Anda di halaman 1dari 47

DOPS

KISTA OVARIUM
Amanullah Rayinto Prabowo
Pembimbing :
dr. EdiWibowo Ambari, Sp.OG(K)
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Ny. T
Usia : 43 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
No RM : 01--41--8x--xx
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Alamat : Dempet, Demak
Status Pernikahan : Menikah
Tanggal Masuk : 8 Oktober 2020
Ruang : Baitunnisa 2
KELUHAN UTAMA :
Nyeri perut bagian bawah
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke Poli Obgyn RSI Sultan Agung pada tanggal 8


Oktober 2020 dengan keluhan nyeri perut bagian bawah
sejak 2 bulan yang lalu. Nyeri Perut dirasakan hilang timbul.
Pasien mengatakan keluhan menggangu aktivitas. Awalnya
perut bagian bawah pasien membesar dan lama kelamaan
timbul nyeri yang menjalar sampai ke paha kanan. Keluhan
membaik ketika pasien istirahat. Pasien sudah berobat di
klinik namun keluhan tidak kunjung membaik. Keluhan mual-
muntah (-), BAK BAB baik, BB turun drastis disangkal, dan
menstruasi tidak ada gangguan.
Riwayat
Riwayat Menstruasi Pernikahan

Menarche : Usia 12 tahun


Siklus haid : 28 hari,
teratur Menikah : 1 kali
Durasi haid : 7 hari Usia menikah : 19 tahun
Jumlah : Ganti 3x/hari
Dismenorrhea : (-)
Leukorrhea : (-)
Riwayat Obstetrik : Riwayat ANC
P2A0
G1 : Perempuan, BBL 3.3 kg, Lahir
spontan di bidan dan sehat
G2 : Laki laki, BBL 2.8kg, Lahir
Spontan di Bidan dan sehat. Pemeriksaan kehamilan dilakukan
di bidan. Pemeriksaan kehamilan
Riwayat KB : dilakukan rutin 1 bulan sekali
Pemakaian KB Suntik dulu 13 tahun
yang lalu
Riwayat penyakit dahulu
Diabetes melitus : (-)
Hipertensi : (-)
Asma : (-)
Alergi : (-)
Riwayat operasi : (-) SOSIAL EKONOMI
Penyakit Serupa : (+) 11 tahun Merokok : (-)
yang lalu Alkohol : (-)
Riwayat penyakit ginekologi : (-) Pekerjaan : Petani
Biaya kesehatan : BPJS PBI
Riwayat penyakit keluarga STATUS GIZI
Nafsu makan : Baik
Gizi : 4 sehat 5
sempurna
Penyakit serupa : (-)
Penyakit sistemik : (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Pasien
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : GCS 15/Composmentis
BMI
oBB : 72 kg
oTB : 151 cm
oIMT : 31.6 kg/m2 (Obese class 1)
Status generalis

Keadaan umum : Composmentis


Kesadaran : GCS E4V5M6 (15)
Tekanan darah : 140/89 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Pernapasan : 16 x / menit
Suhu : 36,5o C
Bentuk Kepala : Mesocephal, tidak ada jejas
Wajah : Simetris, deformitas (-)
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, edema palpebra -/-, pupil isokor Ø
3mm/3mm, reflek cahaya +/+
Telinga : Bentuk normal, simetris, ottorae -/-
Hidung : Bentuk normal, septum deviasi -/-, discharge -/-
Bibir : Simetris, sianosis (-), laserasi (-)
Gigi : lengkap, maloklusi (-)

Trakea berada di tengah, tidak deviasi dan intak. Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah
bening
Pemeriksaan Thoraks
EXAMINATION ANTERIOR POSTERIOR
Inspeksi RR : 16x/min, pernapasan RR : 16x/min, pernapasan
thoracal, Hemithoraks D=S, ICS thoracal, Hemithoraks D=S, ICS
Normal, Diameter AP < LL Normal, Diameter AP < LL

Dinamik Pergerakan hemitoraks D=S, Pergerakan hemitoraks D=S


retriksi otot pernapasan (-), ,retriksi otot pernapasan (-),
retraksi ICS (-) retraksi ICS (-)
Palpasi Nyeri tekan (-), massa (-), Sterm Nyeri tekan (-), massa (-), Sterm
fremitus D=S fremitus D=S

Perkusi Sonor (+) Sonor (+)


Auskultasi Vesicular (+), Wheezing (-), Vesicular (+), Wheezing (-),
Ronchi (-) Ronchi (-)

Interpretasi Normal
Abdomen
• Inspeksi: Bagian bawah perut bagian kiri menonjol, striae gravidarum (-),
linea nigra (-), bekas operasi (-)
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Palpasi : Nyeri tekan (+), teraba massa di perut bawah kiri, konsistensi
kenyal dan mobile
• Perkusi : Redup bagian bawah abdomen (+)

Kulit
• Turgor kulit baik.

Kelenjar Getah Bening


• Tidak teraba membesar

Genitalia
• Tak tampak adanya benjolan dari vagina
Extremitas Superior Inferior
Oedem -/- -/-
Varises -/- -/-
Reflek Fisiologis +/+ +/+
Reflek Patologis -/- -/-
STATUS GINEKOLOGI

ABDOMEN
• Inspeksi : pembesaran perut bawah (+)
• Perkusi : redup (+) di bagian bawah abdomen
• Palpasi : Nyeri tekan perut bagian bawah kiri (+), teraba massa di bagian perut
bawah kiri. Konsistensi kenyal , mobile(+)
GENITALIA EKSTERNA
Tidak dilakukan
GENITALIA INTERNA
Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
HEMATOLOGY
Pemeriksaan Lab Darah Darah rutin
08/10/2020 Hemoglobin 14.2 11.7 - 15.5 g/dl
Hematokrit 43.2 33 – 45 %
Leukosit 97.2 3.6 - 11.0 ribu/uL
Eritrosit 4.9 4,2-5,4 ribu/ul
Trombosit 415 150-440 -
Hitung jenis leukosit
Eosinofil 4.2 (H) 1-3 %
Basofil 0,2 0-1 %
Neutrofil 63,6 50-70 %
Limfosit 24.5 (L) 25-40 %
Monosit 7.0 2-8 %
IG 0.4 %
Indeks Eritrosit
MCV 87,3 80-100 Fl
MCH 28.7 26-34 Pg
MCHC 32.9 32-36 g/dL
Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
PT (control) 9.7 9,3-12,5 detik
APTT

APTT 24.7 21.8 – 28.0 Detik


(APTT) Kontrol 27.9 21.1- 28.5 Detik
IMUNOSEROLOGY
HBsAg kualitatif Non Reaktif Non Reaktif -
KIMIA
81 75-110 mg/dl
Gula darah sewaktu
Ureum 28 10 – 50 mg/dl
Creatinin Darah 0.75 0.6 – 1.1 mg/dl
SGOT 28 0-35 u/L
SGPT 46 (H) 0-35 u/L
CRP kuantitatif 1.6 <=3 mg/L
     
Natrium
135 135-147 mmol/L
Kalium
4.50 3.5-5 mmol/L
Chloride
107.0 H 95-105 mmol/L
PEMERIKSAAN USG
11/09/2020
KESAN :
 Uterus : Ukuran membesar, disertai dengan lesi kistik
dengan ada bagian padat didalamnya ukuran (16.72 x 8.88
cm)  Curiga Mioma Uteri Degenerasi Kistik
 Tak tampak adanya kelainan pada organ abdomen diatas
secara sonografi.
RESUME

Pasien datang ke Poli Obgyn RSI Sultan Agung pada tanggal 8


Oktober 2020 dengan keluhan nyeri perut bagian bawah
sejak 2 bulan yang lalu. Nyeri Perut dirasakan hilang timbul.
Pasien mengatakan keluhan menggangu aktivitas. Awalnya
perut bagian bawah pasien membesar dan lama kelamaan
timbul nyeri yang menjalar sampai ke paha kanan. Pasien
sudah berobat di klinik namun tidak membaik. Keluhan mual-
muntah (-), BAK BAB baik, BB turun drastis disangkal.
STATUS GINEKOLOGI
ABDOMEN
 Inspeksi : pembesaran perut bawah (+)
 Perkusi : redup (+) di bagian bawah abdomen
 Palpasi : Nyeri tekan perut bagian bawah kiri (+), teraba massa di
bagian perut bawah kiri. Konsistensi kenyal (+), mobile(+)
GENITALIA EKSTERNA
Tidak dilakukan

GENITALIA INTERNA
Tidak dilakukan

Pemeriksaan USG

Uterus : Ukuran membesar, disertai dengan lesi kistik dengan ada bagian padat
didalamnya ukuran (16.72 x 8.88 cm)  Curiga Mioma Uteri Degenerasi Kistik
Tak tampak adanya kelainan pada organ abdomen diatas secara sonografi.
DIAGNOSA

Wanita P2A0 usia 43 tahun dengan suspect


Mioma Uteri Degenerasi Kistik

DD: Kista Ovarium


INITIAL PLAN
S : Mual (+)
Muntah (-)
Nyeri perut bawah menjalar hingga paha
Perut membesar
Skala nyeri 2
BAB dan BAK dbn
O : TD : 140/89
Nadi : 80 x/m
RR : 18x/m
Suhu : 36,2ºC
A : Suspect Kista Ovarium
P : Infus RL 20tpm
Inj. Cefazoline 2 gram iv. (premed)
PO Fleet Phospo (premed)
Rencana program SOU + FS dengan dr Ediwibowo Ambari
Sp.OG(k) tanggal 10 Oktober 2020
LAPORAN OPERASI
(10 Oktober 2020)

 Pasien tidur terlentang di meja operasi dengan RA


 Aseptik dan antiseptic daerah operasi dan sekitarnya
 Perkecil lapangan pandang dengan doek dan kain steril
 Insisi peritoneum hingga terlihat uterus dan ovarium
 Suction dan Cauter sumber perdarahan
 Eksplorasi ovarium kiri Nampak massa ukuran sekita 15cm dan
ovarium kanan normal, uterus normal
 Ovarium kiri dilakukan SOU + FS dengan hasil FS jinak
 Bersihkan ruang abdomen
 Kontrol perdarahan
 Jahit dinding abdomen lapis demi lapis
 Operasi selesai
HASIL PEMERIKSAAN Frozen Section
(10/10/2020)

FROZEN SECTION
 Sediaan ukuran 15 x 18 x 8 cm, pada irisan tampak massa
bubur disertai tulang dan rambut

HASIL FS : Jinak
HASIL POST OPERASI
Follow up pre-operasi (10 Oktober 2020)

S O A P
Mual (+) TD : 140/85 SOU + FS jam 13.30 Planning Tx:
Muntah (-) Nadi : 80 x/m -Infus RL 20 tpm
Nyeri perut bawah RR : 16x/m -Cefazoline 2gr
menjalar hingga Suhu : 36,2ºC iv(premed)
panggul, rektum, -Program SOU + FS
punggung bawah dan Non Farmako:
paha (+) -Perbaikan KU
Skala nyeri 2 -edukasi tindakan
BAB dan BAK dbn -TTV & KU
-Boleh makan dan
minum, istirahat cukup

27
Follow up pre-operasi (11 Oktober 2020)

S O A P
Pusing (+) TD : 123/66 Post SOU + Planning Tx:
Nyeri luka operasi (+) Nadi : 84x/m FS Kista Ovarium -Infus RL 20 tpm
Mual (-) RR : 20x/m sinistra -Asam traneksamat 3
Muntah (-) Suhu: 36,3ºC x500mg IV
Skala nyeri 4 Non Farmako:
BAB dan BAK dbn -Monitoring
-KU dan TTV
-Kaji skala nyeri
-Boleh makan dan
minum, istirahat cukup

28
Follow up pre-operasi (12 Oktober 2020)

S O A P
Nyeri luka operasi TD : 118/84 Post SOU + FS Kista Planning Tx:
berkurang Nadi : 78 x/m Ovarium Sinistra -Infus RL 20 tpm
Mual (-) RR : 20 x/m -Asam traneksamat 3
Muntah (-) Suhu : 36,8ºC x500mg IV
Skala nyeri 3 Non Farmako:
BAB dan BAK dbn -KU dan TTV
Cemas sudah -Kaji skala nyeri
berkurang -Boleh makan dan
minum, istirahat cukup
-Boleh pulang besok 13-
10-2020

29
HASIL PATOLOGI ANATOMI
13/10/2020
Miksroskopis sisa FS menunjukkan :
 Kista dilapisi sel- sel epidermis disertai adneksa kulit dengan lumen berisi
massa bubur
 Tak Tampak tanda ganas
 Sesuai dengan kista dermoid
DIAGNOSA AKHIR

Wanita P2A0 usia 43 tahun dengan Kista Ovarium


Sinistra (Kista Dermoid)
KISTA OVARIUM
OVARIUM
Ovarium merupakan salah satu organ pada sistem reproduksi perempuan
.Terletak di fossa ovarica
P = 3-4cm
L = 1,5 cm
T= 1-2 cm

Penggantung ovarium :
Mesovarium
Lig suspensorium ovarii
Lig ovarii propium
FUNGSI OVARIUM

 Sebagai organ reproduksi :


Memproduksi ovum
(oogenesis)
 Sebagai organ endokrin : Menghasilkan Hormon Estrogen
dan Progesteron
DEFINISI
KISTA OVARIUM
Kista adalah kantong berisi cairan, dapat tumbuh di mana saja dan
jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di dalam atau
permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau tumor
ovarium. Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar
hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel
telur dari ovarium.
KLASIFIKASI KISTA OVARIUM

NEOPLASTIK
FUNGSIONAL
BENIGNA MALIGNA
Kista folikel Endometriosis Ca maligna
Ovarium
Kista korpus Serous & Mucinous
Luteum Cystaadenoma
PCOS Kista Dermoid
Kista Teka
KISTA FOLIKEL

 Kista folikel terbentuk ketika folikel tidak pecah sehingga


tidak bisa melepaskan sel telur dan tumbuh menjadi kista
 Kista ini merupakan kista yang paling sering ditemukan di
ovarium dan biasanya berukuran 3-8 cm (lebih besar dari
folikel praovulasi 2,5cm)
 Kista ini terjadi karena kegagalan proses ovulasi (LH surge)
dan kemudian cairan intrafolikel tidak diabsorbsi kembali
KISTA KORPUS LUTEUM

 Kista korpus luteum terjadi akibat pertumbuhan lanjut dari korpus


luteum atau perdarahan yang mengisi rongga yang terjadi setelah
ovulasi
 Terdapat 2 jenis kista corpus luteum : kista granulosa dan kista teka
 Kista lutein dapat menyebabkan torsi ovarium  nyeri hebat/
perdarahan intraperitoneal  butuh tindakan pembedahan segera
PCOS (Policystic Ovarian Syndrome)
 Pertumbuhan polikistik ovarium yang disebabkan oleh
gagalnya aksis Hipotalamus-Pituitari-Ovarium
 Hal ini menyebabkan berjadinya Anovulasi Kronik yang
berakibat pada amenorea atau tidak mens, sekresi
androgen yang meningkat dan infertilitas
KISTADENOMA OVARII

 Kistadenoma merupakan kista yang berkembang dari sel- sel pada


lapisan luar permukaan ovarium.
 Pada usia peri/pasca menopause memiliki potensi untuk
transformasi menjadi ganas
 Kistadenoma dapat tumbuh menjadi besar dan menggangu organ
perut lainnya dan menimbulkan nyeri
KISTA DERMOID

 Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan (rambut, kulit,


kuku, dan lainnya)
 Kista dermoid merupakan tumor terbanyak yang berasal dari sel
germinativum
 Komplikasi kista dermoid dapat berupa torsio, ruputura,
perdarahan, dan transformasi ganas
GEJALA DAN TANDA

1. Benjolan di perut bagian bawah


2. Gangguan BAK, gangguan BAB (obstipasi), rasa sesak, tidak nafsu
makan (kalau tumor besar)
3. Perubahan pola haid (jarang), hipermenorea
4. Nyeri pada bagian perut bawah hingga pelvis .
DIAGNOSIS KISTA OVARIUM

 Pemeriksaan Fisik :
 Ditemukan adanya benjolan di rongga perut bagian bawah atau di
rongga panggul dan dinilai : besarnya tumor, konsistensi, lokasi,
permukaan, dan dapat digerakkan atau tidak

 Diagnosis kista ovarium dapat dilakukan dengan berbagai pemeriksaan


penunjang :
 Ultrasonografi
 Laparoskopik
 X-foto
PENANGANAN TUMOR OVARIUM
 Bila tumor ovarium sifat neoplastik memerlukan operasi dan
bila sifat non neoplastik tidak perlu di operasi
 Bila tumor tidak memberi gejala/keluhan pada penderita dan
DIAMETER TIDAK MELEBIHI < 5 cm  KEMUNGKINAN ADALAH
KISTA FOLIKEL / KISTA CORPUS LUTEUM
(bersifat non neoplastik)  TIDAK PERLU DI OPERASI
PENANGANAN TUMOR OVARIUM

Tindakan operasi dapat berupa :


 KISTEKTOMI (operasi pada bagian ovarium yang mengandung tumor)
 SALPINGO-OOFOREKTOMI (pengangkatan ovarium dan tuba)  bila
tumor ovarium besar
 HISTEREKTOMI DAN SALPINGO-OOFOREKTOMI (pengangkatan rahim
disertai pengangkatan tuba dan ovarium)  bila ternyata tumor
ovarium mengarah ke tumor ganas
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai