hasil: 90/60 mmHg, suhu 36.3oC, HR 112x/m, tampak pucat dan lemas
08.00 WITA SpO2 99%, CRT<3 detik O:
2. Memonitor turgor kulit - Warna kulit masih tampak pucat
Hasil: turgor kulit menurun - Turgor kulit menurun
3. Memonitor kadar albumin - Akral teraba dingin
Hasil:2.0 g/dl (Hipoalbuminemia) A: Perfusi perifer tidak efektif belum teratasi
4. Memonitor hasil pemeriksaan serum (mis, P:
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1
HCT, natrium, kalium) Mempertahankan intervensi monitor TD, suhu, nadi,
Hasil: pengisian kapiler, serta pantau perubahan kadar
- Natrium: (138 mmol)/ normal albumin, hasil pemeriksaan serum & elektroit, dan
- Kalium: (3.6 mmol)/ normal hasil laboratorium
- Hematokrit: 16 %/ HCT rendah
5. Memonitor hasil laboratorium yang diperlukan
Hasil:
- Hb 7.7 gr/dl (anemia)
Jum’at, 3 1. Memonitor tekanan darah, suhu tubuh, nadi, S:
November pengisian kapiler - Keluarga pasien mengatakan anaknya masih
2023 Hasil: 90/65 mmHg, suhu 36.6oC, HR 121x/m, tampak pucat dan lemas
14.00 WITA
SpO2 99%, CRT<3 detik O:
2. Memonitor turgor kulit - Warna kulit masih tampak pucat
Hasil: turgor kulit menurun - Turgor kulit menurun
3. Memonitor hasil laboratorium yang diperlukan - Akral teraba dingin
Hasil: A: Perfusi perifer tidak efektif belum teratasi
Hb 8.1 gr/dl (anemia) P:
Mempertahankan intervensi monitor TD, suhu, nadi,
pengisian kapiler, serta pantau perubahan kadar
albumin, hasil pemeriksaan serum & elektroit, dan
hasil laboratorium
Sabtu, 4 1. Memonitor tekanan darah, suhu tubuh, nadi, S:
Novemver pengisian kapiler - Keluarga pasien mengatakan anaknya masih
2023 Hasil: suhu 36.5oC, HR 116x/m, SpO2 99%, tampak pucat
14.00 WITA
CRT<3 detik O:
2. Memonitor turgor kulit - Warna kulit masih tampak pucat
Hasil: turgor kulit menurun - Turgor kulit menurun
A: Perfusi perifer tidak efektif belum teratasi
P:
Mempertahankan intervensi monitor TD, suhu, nadi,
pengisian kapiler, serta pantau perubahan kadar
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1
albumin, hasil pemeriksaan serum & elektroit, dan
hasil laboratorium
Senin, 6 1. Memonitor tekanan darah, suhu tubuh, nadi, S:
Novemver pengisian kapiler - Keluarga pasien mengatakan anaknya masih
2023 Hasil: suhu 36.0oC, HR 131x/m, SpO2 99%, tampak pucat
21.00 WITA
CRT<3 detik O:
2. Memonitor turgor kulit - Warna kulit masih tampak pucat
Hasil: turgor kulit menurun - Turgor kulit menurun
A: Perfusi perifer tidak efektif belum teratasi
P:
Mempertahankan intervensi monitor TD, suhu, nadi,
pengisian kapiler, serta pantau perubahan kadar
albumin, hasil pemeriksaan serum & elektroit, dan
hasil laboratorium
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1
Diagnosa Hari/Tgl Implementasi Evaluasi
Keperawatan Jam
Defisit nutrisi b.d Rabu, 1 1. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi S: Keluarga pasien mengatakan pasien sedang puasa
peningkatan November asupan nutrisi untuk persiapan LGIE
kebutuhan 2023 Hasil: Puasa intake nutrisi makanan padat O: IMT 12.5 (status gizi kurang), Albumin 2.0 gr/dl
metabolisme persiapan LGIE besok
08.00 WITA A: Defisit nutrisi belum teratasi
tubuh 2. Mengidentifikasi perubahan berat badan
Hasil: Tidak diketahui berat badan P: Melanjutkan intervensi untuk identifikasi faktor
sebelumnya namun IMT 12.5 dari rentang yang mempengaruhi asupan nutrisi, identifikasi jika
normal 15.9 untuk anak seusia 8 tahun 7 bulan terjadi perubahan berat badan, monitor asupan
3. Memonitor asupan nutrisi nutrisi, dan monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil: Pemberian nutrisi parenteral smoflipid
225 cc habis dalam 4 jam
4. Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil: Albumin terakhir (31-10-2023) 2.0 gr/dl
5. Mengukur antromometri komposisi tubuh
(indeks massa tubuh)
Hasil: IMT= BB/U= 18/1.20 m2 = 12.5
Kamis, 2 1. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi S: Keluarga pasien mengatakan pasien masih dalam
November asupan nutrisi intruksi puasa untuk persiapan LGIE
2023 Hasil: Rencana LGIE hari ini batal, lanjut O: IMT 12.5 (status gizi kurang), Albumin 2.0 gr/dl
puasa intake nutrisi makanan persiapan LGIE
08.00 WITA besok A: Defisit nutrisi belum teratasi
2. Mengidentifikasi perubahan berat badan P: Mempertahankan intervensi untuk identifikasi
Hasil: IMT 12.5 (tidak ada perubahan) faktor yang mempengaruhi asupan nutrisi,
3. Memonitor asupan nutrisi identifikasi jika terjadi perubahan berat badan,
Hasil: Masih lanjut pemberian nutrisi monitor asupan nutrisi, dan monitor hasil
parenteral smoflipid 225 cc habis dalam 4 jam pemeriksaan laboratorium
4. Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil: Albumin terakhir 2.0 gr/dl (tidak ada
perubahan
Jum’at, 3 1. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi S: Keluarga pasien mengatakan pasien sudah
November asupan nutrisi diberikan intake makanan yaitu susu 300 cc
2023 Hasil: Rencana LGIE hari ini batal, intake susu O: IMT 12.5 (status gizi kurang), Albumin 2.0 gr/dl
14.00 WITA 300 cc
Tugas Individu Stase Keperawatan Anak | Pekan 1
2. Mengidentifikasi perubahan berat badan A: Defisit nutrisi belum teratasi
Hasil: IMT 12.5 (tidak ada perubahan) P: Mempertahankan intervensi untuk identifikasi
3. Memonitor asupan nutrisi faktor yang mempengaruhi asupan nutrisi,
Hasil: Masih lanjut pemberian nutrisi identifikasi jika terjadi perubahan berat badan,
parenteral smoflipid 225 cc habis dalam 4 jam
monitor asupan nutrisi, dan monitor hasil
4. Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil: Albumin terakhir 2.0 gr/dl (tidak ada pemeriksaan laboratorium
perubahan

Sabtu, 4 1. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi S: Keluarga pasien mengatakan pasien sudah
Novemver asupan nutrisi diberikan intake makanan yaitu susu 300 cc, pasien
2023 Hasil: Intake susu 300 cc, diberikan 3 kali sudah dibolekan makan namun Keluarga pasien
14.00 WITA dalam 24 jam, sudah boleh makan
2. Mengidentifikasi perubahan berat badan mengatakan nafsu makan pasien menurun.
Hasil: IMT 12.5 (tidak ada perubahan) O: IMT 12.5 (status gizi kurang), Albumin 2.0 gr/dl
3. Memonitor asupan nutrisi A: Defisit nutrisi belum teratasi
Hasil: Masih lanjut pemberian nutrisi P: Mempertahankan intervensi untuk identifikasi
parenteral smoflipid 225 cc habis dalam 4 jam faktor yang mempengaruhi asupan nutrisi,
4. Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium identifikasi jika terjadi perubahan berat badan,
Hasil: Albumin terakhir 2.0 gr/dl (tidak ada monitor asupan nutrisi, dan monitor hasil
perubahan
pemeriksaan laboratorium
Senin, 6 5. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi S: Keluarga pasien mengatakan nafsu makan pasien
Novemver asupan nutrisi menurun
2023 Hasil: Intake susu 300 cc, diberikan 3 kali O: IMT 12.5 (status gizi kurang), Albumin 2.0 gr/dl
21.00 WITA dalam 24 jam, sudah boleh makan
A: Defisit nutrisi belum teratasi
6. Mengidentifikasi perubahan berat badan
Hasil: IMT 12.5 (tidak ada perubahan) P: Mempertahankan intervensi untuk identifikasi
7. Memonitor asupan nutrisi faktor yang mempengaruhi asupan nutrisi,
Hasil: Masih lanjut pemberian nutrisi identifikasi jika terjadi perubahan berat badan,
parenteral smoflipid 225 cc habis dalam 4 jam monitor asupan nutrisi, dan monitor hasil
8. Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium pemeriksaan laboratorium
Hasil: Albumin terakhir 2.0 gr/dl (tidak ada
perubahan

Anda mungkin juga menyukai