Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN OBSTETRIK SOSIAL

SEORANG IBU HAMIL DENGAN KEHAMILAN


RISIKO TINGGI DI PUSKESMAS
KELURAHAN BINTARO

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Persyaratan


Dalam Menempuh Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disusun oleh:
Ling Ling Meilia 030.12.150
Ria Sandita Wulandari 030.12.228

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN


KOMUNITAS / KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 14 JANUARI 2019 – 22 MARET 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Masa kehamilan di mulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Selama kehamilan seorang ibu rentan mengalami
gangguan penyakit yang dapat membahayakan ibu serta janinnya, yang diakibatkan 4
Terlalu (muda, tua, sering melahirkan dan dekat jarak kelahiran) dan 3 Terlambat
(mengenali tanda bahaya dan ambil keputusan, mencapai fasilitas kesehatan, dan
penanganan). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2015 tergolong masih
cukup tinggi dibandingkan negara lain yaitu mencapai 305/100.000 kelahiran hidup,
dan jauh menurun jika dibandingkan pada tahun 2014 yaitu 359/100.000 kelahiran
hidup.1,2
Pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi, dan anak balita yang dilakukan
oleh bidan atau dokter merupakan sebagian dari pelayanan kesehatan yang dapat
diperoleh seluruh masyarakat Indonesia yang telah menjadi peserta Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) sesuai dengan Permenkes No. 28 tahun 2014 tentang
Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional. Pemeriksaan kehamilan
merupakan asuhan yang diberikan saat hamil sampai dengan melahirkan, dilakukan
oleh tenaga kesehatan, guna menurunkan AKI dan kematian bayi. Pelayanan asuhan
antenatal dilaksanakan secara terpadu dan terintegrasi pada 1000 hari pertama
kehidupan yaitu 270 hari (9 bulan) saat hamil dan 730 hari (2 tahun) paska lahir.3-5
Masih tingginya kehamilan risiko tinggi menyebabkan tenaga kesehatan perlu
bertindak cepat dalam menemukan kasus, dan memberi rujukan sebelum mengancam
ibu dan anak. Di Puskesmas Kecamatan Cilandak masih ditemukan kehamilan risiko
tinggi yang cukup banyak, perlu perencanaan terpadu tidak hanya dari segi ANC,
rujukan hingga persalinan, namun juga tindakan promotif dan preventif di
masyarakat.
BAB II
LAPORAN OBSTETRIK SOSIAL

2.1 Identitas Pasien


Nama : Ny. Silvia
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : JL. Pembangunan Bawah RT/RW 06/12 Bintaro
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Suku bangsa : Sunda
Agama : Islam
Status : Menikah

2.2 Hasil Pemeriksaan di Puskesmas/Bidan:


- Tanggal 7 Februari 2019 : sakit kepala, terasa berat pada tengkuk dan mual.
Tekanan darah: 150/90 mmHg, BB 45 kg, Umur kehamilan 19 minggu, LLA
26,5cm , TFU 2 jari dibawah pusat

2.3 Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 14 Februari 2019 pukul
15.00 WIB di Rumah Pasien
- Keluhan Utama : Sering sakit kepala
- Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengaku sedang hamil ± 5 bulan, HPHT tanggal 27 September 2019,
taksiran partus 4 Juli 2019. Usia kehamilan 20 minggu. ANC baru 1 kali
dipuskesmas. Belum pernah di USG. Belum Imunisasi TT. Saat ini pasien
hanya mengeluh sakit kepala, tengkuk terasa berat dan pegal sekali, kadang
terasa mual. Saat ini pasien hamil yang kedua. Pasien mengaku sudah ANC 1
kali sebelumnya di Puskesmas Kelurahan Bintaro. Pasien rutin mengkonsumsi
obat kalk, tablet tambah darah, vitamin c, vitamin b 12 dan asam folat dan
obat darah tinggi.
- Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien memiliki riwayat HT (+), DM (-), asma (-), TB (-), jantung (-), ginjal
(-). Pasien menderita miopi (-)
- Riwayat Obstetri Dahulu :
G2P1A0 hamil 20 minggu bekas SC, belum pernah keguguran
- Riwayat KB Dahulu :
Pasien belum pernah memakai KB, hanya memakai kontrasepsi alamiah.
- Riwayat Penyakit Keluarga :
Terdapat riwayat DM (+) dan Hipertensi (+) di keluarga, riwayat asma (-), TB
(-), jantung (-), ginjal (-) disangkal.
- Riwayat Personal Sosial :
1. Riwayat Perkawinan :
Pasien menikah 1 kali dan belum pernah bercerai, dikaruniai satu orang anak
laki-laki 8 tahun. Saat ini pasien sedang hamil 20 minggu.
2. Perilaku :
Sehari-hari pasien melakukan pekerjaan rumah tangga, pasien hanya
berolahraga berupa jalan-jalan, makan 3 kali sehari dan sering diselingi
dengan jajanan, pasien sering makan yang gurih dan asin, hubungan dengan
keluarga pasien juga baik dan saling membantu. Keluarga Ny. Silvia sehari-
hari mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok dengan lauk serta jarang
makan sayur, makanan protein yang sering dimakan berupa telur, ikan dan
ayam. Keluarga cukup harmonis karena saling memberi dukungan.
3. Pekerjaan :
Pasien hanya seorang ibu rumah tangga yang mengurus anaknya serta kadang
berdagang.
4. Lingkungan Sekitar Tempat Tinggal Pasien :
Pasien mengatakan sering menjaga kebersihan di rumah serta ada tempat
pembuangan sampah yang berada di dekat ruang keluarga, dan pasien
menjalin hubungan yang baik dengan tetangga yang ada disekitar rumahnya.
5. Psikososial :
Pasien merupakan seseorang yang ramah dan supel, pasien juga memiliki
hubungan yang dekat dengan keluarga dan juga tetangga disekitar rumahnya.
Pasien aktif untuk mengikuti kegiatan sosial di RT/RW seperti arisan,
pengajian dan lainnya.

2.4 Pemeriksaan Fisik


- Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran : Compos Mentis
- Tanda Vital :
1. Tekanan Darah : 130/90 mmHg
2. Suhu : 36,7 ᵒC
3. Frekuensi Nafas : 20x/menit
4. Frekuensi Nadi : 78x/menit
- Status Gizi :
1. Berat Badan : 50,4 kg
2. Tinggi Badan : 141 cm
3. LLA : 26,5 cm
- Kulit : dalam batas normal
- Kepala : dalam batas normal
- Mata : dalam batas normal
- THT : dalam batas normal
- Leher : dalam batas normal
- Thoraks : dalam batas normal
- Abdomen : TFU sepusat.
- Ekstremitas : dalam batas normal

2.5 Pemeriksaan Penunjang


Pasien mengaku belum pernah melakukan pemeriksaan laboratorium selama
kehamilan.

2.6 Ringkasan Hasil Pemeriksaan


Berdasarkan hasil yang kami dapatkan, dapat kami ringkas bahwa Ny.Silvia
berusia 40 tahun dengan G2P1A0 hamil 20 minggu bekas SC dan sudah
memeriksakan ANC 1 kali. Pasien memiliki riwayat penyakit keluarga maupun
riwayat penyakit sebelumnya yaitu hipertensi. Kebiasaan berolahraga pasien berupa
jalan-jalan selama hamil, dan makan 3 kali sehari serta mengemil. Makanan yang
dimakan nasi dengan lauk (telur, ayam dan ikan) jarang sekali makan sayur dan
sering makan-makanan gurih dan asin. Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga,
kebersihan rumah dinilai cukup, dan hubungan dalam keluarga serta dengan tetangga
baik.
Dari pemeriksaan fisik dalam batas normal. Belum dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan penunjang.

2.7 Diagnosis Kerja


G2P1A0 Hamil 20 minggu, bekas Sectio caesaria disertai Hipertensi
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Analisis Kasus


1. Diagnosis
Ny. Silvia sudah berusia 40 tahun dengan G2P1A0 dan sedang hamil 20 minggu.
Saat ini beliau tinggal bersama suami dan anaknya di Jl. Pembangunan bawah
RT 06/12, Bintaro. Pendidikan Ny. Silvia hingga lulus SMA dan sekarang
sebagai ibu rumah tangga. Hasil observasi kami terhadap Ny. Silvia dapat
disimpulkan bahwa permasalahnya adalah masalah pengetahuan ANC, KB, dan
nutrisi janin.
Dalam kesehariannya, Ny. Silvia hanya ibu rumah tangga. Olahraga yang
dilakukan hanya berupa jalan-jalan saja tidak ada olahraga lain. Kegiatan rumah
tangga yang dilakukan selama hamil adalah menyapu, mengepel, menjemur dan
lainnya. Secara kehidupan sosial, sudah baik dengan sering berinteraksi dengan
tetangga dan keluarga, secara perekonomian bisa dibilang tercukupi karena
pendapatan perbulan sekitar 3 juta.
Kebiasaan makan sehari-hari Ny. Silvia kurang baik dengan kebiasaan
mengemil dan jarang makan sayur serta senang makanan yang asin dan gurih,
kebiasaan tersebut menjadi faktor resiko terjadinya hipertensi. Dengan kondisi
kehamilan berisiko tinggi, maka nutrisi harus diperhatikan agar tidak terjadi
gangguan perkembangan janin.
Pada riwayat obstetrik, Pada kehamilan pertamanya pasien juga sering merasa
sakit kepala dan tengkuk terasa berat dan nyeri, kelahiran anak pertamanya
dilakukan sectiocaesaria karena pasien memiliki riwayat hipertensi. Sejak hamil
kedua ini, pasien sering mengeluh sakit kepala juga, nyeri dan berat pada
tengkuk dan kadang mual. usia Ny. Silvia >35 tahun (hamil usia tua), sehingga
berisiko kecacatan bayi dan masalah kesehatan ibu. Selain itu, Ny. Silvia
memiliki riwayat penyakit yang dapat mengancam kehamilan dan persalinannya
yaitu hipertensi.
Ny. Silvia sudah melakukan ANC 1 kali pada kehamilan yang ke-2 ini di
Puskesmas. Dari hasil pemeriksaan ANC Ny. Silvia pernah mengalami sakit
kepala dan terasa berat pada tengkuk juga mual. Pada pasien ditemukan
permasalahan mengenai pengetahuan Ny. Silvia tentang pemeriksaan ANC
hingga persalinan. Hal itu diketahui setelah wawancara bahwa beliau tidak
mengerti tentang pemeriksaan yang sudah dilakukan, serta persiapan menghadapi
kehamilan berisiko tinggi.

2. Rencana Penatalaksanaan
Terapi Non Medikamentosa :
a. Edukasi mengenai ANC hingga persalinan bagi ibu hamil
Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai pemeriksaan ANC,
manfaatnya hingga persiapan persalinan bagi kehamilan berisiko tinggi. Edukasi
mengenai ANC ditujukan kepada pasien agar selalu rutin pemeriksaan, dan dapat
terpantau terus kondisi pasien. Persalinan bila kehamilan risiko tinggi akan
diberikan rujukan dini berencana. Pasien diajarkan mengenai pentingnya kontrol
ke rumah sakit (dengan PONEK) karena kondisi hamil risiko tinggi untuk ibu
dan anak, dan konsultasi dengan dokter obstetrik-ginekologi untuk perencanaan
persalinan.
b. Edukasi nutrisi ibu hamil untuk keluarga Ny. Silvia
Mengajarkan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang tepat. Makanan
diperlukan tinggi protein (dari daging, ikan, ayam) guna perkembangan janin,
karbohidrat diutamakan kompleks (nasi, roti) dan serat, serta vitamin (terutama
vitamin B, D dan asam folat) dan mineral (kalsium, zat besi). Mengurangi
makanan tinggi lemak, karbohidrat sederhana dan tidak mengkonsumsi suplemen
tinggi vitamin C dan E. Dan diet rendah garam serta perbanyak makan sayur .
c. Edukasi KB paska persalinan
KB yang disarankan pada pasien adalah KB jangka panjang guna
menghentikan kehamilan. Edukasi kepada pasien agar tidak ada lagi mispersepsi
terhadap IUD, dan tidak menyarankan KB jangka pendek karena pasien masih
dapat hamil dan pasien juga memiliki hipertensi.

d. Disarankan untuk atasi hipertensi


Menyarankan ibu untuk mengkonsumsi sayur-sayuran hijau dan buah-buahan.
Diet rendah garam. Menyarankan kepada klien agar tidak teralu stress dan tetap
optimis. Dan Memberikan obat anti hipertensi dan menyarankan pasien agar
teratur minum obat hipertensinya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan data dan wawancara yang kami peroleh, dapat kami simpulkan
bahwa tatalaksana yang cocok untuk Ny. Silvia sebelum dan sesudah melahirkan
adalah edukasi mengenai resiko hipertensi pada kehamilan, dan cara penangananya
serta KB paska persalinan, karena sesuai dengan keinginan pasien untuk
menghentikan kehamilan di masa mendatang juga melihat umur pasien yang sudah
diatas 35 tahun, dan edukasi nutrisi untuk mencegah adanya gangguan perkembangan
janin. Edukasi pelayanan ANC hingga persalinan,agar pasien selalu rutin kontrol dan
dapat mempersiapkan diri untuk persalinan. Dan rujukan dini berencana diperlukan
untuk pasien hingga perencanaan persalinan karena pasien kehamilan risiko tinggi.
4.2 Saran
4.2.1 Bagi Pasien / Masyarakat
Keaktifan dari pasien untuk bertanya dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan
lebih baik ditingkatkan, terutama terhadap informasi yang datang lewat buah
bibir atau internet. Bila ditemukan rasa takut atau bimbang, lebih baik dibantu
untuk opini tambahan dari tenaga kesehatan lainnya/rujukan.
4.2.2 Bagi Institusi Pemerintah (Pemerintah Daerah / Puskesmas)
Pembekalan bagi para tenaga kesehatan lebih dimaksimalkan terutama informed
consent ANC dan KB oleh dokter dan bidan. Karena pengetahuan yang benar
dan baik untuk pasien akan membantu mengurangi mitos pada masyarakat, dan
meningkatkan kepercayaan pasien terhadap pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka; 2010.


2. Kemenkes RI. Profil kesehatan 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2016.
3. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan menteri kesehatan republik
indonesia nomor 97 tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil,
masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan
kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI; 2014.
4. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan menteri kesehatan republik
indonesia nomor 28 tahun 2014 tentangpedoman pelaksanaan program jaminan
kesehatan nasional. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2014.
5. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Kerangka kebijakan gerakan sadar
gizi dalam rangka seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK). Jakarta: Bappenas;
2012.
Lampiran 1. Kuesioner Riwayat Obstetrik Sosial

A. KARAKTERISTIK DEMOGRAFIK
ISTRI SUAMI
1. Nama Silvia Sandi
2. Umur 40 tahun 43 tahun
3. Status Pernikahan Menikah
4. Pernikahan ke Pertama
5. Alamat JL. Pembangunan Bawah rt/rw 6/12,
bintaro
6. Pendidikan Tamat SMA
7. Pekerjaan Ibu rumah tangga Karyawan Swasta
8. Agama Islam Islam
9. Aktivitas Sosial Arisan, pengajian -
10. Penghasilan rerata perbulan 3 juta/bulan
B. RIWAYAT OBSTETRIK
1. Gravida (hamil ke-…) 2
2. Para (riwayat lahir hidup) 1
3. Abortus (riwayat keguguran) 0
4. Riwayat lahir mati 0
5. Asuhan antenatal – frekuensi 1 kali
6. Asuhan antenatal – tempat Puskesmas
7. Asuhan antenatal – petugas Bidan
8. Pemeriksaan kehamilan : YA TIDAK
a. Pengukuran tinggi badan v
b. Pengukuran tekanan darah v
c. Pengukuran LLA v
d. Pengukuran tinggi rahim
v
e. Penentuan letak/presentasi janin
f. Penghitungan denyut jantung janin v
g. Imunisasi Tetanus Toxoid v
h. Pemberian tablet tambah darah v
i. Tes laboratorium v
j. Konseling v
k. Tatalakasana/pengobatan v
9. Penyulit kehamilan : YA TIDAK
a. Mual muntah V
b. Perdarahan kehamilan muda v
c. Demam tinggi v
v
d. Bengkak kaki, tangan, wajah V
e. Nyeri kepala v
f. Tekanan darah tinggi v
g. Pergerakan janin kurang
v
h. Perdarahan kehamilan tua
i. Ketuban pecah v

B. RIWAYAT OBSTETRIK
10. Gangguan/penyakit lain dalam kehamilan YA
11. Konseling Gizi YA
12. Penyulit nifas : YA TIDAK
a. Infeksi/demam v
b. Perdarahan <24jam v
c. Perdarahan >24jam v
13. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) YA
14. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) YA
15. Konseling Kontrasepsi Pasca persalinan
16. Imunisasi Tetanus Toxoid TT1
17. Pemberian tablet tambah darah YA
18. Pemeriksaan laboratorium darah YA TIDAK
a. Golongan darah v
b. Kadar hemoglobin v
c. Infeksi menular seksual v
19. Pemeriksaan laboratorium urin YA
20. Pemeriksaan pasca-persalinan YA TIDAK
a. 1-2 minggu pasca persalinan V
b. 6 minggu pasca persalinan V
Lampiran 2. Kuesioner Risiko Kehamilan
No Faktor Risiko I : Ada Potensi Gawat Obstetrik/APGO Skor
1 Terlalu muda hamil (<16th) -
2 A. Terlalu lambat hamil pertama > 4 th nikah 4
B. Terlalu tua hamil pertama (usia >35th) -
3 Terlalu cepat hamil lagi (<2th) -
4 Terlalu lama hamil lagi (>10th) -
5 Terlalu banyak anak (>4th) -
6 Terlalu tua (usia >35 th) 4
7 Terlalu pendek (<145 cm) 4
8 Pernah gagal hamil (riw.obstetri jelek) -
9 Pernah melahirkan dengan A. Tarikan tang/vakum -
B. Uri dirogoh -
C. Diberi infus/transfusi -
10 Pernah operasi sesar -
Faktor Risiko II : Ada Gawat Obstetrik/AGO
1 Penyakit pada ibu hamil A. Kurang darah -
B. Malaria -
C. TBC paru -
D. Penyakit jantung -
E. Kencing manis (diabetes) -
F. Penyakit menular seksual -
2 Preeklampsia,bengkak muka tungkai tekanan darah tinggi dan albumin di -
urin
3 Hamil kembar ( perut membesar, gerakan anak ada di banyak tempat ) -
4 Hidramnion atau kembar air ( perut sangat membesar gerak anak tak terasa ) -
5 Janin mati dalam kandungan -
6 Kehamilan lebih bulan -
7 Letak sungsang atau letak melintang -
Faktor Risiko III : Ada Gawat Darurat Obstetrik/ADGO
1 Perdarahan ante partum -
2 Preeklampsia berat atau eklampsia -
TOTAL +2 8

 Jika jumlah skor 2= tidak dirujuk persalian dengan bidan


 Jika jumlah skor 6-10= tempat persalinan (Polindes, PKM, RS) penolong
persalinan dokter atau bidan
 Jika jumlah skor >12= rujukan RS dengan penolong dokter.
Lampiran 3. Hasil Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai