Anda di halaman 1dari 19

PENATALAKSANAAN GIZI PADA KONDISI

STUNTING
Disampaikan pada pelatihan & pertemuan kader
posyandu Kecamatan Pakisaji, tanggal 23, 24 & 30
November 2021

CHOIRUN NISSA
TAK KENAL MAKA TAK SAYANG

• Nama : Choirun Nissa, S. Gz, M. Biomed.


• Alamat : Perumahan An Nur Regency Blok B No. 5, Sonosari,
Kebonagung, Pakisaji, Kab. Malang
• Telepon : 081233345077
• Email : nissachoirun1988@gmail.com

• Riwayat pendidikan :
1. 2006 – 2010 : S1 Gizi Univ. Brawijaya
2. 2013 – 2015 : S2 Ilmu Biomedik, Univ. Brawijaya

• Riwayat Pekerjaan :
1. Dosen tetap prodi gizi ITKM WCH
2. Dosen tidak tetap Akbid Wijaya Kusuma Malang
3. Reviewer Jurnal Ilmiah – Amerta Nutrition, Univ. Airlangga Surabaya
PRE/POST TEST
1. Apa itu stunting ? A. kurus b. kurang gizi c.pendek
2. Apa penyebab stunting ? A. pola makan salah b. air
bersih cukup c. pola asuh otoriter
3. Apa dampak stunting ? A. kecerdasan meningkat B.
mudah sakit c. anak aktif
4. Cara mencegah stunting pada remaja ? A. sering
nyemil b. makan cukup dan seimbang c. minum obat
5. Cara mencegah stunting pada ibu hamil ? a.
mengindari lauk hewani b. minum obat c. makan
dengan porsi seimbang
PENGERTIAN

Disebabkan
kekurangan gizi
pada waktu yang
lama (kronis) Terjadi sejak bayi dalam
kandungan dan masa awal
setelah anak lahir , tetapi baru
nampak setelah anak 2 tahun
BESAR
MASALAH

Bagaimana dengan
Kec. Pakisaji?
PENYEBAB
Kemiskinan dan kurangnya akses makanan bergizi

Pola asuh ibu kurang baik akibat kurangnya


pengetahuan tentang gizi dan kesehatan pada
sebelum dan masa kehamilan

sosial budaya keluarga/masyarakat setempat


(kepercayaan yang salah, makanan tabu,dsb)

Terbatasnya layanan kesehatan, termasuk ANC pada


masa kehamilan dan post natal yg berkualitas

Kurangnya akses air bersih dan sanitasi


DAMPAK

Anak mudah Kecerdasan Tidak


sakit menurun produktif - meningkatkan
kerugian kemiskinan
ekonomi
PENATALAKSANAAN GIZI

PENCE PENAN
GAHAN GANAN
PENCEGAHAN
• Kelompok sasaran perubahan perilaku “sadar
stunting” :
Kelompok Kelompok Tenaga Kelompok
kunci (primer) pendukung kesehatan tersier
• Remaja • Suami, • Bidan • Pemegang
putri/WUS keluarga • Ahli gizi kebijakan /
• Ibu hamil, • Masyarakat/ pemerintah
nifas, ibu tetangga setempat
balita • Toma, Toga,
• Rumah guru, kader
tanggan kesehatan
APA YANG BISA DILAKUKAN KADER ?

Bersama bidan desa, ikut mengedukasi ibu hamil


pada masa ANC : asi eksklusif, pola makan
seimbang

Mengoptimalkan pengukuran TB/PB di


posyandu , tersedia alat ? Jika tidak, perlu
disupport pengadaan

Berperan aktif ikut mempromosikan pola


konsumsi, pola asuh, higiene sanitasi pada
remaja putri, ibu hamil, nifas, ibu balita
SALURAN KOMUNIKASI

Media sosial
(whatsapp,
Leaflet Poster
instagram,youtube,
tiktok)

radio koran
Gizi pencegahan stunting
1. Remaja/WUS :
• gizi seimbang (makanan
pokok, lauk, sayur buah,
minum air cukup, olahraga
teratur)  gizi seimbang
tidak harus mahal  status
gizi baik, tidak anemia
• Tablet tambah darah jika
anemia
• Praktik higiene sanitasi baik
Gizi pencegahan stunting
2. Ibu hamil :
• Kunjungan ANC terjadwal
• gizi seimbang (ibu hamil
perlu menambah porsi,
sedikit lebih banyak dari
biasanya)
• Praktik higiene sanitasi baik
• Pengetahuan IMD dan ASI
eksklusif
Gizi pencegahan stunting
3. Ibu nifas/menyusui :
• gizi seimbang (makanan
pokok, lauk, sayur buah) -->
status gizi baik, tidak anemia
• Praktik higiene sanitasi baik
• Pola asuh yang baik (praktek
IMD dan ASI eksklusif, MPASI
yang tepat, imunisasi)
Gizi PENANGANAN stunting
Anak yang sudah stunting
• Menjaga pola makan gizi
seimbang
• Memperbaiki pola asuh ibu
(posyandu, imunisasi balita)
• Higiene sanitasi
• Usia sekolah : pendidikan
gizi seimbang (terintegrasi
UKS sekolah?)
POST TEST !!
-TAK ADA GADING YANG TAK RETAK-
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai