Anda di halaman 1dari 51

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEJADIAN GIZI BURUK PADA An. D DI


PUSKESMAS GENUK DENGAN PENDEKATAN HL
BLUM

Disusun oleh:
Amanullah Rayinto Prabowo
30101507373 
Pembimbing :
Dr. dr. Joko Wahyu Wibowo, M.Kes
Latar belakang

Balita merupakan kelompok yang rentan gizi karena mengalami siklus


pertumbuhan dan siklus perkembangan sehingga memerlukan zat-zat gizi
yang lebih besar dari kelompok umur lain

Periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan periode


emas “golden period”, karena pada masa ini anak mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat

Oleh karena itu, jika mengalami gangguan gizi di masa tersebut


dapat bersifat permanen dan tidak dapat pulih walaupun
kebutuhan gizi di masa selanjutnya terpenuhi
Prevalensi
 Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015, sebanyak 26.518 Balita
mengalami gizi buruk dengan prevalensi gizi buruk sebanyak 3,8% di
Indonesia (Kemenkes RI, 2015).

 Dilihat dari data provinsi, Jawa Tengah merupakan salah satunya dengan
jumlah balita yang menderita gizi buruk sebanyak 922 kasus pada Tahun 2015
(Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2015).

 Di Puskesmas Genuk tahun 2014 tidak terdapat balita dengan gizi buruk yang
ditemukan. Sedangkan pada tahun 2015 terdapat 1 balita dengan gizi buruk.
Hal ini memperlihatkan adanya peningkatan angka gizi buruk dari tahun ke
tahun
RUMUSAN MASALAH

Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian gizi


buruk pada An. D di Puskesmas Genuk dengan
pendekatan HL Blum?
TUJUAN
TUJUAN UMUM
• Mengetahui dan menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap gizi
buruk pada An. D di Puskesmas Genuk berdasarkan pendekatan HL Blum.

TUJUAN KHUSUS
• memperoleh informasi mengenai faktor perilaku yang mempengaruhi
terjadinya gizi buruk.
• memperoleh informasi mengenai faktor lingkungan yang mempengaruhi
terjadinya gizi buruk
• memperoleh informasi mengenai faktor pelayanan kesehatan yang
mempengaruhi terjadinya gizi buruk
• memperoleh informasi mengenai faktor genetik yang mempengaruhi
terjadinya gizi buruk
MANFAAT

BAGI Mengetahui secara langsung permasalahan yang ada di lapangan.


MAHASISWA
Melaporkan masalah mulai penemuan masalah sampai pembuatan
plan of action.
menambah wawasan pengetahuan tentang ilmu kesehatan
masyarakat.

BAGI Mengetahui mengenai gizi buruk.


MASYARAKAT

Membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang


untuk pertumbuhan anak-anak.

Merekomendasi kepada tenaga kesehatan untuk pemberdayaan


masyarakat dalam upaya kesehatan promotif dan preventif
CARA DAN WAKTU
PENGAMATAN

Data pasien Intervensi di


puskesmas yang rumah pasien
menderita gizi buruk
29 Januari 2020
Pengumpulan data di
rumah pasien Trimulyo
RT 04/RW II
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. D
Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 25 November 2015
Umur : 4 tahun 2 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Trimulyo, RT 4 RW II, Genuk, Semarang
Kewarganegaraan : WNI
Cara pembayaran : BPJS
ANAMNESIS HOLISTIK
ASPEK 1 (PERSONAL)

Keluhan Utama
Berat Badan tidak naik, sulit makan
Keluhan Tambahan
-
Harapan

Anak sehat dan berat badan naik hingga status gizi normal
Kekhawatiran

Anak sering sakit, mengalami gangguan perumbuhan dan


perkembangan, mengalami gangguan kecerdasan di masa
yang akan datang
ASPEK 2 (MEDIS UMUM)

 Riwayat Penyakit Sekarang


Berat badan tidak naik (+) pertumbuhan tidak sesuai dengan anak
seusianya. Makan sulit

 Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit. Datang berobat biasanya
ke Puskesmas genuk, karena batuk pilek pada bulan November.
ANAMNESIS HOLISTIK (ASPEK 2)

RPK Pada keluarga tidak ada yang memiliki keluhan serupa.


RPK

SOSEK Sosial
. ekonomi kurang.
R
SOS

Riwayat
Persalinan dan Neonatus aterm, lahir secara sesar.
Kehamilan

Riwayat
Pemeliharaan
RP .
Riwayat pemeliharaan prenatal baik.
Prenatal
SOS

Riwayat
Pemeliharaan Riwayat pemeliharaan postnatal baik.
Postnatal
ANAMNESIS HOLISTIK (ASPEK 2)

Riwayat
Perkembangan pertumbuhan : pendek, perkembangan: tidak terdapat
dan keterlambatan perkembangan.
PertumbuhanRPK

Riwayat Imunisasi dasar sudah lengkap dan memiliki sertifikat


ImunisasiR .
SOS
Riwayat Makan Kualitas makan kurang, menu makan kurang variatif.
dan Minum
Anak

RP .
SOS
GENOGRAM
ANAMNESIS HOLISTIK
ASPEK 3 (FAKTOR INTERNAL)

Perilaku makan
• Pasien diberi makan 3-4 kali sehari namun porsi sangat sedikit. Biasanya 6x
sendokan saja.
• Pasien suka minum susu, namun untuk konsumsi buah tidak suka.

Perilaku higienitas
• Keluarga pasien jarang mencuci tangan dengan sabun sebelum makan
• Untuk mencuci sayuran, piring dan peralatan dapur di lakukan di dapur
namun untuk mencuci pakaian biasanya dilakukan di dalam kamar mandi.
Perilaku hygenitas personal masih kurang
• Perilaku hygenitas personal masih kurang
ANAMNESIS HOLISTIK
(ASPEK 4-FAKTOR EKSTERNAL)

Pasien tinggal di rumah sederhana di Kelurahan Trimulyo RT 04/RW


II. Rumah tersebut kurang lebih berukuran 6x8 m², terdiri atas 1
ruang tamu, 2 kamar tidur, terdapat 1 kamar mandi dengan jamban
yang langsung ke sungai, dan 1 dapur.

Ekonomi
Penghasilan keluarga tergolong kurang.
Sosial Masyarakat
Keluarga pasien berhubungan baik dengan tetangga sekitar rumah
dan sering mengikuti kegiatan di lingkungan tempat tinggalnya..
DIAGNOSIS
HOLISTIK
PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum : kompos mentis, aktif


 Tanda Vital
 Nadi : 100x/menit
 Tek. Darah : tidak dilakukan
 Pernapasan : 38 x/menit
 Suhu : 36,50C

 Status Gizi
Anak perempuan usia 4 tahun 2 bulan
 Berat Badan : 11 kg
 Panjang Badan : 87 cm
PEMERIKSAAN FISIK

 Pemeriksaan Kepala
Status Internus
Kepala : normosefal
Rambut : kemerahan sedikit, tidak mudah dicabut.
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : sekret (-/-), epistaksis (-/-)
Telinga : sekret (-/-), nyeri tekan (-/-)
Mulut : stomatitis (-), sianosis (-)
Lidah : lidah kotor (-), tremor (-), deviasi (-)
Gigi : karies (-)
Tenggorokan : T1-T1, faring hiperemis (-)
Kesan : dalam batas normal
Leher : simetris, pembesaran KGB (-)
Thorax
Paru-Paru JANTUNG
INSPEKSI : IKTUS
Inspeksi :simetris, retraksi (-), iga KORDIS TIDAK TAMPAK
gambang(+)
PALPASI :IKTUS
KORDIS TIDAK TERABA
Palpasi : stem fremitus kanan
sama dengan kiri PERKUSI: TIDAK
DILAKUKAN
Perkusi : tidak dilakukan AUSKULTASI : BJ I-II
NORMAL, BISING (+), IRAMA
Auskultasi : suara dasar vesikuler, IREGULER, FREKUENSI
ronkhi (-/-), wheezing (-/-) JANTUNG 120X/MENIT.

Kesan : dalam batas normal


 Abdomen
 Inspeksi : perut agak kembung.
 Auskultasi : bising usus (+) normal
 Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien dbn
 Perkusi : timpani, hepar dan lien dbn
 Turgor : kembali cepat (< 2 detik)

 Genital
 Tidak dilakukan pemeriksaan

Kesan : dalam batas normal


Ekstremitas

Ekstremitas Superior Inferior

Akral dingin -/- -/-

Sianosis -/- -/-

Capillary refill <2″

Oedem -/- -/-


ASPEK KONDISI
INTERNAL

Pengetahuan keluarga pasien tentang gizi buruk dan pemberian gizi


seimbang masih kurang.

Pasien diberi makan belum memenuhi kebutuhan kalori untuk anak


seusianya. Menu makanan kurang variatif.

Higenisitas keluarga masih kurang.


ASPEK KONDISI ASPEK KONDISI
EKSTERNAL FUNGSIONAL
 Status ekonomi yang pas pasan  DERAJAT 1 : Dapat
membuat kebutuhan gizi yang melakukan aktifitas, dan
diperlukan pasien kurang perawatan diri secara mandiri
untuk dipenuhi
Pelayanan Kesehatan
 
Tidak ada masalah pelayanan
kesehatan

Lingkungan
Genetik
  GIZI Tidak ada
Status ekonomi kurang BURUK masalah
genetik

Perilaku
- Pengetahuan ibu pasien tentang kebutuhan gizi
pada anaknya kurang.
- Menu makan setiap hari tidak bervariasi
sehingga masih belum bisa memenuhi
kebutuhan kalori untuk anak seusianya
- Perilaku hygenitas personal masih kurang
- Orangtua tidak rutin control ke puskesmas
mengenai gizi anaknya.
USULAN
PENATALAKSANAAN
KOMPREHENSIF
Penatalaksanaan Komprehensif
PROMOTIF

Patient Family Community


centered oriented oriented
Puskesmas atau
Penyuluhan yang kader melakukan
terfokus pada gizi penyuluhan di
Penyuluhaan tentang
buruk puskesmas dan
gizi buruk dari
memberikan edukasi
definisi, penyebab,
tentang gizi buruk
cara pencegahan dan
pada anak balita
pengelolaan.
serta pengelolaan
Penyuluhan tentang gizi seimbang pada
GIZI seimbang balita.
Penatalaksanaan Komprehensif
PREVENTIF

Patient Family Community


centered oriented oriented

Memberikan Melakukan
nutrisi yang penimbangan dan
pengukuran Mengikuti kegiatan
sesuai dan
panjang badan posyandu setiap
menarik pada secara teratur bulan.
anak sesuai untuk mengetahui
dengan usia nya perkembangan gizi
Penatalaksanaan Komprehensif
KURATIF

Patient centered

Pemberian beberapa makanan cukup


gizi
Penatalaksanaan Komprehensif
REHABILITATIF

Patient centered Family oriented

Memotivasi keluarga pasien


Timbang badan secara untuk secara rutin mengantar
teratur ke posyandu pasien ke puskesmas untuk
dan pengukuran tinggi konsultasi mengenai gizi dan
mempertahanan gizi pasien
secara teratur. agar tetap baik.
PEMBAHASAN
Studi kasus dilakukan pada pasien An. D, usia 4
tahun 2 bulan, berat badan 11 kg, panjang badan
87 cm. Untuk menentukan diagnosis dan penyebab
penyakit pada pasien tersebut digunakan
anamnesis holistik yang meliputi 5 aspek yaitu
aspek 1 (personal), aspek 2 (anamnesis medis
umum), aspek 3 (faktor internal), aspek 4 (faktor
eksternal), dan aspek 5 (derajat fungsional)

Untuk mencari faktor-faktor yang


berhubungan dengan kejadian gizi buruk
pada pasien digunakan pendekatan HL Blum
untuk mengetahui penyebab masalah
kesehatan
Pada pendekatan HL Blum penyebab
masalah kesehatan dapat dilihat
berdasarkan 4 faktor (faktor perilaku,
lingkungan, pelayanan kesehatan,
genetik).
Faktor perilaku antara lain:
• Pengetahuan ibu pasien
tentang kebutuhan gizi pada
ibu pada anaknya masih Faktor lingkungan antara
Faktor risiko terjadinya gizi kurang. lain:
buruk antara lain dapat • Menu makan tidak variatif • Status ekonomi kurang
disebabkan oleh faktor dan belum memenuhi
perilaku dan faktor kebutuhan kalori anak.
lingkungan. • Perilaku hygenitas personal
masih kurang.
Plan Of Action (POA)
Kesimpulan dan Saran
KESIMPULAN
Perilaku
 Pengetahuan ibu pasien tentang kebutuhan gizi pada ibu pada
anaknya masih kurang
 Menu makan setiap hari tidak bervariasi dan porsinya masih
tergolong sedikit
 Perilaku hygenitas personal masih kurang
 Kebiasaan orang tua yang kurang memperhatikan anak
Lingkungan
 Status ekonomi kurang
Pelayanan kesehatan :
 Puskesmas cukup aktif dalam memberikan pelayanan
kesehatan yaitu dengan beberapa program. Jarak antara
rumah dengan puskesmas sangat terjangkau dari rumah
pasien
Genetik :
 Tidak ada faktor genetik yang mempengaruhi gizi
buruk.
SARAN
UNTUK KELUARGA

 Mengatur pola makan dan variasi makanan agar nutrisi terpenuhi


dengan baik sehingga tidak terjadi gizi buruk lagi.
 Menjaga kebersihan diri, rumah, dan lingkungan sekitar serta
sanitasinya.
 Lebih waspada dan memantau kondisi pasien agar tidak menjadi
lebih buruk.
UNTUK PUSKESMAS

• Meningkatkan jangkauan pemantauan anak balita agar


tidak terjadi gizi buruk.

• Memantau kondisi pasien dan sebisa mungkin


mengupayakan agar pasien dapat dirujuk kerumah sakit
untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
UNTUK UNISSULA

Bekerjasama dengan puskesmas di sekitar Unissula


untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan
kesehatan masyarakat.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai